Sabtu, 08 Agustus 2009

Teroris di Temanggung Kepolisian Malaysia Siap Bantu Polri Identifikasi Jenazah

Minggu, 09/08/2009 08:13 WIB
Teroris di Temanggung
Kepolisian Malaysia Siap Bantu Polri Identifikasi Jenazah
Novia Chandra Dewi - detikNews

Jakarta - Kepolisan Malaysia menawarkan bantuan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyusul penyerbuan teroris di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2009). Tawaran bantuan tersebut berupa kerjasama dalam proses identifikasi tersangka teroris yang jenazahnya ditemukan di dalam sebuah rumah di Dusun Beji itu."Saya tidak bisa mengonfirmasi mengenai kejadian tersebut. Saya belum mendapat tanggapan dari rekan-rekan di Indonesia," kata Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sri Musa Hassan seperti dikutip dari Bernama.com, Sabtu (8/8/2009).
Bantuan, kata Musa Hassan, akan diberikan apabila orang yang tewas tersebut memang benar gembong teroris nomor wahid di Indonesia Noordin M Top. Namun hingga kini pihaknya masih menunggu informasi mengenai kejelasan identitas jasad dari pemerintah Indonesia.Ia menambahkan, pihaknya hingga kini juga masih tetap melakukan komunikasi dengan Polri."Kami akan membantu termasuk dalam proses identifikasi orang yang tertembak itu, meskipun dia adalah orang yang memimpin kelompok itu atau sebaliknya (bukan Noordin)," pungkasnya.(nov/lrn)

Seputar Maklumat Resminya Al Qoidah Indonesia

Jumat, 31 Jul '09 10:04

Pertamakalinya terjadi di sejarah peledakan bom di Indonesia, pelakunya mengeluarkan maklumat (pengumuman resmi) perihal tindakannya didalam peristiwa bom di hotel JW Marriot dan hotel Ritz Carlton yang terjadi pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu.

Maklumat itu pertamakali dirilis di suatu blog internet hari Minggu tanggal 26 Juli 2009 pukul 22:05 (tidak jelas WIB atau bukan) oleh mereka yang mengaku sebagai kelompok yang menamakan dirinya 'Tandzim Al-Qo'idah Indonesia'.

Belum jelas, apakah itu memang benar-benar merupakan pernyataan resmi dari kelompok pelaku yang sesungguhnya, namun bisa juga hanya pekerjaan iseng dari pihak lainnya yang ingin iseng atau hanya mengaku-ngaku saja dengan mempunyai maksud-maksud tertentu. Sampai dengan artikel ini ditulis, pihak berwajib (tim cybercrime Polri) masih menelusuri identitas pengguna blog tersebut.

Didalam keterangannya tersebut, kelompok itu membaginya ke dalam dua maklumat, pertama perihal bom di hotel JW Marriot Jakarta, dan yang kedua perihal bom di hotel Ritz Carlton Jakarta.

Perihal bom di hotel JW Marriot Jakarta, mereka menyebutkan soal 'Kadin Amerika', dan soal 'Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika', serta soal 'mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiayaan tentara Amerika'. Lalu, perihal bom di hotel Ritz Carlton Jakarta, mereka menyebutkan 5 sasaran tindakannya tersebut. Diantaranya menyinggung soal 'pembalasan terhadap Amerika', juga soal 'rencana kedatangan para pemain MU (Manchester United) di Jakarta'.

Beberapa kalangan masih menyangsikan kebenaran maklumat ini dibuat oleh pelaku yang sesungguhnya. Bahkan pihak Polri pun juga belum berani memastikan kesahihan dan kebenarannya.

Memang, ada keanehan saat membaca maklumat itu. Cara mereka menuliskan Mancester United (tanpa huruf H, bukan Manchester United) agak nyeleneh dan tak lazim. Sesuatu kejanggalan yang mengundang tanya, mengingat ini adalah sebuah maklumat resmi dari sebuah kelompok yang mempunyai kemampuan dan keahlian tidak sembarangan (kemampuan merencanakan operasi dengan tingkat kerumitan yang tinggi dan keahlian menembus pengaman ketat di kedua hotel itu) tentunya agak janggal kesalahan penulisan itu.

Selain itu, tidak diketemukan tuntutan dari tindakannya yang harus dilakukan oleh pihak yang menjadi target sasarannya. Tidak pula diketemukan ancaman lanjutan yang akan dilakukan oleh mereka jika tuntutannya itu tidak dipenuhi oleh pihak target sasarannya.

Ini hal yang juga janggal, terkesan suatu gerakan yang tanpa rencana, tanpa visi dan misi serta maksud tujuan yang jelas, tanpa acuan kerangka waktu pencapaiannya. Terkesan mereka hanya sekedar meledakkan saja, tanpa ada kejelasan apa yang ingin dicapainya dalan jangka pendek dan jangka panjangnya.

Hal ini dapat dimengerti, jika ini hanya ritual pesta mercon petasan saja, yang dilakukan oleh kelompok geng anak remaja yang sekedar sebagai ajang kumpul-kumpul dan hura-hura yang hepi-hepi saja. Namun menjadi tidak dapat dimengerti (baca: tidak masuk akal) jika merupakan gerakan sebuah kelompok yang membutuhkan pendanaan dan sistim organisasi serta operasi canggih yang tidak main-main.

Maka menjadi tak heran jika pihak yang paling berwenang, kepolisian negara, berhati-hati menanggapinya dengan belum berani memastikan tingkat kebenarannya, dan masih belum menganggapnya sebagai kepastian dari pernyataan resminya pelaku yang sebenarnya.

Namun, apapun juga, untuk sementara, didalam soal pernyataan dari pelakunya, baru data dan informasi serta berita ini saja yang hari ini tersedia di ranah publik. Maka jika ini benar, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sementara, yaitu :

1. Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton ini bukan pekerjaannya dua pasangan kontestan Pilpres yang menjadi pesaing dari pihak pasangan yang saat ini oleh KPU dinyatakan sebagai pihak yang memenangkan pilpres hanya dalam 1 putaran saja.

Sampai saat ini, belum diketemukan bukti yang nyata dan kuat serta sahih tentang adanya hubungan antara Jusuf Kalla atau Wiranto atau Prabowo atau Megawati dengan pihak yang mengaku sebagai kelompok Tandzim Al-Qo'idah Indonesia. Baik itu merupakan hubungan pemberian dukungan pembiayaan dan pendanaan, atau pun hubungan dukungan perencanaan dan pelaksanaan operasi.

Entahlah, jika dikemudian hari nantinya, pihak yang berwenang yaitu kepolisian negara dan badan inteljen negara akan menemukan hubungan benang merah yang sangat kuat mengindikasikan adanya keterlibatan Jusuf Kalla atau Wiranto atau Prabowo atau Megawati dengan pihak yang mengaku sebagai kelompok pengebom JW Marriot dan Ritz Carlton ini.

Tentulah aparat Kepolisian dan inteljen negara yang berwenang di negeri ini, tak akan berlaku sebagaimana halnya dahulu di Amerika Serikat pernah dilakuakan oleh FBI dan CIA. Konon, dua badan inteljen itu berhasil menemukan data-data yang menunjukkan adanya benang merah antara Osama bin Laden pemimpin Al-Qaeda dengan Saddam Husein. Walau dikemudian hari (setelah Bush telah dua kali menjabat periode Presiden yang lalu tak boleh lagi mencalonkan diri karena pembatasan jabatan di konstitusinya Amerika serikat) ternyata malahan kemudian data-data itu diragukan kebenarannya. Diduga hanya sebagai rekayasa untuk mendukung rencananya Bush saja. Mengingat apa yang pernah disodorkan FBI dan CIA sebagai data inteljen yang sahih dan bukan isu rumor belakan itu ternyata tak diketemukan ada di Irak, walau sudah sekian lama dicari-cari tetap saja tidak ketemu.

2. Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton ini tidak ada rangkaiannya dengan rencana dan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Republik Indonesia.

Maklumat itu sama sekali tidak menyinggung apa yang harus dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Bahkan juga tidak mencantumkan (baik tersurat maupun tersirat) rencana atau ancaman untuk membunuh Presiden republik Indonesia.

Entahlah, dari mana data inteljen yang katanya bukan isu dan bukon rumor serta bukan gosip itu didapatkan oleh aparat inteljen negara. Karena pada kenyataannya maklumatnya Tandzim Al-Qo'idah Indonesia itu sama sekali tidak menyinggung sedikit pun mengenai hal itu.

Juga, di dalam maklumat mereka itu tak menyinggung bahwa akhir-akhir ini di tahun 2009 ini ada kegiatan mereka itu, ada kaitannya dengan dokumentasi foto-foto hasil jepretan inteljen, yang menunjukkan beberapa orang sedang melakukan latihan menembak dengan pistol (bukan latihan menembak dengan senapan laras panjang jenis penembak jitu, atau latihan melempar granat, atau latihan memasang jebakan bom di jalan raya) dengan target perkenaan muka wajahnya para tokoh petinggi Republik Indonesia.

Maklumat itu juga tak menyinggung adanya indikasi ancaman yang dapat mengarah kepada dugaan bahwa mereka sedang menyusun rencana mentargetkan Istana Negara atau rute jalan darat perjalanannya Presiden.

Jadi, jika maklumat itu adalah satu langkah maju dari mereka dalam mengklaim perbuatannya, belum merupakan langkah maju yang mengarahkan dugaan kepada adanya ancaman kelompok ini terhadap keselamatannya Presiden.

Entahlah jika Kepolisian Negara dan Inteljen Negara yang mempunyai cara kerja sistematis dan canggih itu akhirnya menemukan kaitan nyata akan hal itu, yang bukan rumor dan bukan isu serta bukan gosip belaka saja.

3. Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton ini tidak ada kaitannya dengan protes terhadap hasil Pileg maupun pilpres 2009.

Di dalam maklumat itu ternyata tak diketemukan kalimat atau susunan kata (tersurat maupun tersirat) yang menyinggung bahwa kelompok ini protes terhadap Hasil Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan tahun 2009 ini. Mereka tak menyebutkan pemilihan waktu peledakannya dipilih karena dikaitkan dengan hal itu.

Justru yang mereka sebutkan adalah soal Manchester United (tanpa huruf H, Mancester United) yang berencana akan datang ke Indonesia.

Juga tak diketemukan susunan kata yang mengindikasikan mereka akan mentargetkan lokasi-lokasi yang berkaitan dengan Pilpres dan pengolahan data hasil Pilpres, seperti misalnya kantor KPU yang lokasinya juga tak terlalu jauh dari kedua hotel yang dibom oleh mereka itu.

Entahlah, jika data inteljen malahan menyebutkan data yang sebaliknya, ada kaitannya dengan protes terhadap Hasil Pileg dan Pilpres 2009 ini.

4. Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton ini ada kaitannya dengan Bisnisman dan Inteljen Amerika Serikat.

Di dalam maklumat itu justru secara tersurat menyebutkan soal 'Kadin Amerika', dan soal 'Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika', serta soal 'mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiayaan tentara Amerika', yang secara tersirat dapat dimaknai sebagai protes atas kiprah mereka di Indonesia.

Bahkan, kata-kata didalam maklumat yang menyebutkan "terhadap 'Kadin Amerika' di Hotel tersebut" memberikan kesan kuat bahwa bom yang diledakkan di hotel JW Marriot itu sebagai target korbannya memang akan ditujukan oleh yang mereka sebut sebagai 'Kadin Amerika' dan 'Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika'.

Analisa yang mencoba menduga hal yang serupa itu, pernah disinggung di beberapa postingan yang ada di Kompasiana maupun Politikana, yang dapat anda baca dengan mengklik disini dan disini serta disini dan disini .

5. Bom Balas Dendam yang Salah Pemilihan Wilayah Negaranya .

Di dalam maklumat itu justru secara tersurat menyebutkan adanya niatan dan maksud yang berkaitan dengan 'pembalasan yang setimpal) atas perbuatan yang dilakukan oleh Amerika dan antek-anteknya terhadap saudara kami kaum muslimin dan mujahidin di penjuru dunia'.

Tak dapat dinafikan, bahwa memang ada tindakan dari Amerika Serikat dan sekutu terdekatnya (yang oleh beberapa kalangan) dinilai telah melakukan perbuatan yang tidak adil dan sewenang-wenang serta tak proporsional terhadap kaum muslimin dibeberapa wilayah belahan bumi ini. Sebut misal diantaranya adalah di Palestina dan Irak serta Afghanistan.

Namun, tindakan pembalasan itu rasanya menjadi kurang tepat jika dilakukannya dengan memilih wilayah Jihadnya di Indonesia. Mengingat walau pihak Amerika Serikat dan sekutunya akan menderita kerugian, tetapi kerugian terbesarnya justru akan diderita oleh rakyat Indonesia.

Apalagi peristiwa konflik horizontal di Ambon dan Poso yang kental bernuansakan konflik agama itu telah lama berlalu. Mungkin, di waktu itu dibutuhkan adanya sekelompok umat Muslim yang mampu dan berani serta mau berjihad melindungi saudaranya yang seiman.

Namun saat ini situasi dan kondisinya sudah berbeda, sehingga bisa jadi spiritnya mungkin harus tetap dijaga, tapi untuk sementara waktu ini kurang bijaksana jika pelaksaan oeprasional Jihad Qital di wilayah negara Indonesia masih terus dikobarkan.

Malahan bisa jadi, jika para pemegang kekuasaan di negeri ini kurang bijaksana, maka peristiwa ini akan bisa dimanfaatkan dan dijadikan alasan pembenar untuk melakukan tindakan-tindakan represif terhadap rakyatnya.

Surat terbuka yang berisikan himbauan soal hal itu dapat dibaca dengan mengklik disini.

Akhirulkalam, Mungkin demikianlah sekilas tentang seputaran Maklumat yang dirilis oleh pihak yang mengaku sebagai kelompok Tandzim Al-Qo'idah Indonesia.

Kurang lebihnya, serta salah janggalnya mohon dimaafkan.

Wallahualambishshawab.

Catatan kaki :

Blog internet milik kelompok yang mengaku sebagai 'Tandzim Al-Qo'idah Indonesia' dapat diakses dengan mengklik disini dan disini .

Artikel ini dapat dibaca juga di Kompasiana dengan mengklik disini .

Kepada : Saudaraku seiman dan seakidah, Noordin M Top dan kawan-kawan seperjuangannya.

Kepada : Saudaraku seiman dan seakidah, Noordin M Top dan kawan-kawan seperjuangannya.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pengeboman JW Marriot dan Ritz Carlton pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, sebenarnya pesanmu telah tersampaikan, telah kami mengerti. Protes terhadap dominasi dan hegemoni kepentingan Amerika Serikat di negeri ini. Jika itu pesanmu, maka pesan yang disampaikan lewat bom itu justru tidak tepat mengenai sasaran yang dituju.

Pesanmu, tidak menimbulkan rasa menggugah yang menimbulkan kesadaran di masyarakat negeri ini bahwa selama ini para pemegang kewenangan di negeri ini telah berlaku terlalu ramah terhadap kepentingannya Amerika Serikat. Masyarakat negeri ini (yang mayoritas seiman dan seakidah denganmu) tak dapat tergugah kesadarannya, jika disampaikan melalui cara kekerasan seperti itu.

Mungkin akan lain ceritanya, jika pangkalan militernya Amerika Serikat atau sekutu dekatnya sudah ada bercokol di negeri ini. Mungkin juga akan lain dampak pengaruh yang ditimbulkannya, jika memang negeri ini situasi dan kondisinya sudah terinvasi secara fisik, seperti yang telah terjadi di Irak dan Afghanistan sebagai umpamanya.

Pesanmu itu, kami yakini, juga tidak akan merubah arah kebijakannya (siapapun) yang akan menjadi pemegang kewenangan di negeri ini. Berapapun jumlah bom yang akan diledakkan, akan sia-sia saja, tak akan serta merta merubah kebijakan yang mengasurtamakan kepentingannya Amerika Serikat di negeri ini.

Pesanmu itu juga tidak akan menimbulkan efek jera bagi pihak Amerika Serikat dan sekutunya untuk tetap mengeruk kekayaan negeri ini. Memang, travel warning ada yang telah diberikan oleh beberapa negara kepada warganegaranya. Pelancong pun mungkin akan menjadi berfikir seribu kali untuk berdatang ke negeri ini, sementara waktu ini.

Namun, berapa pun kerusakan yang ditimbulkan oleh bom itu, mereka tak akan pernah mengeluarkan travel warning bagi perusahaan mereka untuk menyedot minyak dari belahan bumi di negeri ini dan mengeruk harta terpendam lainnya yang ada di tanah negeri ini. Kerusakan yang ditimbulkan bom itu tidak akan pernah bisa sebanding dengan nilai keuntungan yang akan didapatkannya di negeri ini.

Tidakkah saudaraku lihat, berapa pun banyaknya jiwa tentara mereka yang harus gugur di Irak dan Afghanistan, toh tak juga membuat mereka jera untuk segera hengkang dari negeri itu. Itu tentu karena nilai kerugian jiwa dan harta milik mereka yang hilang disana, masih belum sebanding dengan keuntungan yang akan didapatkan mereka jika tetap berada disana.

Apalagi disini. Apa yang kalian harapkan ?. Tidakkah kalian berhitung soal itu ?.

Jadi, jika kalian inginkan sasarannya adalah itu, maka perlulah berfikir ulang untuk merubah gaya dan metoda perjuangannya.

Justru kami, anak negeri ini yang lebih terugikan oleh bom itu, dibandingkan oleh tingkat kerugian yang mereka alami. Pelancong yang berkurang itu membuat beberapa anak negeri ini menjadi kehilangan potensi pendapatan dari pelancongannya mereka itu. Tak ada salahnya mereka melancong ke negeri kami, karena mereka justru akan membelanjakan uangnya dengan membeli souvenir hasil karya anak negeri ini.

Perlu saudaraku ketahui, kerajinan souvenir itu adalah salah satu sektor yang masih belum terhegemoni oleh kekuatan modal kapital mereka. Jadi, keuntungannya masih 100% akan menjadi milik kami. Apakah kalian memang sengaja akan membuat kami merugi ?.

Kami sekarang masih ragu jika sasaran yang kalian inginkan adalah menciptakan rasa takut bagi kami. Hari ini, kami belum merasa takut dengan bom JW Marriot dan Ritz Carlton itu. Karena kalian masih ijinkan kami untuk merasa tenang dan aman saja, tak merasa terancam serangan bom, jika jalan-jalan di terminal Pulo Gadung, jika makan malam di warung tenda bilangan pasar blok M, jika makan siang di rumah makan masakan Padang.

Akan tetapi, efek dan dampak sampingan dari bom JW Marriot dan Ritz Carlton itu yang sebenarnya kami lebih takutkan dah khawatirkan.

Bom itu malahan bisa dijadikan sebagai dalih pembenar diberlakukannya kembali UU Anti Subversib yang berisikan pasal-pasal karet penjerat suara pendapat kami. Pendakwaan-pendakwaan atas kami yang tidak sejalan pandangan politiknya para pemegang kewenangan di negeri ini, dapat dilakukan dengan mengatas namakan operasi perang terhadap terorisme.

Pemberangusan dan pemantauan serta pengendalian terhadap arus informasi serta penghakiman sepihak atas pendapat kami yang tak sesuai dengan kehendak hatinya para pemegang kewenangan di negeri ini, akan menjadi mendapatkan tambahan amunisi, karena bisa mengatasnamakan maksud mulia dimana negara sedang bertindak demi keamanan rakyatnya.

Semoga, memang bukan itu yang kalian inginkan terjadi pada kami.

Demikian surat ini, yang semoga ini juga mewakili rasa dan perasaan saudaraku sebangsa setanah air Indonesia. Dan, semoga surat ini mengetuk hati kalian semuanya, bahwa peristiwa Ambon dan Poso telah berlalu, saat ini Jihad Qital belum lagi tiba waktunya untuk dilakukan di negeri ini.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan [Pedoman Indonesia]

MEDIA INDONESIA, Jumat 29 Mei 2009, Halaman 6:

Oleh M Fadjroel Rachman
Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan [Pedoman Indonesia]
S BY-Boediono, JK-Wiranto, dan Megawati-Prabowo mendaftarkan diri sebagai pa sangan calon presiden/calon wakil pre siden di KPU pada Sabtu (16/5). Berar ti, tiga pasangan sepuh sudah resmi akan bertarung pada Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Jangan berharap akan muncul anak muda seusia Presiden AS Barrack Obama (47), Presiden Rusia Dmytri Medvedev (44), atau Perdana Menteri Thai land Abhisit Vejajiva (44) yang akan muncul se bagai pasangan capres/cawapres Indonesia.Ke kuasaan oligarki partai politik (parpol) menutup semua kemungkinan. Semua kemungkinan kemunculan alternatif presiden di luar parpol dan tiga pasangan sepuh itu dihambat parpol di DPR. Calon presiden al ter natif, juga wacana capres independen, pada inti nya adalah mengembalikan hak konstitusio nal warga negara untuk ikut dalam pemerintahan, serta sarana untuk kontinuitas dan regene rasi kepemimpinan nasional. Namun, apabila regulasi dibuat parpol untuk menghambatnya, kita bertanya-tanya apakah pendidikan demokrasi yang menghormati hak konstitusional pemilih (vo ters) berlandaskan pada visi, ideologi, dan pro gram rasional yang tangguh dapat dibangun dalam tahap transisi dan konsolidasi demokrasi? Pe nolakan pemilih terhadap parpol dan caleg se benarnya sudah tergambar dengan menangnya gol put pada Pemilu Legislatif 9 April 2009. Menurut KPU, ada 49,6 juta pemilih tak hadir dan 17,5 juta suara tak sah, ditambah perkiraan 20 juta pe milih tak ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bila kekacauan DPT diperhitungkan, sua ra golput diperkirakan mencapai 60 juta pemilih dari sekitar 171 juta pemilih dan kemungkinan akan mencapai 70-80 juta golput pada Pemilihan Pre siden 8 Juli 2009 nanti.

Daya tarik kuasa
Sekadar untuk berkuasa? Itulah yang nampak dari drama sabun pembentukan koalisi antar parpol. Karena itu, demikian mudahlah SBY dan JK berpisah padahal mereka sudah bekerja sama se bagai presiden dan wakil presiden, dengan se gala prestasi baik maupun buruk. Dalam kasus SBY-JK, perpisahan juga ditopang arogansi kemenangan Partai Demokrat yang sangat spektakuler pada pemilu legislatif di dalam sistem mul tipartai yang sangat ketat sekarang ini, sebuah rekor dunia tentu saja. Diperkirakan kenaikan 300% ini berasal dari ‘ucapan terima kasih’ 19,12 juta kepala keluarga (KK) yang memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp14,17 triliun. ‘Ucapan’ tersebut juga berasal dari kelas me nengah dan profesional yang bersikap risk-averse (menolak risiko), yang secara psikologis akan memilih kondisi yang dikenalnya, yang da pat memberikan keuntungan walaupun kecil daripada mengambil risiko mencari keuntungan lebih besar dari kondisi yang tak dikenalnya. Hal itu merupakan sebagian keuntungan selain dukungan positif dari peremajaan struktur teritorial TNI dan polisi yang berada di garis depan penegakan hukum dan aturan serta langsung di bawah presiden, bukan Mendagri seperti umumnya praktik di negara lain, serta birokrasi yang ma sih bersifat feodalistik. Pemilu presiden kemung kinan akan berlangsung dua putaran dan ketiga pasangan sepuh akan mengerahkan semua kekuatan modal, jaringan, serta mesin partai untuk bertanding. Namun, siapa pun pemenangnya, rakyat tetaplah harus bersiap-siap bah wa mimpi republik ‘memajukan kesejahtera an umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial’ tetaplah jauh dari kenyataan.

Nihilnya suara pemilih
Ternyata kasak-kusuk koalisi parpol menampilkan wajah bopeng konsolidasi demokrasi kita. Semuanya centang perenang saja, tak peduli lagi pada kesetiaan parpol terhadap visi dan ideologi yang mendasari pendirian parpol, kesetiaan pengurus dan kader, serta alasan akal sehat para pe milih untuk memilih caleg ataupun parpol mereka.Kelelahan dan kerja keras para pemilih untuk mencari informasi dan membandingkan visi, ideologi dan program parpol, serta caleg par pol dinihilkan dengan darah dingin, dalam ba hasa pasaran, “Memangnya gue pikirin akal se hat lo?” Dengan menihilkan suara pemilih dengan darah dingin itulah karakter partai yang berperilaku sebagai pialang politik, “Tak lebih dari dealers, tak ada leaders,” kata Rocky Gerung, ahli Filsafat UI.
Soal koalisi? Sekali lagi hiruk-pikuk berbagai koalisi secara kasat mata tanpa visi dan ideologi. Karena itu, koalisi tersebut adalah persatean bukan persatuan, dan membenarkan ucapan Bung Hat ta. Memang ada sejumlah kegaduhan dalam pembentukan koalisi, parpol menengah mencoba tawar-menawar, tapi parpol kecil cuma berpikir bagaimana dapat ikut dengan pasangan yang kemungkinan kemenangannya paling besar walaupun garis ideologi dan visinya berbeda. Misalnya, PKS dalam kasus koalisi SBY-Boediono mencoba menaikkan posisi tawar hingga detik terakhir pendeklarasian sehingga melengkapi 20 parpol pendukung SBY. Tak terbayangkan juga Partai Bintang Reformasi atau PBR (sebagian di dukung mantan anggota PRD) yang selalu me nyuarakan slogan antineoliberalisme rezim SBY-JK, dengan mudahnya merapat kepada pasangan SBY-Boediono.
Entah bagaimana caranya para caleg dan anggo ta PBR berkampanye lagi kepada para pemilihnya semula yang memilih mereka karena slogan antineoliberalisme pada Pemilu Legislatif 9 April 2009, berarti mereka akan berkampanye proneoliberalisme pada Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Demikian pula Mantan Ketua PRD Budiman Sudjatmiko, anggota Badan Pemenangan Pemi lu Presiden PDIPyang semua berkampanye propenegakan dan pengadilan HAM termasuk terhadap 13 aktivis yang hilang diculik sampai se karang (di antaranya Bimo Petrus anggota PRD) harus berkampanye berdampingan dengan Let jen (purn) Prabowo yang karier militernya di berhentikan karena kasus penculikan aktivis pa da 1998.

Masa depan parpol?
Akhirnya persoalan koalisi tak lain dari upaya menjadi presiden serta mendapat jatah menteri, ataupun keuntungan materi lainnya pada pemerintahan baru periode 2009-2014 nanti. Artinya, kepentingan paling langsung tokoh dan partai politik (parpol) selain (1) menjadi presiden, mendapat jatah menteri di kabinet baru, dan keuntungan materi. (2) Memenangi Pemilu Presiden 8 Juli 2009. (3) Mempertahankan kekuasaan pe me rintahan hingga 2014.

Walaupun ada prasya rat ideal untuk membuat koalisi menjelang Pe mi lu Presiden 8 Juli 2009 nanti, yaitu berbasiskan visi, ideologi, dan platform kerja bersama. Namun, prasyarat ideal itu tak perlu diperhitungkan lagi sekarang. Walaupun para pemilih dengan bersusah payah memilih parpol, program, serta caleg yang sesuai dengan akal sehat juga informasi yang mereka cari dan olah. Mamun, jerih payah pemilih itu dinihilkan elite parpol dan politisi Indonesia sekarang ini.
Dengan demikian perceraian dan penggabungan antar 38 parpol nasional yang berpusat pada tiga simpul koalisi (SBY, JK, dan Mega) adalah semata-mata untuk kekuasaan. Dalam istilah Bung Hatta penggabungan tan pa visi dan ideologi adalah persatean, bu kan persatuan. Apakah yang akan disam pai kan aktivis propene gakan HAM, seperti Budiman Sudjatmiko kepada pemilihnya nanti ka rena sudah lolos sebagai anggota DPR dari PDIP, dilema serupa akan dihadapi aktivis pro penegakan HAM lainnya, Rieke Diah Pitaloka yang juga lolos ke DPR dari PDIP, apakah mereka akan diam saja demi kursi DPR yang sudah ditangan?. Sikap dan perubahan para kader, pengurus, ang gota parpol, dan anggota DPR anggota koalisi sangat menarik untuk dicermati. Selain melihat sampai sejauh mana konsolidasi demokrasi terjadi tepat 11tahun perayaan re formasi, tergulingnya Soeharto dan Orba oleh mahasiswa dan rakyat pada 21 Mei 1998. Kita juga dapat mengamati bagaimana parpol memperdagangkan visi, ideologi, dan suara pemilih.
Jadi sifat ultrapragmatis parpol dalam mengejar kekuasaan semata bukan hanya me ngorbankan suara pemilih parpol tersebut, tetapi juga mengorbankan akal sehat para ka der parpol dan anggota legislatif mereka. Bahkan, yang terutama, masa depan parpol itu sendiri.

Kenapa Noordin M.Top Tidak MEMBOM Kuala Lumpur?

Oleh: Fadjroel Rachman:
Rabu, 22 Jul '09 13:54: Kemarin diskusi ditanya kenapa Noordin M. Top tidak pernah membom Kuala Lumpur? Tentu saja, aku tidak tahu jawabannya, tetapi yang menarik, pertanyaan semacam itu sudah memenuhi benak banyak orang di Indonesia. Apakah dia takut bom itu terkena bapak dan ibunya, atau terkena sanak keluarga dekatnya, atau tetangganya? Kalau soal "maksiat" bukankah ada tempat "maksiat" yang benar-benar nyata yaitu lokalisasi perjudian di Genting Highland yang nampak megah ketika malam dari Kuala Lumpur, apakah itu tempat perjudian yang "halal" untuk Noordin M.Top?
Aku cuma bisa cerita beberapa kali ke Twin Tower Kuala Lumpur, juga ke hotel-hotel di Kualalumpur, tak pernah ransel dan tasku diperiksa, sangat dan teramat longgar. Terakhir menjelang Pemilu Legislatif 9 April 2009, aku diundang TV Al Jazeera, menginap di Nikko Hotel Kualalumpur, lalu rekaman di lantai 60an Twin Tower Kualalumpur, juga tak ada sedikitpun tas dan ranselku dibuka dan diperiksa pihak keamanan Nikko Hotel maupun Twin Tower. Kalau melihat CCTV JW Marriot dan Ritz Calrton pas pelaku peledakan chek-in sungguh sangat luarbiasa berlapisnya, ada sekuriti dengan "pentung pengaman" (entah apa namanya?) juga ada pintu sekuriti, serta ada penggeledahan. Artinya, Twin Tower dan Nikko Hotel Kuala Lumpur adalah soft-target dan high-profile untuk teroris sekelas Noordin M. Top, bukan?
Celakanya, Kompas memuat pernyataan luarbiasa dari Mendagri Malaysia (Selasa 21/7) Hishammuddin Hussein bahwa belum ada petunjuk yang nyata Noordin M Top, warganegara Malaysia, berada di balik dua bom bunuh diri di Jakarta. Apakah Mendagri Malaysia sudah melakukan investigasi lengkap hingga mampu mengeluarkan pernyataan sepenting ini, lebih cepat daripada pihak berwajib di Indonesia? Apakah badan intelijen dan kepolisian Malaysia lebih hebat daripada BIN dan Kepolisian Indonesia, sehingga Malaysia sudah tahu Noordin M Top tak terlibat pengeboman Marriot-Carlton II pada 17 Juli 2009?
Tentu saya juga bertanya-tanya, setelah membaca berita ini, "Rumah Muhammad Nasir (ayah terduga teroris Nur Hasdi alias Nur Hasbi alias Nur Sahid) itulah yang hari-hari ini banyak didatangi wartawan dan polisi. Bahkan, polisi itu membawa Muhammad Nasir, istrinya, Tuminem, dan salah seorang anaknya yang juga adik Nur Hasdi, Safrudin, Senin (20/7) subuh. ”Pak Muhammad Nasir tampaknya dijemput sekitar pukul 05.00 dengan menggunakan dua mobil Kijang. Dua mobil itu tiba setengah jam sebelum subuh. Petugas langsung menjemput Pak Nasir, Tuminem, dan Safrudin. Ketiganya diajak pergi tanpa sempat mandi,” kata Suwabadi, Kepala Urusan Umum Desa Katekan. Tidak jelas dibawa ke mana mereka. Tanpa pengacara (bukankah ini negara hukum?).
Begitu sigapnya polisi "menyergap" keluarga terduga teroris Nur Hasdi alias Nur Hasbi alias Nur Sahid di Indonesia. (Walaupun saya juga bertanya-tanya, apakah masuk akal dan tidak melanggar HAM mengaitkan secara langsung kegiatan Nur Hasdi/Nur Hasbi/Nur Sahid dengan ayah-ibu dan keluarganya, karena saya pernah mengalami ketika ditahan militer Soeharto-Orba tahun 1989 karena menolak "Soeharto dan Orde Baru di ITB" orangtua sayapun yang pegawai negeri ikut juga diperiksa "keterlibatannya", ini khas Negara Totaliter-Militeristik Orde Baru yang mencurigai semua warganegaranya. Saya ditangkap dan orangtua diperiksa juga TANPA PENGACARA (tetapi Orba jelas bukan negara hukum bukan?). Sukurlah Soeharto terguling, Orde Baru bubar jalan, tapi anakbuahnya tetap berkuasa bukan? Kalau gaya pelanggaran HAM itu di masa rezim militer-fasistik Orde Baru, lalu sekarang ini di masa rezim apa? Rezim anak-buahnya Soeharto?)
Tetapi, sekali lagi tak ada tindakan serupa dari pihak Malaysia terhadap keluarga Noordin M.Top (misalnya saja bapak atau ibu atau kakak atau adik atau nenek atau kakek Noordin M.Top disuruh pemerintah Malysia untuk menghimbau di televisi Indonesia dan Malaysia agar Noordin M.Top tidak lagi membunuhi orang di Indonesia), bahkan dengan gagah pihak Malaysia juga dengan enteng Medagri Malaysia menyatakan "belum ada petunjuk yang nyata Noordin M Top, warganegara Malaysia, berada di balik dua bom bunuh diri di Jakarta."
ntu banyak pertanyaan yang muncul, mesti ada upaya menjelaskan benang-kusut ini, atau ada peneliti serius untuk membuka persoalan ini? Siapa Noordin M.Top? Mengapa berkeliaran di Jakarta bukan di Kuala Lumpur atau Singapura? Lalu kenapa Noordin M.Top tidak MEMBOM Kuala Lumpur saja? Atau Singapura?

Malaysia Tunggu Kepastian Jenazah yang Diduga Noordin

Pelaku Bom Bunuh Diri Kuningan Muazin Masjid
Minggu, 9 Agustus 2009 - 04:08 wib
Marieska Harya Virdhani - Okezone
Ruma Syaifudini DEPOK - Seluruh warga di Perumahan Telaga Kahuripan Candraloka RT 007 RW 010 Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku berduka dan tak menyangka jika Dani Dwi Permana yang merupakan warga setempat, adalah pelaku bom bunuh diri di Kuningan Jakarta. Rumah Dani pun kini masih diawasi ketat oleh polisi.Hal itu lantaran sikap Dani yang selalu baik di lingkungan setempat dan aktif mengikuti pengajian di sebuah Masjid yaitu Masjid As Surrul. Bahkan Dani pun juga dekat dengan Imam Masjid, Ustaz Syaifudini yang sebelumnya menempati sebuah rumah di Perumahan Telaga Kahuripan Candraloka RT 003 RW 010. Pantauan Okezone, di depan rumah tersebut kini terpampang kata "dijual".Salah seorang tetangga Dani di RT 005/ 010, Susi Kartini, mengatakan, Dani adalah sosok pemuda yang rajin dan soleh serta aktif dalam seluruh kegiatan di masjid."Taat ibadah, tidurnya gak pernah di rumah tapi di masjid, sering bersih - bersih masjid kalau ada pengajian, bahkan dia selalu jadi muazin atau dia yang mengumandangkan azan," tuturnya.Menurut Susi, wajah Dani juga jauh berbeda dengan foto yang disebarkan oleh polisi di media massa terkait pelaku bom bunuh diri di Kuningan. "Beda banget sama foto kepala yang ada di televisi. Dani itu tingginya sekira 170 meter, kulit sawo matang, rambutnya cepak, dan baru lulus dari SMA Yadika, kita gak pernah menaruh curiga," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna, Refi, menuturkan, selama menjadi anggota Karang Taruna, Dani adalah anggota yang aktif dalam berbagai kegiatan. Namun, kata Refi, Dani tiba - tiba menhilang dari lingkungan pasca berita ledakkan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.
"Jadi anggota Karang taruna dari semenjak dia kecil, tapi karena 1 tahun kita vakum, jadi jarang ada kegiatan, Dani sering ikut kegiatan kita seperti fogging dan bersih lingkungan, kita semua kaget," kata Refi. (fit)
Minggu, 9 Agustus 2009 - 00:58 wibFerdinan - Okezone
Dok: Koran SI: KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia masih menunggu informasi dari Kepolisian RI terkait kepastian identifikasi jenazah teroris yang diduga Noordin M. Top yang tertembak di Temanggung, Jawa Tengah. Seperti ditulis laman media online Malaysia, Bernama.com, Kepala Kepolisian Malaysia, Jenderal Tan Sri Musa Hassan menawarkan bantuan untuk Indonesia jika benar orang yang tertembak itu adalah Noordin M Top. "Saya belum bisa memberikan tanggapan. Karena kita belum menerima informasi dari rekan polisi di Indonesia," kata Tan Sri, Sabtu (8/8/2009).Meski demikian, Tan Sri akan berkoordinasi dengan Polri dan berjanji memberikan bantuan termasuk mengidentifikasi jenazah bila diperlukan. Jenazah yang diduga Noordin sendiri kini tengah berada di ruang identifikasi instalasi jenazah RS. Polri, Kramat Jati, Jakarta. Polisi juga belum bisa memastikan identitas jenazah tersebut karena masih dilakukan identifikasi. Noordin Mohammed Top lahir di Kluang, Johor, Malaysia pada 11 Agustus 1968. Noordin disebut sebagai otak intelektual di balik sejumlah serangan bom di Indonesia. Dia juga diduga bertanggung jawab terhadap bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton 17 Juli 2009. Kemarin polisi melakukan penggrebekan di sebuah rumah yang diduga dihuni Noordin M Top. Dalam serangan yang berlangsung selama 17 jam tersebut, polisi membunuh seorang yang diduga Noordin M Top yang ditemukan tewas di kamar mandi rumah Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung itu. (fit)

Noordin kah Teroris Temanggung Itu?

Minggu, 09/08/2009 05:42 WIB
Noordin kah Teroris Temanggung Itu?
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Harapan mayoritas masyarakat Indonesia akan berakhirnya teror bom mulai muncul sejak pasukan Densus 88 Antiteror menyergap salah satu rumah di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jateng Jumat (7/8/2009) sore. Harapan itu tentu tak berlebihan mengingat rumah yang terletak di tengah sawah itu diyakini sebagai tempat persembunyian gembong teroris paling dicari, Noordin M Top.

Aksi penyergapan selama 17 jam yang ditayangkan langsung oleh beberapa stasiun TV pun berlangsung dramatis dan heroik. Alhasil, 1 tersangka teroris tewas di tempat. Noordin kah dia?

Euforia dan sorak sorai masyarakat Indonesia harus tertahan dan sejumlah media terpaksa meralat reportasenya karena Polri belum bisa memastikan identitas sang teroris.

"Kita belum bisa memastikan siapa yang bersangkutan karena semua harus dipertanggungjawabkan secara yuridis," kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) sore.

Keraguan masih berkeliarannya Noordin makin menjadi ketika foto teroris yang tewas itu akhirnya beredar. Pengamat intelijen Dynno Chressbon yang juga mengaku mendapatkan foto itu mengatakan, teroris tidak mirip sama sekali dengan Noordin.

"Lebih mirip preman pasar daripada Noordin M Top," cetus Dynno.

Dalam foto yang juga didapat detikcom, tampak seorang pria tewas dengan kepala terbelah mulai dari hidung ke atas. Sedangkan hidung ke bawah masih menyatu. Mata pria yang berambut ikal itu pun terbelalak.

Pria naas tersebut mengenakan kaos oblong berwarna coklat, sementara di lehernya terdapat kalung berwarna hitam.

Uniknya, pria tersebut memiliki wajah lonjong dengan struktur rahang yang tegas. Tidak seperti wajah Noordin yang bulat, sebagaimana sketsa disebarkan pihak kepolisian. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna belum bisa dikonfirmasi tentang beredarnya foto ini.

Bambang Hendarso juga mengatakan Polri baru akan mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung setelah melakukan tes DNA.

"Nanti kalau sudah ada hasilnya kita baru akan umumkan," ujarnya.

Jika ternyata foto yang beredar itu benar, tanpa memerlukan tes DNA, sebenarnya secara kasat mata bisa dibedakan antara wajah tersangka teroris yang tewas dengan wajah Noordin M Top, sebagaimana sketsa yang dipublikasi pihak kepolisian.

Dugaan bahwa jenazah itu bukan Noordin juga diperkuat dari prosesi penyergapannya. Sebelum tewas, teroris itu dikabarkan pernah mengerang kesakitan akibat tertembus peluru aparat. Hal ini sangat berbeda dengan sosok Noordin selama ini yang terkenal pemberani dan siap meledakkan setiap saat bom yang selalu melilit di tubuhnya.

Polri pun sudah memastikan tidak ada bom yang melilit di tubuh jenazah.

"Setelah ditarik dan dibuka (jenazah), ternyata nggak ada bom. Hanya di sebelahnya ada bom yang tidak meledak," ujar Bambang Hendarso.

Spekluasi lain mengatakan, jika benar jenazah itu adalah Noordin, tentu itu adalah kabar baik bagi Indonesia dan akan langsung disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam keterangan persnya. Namun dalam jumpa pers, presiden lebih menyerahkan kepada Kapolri untuk menjelaskan seluruh proses penyergapan secara lengkap kepada masyarakat.

"Saya tidak ingin masuk terlalu jauh, Kapolri akan menjelaskan secara utuh agar rakyat dapat penjelasan sebenar-benarnya," ujar SBY.

Meski keraguan atas tewasnya Noordin mulai bermunculan, namun kejutan-kejutan dari Polri dalam memburu Noordin tetap diharapkan. Mungkin saja Polri menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan identitas jenazah demi kelancaran aksi berikutnya. Seperti aksi yang mengejutkan oleh Densus 88 pada tanggal 8 bulan 8 itu.

(lrn/nov)

Penang, Kota Tua yang Lahir Lewat Peradaban Agama

Minggu, 09/08/2009 04:40 WIB
Penang, Kota Tua yang Lahir Lewat Peradaban Agama
Rachmadin Ismail - detikNews

Penang - Mengunjungi Pulau Penang, Malaysia, rasanya seperti bertemu dengan saudara tua. Logat Melayu, makanan dengan bumbu beraneka rasa seolah-olah membuat kita lupa sedang berada di negara tetangga. Ternyata, kota tua ini dulunya hanya berawal dari kuil, masjid, gereja dan sebuah vihara.

Sejak abad ke 18, Pulau Penang sudah menjadi contoh nyata sebuah peradaban
antaretnis yang bersahaja. Kaum Tionghoa, muslim Melayu, Arab, etnis keturunan Eropa hingga warga keturunan India yang menganut agama Hindu, hidup berdampingan di pulau tersebut.

Tempat ibadah masing-masing berimpitan di sebuah kawasan padat penduduk. Mereka berinteraksi, berdagang dan melakukan ritual keagamaan tanpa 'gesekan' satu sama lain. Hingga kini, simbol peradaban masyarakat Penang tersebut masih digunakan untuk ibadah.

Tidak hanya itu, rumah dan toko milik penduduk yang berusia seabad lebih itu
juga masih ada. Bahkan sebagian tempat masih digunakan berbisnis tanpa merubah tampilan gedung. Atas hal ini, badan dunia Unesco menganugerahi gelar pada Penang sebagai World Heritage Site atau tempat bersejarah dunia.

"Kalau direnovasi boleh, sebatas mengecat atau memperbaiki dekorasi, tapi kalau dibongkar dan dibangun gedung baru sangat dilarang oleh pemerintah Malaysia," kata Dennis, salah seorang warga Penang, Sabtu (8/8/2009).

Tempat ibadah yang cukup mempengaruhi peradaban Penang adalah gereja St George. Nama tersebut diambil dari nama raja Inggris King George III, yang sedang berkuasa di Inggris kala itu. Adalah Sir Francis Light yang merupakan orang nomor satu di Penang dan membangun gereja pada sekitar abad ke 19.

Kini Gereja yang dipenuhi burung gagak tersebut sedang menjalani renovasi.

Sekitar 50 meter dari lokasi gereja, tampak tegak berdiri sebuah kuil bernama Goddes of Mercy. Kuil ini dibangun untuk menghormati 2 dewi simbol kesucian yaitu Dewi Kuan Yin dan Ma Char Poh. Hingga kini, warga setempat masih menggunakannnya setiap hari untuk beribadah. Ratusan burung merpati pun nampak setia hinggap di kuil tersebut seiring dengan semburat asap hio yang dibakar.

Vihara milik umat Hindu juga tidak berada jauh dari lokasi tersebut. Para pengunjung situs bersejarah ini hanya diperkenankan untuk melihat-lihat isi vihara mulai pukul 17.00 hingga 19.00 waktu setempat.

Di seberang vihara, juga terdapat sebuah masjid megah yang dibangun tidak lama berselang dengan pusat ibadah lainnya. Konon masjid tersebut dibangun untuk menghormati Kapten Kling, seorang tokoh yang dihormati saat itu pada tahun 1918. Jalan didepannya pun dinamai Jalan Masjid Kapitan Keling. Pada bangunan tua ini pemugaran sudah dilakukan sebanyak 2 kali.

Hingga kini, seluruh etnis di Penang tetap berdampingan. Suasana penuh toleransi selalu dijaga bahkan untuk perkara jajanan. Warga non muslim tetap menghormati aturan halal kaum muslim dengan memberikan informasi terlebih dahulu soal bahan makanannya.

Penang, sampai kapan pun akan tetap dikenang sebagai kota tua yang
tenang... (mad/lrn)

Apa Kata Warga Malaysia Tentang Noordin M Top?

Minggu, 09/08/2009 03:21 WIB
Apa Kata Warga Malaysia Tentang Noordin M Top?
Rachmadin Ismail - detikNews

Penang - Noordin M Top, pria yang dituding bertanggungjawab atas berbagai aksi pengeboman di Indonesia ini diketahui merupakan warga negara Malaysia. Ramai dikabarkan Noordin kini sudah tewas. Lalu bagaimana tanggapan orang-orang senegaranya atas aksinya tersebut?

"Saya sungguh malu, sebagai warga Malaysia dia telah mencoreng nama bangsa di mata internasional," kata Bhiresh seorang Public Relation perusahaan perhotelan di Malaysia, Sabtu (8/8/2009).

Menurut Bhiresh, pandangan dunia kini malah mengarah ke Malaysia sebagai sarang teroris gara-gara Noordin. Seharusnya, Noordin tidak berbuat hal sekeji itu.

"Kenapa harus berbuat di negara lain, sangat keji," jelasnya.

Senada dengan Bhiresh, seorang pengemudi taksi lokal di Malaysia, Jimmy merasakan hal yang sama. Meski dikenal berpendidikan tinggi, Noordin seharusnya menggunakan ilmu yang ia peroleh untuk hal-hal baik.

"Noordin dikenal sebagai dosen, kalau memang dia pintar seharusnya dia cukup ilmu untuk tidak berbuat itu," tegasnya.

Tak ubahnya dengan pernyataan Siti. Penjaga sebuah mini market di Malaysia ini pun berpendapat, tindakan Noordin tidaklah mencerminkan perbuatan seorang muslim yang baik. Ia berharap, aksi terorisme dalam bentuk apapun segera dihentikan.

"Ini justru akan mencoreng citra Islam sendiri," tegasnya.

Kalangan pebisnis pun ikut bersuara. Seorang mantan CEO perusaahan rekaman di Malaysia, Mark Lankaster menilai, tindakan terorisme seperti yang dilakukan Noordin bisa berpengaruh terhadap iklim usaha di Indonesia, khususnya bidang pariwisata. Namun ia berharap, efek tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Life must goes on," ucapnya singkat.

(mad/nov)

Perburuan Teroris, dari Kuningan Hingga Temanggung

Minggu, 09/08/2009 02:31 WIB
Perburuan Teroris, dari Kuningan Hingga Temanggung
Novia Chandra Dewi - detikNews

Jakarta - Tanggal 8 bulan 8 kemarin menjadi hari penting bagi pasukan Densus 88 Antiteror Polri. Pada hari yang panjang itu Polri menyergap markas persembunyian tersangka teroris di Temanggung dan Jatiasih. Bagaimana Polri bisa mengendus tersangka teroris di dua daerah yang berbeda penjuru itu?

Kapolri Jenderal Bambang Hedarso Danuri mengaku pihaknya sudah bisa mengendus para pelaku pada hari H pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, 17 Juli 2009.

"Sejak 17 Juli 2009 kita sudah tahu siapa pelaku-pelakunya. Diketahui jaringan itu
1 Agustus 2009. Kita tahu bahwa safe house pertama ada di kost-kostan di Mampang," kata Bambang Hendarso saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (8/8/2009).

Setelah peledakan JW Marriott dan Rit-Carlton, lanjut Bambang, Polri melakukan pemeriksaan terhadap taksi Bluebird yang mengangkut 2 orang yang diduga pelaku pengeboman. Taksi disita, sang sopir pun ikut diperiksa. Tak hanya berhenti di situ, jejak pelaku pengeboman terus diusut hingga 4 hari setelah peledakan.

"H plus 4 kita sudah tahu rumahnya, istrinya dan cek DNA-nya. Setelah itu kita dapatkan pada 3 Agustus 2009 siapa pelaku bom bunuh diri. Yakni Dani Permana direkrut dari Bogor untuk meledakkan Marriott. Ikhwan Mulyana yang direkrut dari Pandeglang untuk meledakkan bom di Ritz," paparnya.

5 Agustus 2009 polri mengklaim telah menangkap Ibrohim dan Yayan di Jakarta Utara. Ibrohim yang dikatakan pernah bekerja di Hotel Mulia ini disebut telah direkrut oleh SJ alias AT. SJ sendiri diketahui sebagai orang yang merekrut 2 pelaku bom JW Marriott dan Ritz-Carlton. Hingga kini SJ dalam pengejaran.

"Sejak itu, dari perkembangan H plus 19 tertangkap dan lalu kita kembangkan dan kita temukan rumah di Bekasi, Jatiasih," ungkap Bambang.

Dijelaskan Bambang, Noordin bahkan diketahui pernah singgah ke rumah di Jatiasih setelah peledakan bom JW Marriott dan Ritz-Carlton 17 Juli 2009. Di lokasi juga telah disiapkan 1 kendaraan yang diduga untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

"Di situ siap 1 kendaraan untuk bom bunuh diri dengan sopir IB atau Ibrohim. Kita temukan di TKP
testimoninya," akunya.

Ibrohim sendiri, kata BHD, berdasarkan fakta yuridis merupakan pemesan kamar 1808 di Hotel JW Marriott. Dari sinilah polisi kemudian mendapatkan keterangan mengenai markas tersangka teroris di Jatiasih, Bekasi.

"Di dalamnya lengkap, kita semalam pukul 01.00 WIB temukan, dengan pengakuan 5 Agustus 2009 bahwa
itu safe house dan di situ sedang disiapkan perlengkapan bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan. Akan dilakukan setelah 17 Agustus atau 2 minggu setelah 1 Agustus," bebernya.

Atas informasi tersebut, polisi kemudian melakukan operasi serentak pada 6 Agustus di Temanggung, Solo dan Jatiasih.
(nov/lrn)

Sejumlah Media Asing Sudah Beritakan Noordin M Top Tewas

Minggu, 09/08/2009 01:28 WIB

Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum memastikan identitas tersangka teroris yang tewas dalam penyerbuan di Temanggung, Jawa Tengah. Namun, sejumlah media asing sudah memberitakan Noordin M Top lah yang tewas dalam penyergapan selama 17 jam itu.

Misalnya saja Aljazeera.com yang memberitakan Indonesia Believes Noordin Mohammed Top Dead, Sabtu (8/8/2009).

"Tersangka otak teroris teroris Asia Noordin Mohammed Top dilaporkan terbunuh, Sabtu, dalam sebuah hujan tembakan di tempat persembunyiannya di Indonesia setelah pengepungan selama 17 jam oleh polisi khusus," tulis Aljazeera yang diposting pukul 12:54:15 PM GM.

Sementara itu, The Straitstimes, memberitakan dengan judul lantang: Noordin Top is dead. Media Singapura itu mengutip salah satu stasiun TV di Indonesia.

