JK Bilang Regenerasi Suatu Kebutuhan
Muhammad Nur Hayid - detikPemilu
Jakarta - Rencana penggantian ketua umum Partai Golkar merupakan keniscayaan dalam setiap 5 tahun. JK pun menyadari hal itu dan bersedia untuk tidak maju lagi dalam Munas Golkar Desember mendatang.
"Pak JK menyadari betul perlunya proses penyegaran. Beliau sangat konsen dengan regenerasi. Beliau mengatakan, tidak akan maju lagi besok karena regenerasi itu kebutuhan," kata Ketua DPP Golkar Firman Subagyo menceritakan sikap JK atas desakan penggusuran JK karena kalah dalam pilpres, Selasa (14/7/2009). Menurut caleg terpilih dapil Jateng ini, sebenarnya JK tidak berminat menjadi ketua umum Golkar dalam Munas Golkar tahun 2005 lalu. Tetapi karena kebutuhan politik yang mendesak terkait posisi JK yang menjadi wapres, sementara kekuatan politik SBY sebagai presiden sangat lemah di parlemen, JK akhirnya bersedia merebut posisi ketum Golkar. "Kalau mau jujur, sebenarnya beliau nggak mau menjadi ketum Partai Golkar saat itu, tetapi karena kebutuhan riil politik yang menuntut, akhirnya Pak JK bersedia," paparnya.
Politisi yang saat ini dekat dengan Aburizal Bakrie ini juga menegaskan bahwa JK menyadari perlunya peremajaan dalam kepemimpinan Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2014. Karena itu, JK sangat terbuka dengan wacana penggantian dirinya dengan kader yang lebih muda dan berpengalaman. "Pak JK bilang, kebutuhan ke depan itu punyanya kader-kader yang lebih muda. Beliau sangat terbuka soal itu (pergantian kepemimpinan Golkar)," pungkasnya. ( yid / nrl )
"Pak JK menyadari betul perlunya proses penyegaran. Beliau sangat konsen dengan regenerasi. Beliau mengatakan, tidak akan maju lagi besok karena regenerasi itu kebutuhan," kata Ketua DPP Golkar Firman Subagyo menceritakan sikap JK atas desakan penggusuran JK karena kalah dalam pilpres, Selasa (14/7/2009). Menurut caleg terpilih dapil Jateng ini, sebenarnya JK tidak berminat menjadi ketua umum Golkar dalam Munas Golkar tahun 2005 lalu. Tetapi karena kebutuhan politik yang mendesak terkait posisi JK yang menjadi wapres, sementara kekuatan politik SBY sebagai presiden sangat lemah di parlemen, JK akhirnya bersedia merebut posisi ketum Golkar. "Kalau mau jujur, sebenarnya beliau nggak mau menjadi ketum Partai Golkar saat itu, tetapi karena kebutuhan riil politik yang menuntut, akhirnya Pak JK bersedia," paparnya.
Politisi yang saat ini dekat dengan Aburizal Bakrie ini juga menegaskan bahwa JK menyadari perlunya peremajaan dalam kepemimpinan Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2014. Karena itu, JK sangat terbuka dengan wacana penggantian dirinya dengan kader yang lebih muda dan berpengalaman. "Pak JK bilang, kebutuhan ke depan itu punyanya kader-kader yang lebih muda. Beliau sangat terbuka soal itu (pergantian kepemimpinan Golkar)," pungkasnya. ( yid / nrl )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar