Selasa, 21 Juli 2009

Senin, 20/07/2009 06:13 WIB
Mengejar Noordin M Top
Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Spekulasi siapa otak pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton terus berkembang. Buronan teroris kelas wahid asal Malaysia, Noordin M Top diduga kuat berada di balik serangan yang menewaskan 9 orang tersebut. Tapi apakah benar Noordin berada di balik penyerangan itu? Di manakah dia sekarang?

Menurut Kepala Desk Antiteror Kementerian Polhukam, Ansyaad Mbai, Noordin diduga kuar menjadi dalang peledakan bom tersebut. "Sudah jelas itu jaringan Noordin M Top. Seperti komentar Kapolri kemarin bahwa bom yang digunakan sama dengan yang ditemukan di Cilacap," ujarnya kepada detikcom Sabtu 18 Juli lalu.

Dugaan Ansyaad tersebut masuk akal. Sebab, pelaku yang diduga melakukan pengeboman itu salah satunya adalah pria berinisial NA, atau Nurdin Aziz yang menyewa kamar 1808. Nurdin Aziz juga diduga sebagai Nur Hasbi. Menurut Direktur International Crisis Group, Sidney Jones, Nur Hasbi adalah teman seangkatan dengan Asmar Latin Sani, pelaku bom bunuh diri di hotel yang sama pada 5 Agustus
2003 silam.

"Kita mencatat bahwa Noordin masih berbahaya karena kelihatannya masih aktif merekrut orang untuk operasi pemboman melalui temannya di Cilacap," kata Sidney kepada detikcom Minggu 19 Juli kemarin.

Lalu di manakah Noordin Berada? Menurut salah seorang perwira di Mabes Polri, saat ini pria yang telah bertahun-tahun menjadi buron tersebut mempunyai jaringan yang sangat kuat dan rapi. "Dia masih punya kolega di beberapa tempat," kata perwira yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di Jakarta, Minggu 19 Juli kemarin.

Bukan sembarang kolega yang Noordin pakai. Untuk membentuk ikatan kuat dan perlindungan yang terhindar dari pengkhianatan dia membentuk keluarga, biasanya dia menikahi seorang perempuan, putri atau adik dari kawannya. "Dia memakai pola ikatan tradisional," terang perwira itu.

Penyergapan yang dilakukan petugas, memang membuat gerak Noordin tidak bisa bebas lagi, sehingga bila dia berkomunikasi, Noordin mengandalkan pola konvensional. "Tanpa teknologi, dia memakai kurir," imbuh sumber itu.

Namun informasi lain menyebutkan jika Noordin kini telah mengatur jaringannya dari Mindanao, Filipina. Setelah lolos dari berbagai pengepungan melalui jalur tradisional dia menyeberang ke Mindanao, wilayan Filipina yang mayoritas penduduknya beragama Islam tersebut.

Selama ini Mabes Polri mengaku terus memburu keberadaan Noordin. Namun sampai detik ini, pria berjenggot tersebut belum juga tertangkap. Bahkan, ledakan demi ledakan yang memakan korban jiwa justru terus terjadi. Sampai kapankah Noordin M Top terus membombardir negeri ini? Pertanyaan besar bagi aparat kepolisian yang
belum juga terjawab. (anw/anw)

Tidak ada komentar: