Warga Batu Ditangkap Densus 88
Hendrawan Dikenal Punya Uang Banyak
Muhammad Aminuddin - detikNews
Foto: Aminuddin/detikcom
"Uangnya banyak dan masih baru-baru dan nomor seri uang selalu berurutan. Saya Sendiri heran dapat dari mana uang itu. Yang saya tahu ini sejak kenal dengan Pak Hendrawan," ujar Kurniawan (29), pemilik rumah yang dikontrak Hendrawan pertama kali di Kota Batu Juni 2008 lalu.
Menurut Kurniawan stand seharga Rp 7 juta di wilayah Villa Songgoriti juga dibeli Hendrawan secara tunai. Untuk usaha menjual bunga. "Saya berpikir dia serius berjualan bunga. Melihat dari modal yang dikeluarkan," imbuh Kurniawan.
Meski dikenal memiliki uang banyak, Hendrawan diketahui seharinya hidup sederhana. Untuk monda-mandir dari rumah kontrakan ke stand bunga di kawasan Villa Songgoriti berjarak sekitar 3 kilometer Hendrawan menaiki sepeda motor merk Honda Super Cup 800.
"Jika awal bulan katanya itu uang gajian. Secara rutin empat sampai lima warga yang tak mampu diberi uang 50 ribu oleh Bu Najwa," ungkap Kurniawan.
Menurut keluarga Kurniawan banyak waktu dihabiskan di stand toko bunganya oleh Hendrawan dan istrinya Najwa (41). Bahkan, memasak sampai mencuci baju juga dilakukan di stand toko bunganya tersebut.
"Di rumah ini mereka hanya tidur sepertinya. Tak pernah melakukan apa-apa dan jarang sekali mencuci atau memasak. Sering saya tanya kenapa bawa tas plastik besar yang terlihat membawa sesuatu. Kata istri Pak Hendrawan itu semua cucian," jelas Anik (49), ibu kandung Kurniawan.
Pada kesempatan itu Anik juga menjelaskan kepindahan Hendrawan dari rumahnya Juni 2008 lalu. Sekitar seminggu sebelumnya, banyak para tetangga yang mencurigai kedua orang ini terkait dengan pelaku pengeboman di Bali yaitu Amrozi.
Bahkan, sempat muncul SMS atau pesan singkat yang diterima sejumlah warga. Yang berisi awas di kawasan RT 04/RW 01 ada teroris yang bisa mengancam keselamatan. "Maka itu banyak warga termasuk kami, khawatir akan kebenaran itu," tutur Anik.
Kecurigaan, lanjut Anik, warga terhadap pasangan suami istri ini, ternyata juga dirasakan Najwa istri Hendrawan. Ibu dua anak itu pernah menyampaikan kepada Anik mengapa warga mencurigai dirinya sebagai keluarga teroris.
"Istrinya curiga dan mengatakan kepada saya mengapa warga kok mencurigai kami. Padahal kami bukan teroris," urai Anik menirukan ucapan Najwa.
Sejak itu mereka kemudian memutuskan untuk pindah dari kawasan Dusun Santrean RT04/RW01, Desa Sumberrejo, Kecamatan/Kota Batu. Dan memilih tinggal di rumah Kamsun (58), warga Jalan Mawar Putih No 111 RT 4 RW 12, Desa Sidomulyo, Kecamatan/Kota Batu hingga dikabarkan tertangkap oleh Densus 88 di Solo sebulan lalu.
(ken/gah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar