Selasa, 25 Agustus 2009

Tommy Gabung Kembali ke Golkar Incar Penghapusan Tap MPR?

Rabu, 26/08/2009 12:18 WIB
Tommy Gabung Kembali ke Golkar Incar Penghapusan Tap MPR?
Hery Winarno - detikNews
Rencana Tommy Soeharto mencoba keberuntungan dalam Munas Golkar untuk merebut kursi ketua umum cukup mengagetkan berbagai kalangan. Berbagai spekulasi pun muncul atas sikap tiba-tiba Pangeran Cendana ini.
Banyak pihak yang menilai masuknya kembali Tommy ke Golkar dan bahkan langsung ingin merebut kursi ketua umum karena didasari sikap prihatinnya seorang anak yang melihat partai besutan bapaknya mulai hancur akibat salah kelola.
Ada juga kalangan yang menilai masuknya kembali Tommy ke Partai Golkar karena ingin mengamankan aset-aset bisnisnya. Dengan bergabung di Golkar sebagai pengurus aktif apalagi bisa menjadi ketua umum, Tommy akan semakin leluasa membangkitkan kembali kerajaan bisnisnya dan menjaga bisnis yang sudah berjalan.
Belakangan, selain dua analisa tersebut, ternyata ada motif politik yang sangat erat kaitannya dengan martabat dan harga diri keluarga. Kabarnya, Tommy ingin merebut kepemimpinan Golkar karena partai yang didirikan bapaknya itu tidak pernah mengerti akan makna terima kasih.
Golkar terkesan santai saja menanggapi keinginan keluarga besar Cendana yang menginginkan pencabutan TAP MPR yang mengatur soal korupsi Soeharto dan kroninya. Atas dasar itulah, dengan mengusai Golkar dan atau menjadi pengurus, Tommy akan bisa mengontrol lebih jauh soal upaya pencabutan TAP MPR yang meminta semua korupsi Soeharto dan kroni-kroninya harus diselidiki.
"Memang berbagai spekulasi muncul saat Mas Tommy tiba-tiba muncul dan mau menjadi ketua umum Golkar. Tapi semua masih kira-kira. Karena siapa sih yang tahu hati dan kepala orang," kata sumber detikcom di DPP Golkar, Rabu (26/8/2009).
Menurut politisi muda berbakat itu, munculnya Tommy memang akan cukup menyegarkan suasana Munas Golkar yang mulai tidak menarik akibat dominasi Ical yang cukup kuat dalam peta dukungan calon ketua umum. Apalagi dikabarkan Ical mendapat banyak dukungan karena bermodal tidak terbatas di tengah lawan-lawannya yang bermodal cekak, bahkan hanya bondo nekat (bonek).
Dengan masuknya Tommy dalam bursa calon ketua umum, peta dukungan DPD diyakini akan bisa bergeser. Terlepas dukungan itu akan diberikan kepada Tommy langsung jika bisa lolos dalam jeratan syarat calon ketua umum, atau kepada calon yang didukung Tommy karena dia gagal maju akibat terganjal syarat yang ketat itu.
"Terlepas dari berbagai spekulasi yang muncul atas niat Mas Tommy aktif kembali di Golkar, munculnya nama beliau itu cukup menjadi cakrawala baru DPD-DPD dalam memilih calon pemimpinnya," paparnya.
"Orang jadi tidak lagi terpaku pada sosok Bang Ical yang konon memiliki dana tidak terbatas untuk membangun Golkar. Munculnya Mas Tommy akan membuat kader Golkar berfikir, ada tokoh lain selain Bang Ical yang juga punya dana besar untuk membangun Golkar," paparnya.
Terlepas dari semua spekulasi itu, niat Tommy untuk kembali aktif di Golkar harus diapresiasi semua kader. Hal ini membuktikan bahwa Golkar masih cukup menarik bagi kader-kader bangsa yang selama ini menaruh hati kepada kemajuan demokrasi di Golkar.
"Apapun motif dan tujuannya, kita tidak bisa membuktikan sebelum dia melakukan. Karena itu, yang bisa kita lakukan sekarang adalah mengapresiasi dan menyambut baik. Apalagi ada niat untuk membangun dan membesarkan Golkar," pungkasnya.
Sampai saat ini, Tommy belum pernah sekalipun muncul di publik setelah dikabarkan secara terbuka mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Tidak ada yang tahu alasan Tommy yang terus bersembunyi di balik hingar bingar namanya yang membuat para kandidat lain terusik dengan kesiapannya maju sebagai calon ketua umum.