Sabtu, 11/07/2009 22:01 WIB
WN Belanda Tewas DitikamKorban Mahasiswa S2,
Sedang Penelitian di Nunukan
Robert - detikNews
Jakarta - Pleizer (26), warga negara Belanda yang tewas dengan 13 luka tikam di Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan mahasiswa pascasarjana. Hingga kini, jenazah korban masih berada di RSUD Tarakan."Dia lulus S1 sedang studi S2 untuk penelitian di Nunukan," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Rudi Pranoto melalui sambungan telepon, Sabtu (11/7/2009).Dikatakan Pranoto, kedatangan Pleizer di Nunukan Kaltim melalui Tawau, Malaysia. Kepastian itu didapat berdasarkan paspor dan visa turis yang dikantongi korban."Dari Kedubes Belanda dia (Pleizer) adalah mahasiswa. Setelah sempat bermalam di Nunukan, dia rencananya ke Sebuku yang masih wilayah Nunukan," lanjutnya.Hingga malam ini, belum diketahui tindakan selanjutnya terhadap jenazahkorban di kamar jenazah RSUD Tarakan. Meski demikian, sambung Pranoto, Polres Nunukan sudah melakukan visum et repertum terhadap jenazah Pleizer."Masih menunggu konfirmasi dari Jakarta. Kedubes masih melakukan kontak dengan keluarga korban di Belanda. Proses hukum selanjutnya kita masihmenunggu kabar," terangnya.Sementara tersangka Basri (27) masih menjalani penyidikan oleh Satuan Reserse Kriminal dan mendekam di sel tahanan Polres Nunukan. Tersangka dijerat dengan pasal 365 dan 338 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkanhilangnya nyawa orang lain."Motifnya tersinggung karena korban melawan dan akhirnya meninggal ditikam menggunakan pisau lipat. Tidak ada pelaku lain atau pengeroyokan. Tersangka adalah pelaku tunggal," pungkas Pranoto.Seperti diberitakan, Pleizer tewas Jumat (10/7/2009). Kejadian berawal ketika korban berjalan-jalan di pasar malam Jl Radio Dalam, Nunukan. Basri memalak korban dan korban menolak dan akhirnya tersangka nekat menikam korban. Nyawa Pleizer pun tidak terselamatkan setelah berada di RSU Nunukan.
Jakarta - Pleizer (26), warga negara Belanda yang tewas dengan 13 luka tikam di Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan mahasiswa pascasarjana. Hingga kini, jenazah korban masih berada di RSUD Tarakan."Dia lulus S1 sedang studi S2 untuk penelitian di Nunukan," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Rudi Pranoto melalui sambungan telepon, Sabtu (11/7/2009).Dikatakan Pranoto, kedatangan Pleizer di Nunukan Kaltim melalui Tawau, Malaysia. Kepastian itu didapat berdasarkan paspor dan visa turis yang dikantongi korban."Dari Kedubes Belanda dia (Pleizer) adalah mahasiswa. Setelah sempat bermalam di Nunukan, dia rencananya ke Sebuku yang masih wilayah Nunukan," lanjutnya.Hingga malam ini, belum diketahui tindakan selanjutnya terhadap jenazahkorban di kamar jenazah RSUD Tarakan. Meski demikian, sambung Pranoto, Polres Nunukan sudah melakukan visum et repertum terhadap jenazah Pleizer."Masih menunggu konfirmasi dari Jakarta. Kedubes masih melakukan kontak dengan keluarga korban di Belanda. Proses hukum selanjutnya kita masihmenunggu kabar," terangnya.Sementara tersangka Basri (27) masih menjalani penyidikan oleh Satuan Reserse Kriminal dan mendekam di sel tahanan Polres Nunukan. Tersangka dijerat dengan pasal 365 dan 338 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkanhilangnya nyawa orang lain."Motifnya tersinggung karena korban melawan dan akhirnya meninggal ditikam menggunakan pisau lipat. Tidak ada pelaku lain atau pengeroyokan. Tersangka adalah pelaku tunggal," pungkas Pranoto.Seperti diberitakan, Pleizer tewas Jumat (10/7/2009). Kejadian berawal ketika korban berjalan-jalan di pasar malam Jl Radio Dalam, Nunukan. Basri memalak korban dan korban menolak dan akhirnya tersangka nekat menikam korban. Nyawa Pleizer pun tidak terselamatkan setelah berada di RSU Nunukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar