Selasa, 21 Juli 2009

Selasa, 21/07/2009 15:58 WIB
Bom di Ritz-Carlton & JW Marriott
BI: Rupiah Masih Bisa Tembus Rp 10.000/US$ di Akhir 2009
Herdaru Purnomo - detikFinance
Foto: dok detikcom Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksikan rupiah akan terus stabil pascaledakan bom di Ritz-Carlton dan JW Marriott Kuningan, Jumat lalu. Bahkan, BI memperkirakan rupiah masih bisa menembus level 10.000 per US$ sampai akhir tahun 2009 nanti. Hal itu dikatakan Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono usai acara peresmian museum BI di Jakarta, Selasa (21/7/2009). "Sebetulnya di kondisi yang sama pada saat ledakan bom, kondisi global sedang bagus, jadi tidak ada kecemanasan dari sisi ekonomi," ujarnya. Ia juga mengatakan, sebenarnya tanpa didukung kondisi global yang sedang baik tersebut, rupiah sendiri bisa tembus ke level 10.000.
Museum BI
Pada kesempatan yang sama, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan museum Bank Indonesia yang bertempat di Jl. Pintu Besar Utara No.3 Jakarta Barat. Dalam pidato sambutannya SBY mengatakan bahwa museum tersebut diharapkan menjadi wahana dan media yang bermanafaat bagi seluruh masyarakat untuk menghargai, memahami dan mengenal lebih jauh tentang segala aktivitas BI dair masa kemasa. "Atas nama negara dan pemerintah saya ingin mengucapkan selamat dan terimakasih kepada dewan gubernur, jajaran direksi dan semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi bagi museum ini," ujarnya. SBY menegaskan, sesuai dengan fungsinya di waktu krisis global kemarin, BI telah mengerjakan tugas dengan baik, dimana mengatur inflasi, nilaitukar rupiah pada kisaran yang stabil. "Selain itu BI sudah mampu melakukan sinkroniassi fiskal dan moneter yang merupakan suatu langkah mencegah krisis," tutur SBY.
BI, lanjut SBY, juga telah mampu memberikan jaminain bagi sektor umkm yang merupakan pilar utama perekonomian rakyat, dan disisi lain BI terus memantapkan kebijakan-kebijakan bidang perbankan yang ditujukan untuk meningkatkan managemen risiko likuiditas dan derivatif industri perbankan. "Tugas demi tugas BI sebagai bank sentral sudah berjalan dengan baik dan diharapkan akan terus dapat membangun perekonomian Indonesia," tandasnya. Dalam laporan peresmian museum BI, Pejabat Sementara Gubernur BI, Miranda S Goeltom mengatakan bahwa museum ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat luas sebagai sarana edukasi yang menarik dan informatif tentang fungsi dan peran BI serta latar belakang kebijakan dari waktu ke waktu. "Museum ini diharapkan juga menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan penelitian yang dapat menghasilkan temuan ilmiah, sehingga menjadi lembaga pembelajaran atau pendidikan non formal yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak," ujarnya. Peresmian ini merupakan puncak penyiapan meseum yang telah dilakukan sejak tahun 2003. Museum BI menempati bangunan bersejarah tempat beroperasinya De Javasche Bank (cikal bakal Bank Indonesia) sejak 8 April 1828. "Jumlah pengunjung sejak tahun 2007 sudah mencapai 138.000 dan diharapkan akan terus meningkat," kata Miranda. (ang/lih)

Tidak ada komentar: