Minggu, 06 September 2009

Usai Bertemu Tommy, Yuddy "Menghilang"

Senin, 7 September 2009 - 00:09 wib
Ajat M Fajar - Okezone
JAKARTA - Setelah bertemu Hutomo Mandala Putra di Masjid At Tien, Jakarta Timur, politisi muda Partai Golkar Yuddy Chrysnandi berhasil meloloskan diri dari kejaran wartawan di tengah kerumuhan jamaah pengajian.
Para kru media yang mencoba mencegat Yuddy di pintu utama Masjid At Tien harus kecewa karena calon ketua umum Partai Golkar itu keluar dari pintu lain. Adapun Tommy yang berhasil dikejar wartawan, tidak bersedia berkomentar banyak terkait hasil pembicaraannya dengan Yuddy. "Nanti saya undang," ujar Tommy dari dalam mobilnya lantas melempar senyum kepada para wartawan di Jakarta, Minggu (6/9/2009) malam. Setelah mengumbar janji, Tommy pun pergi menggunakan mobil Toyota Estima warna Silver B 8507 CS sambil melambaikan tangan. Seperti diketahui, Tommy dan Yuddy tampak akrab dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid At Tien. Keduanya duduk bersebelahan saat acara berlangsung. Kuat dugaan kedua tokoh Partai Golkar itu telah membahas mengenai perkembangan terakhir bursa calon ketua umum Partai Golkar. (ful)

Tommy Perkuat Konsolidasi

Senin, 7 September 2009 - 06:12 wib
JAKARTA - Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), mulai memperkuat konsolidasi untuk memuluskan langkahnya pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Juru bicara Tommy Soeharto,Yusafri Syafei menyatakan, jaringan tim pemenangan Tommy Soeharto sudah berjalan ke semua daerah. Bahkan, selama dua minggu jaringan tersebut sudah bekerja dengan cepat. "Mengenai jumlah relawan ataupun tim sukses, kami tak mau membuka di sini. Tapi, sudah bisa dipastikan jaringan yang kami miliki berjalan sesuai skenario," kata Yusafri di Jakarta tadi malam.
Yusafri Syafei bersama politikus Partai Golkar Yuddy Chrisnandi ikut mendampingi Tommy dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid At Tien, Jakarta, tadi malam. Tommy Soeharto mengenakan baju koko dan peci putih didampingi politikus Partai Golkar Yuddy Chrisnandi dan Ketua Majelis Rasulullah Munzir Fuad Almuzawa. Hadir sekitar 3.000 anggota Majelis Rasulullah se-Jabodetabek. Namun, putra mantan Presiden Soeharto itu belum siap memberikan pernyataan terkait pencalonan dirinya dalam Munas Partai Golkar di Riau, 4-7 Oktober mendatang. Dia hanya memberi isyarat akan mengundang wartawan pada acara jumpa pers mengenai pernyataan resminya secara terbuka. Rencananya, Tommy akan menyampaikan penjelasan minggu depan. "Nanti saya undang," kata Tommy singkat sambil berlalu menuju mobilnya. Di sisi lain, dukungan kepada Tommy Soeharto juga terus berdatangan. Tiga DPD II di DKI, yakni Ketua DPD II Kepulauan Seribu Bestari Barus,Ketua DPD II Jakarta Pusat Sarwata, dan Sekretaris DPD II Jakarta Selatan Ahmad Ridwan menyatakan dukungannya kepada putra bungsu mantan Presiden Soeharto tersebut.
Tiga kader Golkar tersebut memuji sikap Tommy yang tetap berada di Golkar dan kini tengah mempersiapkan diri menyongsong Munas Golkar.Ketiganya juga salut atas pemahaman dan penguasaan persoalan Golkar serta visi ke depan yang dikemukakan Tommy.
"Tommy sangat paham betul apa yang terjadi dalam tubuh Golkar saat dan menjelaskan apa yang harus diubah dan dilakukan Golkar ke depan untuk bisa eksis dan besar," kata Bestari kepada wartawan di Jakarta kemarin. Bahkan, lanjut Bestari, Tommy secara panjang lebar menjelaskan sejarah, maksud dan pendirian Partai Golkar.
Selain itu, Tommy juga menyampaikan visi dan misi yang jelas soal pembangunan Golkar ke depan. "Menurut Mas Tommy, Golkar harus kembali pada jati dirinya sebagai kekuatan sosial dan politik yang sangat peduli pada kepentingan rakyat," ungkap Bestari. Penegasan senada dikemukakan Sarwata.
Menurut dia,Tommy mempunyai konsep strategis untuk membesarkan mengembalikan kejayaan Golkar. "Saya sendiri tidak menduga, ternyata dia begitu siap dengan konsep, pemikiran dan langkah yang akan dijalankan ke depan," ungkapnya. Sarwata menambahkan,Tommy menyatakan, Golkar harus melakukan introspeksi diri dan mengubah langkah yang selama ini menyebabkan rakyat tidak memilih Golkar.
Rakyat harus menjadi pusat perhatian Golkar. Karena situasi perkembangan sosial dan kemasyarakatan yang begitu cepat berubah dan tantangan yang makin berat dari partai lain,harus direspons dengan langkah-langkah yang strategis. (Koran SI/Koran SI/ful)