Senin, 03 Agustus 2009

Peti jenazah Aquino diarak (Reuters)

Senin, 03/08/2009 18:54 WIB
Peti Jenazah Cory Aquino Diarak, Ribuan Warga Filipina Luapkan Cinta
Nograhany Widhi K - detikNews

Peti jenazah Aquino diarak (Reuters)
Manila - Peti jenazah mantan Presiden Filipina Corazon 'Cory' Aquino diarak keliling Manila. Ribuan warga negara itu turun ke jalan memberi penghormatan yang terakhir pada icon reformasi Filipina itu. Jenazah Aquino diarak dari rumahnya ke gereja di Manila sebelum dimakamkan pada Rabu 5 Agustus 2009, seperti dilansir dari earthtimes.org , Senin (3/8/2009).Para warga itu mayoritas mengenakan pakaian berwarna kuning, warna saat Aquino berkampanye melawan diktator korup Ferdinand Marcos. Warga melempari truk beroda 10 yang mengangkut peti jenazah Aquino dengan bunga putih dan kuning serta bendera Filipina.Confetti (taburan kertas-kertas kecil untuk pesta) kuning menghujani langit Manila sepanjang jalan protokol utamanya di jantung bisnis Jalan Ayala, Distrik Makati, Manila.Para karyawan keluar dari kantornya, para pengendara sepeda motor membunyikan klakson."Cory! Cory! Cory!" teriak ribuan warga.Sementara yang lainnya mendendangkan lagu nasional Filipina Bayan Ko, tentang perjuangan rakyat menuntut kebebasan.Beberapa spanduk kuning bertuliskan, "Kami mencintaimu Tita Cory," "Terima kasih banyak, Presiden Cory Aquino" dan "Cory, kamu tidak sendiri" pun berjajar di sepanjang Jalan Ayala dan rute yang dilewati jenazah Aquino.Dia adalah pemimpin 'people power' yang berdemo 4 hari yang berhasil mengakhiri kediktaroran Ferdinand Marcos yang sudah berjalan 20 tahun. Presiden perempuan pertama Filipina ini memimpin dari 1986-1992. Di bawah kepemimpinannya dia mengamandemen konstitusi, membebaskan tahanan politik dan menggagas negosiasi damai dengan kelompok komunis dan pemberontak Muslim.Aquino mangkat pada Sabtu 1 Agustus dalam usia 76 tahun karena masalah jantung. Sebelumnya dia berjuang melawan kanker kolon (usus). Sedianya Aquino akan dimakamkan dengan upacara kenegaraan lengkap dengan ritual ala militer. Namun, keluarganya menolak tawaran itu."Penghormatan itu harus datang dari rakyat Filipina," ujar putri bungsu Aquino, Kristina Bernadette Yap. (nwk/irw)

Tidak ada komentar: