Minggu, 12 Juli 2009

Golkar Harus Sudah Turun Mesin Bukan Sekedar Tune Up

Senin, 13/07/2009 06:05 WIB
Golkar Harus Sudah 'Turun Mesin' Bukan Sekedar 'Tune Up'
Amanda Ferdina - detikPemilu
Jakarta - Partai Golkar dianggap akan semakin menghadapi tantangan yang berat. Setelah mengalami kekalahan telak pada pemilihan presiden lalu, friksi dalam tubuh Golkar juga dilihat tak kunjung meredam. Maka sangat dibutuhkan pembaruan untuk menghadapi itu semua."Golkar ke depan memang berat. Tata kelola di tubuh Golkar jika diibaratkan harus sudah turun mesin bukan tune up lagi. Kalau nggak ada pembaruan maka akan berat," ujar pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito ketika berbincang dnegan detikcom, Minggu malam (12/7/2009). Tak hanya internal partai, kedekatan Golkar dengan konsituennya juga dinilai mengalami gejolak."Saya kira kedekatan kader Golkar dengan konsituen semakin pudar. Apalagi dulu Golkar besar karena dibantu Orde Baru, seperti tentara dan sekarang nggak lagi. Persaingan partai semakin meningkat,maka semakin kabur ikatannya (dengan konsituen)," jelas Arie.Maka, lanjut Arie satu-satunya jalan untuk bertahan dan tidak kehilangan konsituen bagi Golkar adalah segera melakukan pembenahan internal."Kuncinya pembenahan partai, bukan koalisi (dengan pemenang Pilpres) atau tidak. Harus ada pembenahan manajemen. Kalau nggak, apapun itu tidak akan berpengaruh pada mereka (konsituen)," tandas Arie. Senada dengan Arie, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Zulfikar Ghazali menyerukan secepat mungkin Golkar dan partai lainnya melakukan perbaikan internal."Refleksi buat partai, kalau terus menerus seperti ini mereka ke depan tidak akan diperhitungkan orang. Pembenahan mulai dari kaderisasi, rekrutmen, pendidikan politik, manajamen kepemimpinan dan seterusnya," saran Zulfikar.( amd / nwk )

Tidak ada komentar: