Rabu, 17 Juni 2009

Manohara Serahkan Bukti Perkosaan Fakhry ke Mabes Polri

Rabu, 17/06/2009 12:27 WIB
Bantah Tak Serius
Manohara Serahkan Bukti Pemerkosaan Fakhry ke Mabes Polri
Didi Syafirdi - detikNews

Mano dan pengacaranya Video Terkait
Manohara Kabur dari Fakhry Jakarta - Manohara Odelia Pinot kembali menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Dalam pemeriksaan kali ini model 17 tahun ini menyerahkan bukti-bukti penganiyaan yang dilakukan suaminya, Pangeran Kesultanan Kelantan Tengku M Fakhry termasuk bukti pemerkosaan.

Mano bersama ibunya, Daisy Fajarina dan didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea tiba di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (17/06/2009), sekitar pukul 11.00 WIB.

Bersama dengan ibunya, Daisy Fajrina, Mano akan diperiksa sehubungan dengan laporannya terhadap 8 orang yang melakukan tindakan penganiayaan kepadanya. Manohara sebagai saksi pelapor dan ibunya sebagai saksi akan turut diperiksa.

"Proses penyidikan hari ini sudah dimulai. Mulai dari awal peristiwa penganiayaan yang diterima oleh Manohara," ujar Hotman sebelum pemeriksaan.

Hotman yakin polisi akan membuat berita acara pemeriksaan (BAP) yang lengkap dalam kasus Mano. Untuk itu, pihak Mano akan menyerahkan seluruh bukti termasuk gambar luka bekas penganiayaan dan tiket kapal yang dimiliki Manohara.

"Kita juga akan menyerahkan bukti 1 buah tiket kapal per tanggal 18 November 2007 di mana pertama kali Manohara diperkosa," ujar Hotman serius.

Dalam kesempatan itu, Mano membantah tidak serius melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya. "Kalau selama ini ada yang menilai Mano tidak serius untuk menyelesaikan kasus ini, itu tidak benar," ujarnya.

"Untuk kasus ini Mano serius, optimis agar kasusnya selesai," imbuh Model yang berbalut kaos dan jaket kulit berwarna hitam. (amd/iy)

Senin, 15/06/2009 16:31 WIB
Polda Metro Jaya Tindaklanjuti Laporan Kakak Manohara
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti dugaan teror yang diterima Dewi, kakak Manohara Odelia Pinot. Mobil Dewi sempat dipepet orang tak dikenal di Senayan.

"Laporan siapa pun, apakah itu kakak Manohara atau bukan akan kita tidak lanjuti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chrysnanda di kantornya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (15/6/2009).

Namun Chrysnanda mengaku belum mengetahui laporan yang diajukan Dewi tersebut. "Saya belum tahu laporan itu. Biasanya kasus seperti itu ditangani Reskrimum," katanya.

Sebelumnya mobil yang ditumpangi Dewi dipepet Toyota Fortuner saat melaju di sekitar Senayan. Sopir Dewi pun sempat ditempeleng pengendara Fortuner tersebut.

Senin, 15/06/2009 10:29 WIB
Dipepet Fortuner, Kakak Manohara Lapor Polisi
Nala Edwin - detikNews

Jakarta - Kakak Manohara Odelia Pinot, Dewi (20), diteror. Mobil yang ditumpanginya dipepet Toyota Fortuner saat melaju di sekitar Senayan.

"Kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB (Minggu 14/6) kemarin," kata Farhad Abbas, pengacara Manohara, kepada detikcom, Senin (15/6/2009).

Farhad menjelaskan saat itu Dewi sedang menumpang mobil Toyota Camry yang dikemudikan sopirnya. Tiba-tiba saja sebuah Toyota Fortuner memepet mobil Dewi.

"Sopirnya sempat ditempeleng," kata Farhad.

Dewi telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya Minggu malam. "Kami khawatir teror ini ada kaitannya dengan Manohara," katanya.

Senin, 15/06/2009 10:00 WIB
Lengkapi BAP, Manohara ke Mabes Polri 16 Juni
Nala Edwin - detikNews

Jakarta - Manohara Odelia Pinot (17) akan kembali mendatangi Mabes Polri. Kedatangan Manohara ini untuk pemeriksaan tambahan guna melengkapi laporan yang diajukannya pekan lalu.

"Besok sekitar pukul 08.00 WIB kita akan datang terkait pemeriksaan tambahan untuk BAP-nya," kata Farhad Abbas, pengacara Manohara, kepada detikcom, Senin (15/6/2009).

Farhad mengungkapkan, Manohara akan menyelesaikan laporan di kepolisian sebelum melapor ke Departemen Luar Negeri (Deplu). "Kita selesaikan yang di sini dulu," katanya.

Rabu Pekan lalu Manohara melaporkan 8 orang ke Mabes Polri. Mereka antara lain Tengku Fakhry dan Sultan Kelantan beserta permaisuri dengan tuduhan penganiayaan. Esoknya, Tengku Fakhry balas melaporkan Mano ke polisi di Kuala Lumpur dengan tuduhan mencemarkan nama baik.

(nal/nrl)

Minggu, 14/06/2009 23:08 WIB
Manohara Diiming-imingi USD 2 Juta untuk Cabut Tuntutan
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Foto: Dok.detik.com Jakarta - Keluarga Besar Kerajaan Kelantan dibuat resah karena Manohara memilih jalur hukum untuk menyelesaikan masalahnya dengan putra mahkota kerajaan. Manohara mengaku diiming-imingi 2 juta dolar Amerika apabila mau menarik kembali gugataannya kepada mantan suaminya, Tengku Fakhry.

"Terus terang saya ditawari sejumlah uang sebesar 2 juta dolar Amerika untuk menarik gugatan saya kepada Tengku Fakhry," tutur Mano, kepada MetroTV, Jumat (12/6/2009).

Namun demikian Mano enggan menerima tawaran itu. Mano mengaku sudah terlanjur sakit hati atas perlakuan Tengku Fakhry selama menjadi suaminya. Mano pun bertekad tetap melanjutkan proses hukum yang sedang berjalan.

"Meskipun jumlahnya cukup besar tapi saya tidak akan berubah pikiran, sudah terlalu menyakitkan selama bersama Tengku. Ibu saya sudah difitnah menjual anak dan masih banyak lagi. Saya kira tidak ada artinya diberi berapa pun. Harta tidak menjamin kebahagiaan saya," keluh Mano.

Senada dengan Mano, ibu tercintanya, Daisy Fajarina, juga tidak mau 'melepas' Fakhry begitu saja. Daisy berharap Fakhry menerima hukuman sepantasnya.

"Beliau itu sudah dimanjakan dengan uang seumur hidupnya, saya ingin beliau dihukum betul-betul, keadilan betul-betul ditegakkan dalam masalah ini," tegasnya. (van/rdf)

Minggu, 14/06/2009 02:11 WIB
Anwar Ibrahim Bicara Kasus Manohara
Irwan Nugroho - detikNews

Anwar Ibrahim (Dok Detikcom) Kuala Lumpur - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim buka suara seputar kasus-kasus yang membuat hubungan Indonesia-Malaysia tegang. Dia meminta pemerintah Malaysia menyelesaikan permasalahan tersebut secara bijak.

"Indonesia, seperti juga Singapura, jiran (tetangga) yang penting untuk kita menjalin hubungan yang paling baik," kata Anwar seperti dikutip dari www.malaysiakini.com, Sabtu (13/6/2009).

Anwar mengatakan, setidaknya ada 3 kasus yang membuat hubungan bilateral Indonesia-Malaysia kembali memburuk. Yakni kasus penganiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, persengketaan Blok Ambalat, dan dugaan kekerasan terhadap Manohara Odelia Pinot oleh putra Kerajaan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry.

Terhadap penganiayaan TKI, Anwar mengatakan, kasus itu terus terjadi tanpa berkesudahan. Terlalu banyak TKI yang menjadi korban.

"Ini tidak boleh dilihat sebagai sikap angkuh kita yang relatif lebih kaya untuk mendera pekerja dan pembantu rumah (Indonesia) yang dianggap lebih miskin," kata dia.

"Tambah pula dengan isu Ambalat. Jadi, saya minta kerajaan Malaysia menanganinya dengan bijak," imbuh Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) Malaysia itu.

Mengenai kasus Manohara, Anwar meminta Kerajaan Kelantan tidak menunda-nunda penyelesaian dan tidak menuntaskannya sendiri tanpa melibatkan pemerintah.

Dia pun mendesak agar laporan kepada polisi yang dilakukan kubu Kelantan ditangani sesuai dengan UU yang berlaku.

"Kita tidak boleh menghukum seseorang jika kita tidak mendapat maklumat yang mencukupi," pungkasnya. (irw/irw)

Jumat, 12/06/2009 11:21 WIB
Manohara Damai dengan Da'i Bachtiar
Niken Widya Yunita - detikNews

Video Terkait
Aksi Manohara di Kedubes Malaysia
Foto Terkait
Foto Penyiksaan Manohara Jakarta - Perselisihan Manohara Odelia Pinot dengan Dubes RI untuk Malaysia Da’i Bachtiar disudahi. Mereka berdamai dengan difasilitasi pengacara Manohara, Warsito Sanyoto.

"Ya (damai). Saya yang melakukannya," ujar Warsito kepada detikcom, Jumat (12/6/2009).

Warsito mengaku dekat dengan Dai. Terhadap persoalan dengan Mano, Dai bersikap kooperatif untuk berdamai.

"Nggak ada perang, kalau memang disomasi kita hadapi. Tapi beliau kooperatif dan membantu penuh kita," jelas pria dandy yang rumahnya di kawasan Pondok Indah bergaya klasik itu.

Warsito enggan menjelaskan jalan tengah yang membuat Mano dengan Dai akhirnya memilih berdamai. "Kalau mau tahu ceritanya ke kantor saja. Saya banyak tamu nih," katanya.

Sebelumnya, Mano menuding KBRI di Kuala Lumpur menerima suap dari Kelantan sehingga tidak serius menangani kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan suami Mano, Pangeran Kesultanan Kelantan, Tengku M Fakhry.

Tudingan itu dibantah keras Da'i. Mantan Kapolri itu meminta mano membuktikan tuduhannya. Jika tidak ada klarifikasi, Da’i akan menyomasi Mano. Ngobrolin model cantik Manohara Odelia Pinot? Gabung di sini. (nik/iy)

Jumat, 12/06/2009 09:56 WIB
'Pembela' Fakhry Kecam Mano Pamer Bagian Sensitif
Nurul Hidayati - detikNews

Foto Terkait
Foto Penyiksaan Manohara Jakarta - Aksi Manohara memperlihatkan foto-foto anggota tubuhnya -- dada, paha dan perut -- yang penuh luka siletan dikecam oleh pendukung Pangeran Fakhry.

Kecaman itu disampaikan pembela misterius Tengku Fakhry lewat blog toughlane.blogspot.com, Jumat (12/6/2009).

"Maka selain TT (Fakhry-red) ada lagi orang lain yang bernasib baik dapat melihat tempat sulit dan sansitif Manohara. Tidak malukan Manohara untuk mendedahkan supaya orang lain dapat melihat selain daripada suaminya. Ingat, Manohara adalah masih lagi isteri TT yang sah dan haram untuk orang lain memegang dan melihat aurat isterinya," demikian yang tertulis.

Menurutnya, siapa yang menjamah tubuh Manohara tanpa mendapat izin suaminya adalah haram dan boleh ditindak berdasar UU.

"Tentunya TT tidak akan membenarkan sesiapa pun untuk menjamah dan melihat batang tubuh isterinya yang montel dan putih melepak itu. Maka sebab itulah ramai orang yang suka mendampingi Manohara termasuklah Laskar Merah Puteh," imbuhnya.

Fakhry pada Kamis (11/6) kemarin melaporkan Mano dan ibunya, Daisy, ke polisi di Kuala Lumpur dengan tuduhan fitnah. Sehari sebelumnya, Mano melaporkan 8 orang ke Mabes Polri di Jakarta termasuk Fakhry dan kedua orangtuanya.

Pengacara Mano sendiri akan meminta bantuan Kedubes AS di Jakarta terkait kasus ini karena Mano juga memegang kewarganegaraan AS. Namun jadwalnya belum diketahui. Ngobrolin model cantik Manohara Odelia Pinot? Gabung di sini. (nrl/iy)

Tidak ada komentar: