Minggu, 05/07/2009 18:50 WIB
Ide Tunda Pilpres PD: Motivasinya Patut Dipertanyakan
Luhur Hertanto - detikPemilu
Jakarta - Munculnya wacana menunda pelaksanaan Pilpres 2009 patut untuk dipertanyakan motivasinya. Penundaan yang bertentangan dengankonstitusi itu bisa menimbulkan krisis politik dan akan mengancam masa depan demokrasi."Kepentingan menunda pilpres sukar dibedakan dengan motivasi membuatpilpres tidak terselenggara tepat waktu. Itu potensial menimbulkankrisis politik bahkan memburamkan masa depan bangsa," kata Ketua DPPPD Anas Urbaningrum, Minggu (5/7/2009), melalui sambungan telepon.Menyinggung isu perbaikan DPT pilpres yang dijadikan alasan,menurutnya hal tersebut merupakan tugas KPU. Jajaran KPU juga sudah dan sedang terus melakukan upaya perbaikan. Upaya yang justru sebaiknya didukung oleh semua pasangan kontestan pilpres dan tim pemenangan masing-masing.Anas mengakui bahwa memang dalam iklim demokrasi, semua pihak bebasberpendapat dan berkepentingan. Tetapi dia ingatkan ada tanggung jawab besar di balik kebebasan itu, sehingga membawa faedah bagi kepentingan pembangunan demokrasi yang sehat.Anas menambahkan, kepentingan menang dalam ajang pilpres merupakan sesuatu yang wajar. Tapi tetap tiap pendapat dan kepentingan harus berdasar logika dan kejernihan berpikir."Kepentingan untuk menang tidak boleh menyingkirkan hajat rakyatmendapatkan manfaat dari kehadiran pemilu yang luber dan jurdil, serta aman, tertib dan damai," tandas Anas.( lh / anw )
Jakarta - Munculnya wacana menunda pelaksanaan Pilpres 2009 patut untuk dipertanyakan motivasinya. Penundaan yang bertentangan dengankonstitusi itu bisa menimbulkan krisis politik dan akan mengancam masa depan demokrasi."Kepentingan menunda pilpres sukar dibedakan dengan motivasi membuatpilpres tidak terselenggara tepat waktu. Itu potensial menimbulkankrisis politik bahkan memburamkan masa depan bangsa," kata Ketua DPPPD Anas Urbaningrum, Minggu (5/7/2009), melalui sambungan telepon.Menyinggung isu perbaikan DPT pilpres yang dijadikan alasan,menurutnya hal tersebut merupakan tugas KPU. Jajaran KPU juga sudah dan sedang terus melakukan upaya perbaikan. Upaya yang justru sebaiknya didukung oleh semua pasangan kontestan pilpres dan tim pemenangan masing-masing.Anas mengakui bahwa memang dalam iklim demokrasi, semua pihak bebasberpendapat dan berkepentingan. Tetapi dia ingatkan ada tanggung jawab besar di balik kebebasan itu, sehingga membawa faedah bagi kepentingan pembangunan demokrasi yang sehat.Anas menambahkan, kepentingan menang dalam ajang pilpres merupakan sesuatu yang wajar. Tapi tetap tiap pendapat dan kepentingan harus berdasar logika dan kejernihan berpikir."Kepentingan untuk menang tidak boleh menyingkirkan hajat rakyatmendapatkan manfaat dari kehadiran pemilu yang luber dan jurdil, serta aman, tertib dan damai," tandas Anas.( lh / anw )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar