Selasa, 21 Juli 2009

Senin, 20/07/2009 14:25 WIB
Bom JW Marriot dan Ritz Carlton
Diduga Tes DNA, Orangtua Nur Sahid Menghilang dari Rumahnya
Parwito - detikNews

(Foto: Parwito/detikcom) Video Terkait
Evakuasi 6 Jenazah Bom JW Marriott
Foto Terkait
Keluarga Nur Sahid Membantah Temanggung - Suasana rumah orangtua Nur Sahid alias Nuri Hasdi alias Nur Hasbi alias Nurdin Aziz hari ini tampak berbeda. Satu hari setelah pemberitaan bahwa Nur Sahid diduga sebagai pelaku bom bunuh diri, rumah keluarganya di Temanggung, Jawa Tengah terlihat lengang. Tidak ada satu pun anggota keluarga yang terlihat.

Pemantauan detikcom, Senin (20/7/2009), rumah yang berada di RT01/RW03 Dusun Katekan, Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah - di lereng gunung Sindoro itu - dalam keadaan kosong. Rumah tampak sepi dan pintu tertutup rapat. Ke mana mereka?

Kedua orang tua Nur Sahid, Muhammad Nasir (60) dan Tumini(57), diduga diamankan oleh polisi. Sebab, menurut Rosyid Ridho, salah seorang sepupu Nur Sahid, Nasir dan Tumini dijemput polisi pada pagi hari tadi, sebelum Matahari terbit.

Kemungkinan Nasir dan Tumini diamankan polisi untuk menjalani tes DNA. "Tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB dijemput polisi, katanya untuk tes DNA," tegas Rosyid kepada detikcom. Tes DNA ini dilakukan untuk membuktikan apakah potongan kepala yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri itu Nur Sahid atau bukan.

Rosyid mengatakan, saat menjemput Nasir dan Tuminem, polisi didampingi Kepala Desa Katekan, Muhammad Tohir, dan Kepala Dusun Katekan, Kukuh Riyanto. Polisi membawa dua unit mobil.

Rosyid mengaku tidak mengetahui dimana tempat tes DNA yang akan dijalani mereka untuk memastikan identitas Nur Sahid. "Belum tahu apa di Polres, Polda atau Jakarta," kata Rosyid yang juga teman masa kecil Nur.

Keluarga Merasa Cemas

Pada kesempatan itu Rosyid mengungkapkan keluarga merasa cemas terhadap kabar tentang Nur Sahid yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di JW Marriot itu. "Keluarga cemas, kayaknya kalau dari bentuk fisiknya tidak seperti Nur yang kami ketahui, cara jalannya juga beda, kami juga belum mendapat pemberitahuan tentang wajah terakhir Nur," kata dia.

Menurut dia, penulisan lengkap dan benar atas nama sepupunya itu adalah 'Nur Said' bukan 'Nur Sahid.' "Saya tahu persis karena dia teman main saat kecil, dari penulisan namanya juga tidak benar, sehingga kami tidak yakin," katanya.


Sementara itu, Yuyuk Subarwanto, warga setempat, kedua orang tua Nur Sahid pergi meninggalkan rumahnya pagi tadi. Dia tidak mengetahui ke mana Nasir dan Tumini pergi.

Sedangkan Kepala Dusun Katekan, Kukuh Hariyanto menyatakan, selama tinggal di desanya, Nur Sahid merupakan warga yang baik, taat beribadah dan patuh kepada orang tuanya. "Dia orangnya baik, taat beribadah dan tidak pernah membantah kedua orangtuanya," kata Kukuh.

Hingga saat ini dugaan keterlibatan Nur Sahid dalam kasus ledakan bom di Hotel JW Marriott itu masih menjadi perbincangan dan tanda tanya besar warga setempat. Sedangkan polisi belum merilis apakah Nur Hasbi yang pernah menjadi santri Ponpes Ngruki itu memang sebagai pelaku bom bunuh diri atau tidak.

(asy/mad)

Tidak ada komentar: