Rabu, 17 Juni 2009

Deplu Tunggu Permintaan Maaf Manohara

12/06/2009 - 11:53 Deplu Tunggu Permintaan Maaf Manohara
Vina Ramitha
INILAH.COM, Jakarta - Departemen Luar Negeri masih menunggu klarifikasi dan permintaan maaf Manohara di soal pernyataan KBRI Kuala Lumpur terima suap. Deplu juga tetap bejanji membantu Manohara, sekali pun seharusnya bisa melaporkan kasus ini ke kepolisian Malaysia.

"Kita memahami perasaan rekan-rekan KBRI Kuala Lumpur dan Dubes RI untuk Malysia, Da'i Bachtiar. Seharusnya ada pernyataan klarifikasi dan permintaan maaf dari Manohara kepada publik. Apalagi bila tidak ada bukti-bukti yang mendukung pernyatannya. Hingga kini kami masih menantikan pernyataan dari saudari Manohara," jelas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Fauzasyah, saat ditemui di Kantor Deplu, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (12/6) siang.

Deplu tetap membuka diri untuk membantu Manohara menyelesaikan masalahnya. Meski seharusnya, Manohara melaporkan sendiri kasusnya langsung ke kepolisian Malaysia.

"Kami sebagai lembaga negara siap memfasilitasi semua WNI (Warga Negara Indonesia). Kami tanpa pandang bulu, termasuk Manohara, apabila meminta bantuan. Tetapi yang bersangkutan kan seharusnya bisa langsung melaporkan, ke kepolisian Malaysia," ungkap Teuku Fauzasyah.

Tak hanya hal itu saja, Deplu juga terus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam kasus Manohara.

"Kami juga masih memantau, apa yang akan dilakukan, Manohara dan pengacaranya," pungkasnya. [aji/aji/L1]

Inilah Artis 12/06/2009 - 15:55 Rieke Anggap Kasus Manohara untuk Alihkan Isu
Aris Danu Cahyono
INILAH.COM, Jakarta - Rieke Diah Pitaloka menganggap kasus Manohara sebagai masalah pengalihan isu semata, karena masih banyak kasus yang jauh lebih besar yang harus diselesaikan. Namun begitu, Rieke berharap pemerintah tetap melindungi Manohara.

"Harusnya, masalah ini (kasus Manohara, red) nggak dibesar-besarkan. Sehingga nggak dijadikan sebagai pengalihan isu. Karena kalau kita lihat kan, masih banyak isu-isu yang lebih besar dan harus diselesaikan," jelas Rieke Diah Pitaloka, saat ditemui di acara Kuku Bima, di FX Plasa, Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).

Pernyataan Rieke itu bukan berarti ia tidak peduli terhadap Kasus Manohara. Rieke menganggap pemerintah harus tetap membantu memberikan perlindungan kepada Manohara.

"Saya melihat kasus ini lebih karena masih minimnya perlindungan pemerintah kepada masyarakat. Saya berharap semoga bisa diselesaikan secepatnya," pungkasnya.[aji/aji/L1]

17/06/2009 - 13:19 Kuasa Hukum Manohara Anggap Andar Tolol
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Perseteruan Manohara ternyata bertambah jumlahnya. Usai Fakhry dan Kaligis, kini ada pernyataan kontra Andar Situmorang menyangkut status kewarganegaraannya. Diwakili kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea, Manohara merasa Andar tolol dan bodoh.

"Pertama yang kami mau jawab adalah ada beberapa pecundang yang tidak laku. Dia mengatakan kalau seorang WNI (warga negara Indonesia) kawin dengan orang asing maka WNI-nya akan hilang," jelas kuasa hukum Manohara Odelia Pinot, Hotman Paris Hutapea, saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/6) siang.

Meski Hotman tak menyebut langsung nama pecundangnya, yang tak lain Andar Situmorang, Hotman secara tak langsung mengatakan Andar tolol dan bodoh.

Bisa dipastikan pecundang tersebut adalah Andar, karena Lina orang terdekat Andar membenarkan pernyataan Andar soal status kewargenaraan Manohara tersebut.

Andar menyatakannya, kemarin (16/6) di Mapolda Metro Jaya.

"Itu jelas pernyataannya tolol. Padahal sudah jutaan WNI yang kawin dengan orang asing. Itu sangat bodoh. Manohara masih berpaspor Indonesia dari kecil sampai sekarang," pungkasnya. [aji/L1]

17/06/2009 - 13:02 Manohara Laporkan Kaligis ke Peradi
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Pernyataan OC Kaligis tentang Manohara yang dimuat Tabloid C&R, membuat perkara baru. Hotman dan Manohara pun melaporkan Kaligis ke Peradi.

"Kita akan melaporkan OC Kaligis ke Peradi dalam beberapa hari ke depan. Ini terkait pernyataan OC Kaligis di Tabloid Cek & Ricek," jelas kuasa hukum Manohara Odelia Pinot, Hotman Paris Hutapea saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/6) siang.

Ketegasan sikap Hotman itu guna membela kliennya, Manohara yang dikatakan semaunya oleh OC Kaligis.

"OC nggak berhak ngomong kayak gitu. Dia kan bukan siapa-siapanya Manohara," tegas Hotman.

OC Kaligis memang bukan lagi pengacara Manohara. Hotman dan tujuh pengacara lainnya -- yang tak lain pengacara Manohara -- yang berhak mengatakan segala sesuatu menyangkut kasus hukum Manohara. [aji/L1]

17/06/2009 - 12:12 Tokoh Malaysia Bantu Manohara Hadapi Fakhry
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Tim kuasa hukum serius membela Manohara dalam memenangkan perkara hukum dengan Tengku Muhammad Fakhry. Sejumlah bukti sudah terkumpul, mulai tiket kapal pesiar sampai foto kejadian. Yang lebih menguatkan, Manohara akan dibantu tokoh Malaysia. Benarkah?

"Kami akan menyerahkan bukti-bukti, Manohara diperkosa di kapal dengan disertai tiket kapal berbentuk kartu ATM," jelas kuasa hukum Manohara Odelia Pinot, Hotman Paris Hutapea, saat ditemui di Bareskrim, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/6) siang.

Bukti yang menguatkan lainnya, Manohara akan melampirkan foto-foto kejadian yang terekam dalam telepon selularnya dan menghadirkan tokoh dari Malaysia.

"Ada bukti lainnya, berupa gambar -gambar dari handphoneMano. Lalu ditambah juga ada tokoh dari Malaysia yang akan datang ke sini dan memfasilitasi," terang Hotman.

Manohara jelas ingin buktikan keseriusan untuk menyelesaikan masalahnya dengan Fakhry.

"Kita serius melakukan ini, karena itu kita akan fight dari mana saja," tegas Hotman. [aji/L1]

17/06/2009 - 11:57 Diperiksa Bareskrim, Manohara Tinggalkan Syuting
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara memenuhi panggilan tim penyidik kepolisian Bareskrim Mabes Polri untuk dimintai kesaksian menyangkut pembuatan BAP kasusnya. Manohara yang diperiksa bersama ibu dan kakaknya, serta ditemani 3 pengacaranya menjalaninya ditengah padatnya syuting.

"Banyak yang bilang Manohara nggak serius dengan kasus ini. Tidak semuanya bisa berjalan cepat, karena Mano ada kesibukan lainnya," jelas Manohara Odelia Pinot, sebelum menjalani pemeriksaan pihak penyidik kepolisian, di Bareskrim, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/6) siang.

Manohara mengungkapkan pernyataan tersebut sebagai bentuk klarifikasi atas banyaknya pemberitaan tentang dirinya yang katanya tidak serius dalam menyelesaikan kasusnya.

"Sekarang saja Mano lagi sibuk dan tinggalkan syuting sinetron, tapi berusaha sempatkan datang kesini. Soalnya ini kan, pemeriksaan untuk membuat BAP (berita acara perkara)," terangnya.

Manohara saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri. Tak hanya sendiri, Manohara menjalani pemeriksaan bersama ibunya, Daisy Fajarina dan kakaknya, Dewi.

Manohara juga ditemani 3 kuasa hukumnya. Hotman Paris Hutapea, Warsito dan Farhad Abbas.[aji]

14/06/2009 - 13:17 EKSKLUSIF
Bungkam, Manohara Terima Suap US$20 Ribu?
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Manohara dikabarkan telah menerima suap US$20.000 untuk tak lagi berkoar tentang kasusnya. Kabar itu semakin kencang, mengingat belakangan Manohara sepertinya sudah tak gigih lagi memperjuangkan kasusnya. Wah!

"Itu nggak benar. Itu hanya isu. Saya mau bilang itu penyuapan, tapi saya nggak ada bukti," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina kepada INILAH.COM, saat dihubungi melalui telepon, di kediamannya, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Minggu (14/6) siang.

Daisy yang baru saja pulang berlibur dari Pantai Anyer Banten ini pun lebih lanjut berusaha mengklarifikasi atas apa yang sebenarnya terjadi, menyangkut berita pihaknya dikabarkan menerima uang suap untuk tak lagi bicara kasus Manohara.

"Memang saya sempat ditawari oleh penghubung, tapi Manohara marah karena dipikir bisa dibeli. Berapa jumlah nominalnya, itu nggak penting," pungkas Daisy Fajarina. [aji/aji/L1]
13/06/2009 - 19:27 EKSKLUSIF
Manohara akan Bangun Masjid dan Sekolah
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara Odelia Pinot memang berencana bermain sinetron, film, dan menekuni dunia model. Tak hanya mengejar karir semata, bahkan Manohara sudah berencana membangun masjid dan sekolah.

"Udah ada beberapa tawaran main sinetron yang menarik. Tapi kalau untuk syuting belum ada. Alhamdulillah, ada kesempatan ini. Kalau memang cocok, kenapa nggak diambil. Tawaran modeling sekali pun," jelas Manohara Odelia Pinot kepada INILAH.COM saat ditemui di kediamannya, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (13/6) sore.

Manohara, kini terlihat begitu ceria dan bahagia. Rasa itu ada karena Manohara senantiasa berpikir positif.

"Ngapain mikirin kesedihan terus. Mano kan, masih 17 tahun, jadi masih butuh senang-senang. Kayak anak-anak gitu. Buktinya, Mano masih suka bercanda, kok, sama kakak kayak anak kecil," katanya.

Manohara bahkan sudah lebih berpikir jauh ke depan lagi. Manohara ingin menyisihkan uang yang ia miliki untuk mendirikan yayasan yang ada masjid dan sekolahnya.

"Dari dulu pingin buat yayasan yang ada masjid dan sokolahnya. Mulai sekarang nabung, dan mudah-mudahan itu bisa terkabul," pungkasnya. [aji/aji/L1]

13/06/2009 - 18:53 EKSKLUSIF
Manohara tak Gentar Pelaporan Fakhry
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Laporan Fakhry ke Kepolisian Malaysia atas kasus pencemaran nama baik dengan tersangka Manohara, siap dihadapi Manohara. Merasa benar, Manohara yang terlihat tegar, tak gentar dan siap menghadapi kasus ini.

"Takut? Mano ngapain takut. Soalnya, kalau Mano takut, pasti Mano berbohong. Itu hak mereka melaporkan Mano. Begitu juga dengan Mano yang melaporkan mereka," jelas Manohara Odelia Pinot, kepada INILAH.COM saat ditemui di kediamannya, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (13/6) sore.

Hal senada juga ditegaskan ibunda Manohara, Daisy Fajarina. Wanita berdarah Bugis ini sama sekali berani menghadapi segala macam tuntutan yang diajukan Tengku Muhammad Fakhry dan Kesultanan Kelantan.

"Itu hak mereka. Ibarat perang, wajar kalau kita saling membela dan saling membenarkan. Jadi itu hak mereka kalau melaporkan," tegasnya.

Manohara dan Daisy memang terlihat sangat tegar. Apalagi semangat Manohara menjadi semakin berlebih, setelah bertemu salah satu korban Aceh.

"Kemarin Mano ketemu dengan salah seorang korban bencana tsunami di Aceh. Dia hilang semuanya. Tapi dia tetap tegar. Itu yang membuat Mano jadi tambah tegar," tuturnya.[aji/aji/L1]

13/06/2009 - 17:53 EKSKLUSIF
Wow... Manohara Pilih Liburan di Pantai Anyer
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Stres dan letih menjalani proses penyelesaian kasusn, kini Manohara memilih berlibur di Anyer, Banten. Selama akhir pekan ini, Manohara berharap mendapatkan perasaan santai dan nyaman. Agar sepulang ke Jakarta ia sudah segar dan siap diri.

"Sekarang biasa-biasa aja. Mano pingin rileks di Anyer dan pingin melupakan yang kemarin. Pastinya, Mano ingin fresh. Jadi saat balik ke Jakarta sudah siap lagi, tidak stres," jelas Manohara Odelia Pinot kepada INILAH.COM saat ditemui di kediamannya, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (13/6) sore.

Manohara pun akan berada di Anyer selama dua hari (13-14/6) bersama mama, adik, dan keluarganya. Terakhir berlibur di pantai, saat Manohara berada di negara Prancis.

"Kebetulan waktu di Prancis, view rumah kita menghadap pantai. Sekarang kita akan berada di Pantai Anyer untuk berlibur selama dua hari. Rencana berlibur ini sudah disepakati keluarga, sejak seminggu lalu," ungkap ibunda Manohara, Daisy Fajarina.

Manohara pun kembali menimpali pernyataan ibunya. Manohara bilang, "Mano memang menginginkan liburan ini." [aji/aji/L1]

13/06/2009 - 14:57 BCL Cerdas Sikapi Kasus Manohara
Arief Bayuaji
INILAH.COM, Jakarta - Kasus Manohara tak lebih dari masalah rumah tangga semata. Tidak lebih, apalagi jika menjadi isu nasional. BCL yakin orang Indonesia cerdas menyikapi masalah ini.

"Nggak perlu lihat orang dari ras. Aku berteman dengan siapa pun, nanti malah jadi SARA. Kalau aku sih, masalah pribadi jangan jadi isu nasional. Aku rasa orang Indonesia cukup cerdas melihat perbedaan," jelas Bunga Citra Lestari (BCL) saat ditemui di acara ulang tahun Gong Show, di Pantai Karnival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Jumat (12/6).

Pernyataan BCL itu menyangkut kasus Manohara yang kini masih marak diberitakan. Lebih jauh BCL merasa ia tak ada sangkut pautnya, sekalipun suaminya, Ashraf Sinclair berasal dari Malaysia.

"Saya nggak ada urusan dengan orang lain. Jadi kalau masalah rumah tangga ya, biar jadi urusan kita berdua. Menurutku semua orang punya masalah sendiri-sendiri," pungkasnya. [aji/aji/L1

13/06/2009 - 12:48 Jarang Bersama Suami, BCL Anggap Rezeki
Arief Bayuaji
INILAH.COM, Jakarta - Hubungan BCL dan Ashraf Sinlair harmonis dan mesra. Keduanya kerap menghabiskan waktu bersama, belibur di pantai. Soal sering tak jalan bersama, BCL mengatakan karena kesibukan kerjanya beda dengan suaminya, Ashraf. Justru itu ia anggap sebagai rezeki.

"Kayaknya aku merana, nggak? Aku baik-baik saja. Jangan lihat kesibukan jadi sisi negatif. Sibuk itu artinya rezeki. Kita masih muda, masih ingin mengembangkan karir masing-masing," jelas Bunga Citra Lestari (BCL) pada acara ulang tahun Gong Show, Trans TV, di Pantai Karnival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Jumat (12/6) malam.

Konsekuensi jarang bertemu pun harus dialami BCL dan Ashraf Sinclair. Namun BCL dengan tegas menyatakan justru hubungan rumah tangganya sedang mesra dan harmonis.

"Justru kita lagi bahagia-bahagianya, lagi berdua-duaan dan senang-senanglah," ungkap BCL.

Tiap ada waktu luang, BCL dan Ashraf selalu menghabiskan waktu berdua, yang biasanya pergi berjemur dan bermain air di pantai.

"Kita berdua biasanya lebih menghabiskan waktu berdua di pantai. Aku dan dia suka ke pantai-pantai Bali. Asyiknya, orang Bali lebih cuek dari orang Jakarta. Tapi kalau waktunya sempit, paling pergi ke spa," pungkasnya. [aji/aji/L1]

[ Kirim Komentar ]

13/06/2009 - 12:11 Malaysia Tuding Media Manipulasi Manohara

Ahmad Zahid Hamidi
(istimewa)INILAH.COM, Kuala Lumpur - Menteri pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi minta pers Indonesia tidak menghubung-hubungkan persengketaan kawasan laut Ambalat dengan kasus Manohara.

Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, kedua isu ini tak ada kaitannya dan seharusnya ditempatkan bersamaan untuk tidak merusak citra pemerintah Malaysia. Demikian seperti dilansir Harian The Star, di Kuala Lumpur, Sabtu, (13/6).

Zahid berharap pers Indonesia menghentikan manipulasi berita-berita ini yang menimbulkan demontrasi di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Menurutnya, beberapa media telah mengaitkan isu Ambalat dengan Manohara untuk membuat ketegangan rakyatnya, kata Menhan.

Ia juga berharap pers Indonesia bisa menahan diri untuk mensensasionalkan kedua isu, yang mana dapat diselesaikan dengan cara yang baik-baik. Ia percaya pembicaraan antar kedua pemimpin kedua negara dalam waktu dekat ini akan menyelesaikan masalah ini dan berikan keuntungan dalam jangka panjang.

Ahmad Zahid mengatakan Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia) Abdul Aziz Zainal yang belum lama ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengenai isu Ambalat, diharapkan memberikan laporannya setelah kembali dari Jakarta.

Menhan malaysia berharap mereka dapat menetapkan panduan terhadap patroli yang akan dilakukan dan disepakati kedua belah pihak. Ini penting untuk menghindari konflik di antara ke-2 angkatan laut dua negara. [*/ana]
13/06/2009 - 09:19 Mano Huruhara, Ambalat Diserang, Siti Dihajar!
Dunia politik di Indonesia terus memanas gara-gara tiga isu yang mendominasi media massa. Ketiga isu itu adalah nasib menantu Sultan Kelantan Manohara, Ambalat yang bergejolak, dan kisah penyiksaan Siti Hajar oleh salah seorang majikan Malaysia.

Di tengah kejenuhan masyarakat terhadap proses pemilu, kisah keretakan rumah tangga Manohara dengan pangeran Kesultanan Kelantan dengan isu yang menarik: disiksa, disilet, dan disuntik. Ini juga berlaku pada kasus tragis yang menimpa seorang pahlawan devisa Negara, Siti Hajar. Dialah TKW yang disiksa secara kejam oleh majikannya, sehingga meninggalkan luka yang sangat menyayat hati bagi yang melihatnya.

Manohara dan Siti Hajar adalah dua korban yang jadi objek penderita dengan subjek yang sama, yaitu orang Malaysia, namun kesannya berbedaa. Manohara tetap bertubuh segar bugar, sedang Siti Hajar bertubuh rusak karena disiksa dan disiram air panas.

Dalam seminggu, Manohara langsung jadi selebritis dan the most wanted news di Indonesia. Ini karena sempat dijadikan komoditas politik para capres. Huruhara Manohara membuat pemerintah Indonesia kebakaran jenggot. Ini karena gaya innocent Manohara ketika menuduh KBRI Kuala Lumpur tidak membantunya.

Tuduhan-tuduhan yang dibuat Manohara terhadap beberapa pihak, satu-persatu mulai dibantah, termasuk oleh pihak Kesultanan Kelantan. Bantahan juga dibuat Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur yang dituduh tidak membantu permasalahan keluarga Manohara serta menerima suap dari pihak kerajaan Kelantan.

Huruhara Manohara telah menciptakan persepsi negatif di kalangan rakyat Indonesia yang hidup di Malaysia. Kalau orang sehebat Manohara saja tidak dibantu oleh KBRI, apalagi TKI di Malaysia yang jumlahnya jutaan orang?

Isu Ambalat juga jadi sajian sehari-hari tulisan koran Indonesia, tetapi tidak di Malaysia. Berita Awani Astro Malaysia pernah memberitakan bahwa isu ini adalah isu pemilu semata yang sengaja di besar-besarkan. Kontan saja para pejuang kesiangan anggota DPR datang ke Malaysia bertemu dengan parlemen Malaysia memintanya untuk segera menyelesaikan pulau yang kaya dengan minyak ini ke meja perundingan. Dan parlemen Malaysia pun memberikan bukti bahwa kapal perang Indonesia juga sudah 13 kali melintasi perbatasan Malaysia.

Para pengamat politik menilai isu Ambalat sengaja dimunculkan karena capres SBY-Boediono ingin mengalihkan isu Neolib yang menohok. Pada akhirnya SBY dengan tegas menyatakan 'Ambalat adalah harga mat'.

Lain pula cerita kawan kita di Kuala Lumpur. Isu ambalat adalah kerjaan Bugis Connection, antara JK dengan Najib untuk memperlihatkan kelemahan diplomasi Indonesia di bawah pimpinan SBY.

Di tengah kasus Manohara dan Ambalat yang diserang, Siti Hajar pun muncul menjadi the real victim perselisihan Indonesia-Malaysia. Nirmala Bonat jilid kedua ini kembali hadir dalam episode ketegangan Indonesia-Malaysia dalam bidang ketenagakerjaan.

Dari tiga isu itu, kita melihat dengan hati yang jujur bahwa ada tiga poin yang harus dibereskan oleh pemerintah. Pertama, masalah perlindungan WNI di Luar Negeri. Kedua, masalah perbaikan MoU Ketenagakerjaan. Ketiga, masalah perbatasan dan diplomasi.

Good governance tidak hanya berbicara pemberantasan korupsi di level individu pegawai negeri dan departemen saja, tetapi juga di sektor layanan publik. Fungsi KBRI harus berorientasi profesionalitas dalam melayan dan membantu WNI di luar negeri.

Hentikan pengiriman TKW untuk sementara atau duduk kembali semeja dengan Malaysia dan mendesak perbaikan poin-poin penting perlindungan dan hak-hak TKW.

Saya tertarik dengan obrolan Mas Adi Lazuardi, biro Antara Kuala Lumpur tentang bagaimana ketatnya persyaratan di Vietnam dan Burma dalam hal negosiasi pengiriman pembantu ke Malaysia. Mereka hanya meminta syarat yang mudah untuk dibuat oleh majikan Malaysia, yaitu bagikan HP dan nomornya kepada setiap pembantu agar keluarganya bisa langsung komunikasi langsung dengan mereka kapan saja. Sebuah persyaratan yang akhirnya membatalkan perjanjian pengiriman TKW ke Malaysia.

Kalau Ambalat harga mati, terus apa yang harus dibuat oleh pemerintah Indonesia? What 's next step? And How? Apakah kita berani membawa isu ini ke Mahkamah Internasional ataukah langsung dieksekusi

bahwa pulau itu milik kita? Gaya diplomasi apa lagi yang harus dibawa, kalau kasus Siti Hajar saja bisa akan terulang lagi?

Apakah ini semua hanya komoditas politik menjelang Pemilu 2009 agar rakyat tidak melihat kelemahan capres yang sedang bertanding? Haruskah kita menerima kenyataan ketika membaca koran hari berikutnya dan tidak melihat lagi isu ini?

Tepuk dada, tanya selera!

Tidak ada komentar: