Rabu, 29 Juli 2009

Berburu Pembom J.W. Marriott pada Detik.com, Rabu 29 Juli 2009

Rabu, 29/07/2009 19:15 WIB
Pastikan Noordin M Top, DNA Anak-anak Arina Akan Diperiksa
Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Suami Arina, Ade Abdul Halim mirip dengan Noordin M Top. Hasil pemeriksaan polisi, Arina mengaku bila foto buronan teroris nomor wahid itu memang mirip dengan suaminya. Tapi untuk benar-benar memastikan apakah Ade Abdul Halim benar-benar Noordin, polisi melakukan cek DNA pada Khaula (2,5) dan Daud (1,5).

"Kepastian suaminya Noordin atau bukan menunggu kepolisian, tidak hanya dari kemiripan saja, misalnya tes DNA," kata pengacara Arina, Asludin Hatcani dalam jumpa pers di Grand Indonesia, Bundaran HI, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Polisi telah memeriksa Arina dan ibunya Dwi Astuti sebanyak 3 kali. Keduanya sama-sama menyatakan bila foto Noordin mirip dengan Ade Abdul Halim yang mengaku sebagai humas sebuah pondok pesantren di Makassar.

"Jadi polisi sedang mencoba menghubungkan bahwa suaminya adalah Noordin dan Ibu Arina mengakui suaminya mirip.
Saat diperiksa, ditanya tentang suaminya, kemiripannya dengan Noordin, ditanya aktivitas suaminya, pekerjaannya dan kapan terakhir ketemu, juga berapa sering ketemu," urai Asludin.

Arina mengaku, dia tidak mengetahui di mana suaminya, dan terakhir bertemu pada bulan Maret 2009 lalu. Suaminya sering di luar dari pada di rumah, kalau pergi 1 sampai 2 bulan, bahkan pernah sampai 6 bulan," jelas Asludin.

Arina, yang juga mengenakan cadar itu, tidak pernah curiga akan aktivitas suaminya, seperti biasa kalau di rumah suka membantu memasak dan memandikan anak.

"Yang dia kenal suaminya bernama Ade Abdul Halim, suaminya bekerja di Makasar, sebagai humas pondok pesantren," urai Asludin.

Arina, wanita kelahiran 1984 ini mengaku pada 2006, saat tengah bersekolah di Yogyakarta dipanggil pulang oleh ayahnya Baridin dan akan dinikahkan dengan Ade Abdul Halim. Dari pernikahan itu dia dikaruniai 2 anak.

"Kalau pergi ke luar rumah, suaminya itu menghubunginya melalui surat yang diberikan ayahnya. Kalau lewat telepon jarang," imbuh Asludin.

Arina juga tidak tahu menahu mengenai penemuan bom di belakang rumahnya di Cilacap, Jawa Tengah. Selain itu mengenai aktivitas bapaknya, yang dia tahu hanya petani, mengajar mengaji, dan sedang mengawasi pembangunan masjid.
"Jadi saya ingin menegaskan Ibu Arina belum jadi tersangka," tutupnya.(ndr/rdf)
abu, 29/07/2009 09:42 WIB
Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
Garis Polisi Dibuka, Pengamanan Tetap Diperketat
Aprizal Rahmatullah - detikNews

Jakarta - Garis polisi yang biasanya membentang di Jl Lingkar Mega Kuningan pasca ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton kini telah dibuka. Meski sudah dibuka, pengamanan di dua hotel bintang lima itu tetap diperketat.

Pantauan detikcom pukul 09.30 WIB, Rabu (29/7/2009), pengamanan di dua hotel milik AS tersebut masih memperbantukan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Security hotel dibantu sejumlah personel kepolisian terus berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Pemeriksaan di pintu masuk hotel tidak hanya dijaga security, tapi anggota Polri juga ikut membantu dengan dilengkapi metal-detector. Begitu juga setiap kendaraan yang hendak masuk ke parkiran kedua hotel tersebut, semua diperiksa dengan ketat.

Bahkan kedua hotel tersebut diberi masing-masing seekor anjing pelacak. Kini setiap kendaraan yang sebelumnya tidak bisa melintasi bundaran Mega Kuningan, mulai Rabu ini sudah bisa dilewati kembali.

(gus/iy)
Rabu, 29/07/2009 11:20 WIB
Memburu Noordin M Top
Status Arina Saksi, Pemeriksaan Dievaluasi
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Tujuh hari sudah Arina Rahmah, perempuan yang diduga sebagai istri gembong teroris Noordin M Top, diperiksa penyidik. Kepolisian akan mengevaluasi pemeriksaan tersebut.

"Saya masih akan melakukan evaluasi hari ini. Dari penyidik apakah perlu kita lakukan penahanan, karena yang bersangkutan punya dua orang putra," kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Hal itu disampaikan dia usai melantik Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna dan Gubernur Akademi Kepolisian Brigjen Pol Budi Santoso di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2009).

Menurut BHD, sampai saat ini Arina masih berstatus sebagai saksi. Perempuan asal Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, itu berada di bawah perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

"Yang bersangkutan di bawah perlindungan saksi. Tidak ke mana-mana. Tapi statusnya saksi," jelas BHD sambil menerangkan Arina tidak diserahkan kepada pihak keluarga.

Kemajuan

Mengenai pengungkapan peristiwa bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, BHD mengatakan, penyidik masih terus bekerja. Kemajuan demi kemajuan, menurutnya, terus dicapai.

"Doakan saja anak-anak sedang bekerja. Perkembangan demi perkembangan Insya Allah ada kemajuan," pintanya.

Dikatakan dia, polisi juga masih menyelidiki kaitan bom tersebut dengan jaringan Noordin M Top.

"Untuk jaringan masih dalam proses. Insya Allah doakan saja bisa selesai," pungkasnya.

(irw/iy)
Rabu, 29/07/2009 11:33 WIB
Kapolri Instruksikan Penanganan Teroris Libatkan Masyarakat
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Insiden ledakan bom yang terjadi pada 17 Juli kemarin memberikan tantangan bagi Kepolisian Indonesia agar benar-benar memberantas teroris di Indonesia sampai akar rumputnya. Kapolri pun menghimbau agar polisi juga melibatkan masyarakat dalam menangani gerakan terorisme.

"Penanganan teroris sebaiknya memanfaatkan potensi masyarakat agar mampu mempertahankan kondisi dan situasi keamanan," ujar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Hal itu disampaikan BHD saat memberikan pidato dalam acara pelantikan Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna dan Gubernur Akpol Brigjen Pol Budi Santoso, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2009).

Pada kesempatan tersebut Kapolri juga berharap agar kejadian ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton tidak terulang kembali.

"Aspek keamanan sangat mutlak. Kejadian bom pada 17 Juli 2009 di hotel Marriott dan Ritz-Carlton menjadi tantangan tugas tim. Kita berharap tidak terulang lagi," kata jenderal bintang empat tersebut.

Sementara itu dalam pesannya kepada Gubernur Akpol yang baru, Brigjen Pol Budi Santoso, Kapolri berharap agar reformasi birokrasi yang jadi program kerja utama polri terus dilanjutkan. BHD pun meminta agar Gubernur Akpol yang baru untuk segera membuat program lanjutan.

"Kita tidak boleh mundur setapak pun, kita berharap sudah ada langkah kongkret," pungkas BHD. (ddt/iy)
Rabu, 29/07/2009 11:53 WIB
Polisi Cek SMS Berantai Ancaman Bom Senayan City
Nala Edwin - detikNews

Ilustrasi
Jakarta - Ancaman ledakan bom makin marak terjadi di Jakarta. Kali ini ada SMS berantai yang menyatakan pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta Pusat, diancam akan diledakkan pukul 12.00 WIB.

SMS berantai yang beredar Rabu (29/7/2009), berbunyi 'Siang ini jam 12.00 akan saya ledakkan Senayan City tertanda Noerdin M Top'. SMS tersebut dikirimkan ke nomor 1717 yang merupakan nomor pengaduan umum bagi masyarakat.

"Kita belum dapat informasi karena kalau SMS 1717 masuknya ke Biro Operasi," kata petugas TMC Polda Metro Jaya Briptu Taufik kepada detikcom, Rabu (29/7/2009).

Sementara itu Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes I Ketut Untung Yoga Ana menyatakan kepolisian akan melakukan prosedur standar dalam menangani ancaman tersebut.

"Kalau memang ada ancaman kita akan cek dan memeriksa apakah ancaman itu benar atau tidak," katanya. (nal/iy)
Rabu, 29/07/2009 12:34 WIB
Gelapkan 8 Mobil Kreditan, 2 Pelaku Ditangkap
E Mei Amelia R - detikNews

Foto: E Mei Amelia R/detikcom
Jakarta - Satuan Kendaraan Bermotor (Ranmor) Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku kejahatan bermotor. Kedua pelaku ditangkap karena telah menggelapkan delapan mobil kreditan.

"Dia kredit dari BCA Finance, ACC Finance, Tunas Finance, dan banyak lagi," kata Kepala Satuan Ranmor Direskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ferdi Sambo saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Disebutkan Ferdi, kedua pelaku berinisial RDS dan HS. Dengan modus kredit mobil, mereka kemudian menjual mobil tersebut ke Kalimantan.

Dalam aksinya, pelaku HS mengkredit mobil dengan mengisi aplikasi menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli. Tersangka HS kemudian memberikan uang muka Rp 100 juta untuk mobil merek Land Cruiser.

RDS kemudian menjual kembali mobil tersebut dengan harga baru. "Dia jual untuk Land Cruiser itu Rp 800 juta," jelasnya.

Setelah melakukan pencarian, polisi kemudian menyita delapan unit mobil berbagai merek di Kalimantan. Kedelapan unit mobik itu dijual RDS kepada pembeli terakhir hanya dilengkapi STNK tanpa BPKB.

"BPKB-nya kan di-leasing," urainya.

Dalam membujuk calon pembeli, tersangka mengatakan mobil yang dijual tersebut milik mantan pejabat. Mereka juga mengatakan bahwa BPKB akan diserahkan 3 bulan setelah mobil diterima.

Atas perbuatan tersebut, tersangka dijerat Pasal 372 KUHP tentang penggelapan. HS dan RDS di ancam hukuman diatas lima tahun penjara.

(mei/irw)
Rabu, 29/07/2009 13:28 WIB
Cegah Teror Bom
Kapolda Imbau Mal & Gedung di Jakarta Perbanyak CCTV
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Bom yang meledak di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton bisa dijadikan pelajaran. Dari segi pengamanan gedung, pengelola diimbau meningkatkan teknologi. Misalnya saja dengan penggunaan CCTV.

"Ya itu dengan cara preventif, pola pengamanannya seperti apa, ditingkatkan juga dari segi teknologi. Misalnya CCTV pada lorong-lorong, security guide yakni benda-benda terlarang yang akan memberikan sinyal pada malam hari," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono saat di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Wahyono menekankan pada cara preemptif dengan mengeliminir faktor-faktor kriminogen. "Marilah kita berpikir teror musuh bersama, semua bersatu padu untuk perangi teror ini," ujarnya.

Dia juga menjelaskan saat ini pihak kepolisian juga melakukan peningkatan optimal pada lokasi-lokasi yang ditengarai rentan menjadi sasaran.

"Kita juga mengaudit sistem pengamanan dari aspek personel, anggaran, dan metode. Jangan sampai anggaran jadi beban, tapi jadi aset," imbuhnya.

Sedangkan mengenai ancaman bom yang banyak terjadi, pihaknya sudah melakukan pelacakan. Bagaimana dengan pelakunya, apa sudah ada yang diamankan? "Belum ada," tutupnya.

(ndr/iy)
Rabu, 29/07/2009 13:33 WIB
Menlu: Serangan Teroris di Asia Tinggi
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Dalam tempo setahun, terjadi 94 kali serangan teroris di kawasan Asia. Serangan teroris di Asia Barat dan Asia Tenggara relatif lebih tinggi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda mengatakan, ada 94 serangan terorisme mulai dari wilayah Asia, Pakistan, Cina Utara sampai Indonesia sejak Juli 2008 hingga Juli 2009.

Dikatakan dia, sebagian besar serangan teroris lebih banyak Pakistan dan Afghanistan.

"Semua negara tahu kalau ada serangan teroris dan warga negara asing terbunuh atau terluka akan menjadi perhatian. Kalau kita lihat peta dari Asia Barat hingga Asia Tenggara, ada kesan serangan teroris di sana dianggap sebagai intensitasnya relatif lebih tinggi," kata Hassan di Departemen Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2009).

Hassan menuturkan, aksi teroris bersifat regional sejak tahun 2002 atau bahkan sebelumnya. Pelakunya beragam ada dari Malaysia, Indonesia, dan pelatihannya ada di Filipina.

Oleh karena itu, menurut Hassan, kerjasama regional dan internasional sangat diperlukan terutama mengedepankan kerjasama diplomasi intelijen tentang jaringan atau keberadaan teroris.

Kedua, lanjut dia, penguatan kapasitas kepolisian termasuk Densus 88.
"Kerjasama kita tingkatkan baik latihan bersama dan peralatan yang canggih untuk proses deteksi," ujar Hassan.

(aan/iy)
Rabu, 29/07/2009 14:19 WIB
Memburu Noordin M Top
Maruto Tak Gaul di Kampus
Triono Wahyu Sudibyo - detikNews

dok detikcom
Semarang - Maruto (30) yang diduga anggota jaringan Noordin M Top pernah kuliah di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Di kalangan civitas akademika, lelaki bernama lengkap Maruto Jati Sulistyo itu dikenal tak gaul di kampus.

Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Unissula Iwang Yusuf, mengatakan Maruto diterima di Unissula pada tahun 1999 silam. Dari hasil komunikasi dengan teman-teman satu angkatannya, diketahui Maruto memang agak pendiam dan tak menonjol.

"Teman-temannya bilang, dia tidak bergaul. Cenderung pendiam. Kebetulan dia juga tidak aktif di kegiatan ekstra kampus," katanya ketika menemui sejumlah wartawan.

Teman-temannya juga tak mengetahui aktivitas keseharian Maruto. Usai kuliah, biasanya, lelaki asal Klaten, Jateng itu langsung pulang. Tak diketahui lagi, aktivitas apa yang dilakukannya di luar kampus.

Iwang yang mengajar pada mata kuliah Biologi Medis mengatakan, Maruto hanya sempat mengenyam bangku kuliah selama enam semester. Pada tahun 2005/2006, dia sudah tak muncul di kampus. "Dua tahun setelah menghilang, dia otomatis kena DO," katanya.

Pihak kampus sama sekali tak tahu apa alasan Maruto meninggalkan kampus. Tahu-tahu, sejak saat itu, nama Maruto disebut-sebut terlibat dalam jaringan teroris. "Apalagi akhir-akhir ini banyak pemberitaan tentang dia," demikian Iwang Yusuf.

(try/djo)
Rabu, 29/07/2009 14:21 WIB
Noordin Pakai 'Pemain Baru' Untuk Bom Marriott
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Siapa saja para pelaku yang bermain di bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton masih diselidiki. Polisi terus mengerahkan upaya pencarian untuk mengungkap identitas pelaku. Para pelaku yang bermain dalam aksi kali ini diduga orang-orang baru rekrutan Noordin M Top.

Informasi yang dikumpulkan, Rabu (29/7/2009), nama-nama yang dikantungi polisi merupakan nama-nama baru dalam jaringan terorisme. Salah satu nama yang terendus adalah Ibrohim. Dia diduga masuk ke dalam rekrutan Noordin pada 2007. Ibrohim disebut-sebut masuk kelompok Noordin dengan jaringan Jawa Barat, yang bergerak melalui sel Bogor.

Hasil reka ulang juga menunjukan adanya orang lain yang berada di kamar itu. Disebut-sebut orang lain itu yang membantu perangkaian bom. "Semua nama-nama sudah dikantungi," terang sumber di kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Nama Nur Hasbi atau Nur Said yang sempat muncul disebut-sebut sebagai operator lapangan. Pria ini, ditengarai memiliki jabatan cukup tinggi di kelompok Noordin. Polisi pun kini tengah memburu 2 nama ini, dan sejumlah nama-nama lainnya. Penyisiran masih difokuskan di kawasan Pulau Jawa.

"Tim bergerak, menyisir ke semua titik, utamanya di perkotaan," ujar sumber itu.

Bukti lainnya para pelaku pemain baru, yakni 2 kepala yang ditemukan di lokasi bom baik di Marriott dan Ritz-Carlton tidak kunjung dikenali. Bahkan polisi sampai membuat hotline pengumuman bila ada anggota keluarga yang hilang. Meski sempat beredar kabar bila pelaku diduga WNA, berasal dari Malaysia atau Filipina. Tapi sayangnya sumber resmi kepolisian belum bisa memberikan komentar perihal ini.

Namun nada optimistis mengenai pengungkapan kasus ini datang dari Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. Dia menyatakan penyidik masih terus bekerja. Kemajuan demi kemajuan terus dicapai.

"Doakan saja anak-anak sedang bekerja. Perkembangan demi perkembangan Insya Allah ada kemajuan," pintanya.

Dikatakan dia, polisi juga masih menyelidiki kaitan bom tersebut dengan jaringan Noordin M Top. "Untuk jaringan masih dalam proses. Insya Allah doakan saja bisa selesai," pungkasnya.

(ndr/iy)
Rabu, 29/07/2009 15:03 WIB
Surat Pengakuan 'Nur Din M Top' Atas Tragedi Marriott & Ritz Beredar
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Di tengah misteri bom JW Marriott dan Ritz Carlton satu kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Tanjim Al Qo'idah Indonesia mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom itu. Statemen mereka beredar luas di internet.

Salah satu situs yang memuat statemen kelompok yang dipimpin Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top adalah
http://mediaislam-bushro.blogspot.com.

Belum diketahui keaslian statemen itu. Namun selama ini, teroris yang beraksi di Indonesia tidak pernah meninggalkan jejak dengan memuat statemen sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Berikut statemen kelompok ini:

KETERANGAN RESMI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA
ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH
DI HOTEL JW. MARRIOT JAKARTA

Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo'idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel JW. MARRIOT Jakarta, pada hari Jum'at pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap "KADIN Amerika" di Hotel tersebut.

Sesungguhnya telah sempurna pelaksanaan Amaliyat Istisyhadiyah dengan karunia Allah dan karomah-Nya setelah melakukan survey yang serius dan pengintaian yang mendalam terhadap orang-orang kafir sebelumnya.

Dan sungguh benar firman Allah :

"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS. Al Anfal : 17).

Ini juga sesuai dengan firman Allah Ta'ala :

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman". (QS. Attaubah : 14).

Agar ummat ini mengetahui bahwasanya Amerika, khususnya orang-orang yang yang berkumpul dalam majlis itu, mereka adalah para Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika. Dan mereka mempunyai kepentingan yang besar dalam mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiyaan tentara kafir (Amerika) yang memerangi Islam dan kaum muslimin. Dan kami akan menyampaikan kabar gembira kepada kalian wahai ummat Islam, bi idznillahi Ta'ala dengan mengeluarkan cuplikan-cuplikan film dari Amaliyat Istisyhadiyah ini insya Allah.

Dan kami beri nama Amaliyat Istisyhadiyah ini dengan : "SARIYAH DR. AZHARI".

Kami ber-Husnu Dhon kepada Allah bahwa Allah akan menolong kami dan menolong kaum muslimin dalam waktu dekat ini.

Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia
Abu Muawwidz Nur Din bin Muhammad Top
Hafidzohullah

Statemen kedua:

KETERANGAN RESMI DARI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA
ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH
DI HOTEL RIZT CALRTON JAKARTA

Ini adalah keterangan resmi dari Tandzim Al Qo'idah Indonesia untuk ummat Islam dengan Amaliyat Jihadiyah Istisyhadiyah di Hotel Rizt Calrton Jakarta, pada hari Jum'at pagi, tanggal 17 juli 2009 M./24 Rojab 1430 H. yang dilakukan oleh salah satu ikhwah mujahidin terhadap antek-antek Amerika yang berkunjung di Hotel tersebut.

Sesungguhnya Allah menganugerahkan kepada kami jalan untuk menyerang Hotel termegah yang dimiliki oleh Amerika di Ibukota Indonesia di Jakarta, yaitu Rizt Calrton. Yang mana penjagaan dan pengamanan di sana sungguh sangatlah ketat untuk dapat melakukan serangan seperti yang kami lakukan pada kali ini.

"Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar". (QS. Ali Imron : 54).

Adapun sasaran yang kami inginkan dari amaliyat ini adalah :

1. Sebagai Qishoh (pembalasan yang setimpal) atas perbuatan yang dilakukan oleh Amerika dan antek-anteknya terhadap saudara kami kaum muslimin dan mujahidin di penjuru dunia

2. Menghancurkan kekuatan mereka di negeri ini, yang mana mereka adalan pencuri dan perampok barang-barang berharga kaum muslimin di negeri ini

3. Mengeluarkan mereka dari negeri-negeri kaum muslimin. Terutama dari negeri Indonesia

4. Menjadi pelajaran buat ummat Islam akan hakikat Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya Klub Bola MANCESTER UNITED (MU) ke Hotel tersebut. Para pemain itu terdiri dari para salibis. Maka tidak pantas ummat ini memberikan Wala'nya dan penghormatannya kepada musuh-musuh Allah ini

5. Amaliyat Istisyhadiyah ini sebagai penyejuk dan obat hati buat kaum muslimin yang terdholimi dan tersiksa di seluruh penjuru dunia

Yang terakhir ….. bahwasanya Amaliyat Jihadiyah ini akan menjadi pendorong semangat untuk ummat ini dan untuk menghidupkan kewajiban Jihad yang menjadi satu-satunya jalan untuk menegakkan Khilafah Rosyidah yang telah lalu, bi idznillah.

Dan kami beri nama Amaliyat Jihadiyah ini dengan : "SARIYAH JABIR"

Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia
Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top
Hafidzohullah

(ndr/nrl)
Rabu, 29/07/2009 15:15 WIB
Polri Akan Cek Statemen 'Nur Din M Top' di Internet
Didit Tri Kertapati - detikNews

mediaislam-bushro.blogspot.com
Jakarta - Mabes Polri akan mengecek statemen kelompok yang mengaku dipimpin Nur Din M Top terkait bom Marriott dan Ritz-Carlton yang beredar di internet.

"Akan dicek, sebagai bahan tim investigasi," ujar Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak, kepada detikcom , Rabu (29/7/2009). Statemen itu antara lain muncul di http://mediaislam-bushro.blogspot.com.

Saat ditanya langkah selanjutnya, Ishak belum bersedia berkomentar. "Akan dicek dulu," ujarnya.

Pesan yang beredar di internet menamakan diri sebagai kelompok Tandzim Al Qo'idah Indonesia. Sejumlah salah ketik terdapat dalam statemen itu seperti Manchester United ditulis Mancester United. Kelompok ini mengaku pelaku bom 17 Juli 2009 yang menewaskan 9 orang.
(ddt/nrl)
Rabu, 29/07/2009 15:36 WIB
Surat 'Nur Din M Top'
Sidney Jones: Ini Menarik, Tapi Sulit Dibuktikan Kebenarannya
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Surat pengakuan dari kelompok Tandzim Al Qo'idah Indonesia pimpinan Nur Din M Top yang mengaku mengebom JW Marriott dan Ritz-Carlton beredar di internet. Apakah statemen itu benar dari kelompok teroris yang sedang dicari polisi, sulit dibuktikan.

"Itu menarik, tapi sulit bilang dari dia (Noordin/Nur Din M Top)," kata pengamat terorisme Sidney Jones saat dihubungi detikcom melalui telepon, Rabu (29/7/2009).

Sebagai orang yang berkecimpung dan menganalisa sepak terjang kelompok teroris di Indonesia, dia tidak bisa memastikan apakah statemen itu benar dirilis kelompok Noordin.

"Tapi kelihatannya bisa saja benar, ini sulit secara pasti," kata wanita asal Amerika ini.

Hal serupa juga pernah dilakukan kelompok Noordin beberapa waktu lalu, terkait eksekusi mati Amrozi Cs. Tapi apakah asli atau bukan, memang sulit dibuktikan kebenarannya.

"Sudah pernah beberapa kali, seperti statemen di www.anshar.net dulu," tutupnya.
(ndr/nrl)

Rabu, 29/07/2009 15:36 WIB
Surat 'Nur Din M Top'
Sidney Jones: Ini Menarik, Tapi Sulit Dibuktikan Kebenarannya
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Surat pengakuan dari kelompok Tandzim Al Qo'idah Indonesia pimpinan Nur Din M Top yang mengaku mengebom JW Marriott dan Ritz-Carlton beredar di internet. Apakah statemen itu benar dari kelompok teroris yang sedang dicari polisi, sulit dibuktikan.

"Itu menarik, tapi sulit bilang dari dia (Noordin/Nur Din M Top)," kata pengamat terorisme Sidney Jones saat dihubungi detikcom melalui telepon, Rabu (29/7/2009).

Sebagai orang yang berkecimpung dan menganalisa sepak terjang kelompok teroris di Indonesia, dia tidak bisa memastikan apakah statemen itu benar dirilis kelompok Noordin.

"Tapi kelihatannya bisa saja benar, ini sulit secara pasti," kata wanita asal Amerika ini.

Hal serupa juga pernah dilakukan kelompok Noordin beberapa waktu lalu, terkait eksekusi mati Amrozi Cs. Tapi apakah asli atau bukan, memang sulit dibuktikan kebenarannya.

"Sudah pernah beberapa kali, seperti statemen di www.anshar.net dulu," tutupnya.
(ndr/nrl)
Rabu, 29/07/2009 16:04 WIB
Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
Mabes Polri: Tak Ada Oknum Polisi Terlibat Bocornya Rekaman CCTV
Andri Haryanto - detikNews

Nanan Soekarna
Bandung - Mabes Polri akan memidanakan pihak-pihak yang membocorkan rekaman CCTV Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton menjelang detik-detik meledaknya bom di kedua hotel itu. Oknum Kepolisian sendiri dipastikan tidak ada yang terlibat dalam perbuatan itu.

"Sampai sejauh ini nggak ada anggota kepolisian yang terlibat. Kalaupun ada akan kita tindak tegas," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna.

Hal itu dikatakan dia usai mengikuti seminar "Memahami Pemolisian: Menuju Profesionalitas Polri" di Sespim Polri, Lembang, Jawa Barat, Rabu (29/7/2009).

"Kalau bukan polisi apakah dari pihak di dalam hotel?" tanya wartawan.

"Saya tidak tahu. Kalau bukan dari Kepolisian, ya, nggak tahu, dong. Kasih
tahu saya dari mana," seloroh Nanan sambil menuju mobil dinasnya.

Seperti diberitakan, Nanan geram dengan penayangan CCTV beberapa saat sebelum terjadinya bom JW Marriott dan Ritz-Carlton oleh sejumlah stasiun televisi. Sebab rekaman tersebut merupakan barang bukti untuk mengungkap bom bunuh diri yang nemewaskan 9 orang itu.

Nanan menduga ada praktik suap diantara orang-orang yang terlibat.

(ahy/irw)
Rabu, 29/07/2009 16:10 WIB
Surat 'Nur Din M Top'
Suripto: Penyebutan Identitas di Indonesia Tidak Lazim
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Makin banyak yang meragukan pengakuan kelompok Tandzim Al Qo'idah sebagai pelaku bom Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pimpinan Nur Din M Top. Sebab pengakuan bertanggung jawab itu tidak lazim terjadi di Indonesia.

"Kalau di Indonesia tidak lazim, kalau di Timur Tengah lazim. Kalau di Indoensia, tidak pernah menyebutkan identitasnya. Ini pertama kali pengakuan," kata pengamat intelijen Suripto saat dihubungi melalui telepon, Rabu (29/7/2009).

Tapi untuk membuktikan apakah pengakuan ini asli atau tidak, pihak kepolisian mesti melakukan penelaahan. "Itu yang susah mengatakan itu asli atau tidak. Itu bagian dari penyelidik, mengevaluasi apa benar pengakuan ini," terang Wakil Ketua Komisi III ini.

Tentang kelompok Noordin M Top, menurutnya, memang jaringan dia masih ada, tetapi tentunya bukan hanya satu-satunya yang bermain.

"Apa hanya ada kelompok ini saja. Untuk itu harus dilakukan kontra intelijen dan kontra terorisme untuk mengetahui tentang pengelompokan kelompok ini di Indonesia," tutupnya.

(ndr/nrl)
Rabu, 29/07/2009 16:11 WIB
Eks JI Abu Rusdan: Surat Pernyataan 'Nur Din M Top' Palsu
Didit Tri Kertapati - detikNews

Jakarta - Abu Rusdan yang pernah disebut-sebut sebagai petinggi Jamaah Islamiyah (JI) berkeyakinan bahwa statemen kelompok pengebom Marriott dan Ritz-Carlton pimpinan Nur Din M Top adalah palsu.

"Tidak betul. Tidak ada kebiasaan seperti itu. Itu bukan disiplin kita. Tidak benar itu," ujar Abu Rusdan ketika dihubungi detikcom, Rabu (29/7/2009).

Ketika ditanya siapakah yang kira-kira membuat website tersebut dan memuatnya di internet, Abu Rusdan mengaku tidak mengetahuinya. Abu Rusdan berharap agar polisi mengambil tindakan atas pemunculan surat tersebut.

"Menurut Kepolisian aja tindakan yang tepat apa," tutup pria yang pernah dijatuhi hukuman 3,5 tahun dalam kasus penyembunyian Ali Gufron alias Mukhlas, pelaku bom Bali I, ini. (ddt/nrl)
Rabu, 29/07/2009 16:25 WIB
Banjir Hujatan
'Nur Din M Top' Disebut Pecundang & Ditantang Duel di TMP Kalibata
Ken Yunita - detikNews

Foto: mediaislam-bushro.blogspot.com
Jakarta - Pengakuan 'Nur Din M Top' sebagai penanggung jawab bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di blog mediaislam-bushro.blogspot.com mengundang banyak komentar. Hampir seluruh komentar yang masuk dalam tulisan yang dipublish 26 Juli itu menghujat si peneror.

"Kalau memang tujuan lu menghancurkan Amerika kenapa melakukan teror bom di Indonesia yang mayoritas saudaramu sendiri (muslim). Berarti lu pengecut dan pecundang. Kalau lu berani, serang Amerika tuh...bukan nyerang saudaramu," begitu komentar dengan ID, Tjandra.

Komentar Tjandra ini dipublish di blog mediaislam-bushro.blogspot.com pada Rabu (29/7/2009) pukul 01.28 WIB. Tulisan di blog tersebut mengatasnamakan Tandzim al Qo'idah Indonesia dan ditulis oleh Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top.

Selain Tjandra, masih banyak komentar yang hampir seluruhnya menghujat dan menyayangkan tindakan si teroris. Lihat saja komentar dengan ID Mr ini.

"Gak usah menyitir ayat-ayat suci segala deh, itu ayat sepotong-sepotong yang lu kutip konteks-nya juga udah beda. Kalo emang lu mau jihad, ya di negara lu sendiri dong, Malaysia. Gak usah pakai orang gue buat ngebom negara gue. Kalo negara gue yang lu serang terus.. gue berani JIHAD!!! Membela negara gue (INDONESIA)," ketus Mr.

"Oh ya satu lagi.. sebenernya lu tuh munafik sampai melarang MU dateng ke Indonesia. Kalau gak boleh dateng ke Indonesia, kenapa MU dateng di Malaysia lu bolehin? MU main 2 kali di Malaysia yang ke dua dibayarin duit Indonesia. Ngerti gak lu?" lanjut Mr.

Lain lagi tulisan Imanuel. Melalui komentarnya, Imanuel malah menantang sang teroris untuk berperang satu lawan satu.

"Kalau berani datang lu ke sini, kita perang satu lawan satu. Lu yang harusnya jadi musuh umat Islam! Gue tungguin lu di depan TMP Kalibata sore ini, kalau lu bener-bener mau jihad hadapin gue," kata Imanuel. (ken/iy)
Rabu, 29/07/2009 16:31 WIB
Cegah Teroris, Pemukiman Padat di Jakbar Disisir Polisi
Ari Saputra - detikNews

Jakarta - Pemukiman padat di kawasan Jakarta Barat disisir polisi guna mengantisipasi aksi terorisme. Hasilnya, ratusan preman dan penjahat jalanan dijaring.

"Ini sebagai antisipasi mencegah terorisme. Sekaligus operasi rutin tindak kejahatan jalanan," kata Kaba Ops Polres Jakbar AKBP JR Simamora di kantornya, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (29/7/2009).

Preman-preman tersebut dijaring di 8 Polsek yang tersebar di 8 kecamatan. Tingkat kejahatan pelaku beragam seperti judi, penjambretan, penodongan, pencurian dan tindakan yang meresahkan masyarakat.

"Saya hanya juru parkir di Tamansari, bukan nodong," kata Ucok (33) saat digelandang bersama ratusan preman lain.

Ratusan preman itu akan menghuni sel tahanan. Proses hukum para penjahat kelas teri sudah menanti dengan ancaman bui bervariasi antara 3 bulan sampai 3 tahun.

(Ari/aan)
Rabu, 29/07/2009 17:35 WIB
Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton
Tamu Hotel JW Marriott Wajib Menyalakan Laptop Saat Diperiksa
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Sejak pukul 10.00 WIB hari ini hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton kembali beroperasi normal. Meski demikian pengamanan di hotel tersebut semakin diperketat. Bahkan tamu hotel JW Marriott Jakarta yang membawa laptop diharuskan menyalakan laptopnya saat melalui metal detector. Alasannya, demi keamanan.

"Kami prioritaskan keamanan dan kenyamanan para tamu. Tepatnya mengapa, saya tidak bisa share," ujar Manajer Marketing Komunikasi hotel JW Marriott, Ina Ilmiaviatta, di lokasi, JL Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2009).

Ina menambahkan, pada saat jam makan siang tadi ratusan tamu juga menyantap hidangan di restoran Sailendra. Para tamu tidak hanya orang Indonesia tetapi juga orang asing. "Orang asing dan orang Indonesia," kata Ina.

Sementara itu pantauan detikcom, sepuluh orang petugas keamanan tampak berjaga di halaman hotel JW Marriott disertai seekor anjing pelacak. Selain di halaman depan, petugas dengan jumlah sama juga berjaga di sekitar tempat pemeriksaan metal detector dan memeriksa tamu tanpa terkecuali. Selain itu sejumlah wartawan yang diberikan kesempatan untuk melihat keadaan di dalam hotel JW Marriot dilarang membawa masuk kamera ke dalam hotel.

Sumber detikcom mengatakan, tamu hotel JW Marriott Jakarta harus menyalakan laptopnya saat diperiksa untuk mengantisipasi agar peledakan bom tidak terulang. Sebab, dalam ledakan bom 17 Juli lalu, pelaku bom menggunakan bom yang dikemas di dalam tas laptop.

(ddt/asy)
abu, 29/07/2009 17:43 WIB
Bom di JW Marriott & Ritz-Carlton
Polisi Masih Teliti Kewarganegaraan Pembom Bunuh Diri
Andri Haryanto - detikNews

Bandung - Identitas pembom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton masih diselidiki. Belum diketahui persis siapa kedua orang itu. Polisi hanya menyebarkan sketsa wajah yang dibuat berdasarkan potongan kepala. Tapi apakah pelaku orang Indonesia atau orang asing masih diselidiki.

"Semua, mau WNA atau WNI, kita jajaki," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna, usai mengikuti seminar 'Profesionalitas Polri di Sespmim Polri, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/7/2009).

Menurut dia, pastinya ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan kasus bom ini. "Mohon doa agar pelaku bisa segera ditangkap," tambahnya.

Saat ini, polisi tengah mengungkap jaringan di balik peledakan bom ini, pengejaran terus dilakukan. "Kalau sudah tidak ada atau sudah bersih ya kita tidur. Tapi kan ini kita masih ke mana-mana," tambahnya.

Sempat beredar isu bila salah satu pembom bunuh diri adalah warga negara asing. Disebut-sebut berasal dari Malaysia atau Filipina. Tapi hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa DNA sejumlah mantan pelaku teror. Hal ini dilakukan mengingat kelompok teroris lekat dengan hubungan kekeluargaan.

(ndr/iy)
Rabu, 29/07/2009 17:50 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Tamu Diarahkan Tak Menginap Selantai Dengan Kamar 1808
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Sebelum meledakkan Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton, teroris sempat menginap 3 hari di kamar 1808. Hingga kini pengunjung yang hendak menginap di Hotel JW Marriott diarahkan untuk tidak menyewa selantai dengan kamar 1808.

"Saya nggak punya akses ke sana (1808). Jadi belum tahu. Tamu dan pengunjung kita arahkan menginap di lantai lain," kata Marketing and Communication Manager Hotel JW Marriott, Ina Ilmiaviatta di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Ina mengatakan, kamar itu disewa teroris seharga US$ 140 per malamnya. Tingkat okupansi yang menginap di Hotel JW Marriott tidak sebanyak sebelum kejadian ledakan yang telah menewaskan 9 orang tersebut meski semua kamar sudah dibuka. Meski tidak sebanyak sebelumnya, pihak hotel tidak melakukan promosi apapun. Hanya memberikan dining package dan spa package.

Ina mengatakan, tunol atau terowongan yang menghubungkan kedua hotel bintang lima tersebut sampai saat ini masih ditutup. "Kurang tahu kenapanya. Yang jelas masih ditutup sementara waktu," tegasnya.

Sedangkan untuk restoran JW Lounge sedang dilakukan perbaikan. "Secepatnya dan ada perubahan konsep," tuturnya.
(gus/ndr)

Rabu, 29/07/2009 17:51 WIB
Penulis Blog Pengakuan Dalang Bom Terancam Dipidana
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Beredarnya pengakuan terkait dalam pemboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton masih diselidiki Polri. Penulis blog tersebut pun terancam dipidanakan.

"Yang jelas itu bohong atau tidak, kita masih teliti. Wong SMS saja bisa dipidana, apalagi itu (pengakuan di blog)," ujar Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Sulistyo Ishak di kantornya, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2009).

Menurutnya Polri tidak akan gegabah menyikapi pengakuan tersebut. Polri tetap berpegang pada investigasi berdasarkan pembuktian secara ilmiah. Sulistyo mengaku baru hari ini tahu soal pengakuan bom di blog ini.

"Kita akan melacak benar atau tidak, yang penting kita sama-sama sepakat untuk memerangi aksi teror," ujar jenderal bintang satu ini.

Sulistyo pun memberikan pesan pada wartawan terkait pemeberitaan selama ini. "Pada media agar memberikan pencerahan agar masyarakat ikut memerangi aksi-aksi teror," pungkasnya.

(rdf/anw)
Rabu, 29/07/2009 18:05 WIB
SBY Belum Tahu Surat 'Nur Din M Top'
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mengetahui detil perihal surat pengakuan bertanggung jawab atas ledakan bomdi Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Surat tersebut disebut-sebut dikirimkan oleh tersangka utama aksi terorisme di Indonesia, Noordin M Top (dalam surat tersebut tertulis Nur Din M Top).

"Kita juga baru mengetahui tadi dari SMS dan email. Saya belum baca dengan
teliti," kata Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng, di Kantor Presiden,
Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Karena baru mengetahui tidak dari tangan pertama, Mallarangeng belum bisa
memastikan status valid dan tidaknya informasi itu. Penanganan lebih lanjut
diserahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian yang selama ini menangani
penyelidikan kasus ledakan bom pada 17 Juli 2009.

Menyinggung upaya pengejaran terhadap pelaku peledakan, menurutnya Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) selalu melaporkan setiap perkembangan kepada Presiden SBY. Tetapi atas kepentingan proses hukum, maka informasi tersebut tidak semua bisa dipublikasinya kepada masyarakat.

(lh/anw)
Rabu, 29/07/2009 18:01 WIB
Dewan Pers Kritik Tayangan Potongan Kepala di TV
Reza Yunanto - detikNews

Jakarta - Dewan Pers mengritik penayangan potongan kepala pelaku bom Mega Kuningan di media televisi. Gambar tersebut bertentangan dengan kode etik jurnalistik.

"Penayangan (potongan kepala) itu melanggar kode etik," ujar anggota Dewan Pers Abdullah Alamudi.

Hal itu dia katakan dalam bedah kasus kode etik jurnalistik kasus pemberitaan bom Mega Kuningan di Gedung Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (27/7/2009).

Selain mempersoalkan penayangan potongan kepala, Alamudi juga mempersoalkan penayangan wajah berdarah-darah korban bom oleh stasiun TV yang diiringi narasi dan ilustrasi musik yang mengesankan efek ngeri bagi pemirsa.

"Misal di TV menayangkan potongan kepala dan wajah berdarah-darah dan ada narasi 'Inilah korban bom'. Itu membuat ngeri," tambah Alamudi.

Trial By Press

Alamudi juga mengritik salah satu wawancara yang dilakukan reporter tv terhadap ibu dari Nur Said, orang yang diduga pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriot. Menurutnya, wawancara tersebut sangat memojokkan dan terkesan interogatif.

"Itu sangat interogatif dan tidak diperkenankan. Apalagi kemudian polisi mengumumkan Nur Said bukan pelaku," katanya.

Wawancara seperti itu menurutnya telah terjadi trial by press. Alamudi mengusulkan agar ada Standard Operating Procedure (SOP) di stasiun TV agar tak ada lagi pemberitaan-pemberitaan ataupun tayangan yang melanggar kode etik jurnalistik, dan penghakiman oleh media.

"Perlu ada SOP dan jangan terjadi trial by press," tandas mantan wartawan Tempo ini.


(Rez/rdf)
Rabu, 29/07/2009 18:23 WIB
Tangani Kejahatan Lintas Negara, Polri Rangkul Kepolisian Timor Leste
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Mabes Polri merangkul Kepolisian Timor Leste untuk menangani kejahatan lintas negara. Kedua belah pihak menandatangai MoU yang berisi sejumlah poin.

"Untuk mencegah kejahatan melintas negara dan pengembangan lembaga kepolisian," ujar Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Sulistyo Ishak, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2009).

Menurut Sulis, dari kerjasama ini diharapkan kejahatan yang terjadi di wilayah Indonesia dan Timor Leste dapat dimonitoring. Hubungan kedua belah pihak pun diharapkan semakin erat.

"Akan semakin mempererat hubungan kedua negara, terutaam dalam mengatasi kejahatan lintas negara," imbuh jenderal bintang satu tersebut.

Ada delapan poin yang didesepakati Polri dan Kepolisian Timor Leste. Yaitu bersama-sama menangani kejahatan terorisme, penyalahgunaan dan perdagangan narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainya. Selanjutnya, kejahatan yang merugikan kekekayaan negara, perdagangan gelap senjata, kejahatan ekonomi pemalsuan uang dan dokumen, perdagangan manusia, dan kejahatan lain yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak.

(ddt/irw) abu, 29/07/2009 18:49 WIB
Khawatir Soal Keamanan, Istri 'Noordin M Top' Pilih Bersama Polisi
Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Masa pemeriksaan Arina 7x24 jam telah lewat. Namun polisi tidak menetapkan status tersangka dan penahanan pada perempuan yang disebut sebagai istri Noordin M Top ini. Perempuan yang diinapkan polisi di sebuah rumah di Jakarta ini pun, menolak pulang dan memilih tinggal bersama polisi.

"Setelah kasus ini mencuat, beliau (Arina) khawatir dan beliau meminta perlindungan hukum dari kepolisian. Oleh karena itu meski boleh pulang, tapi karena permintaan Ibu Arina dan polisi masih ada beberapa hal yang ditanyakan, polisi masih tetap melindunginya dan ditempatkan di tempat aman. Kapan pun dia mau pulang, kalau sudah merasa aman dipersilakan," kata pengacara Arina, Asludin Hatcani saat jumpa pers di Grand Indonesia, Bundaran HI, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Dia menegaskan, selama pemeriksaan dalam waktu 7 hari yang telah dijalani, status Arina bukan tahanan. "Selama ini dia dimintai keterangan sehubungan dengan kemiripan suaminya dengan Noordin, 7 hari setelah dimintai keterangan itu statusnya masih saksi dan tidak jadi tersangka," terangnya.

Arina pun ditempatkan di rumah yang layak huni dan layak bagi anak-anak dia yakni Khaula (2,5) dan Daud (1,5), serta ibunya Dwi Astuti. Arina selama ini mengaku bila suami yang dinikahinya sejak 2006 bernama Ade Abdul Halim berasal dari Makassar dan menjadi humas di sebuah pondok pesantren.

"Ditempatkan di rumah yang tempatnya dirahasiakan, agar tidak diketahui umum," tutupnya.

(ndr/rdf)




Tidak ada komentar: