12/07/09 15:41
JK Kalah Akibat Elit Golkar Haus Kuasa
Suriani
Jusuf Kalla
JK Kalah Akibat Elit Golkar Haus Kuasa
Suriani
Jusuf Kalla
INILAH.COM, Makassar - Di atas kertas, pasangan JK-Wiranto seharusnya mampu bersaing dalam Pilpres 2009. Namun fakta di lapangan membuktikan sebaliknya. Kekalahan telak JK ini dinilai akibat sebagian elit Partai Golkar begitu haus kekuasaan ketimbang memenangkan ketua umumnya.
Menurut Ketua OKK Partai Golkar Sulbar Muh Asri kekalahan JK karena selama ini terlalu banyak tokoh-tokoh Golkar gagal melakukan konsolidasi. Elit-elit partai berlambang beringin ini hanya mementingkan jabatan dan kekuasaan semata.
" Mereka inilah yang merusak partai dan penjilat kekuasaan termasuk di antaranya mereka-mereka yang berkeinginan merapat ke SBY setelah SBY menang," kata Asri kepada INILAH.COM di Makassar, Minggu (12/7).
Pergerakan para elit tersebut, tutur Asri telah merusak sistem demokrasi dan membuat Golkar semakin tidak berwibawa. Padahal, mereka tahu Golkar dibawa kepemimpinan JK sebagai ketua umum ternyata tidak mampu memberikan suara signifikan. Seharusnya, lanjut Asri, mereka solid mengusung JK.
"Bahkan JK sebagai Wapres tidak memberikan dampak posistif pada Golkar kualitatif dan kuantitatif Golkar turun secara nasional. Padahal banyak keder Golkar yang menjabat sebagai kepala daerah, yang tidak memberikan dukungan suara signifikan," tandasnya.
Sebelumnya Generasi Muda Golkar se-Sulawesi menggelar rapat tertutup yang dihadiri 25 anggota. Mereka terdiri dari anggota DPR terpilih dan sekertaris DPD I di Sulawesi. Para generasi muda ini menolak para elit yang selalu mementingkan kekuasaan ketimbang keutuhan partai dengan mengusung Munaslub.
[jib]
Menurut Ketua OKK Partai Golkar Sulbar Muh Asri kekalahan JK karena selama ini terlalu banyak tokoh-tokoh Golkar gagal melakukan konsolidasi. Elit-elit partai berlambang beringin ini hanya mementingkan jabatan dan kekuasaan semata.
" Mereka inilah yang merusak partai dan penjilat kekuasaan termasuk di antaranya mereka-mereka yang berkeinginan merapat ke SBY setelah SBY menang," kata Asri kepada INILAH.COM di Makassar, Minggu (12/7).
Pergerakan para elit tersebut, tutur Asri telah merusak sistem demokrasi dan membuat Golkar semakin tidak berwibawa. Padahal, mereka tahu Golkar dibawa kepemimpinan JK sebagai ketua umum ternyata tidak mampu memberikan suara signifikan. Seharusnya, lanjut Asri, mereka solid mengusung JK.
"Bahkan JK sebagai Wapres tidak memberikan dampak posistif pada Golkar kualitatif dan kuantitatif Golkar turun secara nasional. Padahal banyak keder Golkar yang menjabat sebagai kepala daerah, yang tidak memberikan dukungan suara signifikan," tandasnya.
Sebelumnya Generasi Muda Golkar se-Sulawesi menggelar rapat tertutup yang dihadiri 25 anggota. Mereka terdiri dari anggota DPR terpilih dan sekertaris DPD I di Sulawesi. Para generasi muda ini menolak para elit yang selalu mementingkan kekuasaan ketimbang keutuhan partai dengan mengusung Munaslub.
[jib]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar