Sabtu, 15 Agustus 2009

Selasa, 11/08/2009 12:13 WIB
Intelijen TNI: Pergerakan Teroris Masih Ada
Aprizal Rahmatullah - detikNews

Jakarta - Polisi telah melakukan operasi serentak di 3 lokasi (Bekasi, Temanggung, Jakarta Utara) dalam rangka memburu teroris. Aktivitas terorisme masih saja mengancam.

"Pergerakan (teroris) masih ada. Soal bobol atau tidak, Tuhan yang tahu," ujar Kepala Badan Intelijen Strategi TNI (Kabais) Mayjen Syafnil Armen di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (11/8/2009).

Syafnil menegaskan, pasca 'aksi Temanggung', belum ada informasi signifikan terkait pergerakan terorisme. Namun ia mengaku terus memantau keadaan di beberapa lokasi yang sebelumnya menjadi sarang teroris, seperti di Bekasi, Bogor, dan Temanggung.

Saat ini, TNI sudah bekerja maksimal bersama kepolisian untuk mendeteksi gerakan sekecil apa pun yang dilakukan teroris. Syafnil mengatakan, lembaganya siap memberikan informasi intelijen secara periodik pada polisi.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah mengetahui," tegasnya.



(mad/nrl)
Selasa, 11/08/2009 12:17 WIB
Noordin Punya Bekas Luka di Alis Kiri dan Gigi Depan Berlapis
Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta - Jenazah teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah diduga bukan Noordin M Top. Gembong teroris asal Johor, Malaysia itu punya ciri khusus yakni bekas luka di alis kiri dan giginya berlapis.

"Saya mau ngecek data ada ciri khusus yang menonjol di Noordin yaitu ada bekas luka di alis sebelah kiri. Lalu gigi depan bersusun atau berlapis," kata pengamat intelijen Dynno Chressbon kepada detikcom, Selasa (11/8/2009).

Dynno mengatakan, informasi itu dia terima dari otoritas Malaysia dan akan dikonfirmasi ke kepolisian. "Saya lagi ngecek ciri khusus yang saya dapat dari otoritas Malaysia. Ini saya baru saja dapat informasi," jelasnya.

Dynno sebelumnya telah menyatakan jenazah yang tewas di Temanggung itu bukan Noordin. Pengamat intelijen itu mengaku memiliki 30 foto pria yang tewas tertembak itu. Dari foto itulah, Dynno menduga jenazah tersebut bukan gembong teroris yang paling dicari itu.
(gus/iy)
Selasa, 11/08/2009 12:42 WIB
Keluarga Noordin:
Teroris Tewas di Temanggung Antara Reno Atau Ibrohim
Ken Yunita - detikNews

Foto: Reuters
Jakarta - Meski belum resmi, keluarga di Johor, Malaysia, telah mendapat informasi bahwa tersangka teroris di Temanggung bukanlah Noordin M Top. Lalu siapakah jenazah laki-laki itu?

Informasi yang diterima keluarga Noordin, jenazah yang tewas dalam penggerebekan Densus 88 selama 18 jam itu adalah Reno atau Ibrohim.

"Polisi juga belum memastikan, tapi ada dugaan antara itu (Reno atau Ibrohim)," kata juru bicara keluarga Noordin M Top di Johor, Badarudin Ismail, Selasa (11/8/2009).

Badarudin mengatakan, Reno adalah tersangka teroris yang terlibat dalam beberapa aksi pengeboman di Indonesia. Sementara Ibrohim adalah seseorang yang diduga terlibat dalam pengeboman di Ritz-Carlton dan JW Marriott, 17 Juli lalu.

"Reno itu kalau nggak salah terlibat bom Bali waktu 2003, kalau Ibrohim kan yang kerja di Hotel Ritz-Carlton itu," kata Badarudin.

Sebelumnya, pihak keluarga Noordin telah mendapat informasi tidak resmi dari polisi Indonesia bahwa jenazah yang tewas di Temanggung bukanlah Noordin M Top. Hal itu didasarkan dari tes DNA yang tidak cocok dengan anak Noordin.

Polisi menyatakan status Ibrohim saat ini masih buron. Sedang Reno pernah disebut-sebut polisi beberapa tahun silam, dikenal sebagai murid Azahari yang paling jago merakit bom dan status masih buron. (ken/nrl)
Selasa, 11/08/2009 12:42 WIB
Keluarga Noordin:
Teroris Tewas di Temanggung Antara Reno Atau Ibrohim
Ken Yunita - detikNews

Foto: Reuters
Jakarta - Meski belum resmi, keluarga di Johor, Malaysia, telah mendapat informasi bahwa tersangka teroris di Temanggung bukanlah Noordin M Top. Lalu siapakah jenazah laki-laki itu?

Informasi yang diterima keluarga Noordin, jenazah yang tewas dalam penggerebekan Densus 88 selama 18 jam itu adalah Reno atau Ibrohim.

"Polisi juga belum memastikan, tapi ada dugaan antara itu (Reno atau Ibrohim)," kata juru bicara keluarga Noordin M Top di Johor, Badarudin Ismail, Selasa (11/8/2009).

Badarudin mengatakan, Reno adalah tersangka teroris yang terlibat dalam beberapa aksi pengeboman di Indonesia. Sementara Ibrohim adalah seseorang yang diduga terlibat dalam pengeboman di Ritz-Carlton dan JW Marriott, 17 Juli lalu.

"Reno itu kalau nggak salah terlibat bom Bali waktu 2003, kalau Ibrohim kan yang kerja di Hotel Ritz-Carlton itu," kata Badarudin.

Sebelumnya, pihak keluarga Noordin telah mendapat informasi tidak resmi dari polisi Indonesia bahwa jenazah yang tewas di Temanggung bukanlah Noordin M Top. Hal itu didasarkan dari tes DNA yang tidak cocok dengan anak Noordin.

Polisi menyatakan status Ibrohim saat ini masih buron. Sedang Reno pernah disebut-sebut polisi beberapa tahun silam, dikenal sebagai murid Azahari yang paling jago merakit bom dan status masih buron. (ken/nrl)
Selasa, 11/08/2009 12:44 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Bila Keluarga Minta, Tak Masalah Dani Dikubur di Bogor
Arifin Asydhad, Gagah Wijoseno - detikNews

(Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Keluarga Dani Dwi Permana sudah didatangi polisi guna memastikan jenazah pelaku bom JW Marriott Jakarta. Setelah yakin, kabarnya keluarga ingin segera memakamkan jenazah Dani. Bila keluarga menginginkan, tidak masalah bila Dani dikubur di Bogor.

Informasi yang didapatkan detikcom, Selasa (11/8/2009), keluarga Dani, terdiri dari ayah, ibu, dan kakaknya, sudah diambil sampel darahnya untuk mencocokkan golongan darah dengan jenazah pelaku bom Marriott. Ibunda Dani yang selama ini berada di luar Jawa, sejak Senin (12/8/2008) sudah berada di Jakarta.

Kabarnya, ibunda Dani menginginkan agar Dani dimakamkan di dekat Perumahan Telaga Kahuripan. Di dekat perumahan, ada tempat pemakaman umum (TPU) yang merupakan tanah wakaf para warga dan jamaah Masjid As-Surur. Makam ini terletak di Kampung Sasak Desa Tegal.

Ketua DKM Masjid As Surur, H Syuhailmaidi Syukur saat dihubungi detikcom mengaku belum pernah dihubungi keluarga Dani terkait rencana pemakaman itu. "Tapi, kalau memang keluarga berkeinginan, DKM akan menerimanya," kata dia.

Bagi Syuhailmaidi, Dani hanyalah korban dari doktrin-doktrin yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab. "Kami, begitu juga dengan teman-temannya di sini, menganggap Dani hanyalah korban. Karena selama di sini, Dani sangat-sangat baik," ujar Syuhailmaidi yang juga seorang ustad itu.

Bila keluarga ingin Dani dimakamkan di sekitar Kahuripan, menurut dia, jenazah kemungkinan akan dimakamkan di tanah wakaf pemakaman di Kampung Sasak.

Muhdil Anam, salah seorang ustad yang juga pengurus RW 10 bidang keagamaan, juga tidak mempermasalahkan bila keluarga menginginkan Dani di sekitar Kahuripan. "Bagi kami tidak masalah. Kewajiban kita sebagai muslim adalah memakamkannya," ujar dia.

Apalagi, kata dia, selama tinggal di Kahuripan, Dani merupakan orang yang sangat baik, suka membantu sesama. Semua warga juga memiliki penilaian yang sama. Muhdil juga mengaku sudah membicarakan hal ini dengan pengurus RW dan warga lainnya.

Bila memang Dani dimakamkan di sekitar Kahuripan, Muhdil menyerahkan kepada keluarganya apakah jenazah disemayamkan di rumahnya atau di masjid. "Kalau disemayamkan dan disalatkan di masjid, nanti harus tanya kepada DKM," kata dia.

Dani bertahun-tahun hidup di Gugus Candraloka, Perumahan Telaga Kahuripan. Ayahnya, Zulkifli, seorang satpam Kahuripan, namun dipenjara sejak beberapa bulan lalu karena terlibat pencurian uang milik PT Kuripan Raya. Ibu Dani, merupakan ibu rumah tangga, yang kemudian memilih kembali ke Palembang dan pergi ke Kalimantan setelah suaminya dipenjara.

Selama hidup, Dani yang baru lulus dari SMA Yadika 7 Bogor pada Juni 2009 itu dikenal sangat baik terhadap warga. Dia sehari-hari aktif di Masjid As Surur dan Karang Taruna. Dia juga sering membantu warga yang membutuhkannya. Sehabis Lebaran tahun lalu, dia dipercaya sebagai Ketua Remaja Masjid Raya Telaga Kahuripan. (asy/nrl)
Selasa, 11/08/2009 12:44 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Bila Keluarga Minta, Tak Masalah Dani Dikubur di Bogor
Arifin Asydhad, Gagah Wijoseno - detikNews

(Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Keluarga Dani Dwi Permana sudah didatangi polisi guna memastikan jenazah pelaku bom JW Marriott Jakarta. Setelah yakin, kabarnya keluarga ingin segera memakamkan jenazah Dani. Bila keluarga menginginkan, tidak masalah bila Dani dikubur di Bogor.

Informasi yang didapatkan detikcom, Selasa (11/8/2009), keluarga Dani, terdiri dari ayah, ibu, dan kakaknya, sudah diambil sampel darahnya untuk mencocokkan golongan darah dengan jenazah pelaku bom Marriott. Ibunda Dani yang selama ini berada di luar Jawa, sejak Senin (12/8/2008) sudah berada di Jakarta.

Kabarnya, ibunda Dani menginginkan agar Dani dimakamkan di dekat Perumahan Telaga Kahuripan. Di dekat perumahan, ada tempat pemakaman umum (TPU) yang merupakan tanah wakaf para warga dan jamaah Masjid As-Surur. Makam ini terletak di Kampung Sasak Desa Tegal.

Ketua DKM Masjid As Surur, H Syuhailmaidi Syukur saat dihubungi detikcom mengaku belum pernah dihubungi keluarga Dani terkait rencana pemakaman itu. "Tapi, kalau memang keluarga berkeinginan, DKM akan menerimanya," kata dia.

Bagi Syuhailmaidi, Dani hanyalah korban dari doktrin-doktrin yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab. "Kami, begitu juga dengan teman-temannya di sini, menganggap Dani hanyalah korban. Karena selama di sini, Dani sangat-sangat baik," ujar Syuhailmaidi yang juga seorang ustad itu.

Bila keluarga ingin Dani dimakamkan di sekitar Kahuripan, menurut dia, jenazah kemungkinan akan dimakamkan di tanah wakaf pemakaman di Kampung Sasak.

Muhdil Anam, salah seorang ustad yang juga pengurus RW 10 bidang keagamaan, juga tidak mempermasalahkan bila keluarga menginginkan Dani di sekitar Kahuripan. "Bagi kami tidak masalah. Kewajiban kita sebagai muslim adalah memakamkannya," ujar dia.

Apalagi, kata dia, selama tinggal di Kahuripan, Dani merupakan orang yang sangat baik, suka membantu sesama. Semua warga juga memiliki penilaian yang sama. Muhdil juga mengaku sudah membicarakan hal ini dengan pengurus RW dan warga lainnya.

Bila memang Dani dimakamkan di sekitar Kahuripan, Muhdil menyerahkan kepada keluarganya apakah jenazah disemayamkan di rumahnya atau di masjid. "Kalau disemayamkan dan disalatkan di masjid, nanti harus tanya kepada DKM," kata dia.

Dani bertahun-tahun hidup di Gugus Candraloka, Perumahan Telaga Kahuripan. Ayahnya, Zulkifli, seorang satpam Kahuripan, namun dipenjara sejak beberapa bulan lalu karena terlibat pencurian uang milik PT Kuripan Raya. Ibu Dani, merupakan ibu rumah tangga, yang kemudian memilih kembali ke Palembang dan pergi ke Kalimantan setelah suaminya dipenjara.

Selama hidup, Dani yang baru lulus dari SMA Yadika 7 Bogor pada Juni 2009 itu dikenal sangat baik terhadap warga. Dia sehari-hari aktif di Masjid As Surur dan Karang Taruna. Dia juga sering membantu warga yang membutuhkannya. Sehabis Lebaran tahun lalu, dia dipercaya sebagai Ketua Remaja Masjid Raya Telaga Kahuripan. (asy/nrl)


Tidak ada komentar: