Selasa, 26 Mei 2009

Dukungan PKS pada SBY Tak Solid

By redaksi
Selasa, 26-Mei-2009, 07:55:48 13 clicks
JAKARTA – Wakil Ketua DPP PKS Zulkiflimansyah menyatakan, dukungan politik PKS ke SBY masih kurang solid. Menurutnya, Selain mendukung duet Megawati-Prabowo, sebagian kader partai dakwah itu juga memberikan dukungan politik pada pasangan JK-Wiranto. “Sebagian kader PKS, hatinya masih mengarah pada JK-Wiranto. Alasannya, istri dari kedua pasangan ini (Mufidah Kalla Rugaya Wiranto-red), sangat serderhana dan berjiblab,” Ujar Wakil Fraksi PKS Zulkieflimansyah saat diskusi Pilpres 2009 dan Dilema Sistem Presidensial di Balai Kartini, Jakarta , Senin (25/5). Kata dia, di akar rumput berpengaruh besar, duet JK-Wiranto juga mendapatkan penerimaan publik yang cukup signifikan saat melakukan kunjungan ke beberapa daerah. “PKS sekarang semakin membesar, tidak semua bisa dikontrol. Kalau kader PKS mungkin saja bisa dikontrol, tapi kalau pemilih tidak mungkin. Pemilih PKS sendiri jauh lebih besar dari kader. Kader PKS jumlahnya 3 jutaan sedangkan pemilih 28 juta.” Terang pria yang akrab dipanggil Zul ini.
Zul menyatakan, pihaknya tidak bisa melarang jika pemilih PKS hadir dan membawa bendera PKS dalam deklarasi Mega-Prabowo, karena siapa saja bisa membawa bendera PKS. “Kalau harus membelot nggak mungkin, tapi kalau simpatisan atau pemilih bisa saja. Karena itu tugas dari DPP, memberikan rasionalitas pada pemilih kenapa harus memilih SBY-Boediono,” ujar mantan calon Gubernur Banten ini. Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Bima Arya, adanya kader PKS yang masih bersimpati mendukung pasangan JK-Wiranto, karena kedua istri pasangan ini mengenakan jilbab, memperkuat isu adanya keraguan simpatisan PKS terhadap keislaman Boediono. “Hal ini menunjukan ada asumsi bahwa Boediono tidak mereferensikan umat Islam masih ada di internal PKS,” ujarnya Karena itu, kata Bima, Boediono harus mampu turun ke basis PKS, sebagai bentuk komunikasi isu yang berkembang di internal PKS. “Boediono harus membangun komunikasi dengan PKS dan partai Islam. Kalau komunikasi tidak ada, militansi koalisi membela SBY-Boediono akan jadi lemah,” ujarnya. (mg-02)

Tidak ada komentar: