Sabtu, 18 Juli 2009

Potongan Kepala di Ritz Carlton Diduga Milik Teroris

Minggu, 19 Juli 2009 - 12:51 wib
text TEXT SIZE :
Share
Irma Yani - Okezone

JAKARTA - Dua jasad dalam kondisi hancur ditemukan di Ritz Carlton sesaat setelah ledakan bom pada Jumat 17 Juli pagi. Polisi menduga potongan kepala berjenis kelamin laki-laki sebagai pelaku bom bunuh diri.

"Untuk jenazah di Ritz Carlton itu ditemukan dua jenazah. Satu wanita dan satu laki-laki. Ada juga potongan kepala laki-laki. Yang perempuan sementara kita duga bukan pelaku tapi yang potongan kepala itu yang kita duga sebagai pelaku," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna di Media Center, Bellagio, Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (19/7/2009).

Nanan juga membenarkan bahwa polisi sudah menemukan beberapa nomor telepon dan hasil rekaman CCTV. Akan tetapi, Nanan menolak merinci nomor telepon tersebut apakah ada kaitannya dengan teroris ataukah tidak.

Ditanyakan apakah benar bom yang ada di dua hotel itu berjumah empat buah, Nanan memastikan bahwa jumlah bom hanya tiga buah.

"Dari fakta di lapangan itu hanya ditemukan tiga rangkaian. Yang dua meledak, dan yang satu ditemukan di kaman 1808 dalam keadaan aktif tapi telah dijinakkan," tegasnya. (mbs)

Polri On Call dengan Polisi Australia

Minggu, 19 Juli 2009 - 12:57 wib
text TEXT SIZE :
Share
Irma Yani - Okezone

JAKARTA - Pemerintah Australia memberikan tawaran bantuan kepada pemerintah Indonesia terkait investigasi, identifikasi, dan perawatan korban ledakan bom di Kuningan. Namun, Polri mengaku masih menggunakan peralatan sendiri untuk mengungkap jaringan teroris ini.

"Bukan hanya sekarang kerja sama dengan kepolisian Australia atau Amerika atau dengan Asean Police atau antara polisi dengan polisi atau dengan interpol. Ada tidak adanya kejadian ini kita ada MoU untuk kerja sama. Mereka kemarin menawarkan kerja sama untuk membantu, tapi sampai sekarang tim masih menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Tapi jika dibutuhkan kita on call langsung dengan mereka segera," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna di Media Center, Bellagio, Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (19/7/2009).

Pernyataan Nanan ini sebagai tanggapan atas tawaran kerja sama yang dilontarkan Menteri Luar Negeri Australia yang kemarin sempat mengunjungi lokasi ledakan.

Akibat kejadian ini, sejumlah negara seperti Amerika Serikat juga menaruh rasa simpati dan belasungkawa. Bahkan secara khusus Presiden Obama menelepon Presiden SBY membahas bom Kuningan ini. (mbs)

Prabowo Tawari SBY Bantuan Ungkap Kasus Bom Kuningan

Minggu, 19 Juli 2009 - 09:00 wib
text TEXT SIZE :
Share
Taufik Hidayat - Okezone
Foto: Koran SI

JAKARTA - Keinginan Prabowo Subianto bertatap muka langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak hanya bertujuan mengklarifikasi pernyataan yang dilontarkan capres terpilih itu sesaat setelah ledakan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton.

Prabowo juga akan menawarkan bantuan kepada pemerintah untuk mengungkap kasus pengeboman yang mencoreng muka Indonesia di mata dunia internasional itu.

"Beliau (Prabowo) juga akan berbicara mengenai ikut menyelesaikan masalah peledakan bom," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi kepada okezone di Jakarta, Minggu (19/7/2009).

Meski berbeda pandangan politik, menurut Suhardi, ketua tokoh politik nasional itu memiliki pandangan yang sama dalam hal stabilitas keamanan. Apalagi saat Prabowo berada di Kopasus banyak ilmu mengenai antiteror yang dia pelajari.

"Pak Prabowo kan memiliki ilmu antiteror. Untuk masalah pertahanan keamanan beliau sejalan dengan pemerintah, cuma masalah politik yang berbeda," tambahnya.

Seperti diketahui, Prabowo mengutarakan niat ingin bertemu Presiden SBY dalam waktu dekat. Sayangnya keinginan itu masih bertepuk sebelah tangan.

(ful)

Minggu, 19/07/2009 13:25 WIB
Bom Marriott dan Ritz Carlton
Jenis Bom Identik dengan Bom Bali
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Jenis bom yang diledakkan pelaku bom bunuh diri di JW Marriott dan Ritz Carlton identik dengan bom yang ditemukan di Cilacap, Jawa Tengah. Tapi bukan hanya itu, hasil penyelidikan polisi, bom ini juga mirip dengan bom Bali.

"Rangkaian bom identik dengan yang Cilacap dan bom Bali," kata Kadiv Humas Mabes Polri Ijen Pol Nanan Soekarna, dalam jumpa pers di Crisis Media Center, Cafe Ginger Republic Bellagio, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (19/7/2009).

Dari hasil identifikasi jenis bom, kesimpulan sementara jelas kelompok mana yang bermain di balik peledakan ini.

"Kita lihat, memang sama dari alat-alatnya, barang-barangnya, transistor dan metodenya, kalau dulu pakai gotri sekarang pakai mur dan baut. Belum bisa dipastikan ini jaringan Noordin M Top, tapi apakah dia yang melakukan kan belum tentu," tutupnya.

(ndr/iy)
Minggu, 19/07/2009 13:17 WIB
Jenazah Timothy Mackay Diterbangkan ke Selandia Baru Pukul 13.00
Didi Syafirdi - detikNews

Timothy Mackay (Foto:Holcim)
Jakarta - Jenazah Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Timothy Mackay akan diterbangkan ke negeri asalnya, Selandia Baru, pukul 13.00 WIB, Minggu (17/7/2009). Jenazah diberangkatkan dari rumah duka RS Dharmais pukul 11.00 WIB.

"Dijadwalkan pukul 13.00 WIB akan langsung diterbangkan ke Selandia Baru," kata petugas bagian arsip Rumah Duka Dharmais, Rojis, di RS Dharmais, Jalan S Parman, Slipi, Jakarta.

Jenazah dibawa ke bandara dengan ambulans yang diiringi 20 mobil yang berisi karyawan PT Holcim.

Timothy Mackay merupakan salah satu korban tewas ledakan bom di Hotel JW Marriott, Jakarta. Pria asal Selandia Baru ini menjabat sebagai Presdir PT Holcim Indonesia sejak Mei 2004. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Managing Director PT Holcim (Lanka) sejak 2001.

(iy/ndr)
Minggu, 19/07/2009 13:09 WIB
Benda Mencurigakan di Blok M Square Ditemukan di Lantai I
Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Benda yang mencurigakan di Blok M Square kini tengah diperiksa tim Gegana Polda Metro Jaya. Benda tersebut ditemukan seorang cleaning service di lantai I, di pusat perbelanjaan itu.

"Sekitar jam 11.00 WIB, ditemukan bungkusan," kata seorang pengunjung, Arman, saat ditemui di lokasi di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/7/2009).

Menurut dia, begitu ada informasi benda yang mencurigakan, seluruh pengunjung diminta keluar dan pintu masuk ditutup. Bahkan sejumlah warga yang tengah mengadakan kebaktian pun terpaksa keluar.

"15 Menit kemudian, setelah ditemukan benda itu petugas kepolisian langsung datang," jelas Arman.

Pantauan detikcom, tim dari Gegana Polda Metro Jaya dan petugas Polres Jakarta Selatan tampak menyisir lokasi. Memakai rompi dan membawa peralatan mereka bergerak di lantai 1, juga dengan membawa anjing pelacak.

Sementara itu, pihak kepolisian membantah bila ada ancaman bom atau benda mencurigakan. "Ini hanya simulasi," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Firman Shantyabudi di lokasi.

(ndr/iy)
inggu, 19/07/2009 12:37 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Keluarga Garth McEvoy Datangi RS Polri
Irwan Nugroho - detikNews

Jakarta - Keluarga Garth McEvoy, warga Australia yang tewas akibat bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton mendatangi RS Polri Sukanto, Kramatjati. Mereka mendatangi RS Polri untuk mengidentifikasi jenazah Garth McEvoy.

Ada 4 orang anggota keluarga McEvoy yang datang ke RS Polri. Satu di antaranya seorang perempuan berkacamata hitam. Lalu ada pula seorang lelaki yang menangis.

Mereka tiba di RS Polri, dengan mengendarai Nissan Serena warna silver pukul 11.13 WIB, Minggu (19/7/2009). Mereka langsung masuk ke ruang Antemortem dan berada di ruangan ini sekitar 30 menit.

Mereka kemudian diarahkan petugas RS untuk menuju ruangan instalasi forensik yang berjarak 100 meter dari Antemortem. Ruangan itu merupakan tempat untuk identifikasi korban bom Marriott.

Sekitar pukul 12.05 WIB, keluarga McEvoy meninggalkan RS Polri. Tak ada komentar apapun dari mereka. Pihak RS hingga kini juga belum memberikan keterangan.
(iy/ndr)
Minggu, 19/07/2009 12:36 WIB
Bom di Marriott dan Ritz Carlton
Polisi Telah Periksa 35 Saksi
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Mabes Polri terus memburu jaringan para pelaku pembom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Kini puluhan saksi teah diperiksa dan dimintai keterangan.

"Sudah 35 saksi diperiksa terkait kasus di JW Marriot dan Ritz Carlton," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna dalam jumpa pers di Media Crisis Center, Cafe Ginger Republic Bellagio, Kuningan, Jakarta, Minggu (19/7/2009).

Para saksi itu antara lain karyawan dan staf kedua hotel tersebut. Pihak kepolisian mengaku masih melakukan penyelidikan terkait para tersangka.

"Kita masih telusuri," tutupnya.

(ndr/iy)
Minggu, 19/07/2009 12:35 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Garth McEvoy, WNA Korban Tewas Berhasil Diidentifikasi
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi satu korban tewas bom di Hotel W Marriott dan Ritz Carlton. Korban tewas itu yakni Garth McEvoy asal Australia.

Demikian disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna dalam jumpa pers di Crisis Media Center, Cafe Ginger Republic Bellagio, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (19/7/2009).

"Dari 3 korban WNA Australia yang sudah dipastikan dari hasil DVI yang cocok identitasnya Garth McEvoy," kata Nanan.

Jumlah korban tewas akibat bom ini 9 orang. Dari jumlah, 2 orang adalah warga negara asing (WNA).
(iy/ndr)
Minggu, 19/07/2009 12:10 WIB
Benda Mencurigakan Ditemukan di Blok M Square
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Benda mencurigakan ditemukan di Blok M Square. Dikhawatirkan bila benda itu adalah bahan peledak, petugas gegana pun bergerak ke lokasi.

"Anggota sedang ke sana," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna saat dihubungi melalui telepon, Minggu (19/7/2009).

Benda mencurigakan itu ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB. Saat ini penyelidikan masih dilakukan petugas kepolisian.

Buntut dari ledakan bom ini memang berimbas munculnya sejumlah ancaman bom. Sebelumnya Hotel Four Seaons sekitar pukul 08.00 WIB menerima ancaman telepon.

(ndr/iy)
Minggu, 19/07/2009 11:59 WIB
Diduga Berada di Mindanao
Noordin M Top Bertahan Mengandalkan Jaringan Keluarga
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Noordin M Top bak hantu saja. Berbagai penyergapan yang dilakukan Satgas Antiteror Mabes Polri dan Densus 88 tidak pernah sukses menangkap pria Malaysia ini. Noordin selalu lolos, jaringan keluarga menopangnya hingga dia terus bertahan.

"Dia masih punya kolega di beberapa tempat," kata seorang perwira di Mabes Polri yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di Jakarta, Minggu (19/7/2009).

Bukan kolega sembarang kolega yang dia pakai. Untuk membentuk ikatan kuat dan perlindungan yang terhindar dari pengkhianatan dia membentuk keluarga, biasanya dia menikahi seorang perempuan, putri atau adik dari kawannya.

"Dia memakai pola ikatan tradisional," terang perwira itu.

Penyergapan yang dilakukan petugas, memang membuat gerak Noordin tidak bisa bebas lagi, sehingga bila dia berkomunikasi, Noordin mengandalkan pola konvensional.

"Tanpa teknologi, dia memakai kurir," imbuh sumber itu.

Namun informasi lain menyebutkan bila Noordin kini telah mengatur jaringannya dari Mindanao, Filipina. Setelah lolos dari berbagai pengepungan melalui jalur tradisional dia menyeberang ke Mindanao.

Sebelumnya pihak Mabes Polri mengaku masih terus memburu jaringan teroris pelaku pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Namun kepolisian enggan buka kartu mengenai perkembangan penyelidikan.

"Siapapun yang melakukan teror akan kita buru," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna saat dihubungi detikcom.
(ndr/iy)
Minggu, 19/07/2009 11:48 WIB
Disisir Gegana, Ancaman Bom di Four Seasons Nihil
Didi Syafirdi - detikNews
Jakarta - Ancaman bom sempat diterima Hotel Four Seasons. Melalui telepon, seorang pria mengaku telah menaruh bom di hotel tersebut dan akan meledak. Tapi setelah disisir tim Gegana Polda Metro Jaya, ancaman itu nihil.

Pantaun detikcom, di lokasi, Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Minggu (19/7/2009), mobil tim penjinak bom telah bergerak meninggalkan lokasi. Setelah dilakukan penyisiran sejak pukul 08.00 WIB, ancaman yang dikatakan sang penelepon pun hanya isapan jempol.

Sedang situasi hotel sudah tampak normal. Para tamu yang sebelumnya sempat berada di luar gedung, karena mendengar tanda peringatan kini telah masuk kembali ke dalam.

Lokasi di sekitar hotel itu pun tampak dijaga ketat petugas kepolisian maupun satpam setempat. Peristiwa bom di JW Marriott dan Ritz Carlton memang membuat sejumlah hotel lebih memperketat pengamanan.

(ndr/iy)
Minggu, 19/07/2009 11:25 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Anwar Nasution: Malu Negara Kita
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton merupakan kejadian yang memalukan bagi Indonesia. Saat bom, ada 15 kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 15 negara menginap di JW Marriott untuk mengikuti konferensi tentang korupsi dan money laundering.

"Malu negara kita dengan kejadian ini. Di sana ada kepala BPK 15 negara," kata Ketua BPK Anwar Nasution di RS MMC Jakarta, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (19/7/2009).

Anwar mendatangi MMC untuk menjenguk anggota BPK, I Gusti Agung Ray, yang menjadi salah satu korban bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

Konferensi soal korupsi dan money laundering di JW Marriott berlangsung pada 15-16 Juli. Konferensi ditutup pada Kamis, 16 Juli 2009 malam sehingga pagi hari saat bom meledak, peserta masih berada di hotel.

"Bahkan salah satu anggota konferensi dari Malaysia saat kejadian dia sedang membayar di lobi. Untung tak ada yang jadi korban parah," kata Anwar.

Anwar menilai bom Marriott dan Rizt Carlton akan mempengaruhi kunjungan turis ke Indonesia. "Ya turis pasti terganggu karena enggan datang ke Indonesia," kata Anwar.
Minggu, 19/07/2009 11:09 WIB
Korban Bom Marriott Masih Alami Trauma
Hery Winarno - detikNews

foto: reuters
Jakarta - Yurike Marhaningrum (24), karyawati Bank Panin masih terbaring di RS MMC Jakarta. 4 Jahitan di kepala akibat pecahan kaca dia dapatkan. Yurike adalah salah satu korban bom di Hotel JW Marriott

"Dia masih trauma dan deg-degan karena merasa getaran dulu kemudian ledakan," kata ayah Yurike, Akbari Masnun saat ditemui di RS MMC Jakarta, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Minggu (19/7/2009).

Jumat (17/7/09), Yurike baru saja datang di lokasi. Kebetulan bank tempat dia bekerja berada di hotel mewah tersebut. Hingga kemudian bom yang diledakan pelaku teror mesti membuatnya tergolek di rumah sakit.

"Di punggung masih ada luka, keluhan masih pusing, tapi kemarin di-scan dan di-rontgen hasilnya baik-baik saja," imbuhnya.

Akbari mengaku dia ditelepon Yurike, saat anaknya itu hendak dibawa menuju rumah sakit. Dia pun kaget dan tidak menyangka anaknya menjadi korban bom.

"Yurike masih pusing, jadi akan dirawat dulu saja sampai benar-benar sembuh," tutupnya.

(ndr/iy)
Minggu, 19/07/2009 10:47 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Anwar Nasution Jenguk Korban di MMC
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution menjenguk anggota BPK, I Gusti Agung Ray, yang menjadi salah satu korban bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

Anwar yang mengenakan batik kombinasi warna biru, hijau dan hitam tiba di RC MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 10.05 WIB, Minggu (19/7/2009).

Gusti Agung Ray dirawat di kamar 318 RS MMC. Anggota BPK ini berada di Hotel JW Marriott saat ledakan terkait acara pertemuan Kepala BPK 15 negara tentang korupsi dan money laundering. Agung Ray menjadi panitia acara tersebut.

"Kondisinya lumayan parah. Dia terkena serpihan-serpihan kaca," kata Anwar.

(iy/ndr)
Minggu, 19/07/2009 10:34 WIB
Tak Terkait Pilpres & MU
JW Marriot & Ritz Carlton Dipilih Karena Simbol Kemakmuran AS
Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Bukan tanpa alasan kalau teroris memilih Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton sebagai sasaran pengeboman. Dua hotel itu kemungkinan mereka anggap sebagai simbol kemakmuran Amerika Serikat (AS) yang mereka musuhi.

"Mungkin karena dilihat sebagai simbol kekuasaan atau kekayaan Amerika," kata Direktur International Crisis Group (ICG) Sidney Jones kepada detikcom, Minggu (19/7/2009).

Sidney tidak melihat adanya keterkaitan antara pengeboman ini dengan Pilpres maupun rencana kedatangan Manchaster United (MU). Dia menduga motifnya masih tetap motif lama, yakni untuk membuat 'musuh-musuh Islam' gentar.

"Mungkin seperti Noordin bilang setelah bom Kuningan, untuk 'bikin negara Barat gemetar' karena dalam mata dia, Amerika dan sekutunya dilihat sebagai musuh Islam," papar Sidney.

Meski tahu bahwa kelompok Noordin M Top masih aktif dan berbahaya, namun Sidney tidak menduga sama sekali mereka bisa menyerang Jakarta. Hal ini membuatnya terkejut.

"Saya tidak memprediksi apa-apa, malah saya juga terkejut. Saya memang yakin sel-sel masih ada, tapi tidak yakin sama sekali mereka bisa menyerang jantung Jakarta lagi seperti ini," ucap Sidney.

Perempuan asal Australia ini mengatakan, kesalahan bukan semata-mata terletak pada polisi. Menurutnya, Indonesia tetap lebih berhasil dari kebanyakan negara lain dalam usaha perang melawan terorisme.

"Masalah ini tidak bisa dikasih kepada polisi saja. Yang penting adalah mengerti kenapa orang-orang bisa direkrut untuk jaringan yang dahsyat ini. Ada peranan untuk departemen-departemen lain, termasuk pendidikan dan sosial, bukan urusan penegakan hukum saja," papar Sidney.

(sho/iy)
Minggu, 19/07/2009 10:13 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Warga Tabur Bunga di Lokasi Bom
Didi Syafirdi - detikNews

Jakarta - Warga masih terus berdatangan ke lokasi ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Kuningan, Minggu (19/7/2009). Sebagian warga melakukan aksi tabur bunga. Lainnya hanya melihat-lihat saja.

Setelah tabur bunga, warga yang sebagian mengenakan jaket bertuliskan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) membacakan doa untuk korban tewas bom.

Sementara Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith yang sempat meninjau JW Marriott dan Ritz Carlton telah meninggalkan lokasi. Tak ada pernyataan disampaikan Menlu Australia tersebut.

Polisi masih memperketat pengamanan dua hotel mewah tersebut. Sebanyak 30 personel berpencar di sekitar hotel. Karyawan hotel yang akan masuk hotel diperiksa secara ketat.

(iy/ndr)
Minggu, 19/07/2009 10:01 WIB
Sidney Jones: JI Pecah, Noordin M Top Pimpin Kelompok Sempalan
Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Jaringan teroris internasional Jamaah Islamiyah (JI) mengalami perpecahan internal. Noordin M Top yang diduga menjadi dalang di balik ledakan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton memimpin kelompok sempalan yang tidak tunduk pada JI induk.

"Penting untuk dibedakan antara Noordin dan JI. Dia memang anggota JI, tapi selama 5 tahun belakangan ini sudah menjadi ketua kelompok sempalan, di mana ada beberapa anggota JI tapi mereka tidak tunduk kepada JI sebagai organisasi," kata Direktur International Crisis Group (ICG) Sidney Jones kepada detikcom, Minggu (19/7/2009).

Selain kelompok Noordin, sebagian kelompok sempalan lain bergabung dengan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Pengasuh Ponpes Ngruki Abu Bakar Ba'asyir yang merpakan sempalan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Namun ada pula sebagian yang lain yang tidak setuju dengan JAT, ada yang disingkirkan karena diduga kurang bersih, dan ada yang sudah tidak aktif lagi.

Sidney memperkirakan, pelaku pengeboman kali ini terkait dengan jaringan Noordin M Top. Tokoh utama paling diburu itu masih sangat berbahaya karena terus merekrut orang-orang untuk menjadi pelaku aksi pengeboman.

"Kita mencatat bahwa Noordin masih berbahaya karena kelihatannya masih aktif merekrut orang untuk operasi pemboman melalui temannya di Cilacap," kata Sidney.

(sho/iy)
Minggu, 19/07/2009 08:44 WIB
AS Kaji Bentuk Tim Interogasi Teroris
Shohib Masykur - detikNews

Gedung Putih
washington - Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah mengkaji pembentukan sebuah tim yang terdiri dari beberapa lembaga khusus untuk menginterogasi suspect teroris tingkat tinggi. Tim ini nantinya juga akan diberi tugas mengembangkan metode interogasi baru.

Demikian disampaikan AFP, Sabtu (18/7/2009), yang mengutip dari The Wall Street Journal.

Tim itu akan dipimpin oleh lembaga intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA) seperti di masa Presiden George W Bush. Namun belum jelas siapa yang akan menjadi penanggung jawab tim tersebut.

Menurut Journal, kebanyakan pejabat di pemerintahan Obama mendukung rencana ini. Jika jadi dibentuk, kelompok khusus kontraterorisme itu akan fokus pada pengumpulan informasi intelijen dan tidak terlalu memperhatikan pengumpulan bukti di pengadilan.

Namun saat ini masih terjadi perdebatan tentang bagaimana melaksanakan pembentukan tim itu. Perdebatan di seputar siapa penanggung jawabnya, kelompok itu diletakkan di departemen mana, dan komposisinya seperti apa. Sejauh ini Gedung Putih belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. (sho/sho)
Minggu, 19/07/2009 09:20 WIB
Menlu Australia Tinjau JW Marriot dan Ritz Carlton
Didi Syafirdi - detikNews

Jakarta - Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith meninjau lokasi ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Smith datang bersama rombongan dengan 6 mobil.

Smith tiba di Ritz Carlton pukul 09.00 WIB, Minggu (19/7/2009). Begitu tiba Smith langsung masuk ke dalam hotel. Sekitar 15 menit kemudian Smith bertolak menuju Hotel JW Marriott.

Pengamanan di sekitar lokasi tampak masih sangat ketat. Puluhan polisi berjaga-jaga di sekitar hotel. Pemeriksaan tiap karyawan yang masuk ke hotel dilakukan dengan sangat cermat.

Warga tampak masih antusias menyaksikan lokasi ledakan. Beberapa di antara mereka menyampaikan bela sungkawa dengan menaruh rangkaian bunga di depan hotel di bawah tulisan Ritz Carlton. Rangkaian bunga di tempat itu telah menumpuk mengingat sejak kemarin terus bertambah. (sho/did)

Polisi Belum Pastikan Pelaku Terkait JI

Minggu, 19/07/2009 09:35 WIB

Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Meski memiliki kemiripan dengan Jamaah Islamiyah (JI), namun kepolisian belum memastikan apakah pelaku pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton terkait dengan JI. Polisi masih terus menyelidikinya.

"Kita tidak mau berandai-andai. Kita waspada ke semua arah, kelompok ini kelompok itu," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna saat dihubungi, Minggu (19/7/2009).

Nanan menegaskan, proses penyelidikan terus dilakukan. Kepolisian tidak bermaksud menutup-nutupi perkembangan penyelidikan. "Kalau cepat berhasil ya cepat kita ungkap," kata Nanan.

Sebelumnya Nanan mengatakan pelaku pengeboman itu identik dengan JI. Sedangkan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan, pelaku pengemboman di dua hotel berkelas itu identik dengan jaringan terorisme yang sudah diungkap polisi di Cilacap, Jawa Tengah.

(sho/sho)

News


Menlu Australia Tinjau Lokasi Bom Kuningan

Minggu, 19 Juli 2009 - 07:15 wib
text TEXT SIZE :
Share
Taufik Hidayat - Okezone
Foto: David Audy/Okezone

JAKARTA - Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambangi lokasi peledakan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Kuningan Jakarta, kini giliran Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith yang akan mendatangi lokasi ledakan bom.

"Pukul 10. 00 WIB, Menteri Luar Negeri Australia akan datang ke TKP," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna, di Jakarta Media Center, Bellagio Mall, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/7/2009) malam.

Hal itu dilakukan menyusul dua ledakan ledakan bom kembar yang diduga menewaskan tiga orang dan satu korban luka warga Australia. Data terakhir jumlah korban bom Kuningan mencapai 63 orang. Sembilan orang di antaranya tewas dan 16 warga negara asing (WNA) mengalami luka-luka.

(ful)