Sabtu, 10 Oktober 2009

Obama, Yes, Obama is the best

Politik
10/10/2009 - 07:01
Raih Nobel Perdamaian
Obama Sang Juru Damai
Vina Ramitha
Barack Obama
(yahoo.com)

INILAH.COM, Washington – Presiden AS Barack Obama memenangkan Nobel Perdamaian 2009. Beberapa pihak mensinyalir ia berusaha menaikkan citra dengan membonceng prestisius Nobel. Benarkah?Ketika nama Obama diumumkan menjadi pemenang Nobel Perdamaian 2009, kalangan pengamat sontak terkejut. Pasalnya, Presiden AS ke-44 itu resmi dilantik, hanya dua pekan sebelum tenggat waktu untuk nominasi Nobel Perdamaian ditutup."Ini terlalu awal. Ia bahkan belum memberikan kontribusi besar dan masih dalam tahap permulaan," ujar mantan Presiden Polandia Lech Walesa, peraih Nobel Perdamaian pada 1983.Nama Obama memang sempat disebut-sebut dalam spekulasi kandidat pemenang. Namun para pengamat menilai, Obama belum pantas memenangkan penghargaan perdamaian tingkat internasional ini karena baru duduk di Gedung Putih selama hampir 10 bulan.Komite Nobel Norwegia, pada Jumat (9/10) mengumumkan Obama meraih penghargaan Nobel Perdamaian untuk usaha luar biasa dalam memperkuat diplomasi internasional dan kerjasama antar manusia. Terutama terhadap upayanya menjangkau dunia Muslim dan melucuti proliferasi nuklir dunia. Pesona inilah yang tertangkap dalam visi dan kinerja Obama selama ini.Obama mengalahkan dua pejabat tinggi lainnya yang juga dinominasikan tahun ini yakni Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan PM baru Zimbabwe Morgan Tsvangirai. Selain piagam dan medali prestisius, Obama membawa pulang 10 juta kronor Swedia atau sekitar US$ 1,4 juta yang akan diberikan dalam seremonial resmi di Oslo, 10 Desember mendatang.“Orang seperti Obama sangat jarang. Ia dengan cepat membuat seluruh dunia memalingkan muka ke arahnya dan memberi harapan untuk masa depan lebih baik. Diplomasi ala Obama berdasarkan konsep bahwa mereka yang memimpin dunia harus menjunjung tinggi nilai dan sikap yang dianut populasi mayoritas dunia,” demikian ungkap komite yang berbasis di Oslo ini.Nilai rapor presiden kulit hitam pertama AS tersebut pun bertambah bagus, mengingat semua aksi yang dikampanyekan Obama, tidak melibatkan senjata nuklir. Alhasil, Obama pun telah dianggap berhasil menciptakan sebuah iklim politik internasional yang baru.Selain itu, Obama juga dianggap sebagai sosok yang menempatkan peranan diplomasi sebagai upaya penting. Hal ini ditunjukkan dengan negara tertutup seperti Korea Utara dan Iran, yang kini banyak bertumpu padanya. Lembaga dunia sekelas PBB pun kembali bisa menunjukkan taringnya, disegani dan bisa menjangkau seluruh negara.Dengan Rusia, hubungan AS pun mulai menghangat melalui perjanjian kendali senjata hingga masalah kesehatan. Menlu Hillary Clinton rencananya akan diutus ke Eropa dan Rusia, untuk membahas nuklir Iran dan Korea Utara yang dianggap ancaman besar bagi dunia. Kedua negara itu diharapkan mau melucuti nuklir mereka.Prestasi ini menjadikan ayah beranak dua itu sebagai Presiden AS keempat yang membawa pulang Nobel, setelah Theodore Roosevelt (1906), Woodrow Wilson (1919), dan Jimmy Carter (2002). Sedangkan mantan Wapres Al Gore membaginya pada 2007 dengan Panel Perubahan Iklim PBB.Tahun ini, Komite Nobel menyusun daftar nominasi terpanjang dengan 205 nama. Sesuai wasiat pencetus hadiah tersebut, Alfred Nobel, penghargaan di bidang perdamaian ini harus jatuh ke tangan seseorang yang melakukan pekerjaan terbaik dalam mensejajarkan negara-negara, pembatalan atau pengurangan serdadu, serta upaya mengadakan kongres perdamaian.Meskipun banyak yang meragukan, tidak sedikit pula pihak yang mendukung kemenangan Obama. Misalkan saja mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, peraih Nobel tahun lalu. Menurutnya, komite ingin memberikan dukungan untuk semua upaya Obama di level dunia.Hal senada diungkapkan peraih Nobel pada 2004 asal Kenya, Wangari Muta Maathai. “Kemenangan Obama juga ikut membantu majunya Afrika. Ini luar biasa, sebuah inspirasi yang besar bagi dunia. Ia menunjukkan semua bisa dilakukan jika semua mau maju bersama,” tutur perempuan itu.Penghargaan ini diberikan pada waktu yang sangat tepat. Ketika pemerintahan AS mulai kewalahan dengan misi-misi perdamaian dunia mereka, dengan perang Afghanistan yang makin tak populer seiring banyaknya serdadu yang tewas di tangan militan Al Qaeda dan Taliban. Kemudian negosiasi masalah Israel-Palestina yang masih alot dan kini tengah ditangani Dubes AS untuk Timur Tengah, George Mitchell. [ast/mdr]

Politik
09/10/2009 - 17:13
Yes! Nobel Perdamaian Milik Obama
Vina Ramitha
Barack Obama
(istimewa)

INILAH.COM, Oslo – Mengejutkan! Penghargaan Nobel Perdamaian 2009 jatuh ke tangan Presiden AS Barack Obama. Apa yang ia lakukan dan membuatnya layak mendapat penghargaan prestisius itu?“Penghargaan jatuh ke tangan Obama atas usahanya yang luar biasa untuk memperkuat diplomasi internasional dan kerjasama antar manusia. Dalam hal ini, upaya Obama untuk menjangkau dunia Muslim dan usahanya melucuti proliferasi nuklir,” demikian keputusan Komite Nobel Norwegia, seperti dikutip CNN, Jumat (9/10).Kemenangan ini termasuk sesuatu yang mengejutkan bagi pengamat Nobel. Sebab, dunia baru mengenal Presiden AS ke-44 ini sejak karirnya sebagai politisi terkemuka mulai mencuat pada 2007 lalu. Kemenangannya di pilpres AS pada November 2008 dipercaya akan banyak membuat perubahan bagi AS dan dunia.Obama merupakan Presiden AS keempat yang memenangkan Nobel Perdamaian, setelah Theodore Roosevelt (1906), Woodrow Wilson (1919), dan Jimmy Carter (2002). Presiden lainnya yang termasuk dalam nomine tahun ini adalah Nicholas Sarkozy dari Prancis. Obama juga berhak membawa pulang hadiah sebesar 10 juta kronor Swedia atau sekitar US$ 1,4 juta. [vin]

Politik
09/10/2009 - 16:56
Obama Incar Al Qaeda, Bukan Taliban
Vina Ramitha
Barack Obama
(straitstimes.com)

INILAH.COM, Washington – Keduanya sama-sama kelompok militan yang paling diincar di dunia karena aksi terorisme yang ditebarkan. Namun ternyata, Presiden AS Barack Obama lebih mengincar Al Qaeda ketimbang Taliban.“Presiden Obama mungkin setuju untuk menambah pasukan ke wilayah Afghanistan, sesuai permintaan Jenderal Stanley McChrystal. Ia juga bersiap untuk menerima keterlibatan Taliban dalam pemerintahan negara itu,” papar seorang staf pemerintahan senior yang enggan menyebutkan namanya, seperti dilansir Yahoo!, Jumat (9/10).Invasi AS di Afghanistan yang diklaim sebagai perang melawan terorisme itu makin tak populer di dalam negeri sendiri. Sedangkan Jenderal McChyrstal yang komandan tertinggi di AS di tempat itu, mengatakan secara publik bahwa negaranya harus menambah pasukan jika tak ingin kalah.“Keputusan ini mungkin akan disampaikan secara publik dua pekan lagi. Pembahasan mengenai penambahan pasukan ini masih terus kami lakukan di Gedung Putih,” lanjutnya.Jenderal McChrystal meminta Obama menambah 40 ribu serdadu lagi ke Afghanistan. Sementara perlawanan militan makin gencar dan agresif. AS baru saja kehilangan delapan orang serdadu dalam sehari, jumlah tertinggi sejak mereka invasi ke negara itu pasca serangan WTC New York, 11 September 2001 silam. [vin]

Politik
09/10/2009 - 14:49
Kunjungan Presiden AS
Obama Ingin Putrinya Ikut ke RI
Barack Obama
(istimewa)INILAH.COM, Washington DC - Salah satu alasan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menunda kunjungannya ke Jakarta adalah karena ia ingin kedua putrinya, Malia dan Sasha, juga bisa datang ke Indonesia.Menurut Duta Besar RI untuk AS, Sudjadnan Parnohadingrat, Kamis, keinginan Obama untuk mengajak kedua puterinya itu ke Indonesia diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt M. Campbell ketika keduanya bertemu baru-baru ini.Obama konon tidak jarang menceritakan kepada Malia (11) dan Sasha (8) berbagai kenangan dan pengalaman saat menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia."Karena itu, Presiden Obama juga ingin anak-anaknya merasakan kenangan saat tinggal di Indonesia," kata Sudjadnan ketika ditemui di sela-sela Resepsi Diplomatik dalam rangka HUT ke-64 Kemerdekaan RI dan Hari TNI di Washington DC, Jumat (9/10).Resepsi Diplomatik itu antara lain dihadiri oleh adik tiri Presiden Obama, Maya Soetoro Ng, serta Deputi Wakil Menteri Perdagangan AS, Ira Kasoff yang mewakili Menteri Perdagangan AS Gary Locke.Obama sempat mengupayakan agar kedua puterinya bisa berangkat dengannya dalam rangka kunjungan ke Indonesia."Seperti yang diceritakan, Presiden Obama sempat meminta ijin bagi kedua puterinya untuk mengikuti kunjungannya ke Indonesia," tutur Sudjadnan."Tapi kepala sekolah tidak bisa memberikan ijin karena saat ini bukan masa liburan," tambahnya. Malia dan Sasha bersekolah di Sidwell Friends School di Washington DC.Di sekolah swasta itu, Malia saat ini menjadi murid kelas enam, sementara Sasha murid kelas dua.Puteri mantan presiden AS Bill Clinton, Chelsea Clinton, juga pernah menjalani pendidikan di sekolah yang sama.Seperti yang diumumkan oleh Juru Bicara Kepresidenan Dino Pati Djalal serta Kedutaan Besar AS di Jakarta, Presiden Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyepakati bahwa kunjungan Obama ke Indonesia akan dilakukan tahun depan.Kesepakatan itu dicapai ketika keduanya secara informal melakukan pertemuan di sela-sela pelaksanaan KTT G-20 di Pittsburgh akhir September lalu.Sebelumnya, Obama disebut-sebut akan berkunjung ke Indonesia pada November tahun ini, saat dirinya melakukan lawatan ke beberapa negara Asia, termasuk ke negara tetangga Indonesia, Singapura.Kendati batal berkunjung ke Jakarta pada November tahun ini, Obama tetap akan melakukan lawatan ke Jepang pada 12-13 November; Singapura pada 13-15 November --untuk menghadiri sidang APEC; China (15-18 November) dan Korea Selatan 18-19 November. [*/sss]
Politik
09/10/2009 - 11:40
Deplu: Obama ke RI Hanya Waktu Saja
Vina Ramitha
Barack Obama
(telegraph.co.uk)INILAH.COM, Jakarta - Presiden Barack Hussein Obama dipastikan menunda kedatangannya ke Indonesia. Penundaan hingga tahun depan itu, sebenarnya hanya masalah waktu semata yang kurang tepat.Menurut juru bicara Deplu Teuku Faizasyah penundaan tersebut sudah disepakati antara kedua pemimpin negara, Obama dan SBY, yang ketika itu bertemu di KTT G 20. Tujuannya, lanjut dia, untuk mempersiapkan agar kunjungan Obama benar-benar strategis dan nyaman."Jadi ini sebenarnya mengenai timing-nya saja. Bukan ditunda karena alasan keamanan (dalam artian terkait Noordin tewas)," katanya di Deplu, Jakarta, Jumat (9/10).Sebelumnya Obama yang pernah mengenyam pendidikan dasar beberapa tahun di Indonesia ini, dijadwalkan bertandang ke Indonesia pada November. Namun ditunda tahun depan. Mengenai tanggal dan bulan, pihak deplu belum mendapatkan konfirmasi dari Gedung Putih. [jib]
Politik
08/10/2009 - 18:01
Akhirnya Obama Melawat ke Asia
Vina Ramitha
Barack Obama
(straitstimes.com)

INILAH.COM, Jakarta - Presiden AS Barack Obama akhirnya akan melawat ke Asia, bulan depan. Beberapa negara yang akan dikunjunginya adalah Jepang, Singapura, China dan Korea Selatan."Presiden akan berkunjung ke Asia bulan depan untuk mempererat kerjasama kami dengan bagian penting dunia ini, mencakup berbagai masalah yang menjadi kepentingan bersama," kata Jubir Gedung Putih Robert Gibbs, Kamis (8/10).Kunjungan ini bakal jadi tonggak sejarah bagi Obama yang menguji hubungan penting AS dengan negara-negara besar Asia. Ia juga akan memprioritaskan dukungan pada kebijakan luar negeri, termasuk senjata nuklir Korea Utara dan Iran.Sayang, Obama menunda kunjungan ke Tanah Air yang pernah ditinggalinya selama empat tahun ketika masih kecil. Padahal, ia berulangkali merujuk pada Indonesia dalam pidato-pidatonya dan pendekatan kepada dunia Muslim.Obama pertama akan menginjakkan kaki di Tokyo, Jepang antara 12-13 November, kemudian menghadiri forum KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Singapura, 13-15 November mendatang. Obama juga dijadwalkan bertemu 10 pemimpin negara anggota ASEAN, termasuk penguasa Myanmar, Junta militer.Kunjungan dilanjutkan ke Beijing dan Shanghai, dan persinggahan terakhir di Korea Selatan. Masalah yang akan dibahas adalah ancaman nuklir Korut, meningkatkan hubungan dengan China, dan memelihara hubungan hangat antara AS dengan sekutunya, Korsel dan Jepang. [*/vin]

Politik07/10/2009 - 14:08

Obama Batal Bukan Karena Gempa

Rahman Ramadhan
Barack Obama
(istimewa)INILAH.COM, Jakarta – Tertundanya kunjungan Presiden AS Barack Obama bukan disebabkan oleh gempa besar yang mengguncang Sumbar. Pembatalan itu telah disepakati Obama dan Presiden SBY saat ketuanya bertemu di KTT G20 di Pittsburgh, AS, pada 25 September lalu.“Batalnya kedatangan Obama bukan disebabkan oleh gempa bumi di Sumbar. Kedua pemimpin negara berbicara pada 25 September lalu. Saat itu kan belum terjadi gempa,” kata Jubir Kepresidenan Dino Patti Djalal di Istana Negara, Rabu (7/10).Ketika kedua pemimpin berbicara, lanjut Dino, ia berada disana meski Obama dan SBY berbicara empat mata. Saat itu, mereka sedang makan siang dan Obama menghampiri SBY dan menyapa dalam bahasa Indonesia.“Mari bicara sebentar, kata Obama. Kemudian mereka berdua memojok di ruangan itu sambil berdiri dan membahas apa yang tadi saya sampaikan itu,” imbuh Dino.Sebelumnya, Dino menyampaikan kedua belah pihak memang belum pernah mengkonfirmasikan kedatangan Obama secara resmi. Ia mengakui sejumlah pejabat sering membahasnya dan seringkali menyimpulkan Obama akan berkunjung sebelum KTT APEC digelar pada 14-15 November mendatang di Singapura. [vin]