Senin, 18 Mei 2009

Capres di Undangan Deklarasi Pencapresan SBY Masih Kosong

Kamis, 14/05/2009 21:12 WIB
Didi Syafirdi - detikPemilu
Jakarta - Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono akan dideklarasikan sebagai capres/cawapres besok malam di Bandung, Jawa Barat. Namun dalam undangan yang disebarkan, ternyata nama cawapres belum diisi.
"Kami sudah terima undangan. Tetapi nama cawapresnya masih kosong. Karena memang belum resmi, tulisannya hanya SBY-cawapres," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring dalam jumpa pers di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/5/2009).
Oleh karena itu, menurut Tifatul, pertemuan antara SBY dan PKS Jumat 15 Mei besok dirasa sangat penting. "Karena itu, pertemuan besok antara PKS dan Pak SBY itu sangat berpengaruh," kata Tifatul.
Pria asal Medan, Sumatera Utara ini mengatakan, PKS dan parpol pengusung lainnya wajar saja mencawapreskan diri. "Kalau memang chemistry-nya tidak cocok, mungkin dari parpol pengusung lainnya," imbuhnya.
PKS tidak menampik bahwa ada kemungkinan PKS mengajukan cawapres dari profesional. Namun Tifatul buru-buru membantah saat ditanya apakah cawapres profesional yang dimaksud adalah konglomerat media kondang Chairul Tanjung.
"Tidak ada itu tawaran dari PKS. Jangan dikait-kaitkan dengan pertemuan tadi. Karena itu pemilihan tempat karena dekat saja," elaknya.
Boediono kenapa ditolak? "Karena yang kita mau cawapres itu mewakili umat. Kalau Pak Boediono nasionalis. Tapi alangkah baiknya kalau capres dan cawapres itu nasionalis dan Islam, Jawa-luar Jawa, militer dan sipil," pungkasnya.
Sebelumnya, PKS dan perwakilan dari Partai Demokrat dan Mensesneg Hatta Rajasa melakukan pertemuan secara tertutup di Gedung Bank Mega yang terletak di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Bank yang terletak di kompleks gedung Trans TV dan Trans 7 tersebut adalah milik Chairul Tanjung. ( anw / sho )

Tidak ada komentar: