Senin, 06 Juli 2009

Komentar Megawati (9)

Selasa, 07/07/2009 07:20 WIBMega-Prabowo Bantah Pemilu 2004 Tidak NetralMuhammad Taufiqqurahman - detikPemiluJakarta - Presiden SBY mempertanyakan soal ketidakwajaran dalam hal netralitas pada Pemilu 2004 lalu. Tim kampanye pasangan calon presiden Mega-Prabowo membantah pernyataan SBY tersebut. ( fiq / mok )
Komentar terkini (52 Komentar)
Sontoloyo, Kemarin waktu msh jauh sibuk kampanye,skrg waktunya mepet,persolan Dpt,terus pemilu minta di undur,atas dasar hak2 rakya,sebenarnya mash banyak hak2 rakyat yg perlu di urus,bukan hanya DPT.
Balas Tanggapan
coko coki, Mengapa tim sukses Mega -Pro sewot, dengan pernyataan SBY, mengenai "kewajaran dalam kenetralannya", pemilu 2004. Jelas SBY banyak mengetahui mengenai hal ini, karena beliau merupakan salah satu capres pada waktu itu, 1. Banyak keperpihakan dari unsur2 birokrasi yang memihak pada incumbent saat itu . salah satunya pengarahan dari unsur aparat di Jawa Tengah yang diarahkan untuk mencoblos incumbent. 2. Memang ketidak netralan dan ketidak beresannya pemilu 2004 tidak dipermasalahkan oleh para kandidat capres2 ataupun oleh tim suksesnya. Namun ini bukan berarti pemilu 2004, tidak ada kecurangan2. Persoalannya, mau diangkat kepermukaan apa ngak.? 3. Dari dulu, ngak ada pemilu yang bersih dan jujur bung !!!Akan adaselalu ketidak beresannya.. 5. Sudahlah, ngak usah cari2 kesalahan2 pilpres sekarang ini.. Kita perbaiki saja kesalahan dan kekurangannya. 6. Dalam suatu pertandingan ada yang kalah dan menang. Kalau kalah terimalah dengan jiwa besar dan legowo.. Jangan cari2 kesalahan2 yang ada. 6. Ketidak beresan DPT ini, bukan hanya merugikan capres No. 1 dan 3 saja, namun juga merugikan capres no. 2.. Jadi sama2 dirugikan.
Balas Tanggapan
Ale Murtaz Nyebelin, UU Pilpres yang tidak akomodatif terhadap DPT dan KTP dibuat oleh anggota DPR 2004, yang anggotanya sebagian besar dari Golkar dan PDIP, yang sekarang dipersoalkan oleh KETUM nya yang capres, aneh sekali kan, demikian pula DPT, DPT didapat dari DPS yang dipersiapkan oleh PEMDA yang sebagian besar Pemda di NKRI ini adalah dikuasai oleh PDIP dan Golkar yang sekarang dipermasalahkan oleh KETUMNYA yang capres aneh bin ajaib kan, sekarang jelas siapa yang maling teriak maling.
Balas Tanggapan
Datu Anggarani, Well...di kancah politik, tidak ada yang jujur, ikhlas, dan murni tidak punya kepentingan. Jadi seharusnya kita juga bisa melihat dengan bijaksana, tidak ikut mencaci maki A,B, atau C. bangsa ini dikatakan Indonesia jika tetap dengan kenekaragaman agama, adat-istiadat, bahasa daerah dan suku-nya. Jika dipaksa menjadi 1 paham tertentu berarti ini bukan Indonesia lagi. Karena para pahlawan dulupun berjuang sampai titik darah penghabisan juga untuk memperjuangkan keanekaragaman itu agar bersatu.... Siapaun yang terpilih dalam Pilpres aku ingin menitipkan pesan ini untuk beliau
Balas Tanggapan
simalakama, Ini adalah skenario politik. Disaat-saat terakhir mereka bermanuver menpermasalahkan DPT. Hakekatnya ini kampanye, mereka menbangun kesan seolah mereka membela hak rakyat dan pihak lawan dikesankan tidak peduli ato curang. Syukurlah MK membuat keputusan cepat dan tepat. Walau sebetulnya ini tidak mereka kehendaki. Mereka jadi kehilangan bola. Karena yang mereka inginkan adalah pemilu yang kacau atau kisruh, dan itu bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk menunda atau bahkan mengulang pilpres ketika mereka kalah nanti. Karena sebetulnya dalam hati mereka tahu bahwa mereka akan kalah. Tapi permainan belum selesai. Maka mari kita tunggu manuver-manuver berikutnya. Manuver atas nama rakyat!
Balas Tanggapan
simalakama, Ini adalah skenario politik. Disaat-saat terakhir mereka bermanuver menpermasalahkan DPT. Hakekatnya ini kampanye, mereka menbangun kesan seolah mereka membela hak rakyat dan pihak lawan dikesankan tidak peduli ato curang. Syukurlah MK membuat keputusan cepat dan tepat. Walau sebetulnya ini tidak mereka kehendaki. Mereka jadi kehilangan bola. Karena yang mereka inginkan adalah pemilu yang kacau atau kisruh, dan itu bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk menunda atau bahkan mengulang pilpres ketika mereka kalah nanti. Karena sebetulnya dalam hati mereka tahu bahwa mereka akan kalah. Tapi permainan belum selesai. Maka mari kita tunggu manuver-manuver berikutnya. Manuver atas nama rakyat!
Balas Tanggapan
simalakama, Ini adalah skenario politik. Disaat-saat terakhir mereka bermanuver menpermasalahkan DPT. Hakekatnya ini kampanye, mereka menbangun kesan seolah mereka membela hak rakyat dan pihak lawan dikesankan tidak peduli ato curang. Syukurlah MK membuat keputusan cepat dan tepat. Walau sebetulnya ini tidak mereka kehendaki. Mereka jadi kehilangan bola. Karena yang mereka inginkan adalah pemilu yang kacau atau kisruh, dan itu bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk menunda atau bahkan mengulang pilpres ketika mereka kalah nanti. Karena sebetulnya dalam hati mereka tahu bahwa mereka akan kalah. Tapi permainan belum selesai. Maka mari kita tunggu manuver-manuver berikutnya. Manuver atas nama rakyat!
Balas Tanggapan
WNI, Sebetulnya kalo SBY menang, saya sama sekali gak merasa kasian sama 2 pesaingnya yang lain. Tapi Kasian negeri ini. Toh orang yg mikir dah tau persis, dari pileg kemaren dan lebih terasa lagi pilpres kali ini, ada indikasi bahwa kali ini merupakan pesta demokrasi terburuk sepanjang sejarah bangsa.
Balas Tanggapan
dina, pokoknya.. kalau pilih SBY, pasti harga-harga pada naik, sekolah gratis itu pembohongan publik, lagian aliran agama kejawen.. udah ngaku kena sihir...weleh..weleh.. ! obama aja black berry..masak presiden masih black mejic.. wah gawat..pokoknya pilihan tetap JK_WIN for president..!
Balas Tanggapan
Freak, Hahaha, kebakaran jenggot tim Mega. Biasanya kan PDI-P jago curiga, nuduh dan nuding. Hahahaha!
Balas Tanggapan

Tidak ada komentar: