BLOG GUS DUR
Dua Kubu PKB Usung Calon Berbeda
Ketua DPW PKB Kalbar kubu Muhaimin Iskandar, Syarif Muhammad Sabli Alkadrie, di Pontianak, Rabu, mengklaim pihaknya yang sah menurut hukum, karena permohonan kasasi PKB Kubu Gus Dur telah ditolak.
"Apalagi saya telah ditetapkan sebagai DPW PKB Kalbar berdasarkan Surat Keputusan DPP PKB No. 3476/DPP-03/V/A.I/V2008 tertanggal 12 Mei 2008 yang isinya juga tidak memberlakukan SK terdahulu," katanya.
Syarif Muhammad mengatakan berbekal keputusan itu, pihaknya berhak mengusung salah satu kader terbaik bagi pilwako mendatang. Berdasarkan SK DPP PKB No. 3433/DPP-03/V/A.I/VII/2008 tentang Penetapan H. Hasan Rusbini sebagai calon kepala daerah Kota Pontianak, periode 2008-2013, yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, dan Sekretaris Jenderal, Lukman Edy.
"Teman-teman seharusnya mengakui keputusan hukum yang lebih kuat tersebut. Kita mengimbau PKB kubu Muhaimin yang telah dibubarkan Gus Dur untuk kembali aktif dalam menjalankan roda partai, dalam mempersiapkan Pemilu 2009 mendatang," katanya.
Ia menjelaskan, DPC dan DPW yang telah dibentuk oleh Muhaimin tetap berlaku, tetapi sebaliknya DPC dan DPW yang telah dibekukan oleh Gus Dur secara otomatis tidak berlaku lagi.
Versi Gus Dur
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Pontianak, Adnan Ahmad Syahab mengatakan, tetap mengklaim kubunya sah dan berharap kedua kubu itu saling berangkul tangan untuk menghadapi Pemilu 2009 mendatang.
Ia mengatakan, berdasarkan keputusan MA itu, semua aturan maupun keputusan menjadi batal demi hukum termasuk DPW PKB Kalbar bentukan Muhaimin, karena menurut AD/RT PKB, setiap keputusan harus ditandatangani keempat pengurus inti, yaitu Ketua Dewan Syuro Gus Dur , Sekretaris, Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal.
"Atas dasar itu kami masih mengklaim DPC PKB Pontianak yang sah, sementara DPW PKB Kalbar dan DPC PKB Kota Pontianak versi Muhaimin Iskandar cacat demi hukum," katanya.
Adnan mengatakan, atas dasar itu DPC PKB Kota Pontianak berkoalisi dengan DPC Partai Demokrat Kota Pontianak untuk mengusung pasangan walikota dan wakil walikota periode 2008-2013, yaitu Oscar Primadi dan Hartono Azas.
"Hari ini kita akan mendaftar di KPU Pontianak, untuk maju dalam Pilwako mendatang," kata Oscar Primadi dan Hartono Azas, seusai mendeklarasikan untuk maju dalam Pilwako Pontianak mendatang. (kpl/boo)
Diposting oleh: Editor | Kamis, 31-07-2008 |
Gus Pur Tak Takut Perankan Gus Dur
Sebelum tampil, dia terlebih dahulu membaca koran. Demikian diungkapkan Gus Pur, usai mengikuti kampanye pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Awang Faroek Ishak dan Farid Wadjidy (AFI) di Samarinda, Kaltim, Selasa (20/5).
"Saya hanya mengulang pernyataan Gus Dur di koran jadi tidak ada masalah dengan akting yang saya perankan itu," katanya.
Bersama pemeran mantan Presiden RI, Habudi, dan pemeran Wakil Presiden Republik Mimpi, Jarwo Kwat (JK), Gus Pur terlihat lahap menikmati jagung masak khas Samarinda ditemani secangkir kopi. "Jagungnya enak dan manis. Tidak seperti jagung di tempat lain, rasa jagung di sini lebih enak," ujar Gus Pur yang juga diamini Habudi dan Wapres Republik Mimpi, JK.
Gus Pur yang bernama asli Handoyo mengaku bangga bisa memerankan tokoh Gus Dur, sebab ia bisa mengekspresikan diri sebagai mantan Presiden RI. "Saya merasa bangga sebab bisa mengekspresikan diri sebagai mantan Presiden,"kata Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan IV Lingkup Departemen Kesehatan RI itu.
Gus Pur mengaku, akting yang dibawakan dalam tayangan Republik Mimpi berbeda dengan kehidupan sehari-hari yang dijalankannya sebagai PNS. "Apa yang terlihat di televisi, berbeda dengan kehidupan saya sehari-hari. Saya sempat menanggalkan jabatan sebagai Esselon III, karena tidak sesuai prinsip," ujar Handoyo.