"Metro TV melaporkan tersangka teroris Asia Noordin Mohammed Top terbunuh dalam sebuah penyergapan di tempat persembunyiannya oleh polisi antiteror di Indonesia, Sabtu," tulis The Straitstimes di awal berita.

Hal senada juga dilakukan Reuters dengan Indonesia believes top militant dead, thwarts attack dan AFP dengan Top Islamic terror suspect killed in Java siege: TV.

Padahal, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (8/8/2009) sore Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri belum bisa memastikan tersangka teroris yang tewas di Temanggung itu adalah gembong teroris Noordin M Top.

"Kita belum bisa memastikan siapa yang bersangkutan karena semua harus dipertanggungjawabkan secara yuridis," kata Bambang Hendarso.

Bambang Hendarso menjelaskan, Polri baru akan mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung setelah melakukan tes DNA.

"Nanti kalau sudah ada hasilnya kita baru akan umumkan," ujarnya.
(lrn/nov)
Sabtu, 08/08/2009 19:38 WIB
SJ, Perekrut Dani dan Nana Masih Diburu
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - SJ, perekrut pelaku bom JW Marriott dan Ritz-Carlton, Dani dan Nana, masih terus diburu pihak kepolisian. Tidak hanya Dani dan Nana, SJ juga merekrut Amir Ibrohim, pemesan kamar 1808 Hotel JW Marriott.

"Amir Ibrohim kita tangkap. Dia kerja di Hotel mulia selama 9 bulan. Dia itu direkrut oleh SJ alias AT yang saat ini masih kita kejar," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Hal itu disampaikan BHD dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

SJ adalah seorang ustad yang tinggal satu kawasan dengan Dani di Candraloka, Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor. Kabarnya, SJ diburu hingga Solo, Jawa Tengah.

Bambang Hendarso menyatakan, penyergapan yang dilakukan di Temanggung, Jatiasih dan Solo tidak hanya memburu Noordin M Top, sang gembong teroris.

"Siapa pun yang jadi target operasi adalah kelompok-kelompok pelaku yang sudah teridentifikasi UR, AJ, PR, ST yang ini semuanya jadi target bukan hanya Noordin M Top," ujarnya.
(lrn/ken)
Sabtu, 08/08/2009 19:50 WIB
Jika Belum Tewas, Noordin Pilih Sembunyi di Pantura
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung masih misterius. Jika ternyata jenazah teroris yang tewas tersebut bukanlah Noordin M Top, lantas berada di mana dia sekarang? Muncul kemungkinan Noordin memilih bersembunyi di kawasan pantai utara (pantura) Jawa.

"Dia tetap memilih tempat aman di jalur pantura, tepatnya di perbatasan Jateng dan Jabar," ujar Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah tersangka teroris di Temanggung, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Dikatakan dia, wilayah pantura membuat Noordin dengan mudah mendapat akses langsung ke basisnya. Lewat jalur laut, Noordin bisa langsung mengakses basisnya di Banten dan kemudian dari situ dia bisa langsung ke basis di Lampung. Sedangkan lewat jalur darat, lanjut Dynno, Noordin bisa melalui jalur selatan untuk menuju ke basisnya di Yogya.

"Itu menurut dia jalur paling aman, karena ada 400 ponpes eks-Mujahidin Afghanistan di jalur itu," kata Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.
(nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 21:04 WIB
Beredar Foto Teroris Temanggung
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Polri belum bisa memastikan identitas 1 tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah. Pihak kepolisian masih akan melakukan proses identifikasi kepada jenazah yang awalnya diduga Noordin M Top, sang gembong teroris.

Belum rampung proses identifikasi, namun foto tersangka teroris Temanggung itu sudah beredar, termasuk seperti yang diterima detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Dalam foto tersebut, tampak seorang pria tewas dengan kepala terbelah mulai dari hidung ke atas. Sedangkan hidung ke bawah masih menyatu. Mata pria yang berambut ikal itu pun terbelalak.

Pria naas tersebut mengenakan kaos oblong berwarna coklat, sementara di lehernya terdapat kalung berwarna hitam.

Uniknya, pria tersebut memiliki wajah lonjong dengan rahang yang tegas. Tidak seperti wajah Noordin yang bulat, sebagaimana sketsa disebarkan pihak kepolisian.

Sebelumnya, pengamat intelejen Dynno Chressbon juga mendapat foto dengan ciri-ciri yang kurang lebih sama. Ia mengaku mendapat foto tersebut dari sumber di kepolisian.

Saat dicoba dikonfirmasi, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna belum bisa dihubungi.
(lrn/djo)
Sabtu, 08/08/2009 21:20 WIB
Jenazah Teroris Temanggung Masih Diotopsi di RS Polri
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Jenazah tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah hingga kini masih dalam proses identifikasi. Pihak RS Polri Kramat Jati pun masih melakukan otopsi terhadap jenazah tersebut.

"Jenazah yang ada di RS Polri saat ini masih diotopsi. Kondisinya bugil, ditaruh di ruang pendingin," kata salah satu petugas yang enggan disebutkan identitasnya saat ditemui di RS Polri Dr Sukamto, Jalan Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (8/8/2009).

Sebelumnya, petugas mengaku telah melihat kondisi jenazah dari jauh. Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah jenazah tersebut adalah jenazah Noordin M Top.

"Kondisi bagian muka dan leher bersih. Saya tadi melihat dari jauh. Saya belum bisa memberikan komentar apa itu Noordin M Top atau bukan," pungkasnya.

Sebelumnya jenazah diketahui tiba di RS Polri dengan terbungkus peti berwarna coklat. Hingga pukul 20.40 WIB sejumlah petugas masih nampak berjaga-jaga di depan kamar jenazah.
(nov/lrn)
Sabtu, 08/08/2009 21:52 WIB
Teroris Bom Marriott & Ritz-Carlton Bukan Semata karena MU
Luhur Hertanto - detikNews

(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Teroris yang mengebom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada 17 Juli 2009 bukan semata untuk menghalangi kedatangan klub Manchester United (MU). Polisi masih menyelidiki motif pengeboman ini.

"Tentu kembali di perjalanan historical di Pakistan waktu itu, untuk menyerang JW Marriott (Pakistan) pelaku disusupkan 2 tahun terlebih dahulu. Orang-orang tidak sangka. Beri kesempatan dalam rangka pengungkapan lebih jauh, tapi menurut saya tidak sesederhana karena MU," ujar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) saat ditanya apakah bom pada tanggal 17 Juli kemarin karena MU hendak bertanding ke Indonesia.

Hal itu disampaikan BHD dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

MU yang semula dijadwalkan bertanding tanggal 20 Juli 2009, seharusnya datang tanggal 18 Juli 2009 malam. Karena bom meledak sehari sebelumnya di hotel tempat rombongan MU menginap, Hotel Ritz-Carlton, maka MU pun tak jadi singgah di Indonesia.

(nwk/lrn)
Sabtu, 08/08/2009 23:00 WIB
Teroris Temanggung
Jika Bukan Noordin, Polri Harus Gandeng TNI
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah belum dipastikan apakah jenazah Noordin M Top atau bukan. Jika bukan Noordin, apa yang harus dilakukan kepolisian untuk memburu Noordin M Top?

"Polri harus lebih giat dan intensif berkoordinasi dengan pasukan elit dari Angkatan Darat (AD)," kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Menurut Dynno, Polisi selama ini sebagai pihak yang menyajikan fakta yuridis. Sedangkan fakta intelijen dilakukan oleh pasukan elite Detasemen (Den) 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD.

"Fakta intelijen biarlah dikejar oleh pasukan elit AD," tambahnya.

Lebih lanjut Dynno menjelaskan, Densus 88 Polri sendiri hingga kini dipusatkan di 7 Kota. Sedangkan
Detasemen (Den) 81 TNI-AD ada di setiap Komando Daerah Militer (Kodam).

11 Kodam di Indonesia tersebut, yaitu Iskandar Muda, Bukit Barisan, Sriwijaya, Siliwangi, Kodam Jaya, Diponegoro, Wira Buana, Udayana, Tanjung Pura, Pattimura, dan Cendrawasih.

(nov/lrn)
Sabtu, 08/08/2009 23:26 WIB
Bom Marriott dan Ritz-Carlton
Saifuddin Jaelani, Peraih LC dari Yaman yang Ahli Bekam
Gagah Wijoseno - detikNews

Jakarta - Inisial SJ disebut nyaring oleh Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. Dialah perekrut Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Jika yang dimaksud SJ adalah Saifuddin Jaelani, maka jejak pria ini masih terasa di Perumahan Telaga Kahuripan, Kabupaten Bogor.

Nama Saifuddin Jaelani cukup terkenal di kalangan para aktivis masjid di Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan. Bagi orang yang sudah cukup dekat, Saifuddin dipanggil dengan Bang Udin.

Perawakannya agak jangkung, sekitar 170 cm. Wajah cukup tampan dan berjenggot. Dia datang ke Kahuripan tahun lalu dan tinggal di RT 3 RW 10 dengan membawa seorang istri dan satu anak. Istrinya mengenakan busana muslimah dengan cadar menutupi mukanya.

Saifuddin taat beribadah. Dia menggondol titel LC dari sebuah universitas di Yaman. Dia juga adalah seorang hafidz (hafal alquran).

Dengan kelebihan-kelebihan yang dipunyai, dia mendapat banyak teman dengan mudah di perumahan ini. Sampai akhirnya, Saifuddin yang dipanggil 'Ustad' itu dipercaya menjadi imam Masjid As-Surur, masjid yang pertama didirikan di gugus Candraloka. Bacaaan al quran bagus dan enak didengar.

Di tengah kelebihan-kelebihan yang dia punyai itu, sebenarnya Saifuddin adalah sosok yang misterius. Misteri Saifuddin semakin lengkap setelah dia disebut-sebut sebagai inisial SJ yang disebut Kapolri sebagai perekrut Dani dan Nana dan murid dari pakar bom Dr Azahari.

Di Telaga Kahuripan, sehari-hari Saifuddin dikenal sebagai ahli bekam. Dia juga menjual obat-obat herbal. Dia mengaku adiknya memiliki klinik bekam dan herbal di Malaysia. Di Candraloka, Saifuddin melakukan kerja sama dengan salah seorang warga mendirikan klinik bekam.

Selain menjadi imam di Masjid As-Surur, Saifuddin juga merupakan penceramah yang aktif. Pernah juga menjadi khotib salat Jumat di Masjid Raya Telaga Kahuripan.

Menurut salah seorang warga, Saifuddin memang sering bepergian. Namun, kepada warga, dia mengaku sering pergi karena mendapat order membekam. Dia menerima panggilan order bekam.

Dilihat dari buku-buku yang ada di rumahnya, Saifuddin bisa jadi penggemar Imam Samudra, terpidana mati kasus kasus bom Bali I dan II. Sebab, di rumahnya, ada buku karya Imam Samudra.

Menurut salah seorang warga lainnya, Saifuddin pernah mengeluh karena banyaknya intelijen yang mengawasi kawasan Masjid Raya Bogor. Namun, saat itu, Saifuddin tidak mau menjelaskan apa maksud keluhannya itu.

Bagi banyak warga, Saifudin dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Karena itu banyak warga di Candraloka yang terkejut bila Saifuddin disebut sebagai buron kasus bom Marriott dan Ritz Carlton.

Pesona Saifuddin membuat Dani Dwi Permana, remaja 18 tahun, kesengsem. Sampai akhirnya diketahui, Dani cukup dekat dengan Saifuddin. Sebagai misal, Dani mengikuti gaya Saifuddin yang mengenakan celana panjang ngatung.

Dani sendiri merupakan remaja yang datang dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya, Zulkifli, adalah satpam di Perumahan Telaga Kahuripan dengan gaji pas-pasan. Ketika ayahnya ditangkap aparat karena terlibat kasus pencurian, Dani makin dekat dengan Saifuddin.

Entah mulai kapan Dani mendapat doktrin-doktrin dari kelompok Noordin Moh Top? Tidak tahu. Banyak warga yang menganggap Dani yang sudah dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott itu, hanyalah korban.

Yang jelas, tiga bulan lalu Saifuddin pindah rumah. Dia meninggalkan Kahuripan dengan alasan akan tinggal di Cirebon dan mengelola pesantren di Solo. Tak lama kemudian Dani juga menghilang, sampai akhirnya muncul berita bahwa Dani adalah pelaku bom bunuh diri. Sedangkan SJ kini buron, karena dianggap terlibat dalam bom ini.

Lantas, benarkah SJ yang dimaksud Kapolri adalah Saifuddin Jaelani? Belum jelas, karena Kapolri belum mau membuka nama lengkapnya. Namun, informasi yang didapatkan detikcom di Mabes Polri, SJ yang dimaksud memang Saifuddin Jaelani.

(gah/lrn)


Sabtu, 08/08/2009 19:00 WIB
Kepala Teroris yang Tewas di Temanggung Terbelah
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

(dok: Reuters)
Jakarta - Polisi masih menyimpan rapat siapa tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah. Tersangka itu mengalami luka serius di kepala akibat ledakan bom yang dilemparkan polisi. Kepalanya terbelah.

"Terbelah di belakang kepala sampai depan jidat," kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 18.15 WIB.

Secara fisik, ujar Dynno, jenazah memiliki dagu lebih lonjong jika dibandingkan sketsa wajah Noordin yang disebar polisi. Wajahnya tirus.

"Penampilan secara fisik memakai kaos oblong warna coklat dan kalung," ujar Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.
(nvc/nrl)

SBY Jadi Sasaran Bom karena Eksekusi Trio Bom Bali

Sabtu, 08/08/2009 19:30 WIB
SBY Jadi Sasaran Bom karena Eksekusi Trio Bom Bali
Luhur Hertanto - detikNews

(Foto: dok Rumgapres)
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadikan sasaran pengeboman berikutnya. Padahal selama ini yang menjadi sasaran bom bukan tokoh politik. Apakah ini terkait pidato SBY pasca ledakan di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009 lalu?Ketika hal tersebut ditanyakan kepada Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, dia mengatakan agar hal ini jangan dipolitisasi.
"Ini berdasarkan pengakuan bahwa di dalam rapat di Kuningan, yang dihadiri oleh Noordin, dinyatakan bahwa SBY dijadikan sasaran karena 3 pelaku bom dieksekusi," ujar BHD dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009). "Mereka menyebut itu putusan presiden. Padahal itu kan keputusan pengadilan. Dan karenanya harus dilakukan. Jadi jangan dipolitisasi. Itu fakta yuridis dan nanti bisa diungkap dalam pengadilan," tegasnya. 3 Pelaku bom Bali I, yaitu Amrozi, Muhklas dan Imam Samudera dieksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 9 November 2008. Sebelum dieksekusi mati, semua upaya grasi ditolak oleh Presiden. (nwk/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 17:33 WIB
Dyno: Teroris Tewas di Temanggung Lebih Mirip Preman Pasar Daripada Noordin
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Pengamat intelijen Dyno Chressbon meyakini tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung bukan Noordin M Top. Bahkan Dyno menilai secara fisik jenazah tersangka lebih mirip 'preman pasar' dibandingkan Noordin.

"90 Persen berbeda bentuknya dari sketsa wajah dan gambar (Noordin) yang terpublikasikan," kata Dyno yang telah melihat gambar jenazah tersangka teroris, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 16.50 WIB.

Dibandingkan dengan gambar Noordin yang disebar Polri selama ini, menurut Dyno, karakteristik jenazah tersebut lebih Jawa, kurus, rambut ikal, dan ada kalung karet di leher. "Lebih mirip preman pasar daripada Noordin M Top," ujar Dyno yang dekat dengan tim antiteror ini.

"Sampai hari ini tidak ada statemen resmi bahwa itu adalah Noordin M Top," imbuhnya. Meski demikian, Dyno berpendapat, untuk hasil pastinya sebaiknya menunggu hasil tes DNA. Hal ini searus dengan pernyataan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duaji yang menyatakan, pihaknya tak mau buru-buru menyimpulkan bahwa jenazah korban tewas adalah Noordin. Pihaknya masih menunggu tes DNA. (nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 17:46 WIB
Noordin Mampir ke Jatiasih Setelah Bom Marriott & Ritz-Carlton
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top, licin bak belut. Noordin bahkan sempat mampir ke rumah Ahmad Fery di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, setelah bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

"Kemudian yang di Jatiasih Bekasi. Di sana dijelaskan bahwa telah kita temukan lokasi di sana. Noordin M Top pernah ke tempat itu setelah terjadi peledakan bom 17 Juli di Marriott dan Rizt-Carlton," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

Hal ini disampaikan dia dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

Air dan Eko sebelumnya tewas dalam penggerebekan di rumah Fery sekitar pukul 00.00 WIB tadi. Air merupakan buron bom Kedubes Australia (2003) sementara Eko adalah pembuat bom.

Polisi juga sebelumnya menemukan 5 drum bahan peledak dari rumah itu. Selain itu, 1 bom mobil dan 3 bom bunuh diri. Bom itu mirip bom JW Marriott. (aan/ken)
Sabtu, 08/08/2009 17:47 WIB
Kapolri Belum Pastikan Teroris Tewas di Temanggung Noordin M Top
Mega Putra Ratya - detikNews

Foto: Setpres
Jakarta - Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD) belum bisa memastikan tersangka teroris yang tewas di rumah Mohzahri di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, adalah Noordin M Top.

"Kita belum bisa memastikan siapa yang bersangkutan karena semua harus dipertanggungjawabkan secara yuridis," kata BHD dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 17.45 WIB.

BHD mengatakan, Polri baru akan mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung setelah melakukan tes DNA. "Nanti kalau sudah ada hasilnya kita baru akan umumkan," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.
(ken/nrl) Sabtu, 08/08/2009 17:47 WIB
Yayan dan Ibrohim akan Jadi Pelaku Peledakan Bom Berikutnya
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) mengungkapkan fakta mencengangkan. Saat jumpa pers dia menyebutkan bahwa Ibrohim dan Yayan atau Suryana akan didapuk untuk menjadi pelaku bom bunuh diri berikutnya.

"Di Jakarta Utara, di sanalah kita menangkap Yayan yang siap untuk direkrut untuk menjadi pelaku bom bunuh diri berikutnya," ujar BHD saat jumpa pers di Mabes POlri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/9/2009).

Selain Yayan, BHD juga menjelaskan, ada satu lagi orang yang siap untuk menjadi pelaku bom bunuh diri selanjutnya, yakni florist Hotel JW Marriott, Ibrohim yang saat ini sedang diburu polisi.

"Yang juga akan direkrut adalah Ibrohim," ungkap Kapolri.

Suryana alias Yayan alias Gepeng (28) saat ini diamankan Densus 88 Mabes Polri. Polisi masih memeriksa pria yang bekerja sebagai koki hotel berbintang ini.

Yayan yang diamankan pada Rabu 5 Agustus 2009 dari rumahnya di Koja ini disebut-sebut sebagai pelaku pengirim SMS teror bom di KPU. Dengan pengakuan Kapolri ini, dapat dipastikan bahwa Yayan memang terkait dengan jaringan teroris Noordin M Top.

(anw/djo)
Sabtu, 08/08/2009 18:07 WIB
Penggerebekan di Temanggung
BHD: Tersangka yang Tewas di Temanggung 1 Orang
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Nama tersangka teroris yang tewas di rumah Mohzahri belum dilansir. Namun Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan jumlah tersangka yang tewas di rumah yang beralamat di Desa Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, itu hanya satu orang.

"Awalnya kita menduga ada dua atau tiga orang, namun ternyata hanya satu orang," kata BHD dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 17.45 WIB.

BHD mengatakan, tersangka yang telah tewas itu berhubungan dengan bom bunuh diri yang meledak di JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu. "Yang jelas ada hubungannya," kata BHD.

BHD mengatakan, Polri akan melakukan tes DNA terhadap jenazah tersangka teroris tersebut. Namun BHD enggan menyebutkan DNA dari keluarga siapa yang akan dijadikan pembanding untuk tes tersebut.

"Kalau patut kita duga Noordin M Top tentu kita akan tes keluarganya, tapi kalau patut diduga yang lain, tentu kita akan tes keluarganya juga," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.

(ken/anw)
Sabtu, 08/08/2009 18:07 WIB
Penggerebekan di Temanggung
BHD: Tersangka yang Tewas di Temanggung 1 Orang
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Nama tersangka teroris yang tewas di rumah Mohzahri belum dilansir. Namun Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan jumlah tersangka yang tewas di rumah yang beralamat di Desa Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, itu hanya satu orang.

"Awalnya kita menduga ada dua atau tiga orang, namun ternyata hanya satu orang," kata BHD dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 17.45 WIB.

BHD mengatakan, tersangka yang telah tewas itu berhubungan dengan bom bunuh diri yang meledak di JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu. "Yang jelas ada hubungannya," kata BHD.

BHD mengatakan, Polri akan melakukan tes DNA terhadap jenazah tersangka teroris tersebut. Namun BHD enggan menyebutkan DNA dari keluarga siapa yang akan dijadikan pembanding untuk tes tersebut.

"Kalau patut kita duga Noordin M Top tentu kita akan tes keluarganya, tapi kalau patut diduga yang lain, tentu kita akan tes keluarganya juga," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.

(ken/anw)
Sabtu, 08/08/2009 18:08 WIB
Jadi Sasaran Bom, Rumah SBY di Cikeas Dijaga TNI
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor, akan menjadi sasaran peledakan bom. Sedikitnya 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 100 personel TNI pun ikut disiagakan di sekitar rumah SBY.

"Peningkatan pengamanan di rumah presiden ada, sekitar 1 SSK plus," kata Komandan Resort Militer (Danrem) 061, Kolonel Infanteri Agus Supomo, di Perumahan Puri Nusapala, Blok D 8 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009).

Agus mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan secara tertutup dan terbuka. Pasukan pengamanan dari TNI Batalyon 315 itu dilengkapi dengan senjata lengkap.

Pengamanan dilakukan di sepanjang pintu masuk menuju Cikeas. Agus mengatakan, peningkatan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi informasi rumah SBY yang akan dijadikan target berikutnya oleh teroris. "Untuk antisipasi sajalah," katanya.

Selain itu, patroli rutin pun dilakukan di sekitar kediaman SBY. Setiap harinya, 5 pasukan rutin berpatroli di sekitar kediaman SBY. Rumah SBY ke markas teroris di Jatiasih, Bekasi berjarak 9 kilometer.

Rumah SBY akan diledakkan setelah 17 Agustus 2009. Kediaman SBY dapat ditempuh dalam waktu 12 menit dari kediaman tersangka teroris Fery.
Sabtu, 08/08/2009 18:17 WIB
Penggerebekan Teroris
Kapolri Bangga pada Kerja Anak Buahnya
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengaku bangga pada kerja anak buahnya yang telah menggelar operasi di 3 daerah secara serentak. Ia mengapresiasi karena pasukan antiteror tidak pernah lelah dalam memburu para teroris.

"Saya bangga dengan anak-anak saya di lapangan," ujar Bambang Hendarso dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Sabtu (8/6/2009).

Ia bercerita khusus tentang dua orang anak buahnya yang 'lompat' dari sakitnya ketika mendengar berita penyergapan di Temanggung, Jatiasih dan Solo.

"Kombes Tito masih dirawat di RS Pondok Indah. Belum sembuh, tapi ia sudah cabut infusnya dan datang ke lokasi," kata Bambang tetang salah satu anak buahnya. Lalu ada Kompol Suwardi yang sakit stroke, namun segera langsung menuju TKP.

Lebih lanjut, Bambang Hendarso kembali meminta kerja sama masyarakat dalam menginformasikan keberadaan teroris. Sebab, ia menilai partisipasi masyarakat masih lemah, mengingat lokasi tempat persembunyian teroris di Jatiasih dan Temanggung sangat dekat dengan masyarakat, namun tidak satu pun ada yang mengendus.

"Padahal rumah cukup rapat, tapi tidak ada yang mengendus," pungkasnya.

(lrn/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 18:23 WIB
Penggerebekan Temanggung
Mayat Teroris Dibawa Pakai Peti Sesuai SOP Penerbangan
Mega Putra Ratya - detikNews

dok detikcom (reuters)
Jakarta - Tidak seperti biasanya, mayat tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah, diangkut dengan menggunakan peti jenazah. Menurut Mabes Polri, hal ini sekadar memenuhi SOP penerbangan.

"Itu hanya sekadar memenuhi SOP pengangkutan mayat dengan pesawat terbang," kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD), saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009).

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat tersangka teroris yang ditembak mati di Temanggung dibawa ke RS Polri Kramatjati. Mayat tersebut tiba di RS Polri Kramatjati sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun tidak seperti biasanya, mayat tersebut terbungkus peti jenazah yang telah disiapkan sejak di Temanggung.

(djo/djo)

Sabtu, 08/08/2009 18:35 WIB
Polri Belum Hubungi Keluarga Noordin M Top di Johor
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Polri belum memastikan teroris yang tewas di Temanggung adalah Noordin M Top. Jika jasad itu ternyata Noordin, Polri akan menghubungi keluarga gembong teroris itu di Johor, Malaysia.

"Belum (menghubungi). Tapi nanti kalau mengarah ke sana (tanda-tanda jasad itu Noordin M Top), tentu kita mintakan pada saatnya (untuk tes DNA)," ujar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Hal itu disampaikan BHD saat ditanya wartawan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

BHD mengatakan, Polri baru akan mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung setelah melakukan tes DNA. "Nanti kalau sudah ada hasilnya kita baru akan umumkan," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.

(nwk/anw)
Sabtu, 08/08/2009 18:35 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Xenia AD 9423 DU di Jatiasih Milik Lurah Baluwarti Solo
Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Lurah Baluwarti Solo, Tuti Orbawati, mengaku mobil Xenia AD 9423 DU yang digunakan Air Setiawan dari Solo ke Bekasi itu miliknya. Namun, Tuti tidak menyangka mobil itu dipakai untuk kepentingan komplotan teroris.

Tuti menceritakan, dirinya dihubungi seorang pengusaha persewaan mobil, Slamet, untuk meminjam mobil pada Kamis 6 Agustus 2009.

Slamet meminjam ke Tuti lantaran semua unit mobil milik Slamet telah habis tersewa. Padahal, ada pelanggan yang butuh menyewa mobil.

"Saya tidak tahu siapa yang akan menyewa. Saya serahkan saja karena saya percaya kepada Pak Slamet. Saya sangat kaget begitu mendengar mobil tersebut ditemukan di Bekasi dan digunakan untuk kepentingan melanggar hukum," kata Tuti yang memiliki beberapa unit mobil untuk disewakan ini.

Hal ini disampaikan dia usai diperiksa di Mapoltabes Surakarta, Sabtu (8/8/2009).

Menurut dia, mobil Xenia miliknya bernopol AD 9423 DU, bukan AD 9423 DO.

Ketika ditanya materi pemeriksaan terhadapnya, Tuti menolak memberikan jawaban. "Tanya saja langsung ke Kapoltabes Surakarta," elak dia.

Dalam kesempatan itu, Kapoltabes Surakarta, Kombes (Pol) Joko Irwanto, juga menolak menjelaskan. Dia beralasan semua keterangan akan diberikan oleh Mabes Polri.
(mbr/aan)
Sabtu, 08/08/2009 18:36 WIB
Din Syamsuddin: Mohzahri Guru Agama dan Petani
Rois Jajeli - detikNews

Jakarta - Mohzahri, warga RT 01/07, Desa Beji, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung yang rumahnya menjadi tempat persembunyian jaringan teroris Noordin M Top adalah guru agama SMP Muhammadiyah Kedu. Mohzari juga dikenal sebagai petani.

Hal itu dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada wartawan
di sela-sela acara Milad ke-95 Aisyiyah di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (8/8/2009).

"Saya sudah mendapatkan informasi dan konfirmasi dari Pimpinan Caban Muhammadiyah Kedu maupun Pimpinan Daerah Temanggung, bahwa Mohzari alias Moh Jari adalah guru agama yang diperbantukan di SMP Muhammadiyah Kedu," kata Din .

Ia menerangkan, Mohzahri sebelumnya pensiunan guru Departemen Agama (Depag)
dengan nomor induk pegawi 15 dan bertugas di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Setelah pensiun tahun 2000, Mohzahri diperbantukan sebagai guru Depag di SMP Muhammadiyah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.

"Beliau hanya sebatas diperbantukan guru agama dan juga menjadi petani," jelasnya. Informasi Din tidak jauh berbeda dengan keterangan yang didapat detikcom pada Jumat malam kemarin.

(roi/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 18:58 WIB
Updated
Kediaman SBY di Cikeas akan Diledakkan Pasca 17 Agustus
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, akan menjadi sasaran peledakan. Peledakan itu akan dilaksanakan 2 pekan dari tanggal 1 Agustus 2009.

Hal ini seperti diungkapkan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

"Noordin datang ke Jatiasih pasca ledakan 17 Juli dengan sopir Ib atau Ibrohim. Kita temukan itu dalam testimoninya yang kita temukan semalam, bahwa itu adalah safe house . Di situ sedang disiapkan perlengkapan untuk bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan yang akan dilakukan setelah tanggal 17 Agustus atau 2 minggu setelah tanggal 1 Agustus," ujar BHD.

BHD mengungkapkan lokasi penggerebekan teroris di Jatiasih, Bekasi, jaraknya tidak jauh dari kediaman SBY. Kedekatan dengan rumah SBY itulah alasan teroris mengapa memilih mengontrak rumah di Jatiasih.

"Kenapa di Jatiasih? Yang jaraknya dengan rumah Bapak Presiden, kediaman pribadi di Cikeas hanya 12 menit perjalanan dalam kondisi lalu lintas padat? Ini merupakan keterangan dan fakta yuridis bahwa yang menjadi sasaran adalah rumah pribadi Presiden SBY," ujar BHD.

BHD meminta agar informasi ini jangan terlalu dipelintir. "Jika ada hal-hal sesuatu nanti dipersidangkan, silakan diikuti," jelasnya. (nwk/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 19:00 WIB
Kepala Teroris yang Tewas di Temanggung Terbelah
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

(dok: Reuters)
Jakarta - Polisi masih menyimpan rapat siapa tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah. Tersangka itu mengalami luka serius di kepala akibat ledakan bom yang dilemparkan polisi. Kepalanya terbelah.

"Terbelah di belakang kepala sampai depan jidat," kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 18.15 WIB.

Secara fisik, ujar Dynno, jenazah memiliki dagu lebih lonjong jika dibandingkan sketsa wajah Noordin yang disebar polisi. Wajahnya tirus.

"Penampilan secara fisik memakai kaos oblong warna coklat dan kalung," ujar Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.
(nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 19:11 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Cari Kepastian, Keluarga Air dan Eko Datangi Mabes Polri
Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Merasa terombang-ambing oleh pemberitaan, akhirnya keluarga Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono (Eko Peyang) di Solo memutuskan mendatangi Mabes Polri di Jakarta. Tujuannya adalah mencari kepastian karena hingga saat ini polisi belum memberitahu keluarga perihal penembakan dua orang di Jatiasih yang diduga sebagai Air dan Eko itu.

Perwakilan dari kedua keluarga tersebut telah berangkat ke Jakarta, Sabtu (8/8/2009) petang dengan perjalanan darat.

"Kami merasa perlu mendatangi Mabes Polri untuk mencari kepastian, karena hingga saat ini belum ada kepastian atau pemberitahuan apa pun dari polisi," ujar Agus Purwanto, ayah kandung Air Setiawan.

Agus berangkat ke Jakarta bersama Slamet Widodo, ayah Eko Joko Sarjono. Selain itu, mereka juga didampingi seorang pengacara yang akan membantu keluarga selama mencari informasi di Mabes Polri.

Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono adalah dua orang yang diduga sebagai dua anggota jaringan teroris yang ditembak polisi di Jatiasih, Bekasi, tadi malam.
(mbr/nrl)