Berbeda dengan Gus Pur, Wakil Presiden Republik Mimpi, Jarwo Kwat yang mengaku memiliki wajah mirip dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, merupakan suatu berkah. Pria berdarah seniman asli itu mengungkapkan, sangat menikmati peran sebagai Wapres Republik Mimpi, sebab dapat mengeksploitasi kehidupan sehari-hari dengan peran yang dilakoninya.
"Tapi, apa yang saya perankan berbeda dengan aktivitas sehari-hari. Itu hanya sebuah peran dan sebagai seorang seniman, saya harus selalu siap melakonkan peran apa pun,"ujar JK seraya menikmati secangkir kopi.
Peran sebagai Wapres Republik Mimpi, berbeda dengan Habudi. Jika JK mengaku sempat bertemu dengan Jusuf Kalla, namun tidak bagi Habudi yang memerankan tokoh Mantan Presiden Habibie. "Kepingin juga bertemu langsung dengan pak Habibie, seperti kedua teman saya (Jarwo Kwat dan Gus Pur, red) yang sudah pernah bertemu dengan Gus Dur dan pak Jusuf Kalla," ungkap Habudi sambil melanjutkan menyantap jagung masak khas Samarinda. (*/boo)
Diposting oleh: Editor | Rabu, 21-05-2008 |
Pekan Film Perpusnas Akan Diskusikan Film-Film Nasional
"Salinan film-film ini diserahkan pengusahanya kepada perpustakaan nasional sesuai UU no 4/1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam," kata Kepala Perpustakaan Nasional RI Dady P Rachmananta di sela penandatanganan MoU antara Perpustakaan Nasional Indonesia dan National Library of Australia di Jakarta, Selasa (6/5).
Pekan film yang akan digelar di Gedung Teater Perpusnas pada 13-16 Mei itu dilaksanakan untuk mengawali rangkaian peringatan HUT Perpusnas yang ke-28 pada 17 Mei 2008.
Pada 16 Mei pihaknya juga akan memberi penghargaan atas prestasi pengusaha rekaman dan penerbit yang berprestasi dalam melaksanakan UU no 4 tahun 1990 yang mewajibkan setiap pengusaha rekaman dan penerbit menyerahkan salinan publikasinya ke Perpusnas.
Selain Pekan Film, perpusnas, juga akan menyelenggarakan Gerak Jalan Santai yang akan diikuti oleh seluruh karyawan Perpusnas yang dimulai dan berakhir di Perpusnas Jl Medan Merdeka Selatan no 11 dan rute mengelilingi Monas.
Pada 19 Mei, Perpusnas juga kan menyelenggarakan siraman rohani oleh Emha Ainun Nadjib dan penghargaan Nugra Jasa Darma Pustaloka dan Citra Darma Pustaloka kepada tokoh masyarakat dan insan pers pada 26 Mei.
Perpusnas juga menyelenggarakan talk show Nagara Kretagama dengan mengundang pembicara Prof Dr Robson dari Belanda, Dr Rujaya dari Thailand, dan Prof Dr Edy Sedyawati pada 26 Mei.
Talk show ini berkaitan dengan Perpusnas yang mendapat sertifikat Memory of the World dari Unesco, karena salah satu koleksinya Nagara Kretagama mendapat pengakuan dunia.
Pada 26 Mei hingga 30 Mei digelar juga Pameran dengan tema Satu Abad Kebangkitan Nasional dan 28 Tahun Perpustakaan Nasional serta Bedah Buku tentang Pluralisme yang menghadirkan keynote speaker, mantan Presiden Gus Dur.
Sedangkan pada 31 Mei malam hingga dini hari Perpusnas akan menggelar Wayang Purwa dengan Dalang Kanjeng Mas Tumenggung Cerma Manggala (Ki Timbul Hadiprayitno) dengan judul Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. (*/boo)
Diposting oleh: Editor | Selasa, 06-05-2008 |
Gus Dur: Tak Ada Perubahan Anggota FKB di DPR
"Tidak ada perubahan anggota (FKB) DPR," tegas Gus Dur dalam sidang pleno Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Kamis.
Gus Dur juga menegaskan tidak ada tindakan apa pun bagi anggota FKB DPR yang tidak hadir pada MLB yang digelar sejak Rabu (30/4).
Beberapa di antara anggota FKB DPR yang tak hadir adalah Muhaimin Iskandar, Marwan Djakfar, Bahruddin Nashori, Imam Nahrowi karena mereka sedang mempersiapkan MLB sendiri yang akan digelar pada 2-4 Mei 2008.
Setelah berembuk dengan sejumlah orang yang dimintanya membantu menentukan ketua umum Dewan Tanfidz, Gus Dur menetapkan Ali Masykur Musa sebagai ketua umum.
Gus Dur oleh MLB diberi mandat untuk memilih ketua umum pengganti Muhaimin Iskandar. (*/boo)
Diposting oleh: Editor | Kamis, 01-05-2008 |
Lagu Ronny Tanuwijaya Tarik Minat Gus Dur
"Saya sangat bangga dan bersyukur. Lagu saya, Bos, ternyata menarik perhatian Gus Dur," katanya kepada wartawan, usai tampil di acara Konser Musik Dangdut Muara di Taman Ria Atmaja, TMII, Minggu.
Gus Dur, katanya, sempat mendengarkan 'talk show' di Radio Muara yang menampilkan dirinya. Setelah itu, Presiden ke-4 RI menyuruh ajudannya untuk meminta Ronny datang menemuinya.
Ronny mengungkapkan, "Pekan lalu saya bertemu Gus Dur. Saya sendiri tidak menyangka kalau beliau tertarik pada lagu ciptaan saya itu, dan bahkan meminta agar sering diputar di radio, biar sampai ke telinga pengusaha dan pejabat katanya."
Menurut Ronny, lagu itu ia ciptakan setelah mendapat inspirasi dari banyak karyawannya yang mengeluh. "Saya ini pengusaha, dan saya sadar kalau gaji karyawan kecil pasti mereka tidak akan bekerja maksimal," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa lirik dalam lagu Bos bertujuan menyadarkan para pengusaha dan juga pejabat pemerintah agar memperhatikan nasib karyawan maupun rakyat kecil dan berusaha menciptakan kesejahteraan bagi mereka.
"Kalau korupsi bisa ditekan, kesejahteraan rakyat pasti meningkat," katanya.
Konser Dangdut Muara merupakan salah satu kegiatan utama yang diselenggarakan untuk memeriahkan Pekan HUT Ke-33 TMII, situs wisata budaya nasional yang resmi dioperasikan tanggal 20 April 1975.
Kegiatan besar lainnya termasuk Pawai Budaya Nusantara di Plaza Arsipel, Peletakan batu pertama pembangunan enam Anjungan daerah/ provinsi baru, yakni Kepulauan Riau, Bangka dan Belitung, Banten, Papua Barat, Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Pekan HUT Ke-33 berlangsung mulai tanggal 19-27 April. Selama itu digelar berbagai acara termasuk Seni Tari Tradisional, Musik Pop dan Tradisional, Festival Kuliner, Kontes sambal Nusantara, dan pemberian anugerah bagi insan film nasional. (*/bun)
Diposting oleh: Editor | Senin, 21-04-2008 |
Rhoma Irama Dukung Agum Gumelar
"Hidup Aman, jangan lupa coblos nomor dua," kata-kata itu berulang kali dilontarkan Rhoma di sela-sela lantunan lagu dangdut yang menghentak Kabupaten Cirebon.
Beberapa lagu dangdut yang dibawakan Soneta Group mampu menghipnotis penonton yang rela harus menunggu satu jam lebih sebelum lagu pertama berkumandang.
Jumlah massa kampanye Aman memang luar biasa dengan perkiraan massa mencapai 40.000 orang lebih atau merupakan rekor sepanjang kampanye Pilgub Jabar di wilayah III Cirebon. Padatnya massa yang serentak bergoyang juga membuat adanya benturan kecil antar simpatisan, seperti terlihat di sisi Barat lapangan di mana sempat terjadi perkelahian antar simpatisan karena bersenggolan saat berjoget.
Perkelahian itu tidak berkembang meluas karena petugas segera mengamankan beberapa orang yang masih tampak emosi ke luar lapangan. "Dia sudah kami amankan ke Polsek Weru," kata Satgas PDI-P yang membantu mengamankan simpatisan yang terlibat bentrokan kecil.
Agum juga menegaskan optimisme meraih kemenangan pada 13 April 2008 mendatang. "Kalau Bung Haji Rhoma Irama saja mendukung saya mengapa tidak bisa meraih kemenangan. Kemenangan ini sudah di depan pintu," katanya pada kampanye terakhir di Cirebon.
Agum mengingatkan agar pendukungnya tidak silau oleh serangan ajar yang mengiming-imingi uang. "Ambil saja uangnya, tetapi tetap coblos nomor dua," katanya.
Agum dan tim suksesnya kemudian menyanyikan lagu yang syairnya diubah untuk mendukung kemenangan pasangan Aman.
Beberapa jam sebelumnya kampanye pasangan Aman dilangsungkan di Lapangan Kesenden, Kota Cirebon yang juga dihadiri Ketua Dewan Syuro PKB KH Abduracman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur.
Gus Dur berorasi untuk mendukung Agum. "Kita perlu seorang Agum Gumelar, kenapa ?.. Karena saya tahu dia orang yang jujur sekali, saya saksinya," katanya yang naik panggung dengan kursi roda. (*/boo)
Diposting oleh: Editor | Selasa, 08-04-2008 |
Jaya Suprana Lupa Kategori Piagam Yang Akan Diberikan
"Saya lupa, ini rekor paling banyak," kata Jaya Suprana (58) saat memberikan Piagam Pelayanan Samsat ke Gubernur Jatim, Pelayanan SIM ke Kapolda Jatim, dan Piagam Hot Spot ke Telkom Jatim, di Jombang, Rabu (26/3).
Saat berpidato dengan mengenakan baju dan celana warna hitam, kakak kandung pemilik pabrik kata-kata Joseph Theodorus Wulianadi (Joger) ini menyatakan bangga dengan prestasi pelayanan publik yang dimiliki Jatim.
Provinsi Jatim berhasil menciptakan layanan unggulan berupa Samsat Drive Thru, Samsat Delivery, Samsat Link, Samsat Corner di Mall, Samsat Keliling, SIM Corner dan Samsat Payment Point.
"Kalau dulu Bung Tomo telah membuktikan kepahlawanannya, kali ini masyarakat Jatim membuktikan dalam pelayanan publik. Hari ini ibu pertiwi tidak menangis tetapi tertawa," katanya.
"Gus Dur pernah memberi nasehat ke saya. Pemerintah itu sebenarnya salah, karena yang duduk sebagai pemerintah kerjanya hanya memerintah. Hari ini dikoreksi sebagai pelayan rakyat," katanya.
Menurut pria kelahiran Denpasar, Bali, 27 Januari 1949 ini Provinsi Jatim telah menunjukkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan publik.
"Kalau dulu ada istilah kalau dipersulit kenapa dipermudah, sekarang ini sudah diganti kalau bisa dipermudah kenapa tidak dipermudah," katanya. (*/boo)
BLOG GUS DUR
Gus Dur Deklarasikan Jadi Capres 2009
"Dalam deklarasinya tersebut Gus Dur meyakini banyak rakyat Indonesia menginginkan figur pemimpin yang berani, jujur serta selalu mementingkan kepentingan rakyat," ujar capres yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Menurut dia, Indonesia saat ini memerlukan pemimpin yang berani mengambil segala keputusan yang memihak kepada rakyat agar negara dan bangsanya dapat terlepas dari belenggu kemiskinan, keterpurukan, serta kebodohan.
"Untuk itu, saya menyediakan diri menjadi capres, kembali memimpin negara dan bangsa Indonesia," tambah mantan Presiden RI ke-4 tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Yeni Zanuba, mengungkapkan, Gus Dur selama menjabat Presiden RI banyak membuat terobosan-terobosan dan hal-hal yang tidak pernah dilakukan para pemimpin sebelumnya.
"Salah satu contoh konkret terobosan Gus Dur dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia yaitu menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)," tuturnya.
Menurut putri Gus Dur tersebut, datangnya pemimpin seperti Gus Dur, dapat menyejahterakan rakyat Indonesia. "Sebab pemimpin seperti ayah saya hanya datang 100 tahun sekali di muka bumi ini, sehingga Gus Dur harus mendapatkan posisi yang pantas," tandasnya.
Sekjen DPP PKB itu berpendapat, jika rakyat tidak sejahtera berarti pemimpinnya gagal. "Namun Gus Dur tidak demikian halnya, karena Gus Dur selalu berupaya memecahkan masalah negara dan bangsa yang selalu berdatangan, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial masyarakat, dan banyaknya pengangguran," lanjutnya.
Dengan dipilihnya kembali Gus Dur sebagai presiden, maka insya Allah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU) itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak sehingga kehidupan ekonomi masyarakat meningkat dan kehidupan para petani makmur karena gabahnya langsung dibeli negara dengan harga tinggi. (kpl/boo)
Diposting oleh: Editor | Minggu, 16-03-2008 |
Wimar Witoelar Muncul Lagi di TV
"Perspektif Wimar akan tayang mulai 24 Maret nanti. Ini merupakan puncak karier ketiga saya," kata Wimar usai menjadi moderator peluncuran sebuah vendor ponsel pintar (Smart phone/ PDA phone) di Jakarta, Selasa (11/3).
Wimar mengatakan penayangan Perspektif Wimar merupakan puncak karier ketiganya, setelah pernah menjadi Ketua DM (Dewan Mahasiswa) ITB sekitar tahun 1969 sebagai puncak karier pertamanya dan menjadi juru bicara Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) selama 1,5 tahun sebagai puncak prestasi keduanya.
"Puncak karier saya yang pertama menjadi Ketua DM ITB yang mendukung pak Harto atau Orde Baru. Pada umur 27 tahun, masa itu kita menjatuhkan Presiden Soekarno," kata Wimar yang karena aktivitas mahasiswanya dia terpaksa tidak tamat alias tidak menggondol gelar dari Fakultas Teknik Elektro ITB.
Setiap pagi pukul 06.00 melalui Perspektif Wimar, ia akan muncul memandu acara obrolan ringan dengan tema fenomena aktual yang terjadi di Indonesia baik itu politik, sosial, ekonomi dan sebagainya. Wimar sendiri akan ditemani oleh satu wanita cantik yang sebelumnya dipilih oleh pemirsa untuk menjadi co-host dalam acara tersebut.
Dia mengakui setelah acara Selayang Pandang di Indosiar diberhentikan, dirinya sempat mengendurkan aktivitasnya di dunia talk show. "Sebenarnya setelah Selayang Pandang, saya memandu acara Wimar's World di Jak TV dan sempat mempunyai rating tinggi. Tetapi cuma bertahan tiba bulan kemudian berhenti Maret tahun lalu," tambahnya.
Setelah menjadi juru bicara Presiden Gus Dur, Wimar sempat tidak muncul ke publik karena menjadi Profesor Luar Biasa di Universitas Deaken dari Maret 2002 sampai Juni 2002. (*/boo)
Diposting oleh: Editor | Selasa, 11-03-2008 |
PKB Siap Tanpa Gus Dur
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Muamir Muin Syam yang juga koordinator wilayah Kalimantan, di Samarinda, Sabtu mengatakan, PKB bukanlah partai yang Gus Dur sentris. Bahkan, ia optimis partai tersebut tetap dapat besar meski ditinggal oleh Gus Dur.
"PKB sudah siap bila ditinggalkan Gus Dur," katanya di sela Musyawarah Kebangkitan PKB Kaltim.
Komentar itu dilontarkan Muamir untuk menjawab analisa politik peneliti kajian Asia-Pasifik dari The Australian National University Greg Fealy, seperti dikutip The Jakarta Post, Jumat (8/2). Fealy mengatakan partai berbasis Islam seperti PKB diprediksi mengalami kekalahan dalam Pilpres 2009 karena lemahnya kepemimpinan di internal partai.
PKB dengan patron Gus Dur dinilai terlalu berperan dominan dalam proses pengambilan keputusan PKB. Kondisi itu dinilai tidak bakal mampu menjaring suara dalam Pilpres karena pengaruh Gus Dur telah merusak demokrasi dan kaderisasi di dalam partai itu sendiri.
Analisa itu juga diperkuat dengan perginya sejumlah kader PKB seperti aktivis politik Rieke Dyah Pitaloka (Oneng) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Rieke belum lama ini memutuskan hengkang dari PKB, partai yang digelutinya sejak 1998, untuk pindah ke PDI-P. Sedangkan Gus Ipul, yang merupakan bekas Sekjen PKB, sudah pergi lebih dulu sejak tahun 2006.
Menanggapi hal itu, Muamir mengatakan proses kaderisasi internal PKB sudah berjalan dengan baik hingga ke tingkat daerah. Gus Dur memang memegang peranan penting karena dilihat dari pengalaman politik dan pengetahuannya. Namun, ia mengatakan proses demokrasi di partai tetap berjalan sesuai dengan koridornya.
"Gus Dur sebenarnya demokratis karena usulan-usulannya tetap ditentukan melalui mekanisme musyawarah partai. Bila ada debat dan berujung voting, ia tetap menerima bila akhirnya kalah," katanya.
Karena itu, Muamir berkeyakinan PKB dapat mendulang suara lebih banyak ketimbang Pilpres 2004. Menurut dia, parameternya bisa dilihat dari kemenangan lima bupati yang didukung PKB di Nusa Tenggara Timur dan juga kemenangan di Sumatra Utara, yang keduanya bukan daerah basis Islam ataupun Nahdlatul Ulama (NU).
"Artinya PKB sudah diterima sebagai partai nasional, bukan partainya Gus Dur," ujarnya. (*/boo)