Selasa, 28 Juli 2009

Perburuan Pembom J.W. Marriot dalam Berita DetikNews.com, Senin 27 Juli 2009

Senin, 27/07/2009 07:51 WIB
Demonstran Datangi KPU Pukul 11.00 WIB
Novia Chandra Dewi - detikNews
Jakarta - Aksi unjuk rasa dan mogok kerja meramaikan awal pekan pada minggu terakhir bulan Juli. Salah satu aksi akan digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, pukul 11.00 WIB.

Demikian seperti dilansir dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Senin (27/7/2009).

Selain KPU, beberapa titik di sekitar wilayah Jakarta, Kota Tangerang dan Cikarang juga tak luput dari aksi para pengunjuk rasa.

Unjuk rasa pertama akan digelar pukul 08.00 WIB di Kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang Jl Dr Sitanala Kecamatan Nelaga Sari, Tangerang, Banten. Selanjutnya, unjuk rasa juga akan digelar di depan Hotel Sultan Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB.

Sedangkan unjuk rasa ketiga juga akan digelar di Balai Kota DKI Jakarta Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00-12.00 WIB.

Sedangkan di Cikarang, Bekasi, aksi mogok rencananya akan dilakukan di kawasan EJIP Cikarang pukul 08.00 WIB.

(nov/nrl)Senin, 27/07/2009 08:35 WIB
PDIP Serahkan Peringatan 27 Juli ke Akar Rumput
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mengadakan peringatan khusus atas tragedi 27 Juli 1996. DPP lebih menyerahkan kepada massanya di akar rumput untuk memperingati kekerasan rezim Orde Baru 13 tahun silam tersebut.

"Tidak ada instruksi dari DPP. Biasanya, hanya spontanitas dari akar rumput lewat peringatan-peringatan di daerah," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda Maruarar Sirait saat berbincang dengan detikcom, Minggu (27/7/2009).

Menurutnya, penyerahan peringatan ke akar rumput itu sebagai simbol bahwa peristiwa kelam tersebut merupakan manifestasi soliditas pendukung yang coba dihancurkan kekuatan Orde Baru. Biasanya, kata Maruarar, para pendukung memperingatinya dengan berbagai aksi sosial dan pernyataan politik untuk perjuangan demokrasi.

Peristiwa 27 Juli 1996 adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan TNI.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.

Meski kantor DPP PDIP kini sudah berpindah di Lenteng Agung, Jaksel, namun kantor bersejarah di Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat, tetap dijadikan tempat berbagai aktivitas partai. Misalnya saja, pada pemilu legislatif lalu, kantor itu dijadikan sebagai posko pengaduan masyarakat terhadap dugaan pelanggaran pemilu.
(lrn/nrl)
Senin, 27/07/2009 09:39 WIB
Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton
Rekonstruksi Digelar, Tertutup untuk Umum
Amanda Ferdina - detikNews

Video Terkait
Ritz-Carlton Mulai Bersolek
Foto Terkait
Abang-None Sambangi TKP Bom Jakarta - Reka ulang kejadian ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton akan digelar hari ini. Berlokasi di tempat kejadian perkara, reka ulang tertutup untuk umum.

"Rekonstruksi untuk internal penyidik dan tim penyidikan, bukan untuk publik, tidak untuk konsumsi wartawan," ujar Kabid Penum Mabes Polri Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana saat berbincang dengan detikcom, Senin (27/7/2009).

Sampai Minggu (26/7), lokasi JW Marriott dan Ritz-Carlton belum dapat diakses publik. Police line juga masih tersambung di sekitar area yang menewaskan 9 korban jiwa dan 61 lainnya luka-luka itu.

Karyawan kedua hotel telah masuk bekerja seperti sedia kala. Sebelum masuk, para karyawan diperiksa aparat keamanan.

(amd/nrl)
Senin, 27/07/2009 10:23 WIB
Memburu Noordin M Top
Dijaga 5 Polwan, Arina Ditahan di Sebuah Rumah di Jakarta
Indra Subagja - detikNews

Foto Terkait
Bom Marriott Berhias Baut Jakarta - Arina, perempuan yang disebut-sebut sebagai istri Noordin M Top, kini ditahan di sebuah rumah di Jakarta. Bersama ibunya, Dwi Astuti, Arina beserta 2 anaknya yang masih balita dikawal 5 polisi wanita.

"Di bawah penahanan Mabes Polri di tempat khusus, bukan seperti tahanan. Anak-anak bisa bermain dan berlari-lari," kata pengacara Arina, Asludin Hatjani, saat dihubungi detikcom melalui telepon, Senin (27/7/2009).

Dia menjelaskan kondisi Arina beserta anak dan ibunya juga tidak tampak tertekan. "Alhamdulillah tidak ada masalah," jelasnya.

Sayangnya, Asludin belum bisa memastikan status kliennya tersebut. "Sekarang kan belum 7 hari, statusnya masih menjalani pemeriksaan," tutupnya.

Arina bersama ibunya dijemput petugas kepolisian pada pekan lalu di desa mereka di Cilacap, Jawa Tengah. Ditengarai suami Arina, Abdul Halim, yang disebut berasal dari Makassar sebagai Noordin M Top.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri juga telah menyebutkan bila menantu Baridin, ayah Arina, adalah buronan polisi. (ndr/nrl)
Senin, 27/07/2009 11:23 WIB
Pria Mirip Mertua Noordin M Top Diamankan di Probolinggo
Agus Purwoko - detikNews

Foto Terkait
Abang-None Sambangi TKP Bom Probolinggo - Seorang pria yang mirip dengan Bahrudin Latif alias Bariddin, mertua Noordin M Top, diamankan di Mapolres Probolinggo, Jawa Timur. Pria yang dicurigai mirip mertua gembong teroris ini bernama Sutiyo Rahardjo (35) yang beralamat di RT 01 RW 35 Dusung Pereng Kelurahan Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pria tersebut diamankan polisi pada pukul 19.00 WIB, Minggu (27/6/2009) secara tidak sengaja. Saat itu, Sutiyo yang mengaku sopir truk mendatangi Mapolsek Kademangan, Probolinggo, untuk melapor kehilangan dompet berisi surat identitasnya.

Isi dompet berisikan KTP, SIM B1, dan uang Rp 300 ribu. "Polisi curiga dengan cerita pria tersebut karena truknya berada di Situbondo," kata Kaur Bina Operasi Reskrim Polresta Probolinggo Ipda Andana kepada detiksurabaya.com, Senin (27/7/2009).

Dalam pengakuannya ke polisi, Sutiyo hendak mengirim barang ke Bali. Polisi bertambah curiga karena wajahnya mirip dengan mertua Noordin. "Karena mirip, dia langsung dimintai keterangan dan dikirim ke Polresta," tuturnya.
(wln/nrl)

Senin, 27/07/2009 11:23 WIB
Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
2 Jenazah dan Potongan Kepala di RS Polri Masih Misterius
Ayu Fitriana - detikNews

Jakarta - Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton telah 10 hari berlalu. Namun 2 jenazah yang kondisinya tidak utuh lagi dan 1 potongan kepala yang ditemukan di lokasi kejadian hingga kini masih misterius. Siapa identitas mereka belum juga diketahui.

Potongan-potongan tubuh tersebut, hingga Senin (27/7/2009) ini, masih tersimpan di ruang forensik RS Polri Dr Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedua jenazah yang tidak utuh tersebut tidak satu pun yang cocok dengan potongan kepala yang ditemukan. Tim forensik pun hingga kini masih terus melakukan identifikasi.

Dugaan sebelumnya, kedua jenazah yang sudah tidak utuh tersebut merupakan tubuh dari pelaku pemboman di Ritz Carlton dan JW Marriott, Kuningan, Jakarta.

RS Polri, hingga Sabtu (25/7/2009) lalu, telah menyerahkan 7 jenazah para korban bom kepada keluarganya. 7 jenazah tersebut yakni jenazah Timothy McCay yang dibawa ke Selandia Baru. Kemudian jenazah Nathan Verity, Craig Senger, Gart McEvoy yang dibawa ke pulang ke Australia.

Sedangkan jenazah pegawai JW Marriott Evert Mokodompis juga sudah diserahkan kepada kelurganya. Terakhir jenazah Ejc Keanin dan Pieter Burrer dibawa pulang ke Belanda.

Hingga saat ini, pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan atas dua jenazah yang berada di RS Polri tersebut.

Meski demikian, keamanan di depan ruang forensik tetap dijaga ketat. 6 polisi berseragam lengkap tampak berjaga-jaga di depan pintu masuk ruang forensik RS Polri.

(nov/iy)
Senin, 27/07/2009 11:30 WIB
Bom JW Marriot & Ritz-Carlton
Ibrohim Tak Pernah Bersikap Aneh
Chazizah Gusnita - detikNews

Video Terkait
RS Jakarta Tangani 11 Korban Ledakan Hotel
Foto Terkait
Bom Meledak di JW Marriott & Ritz Carlton Jakarta - Pria yang disebut-sebut terkait peledakan bom di Hotel Ritz-Carlton, Ibrohim, masih misterius. Teman kos Ibrohim, Andri mengaku tidak melihat ada keanehan dalam diri Ibrohim sebelum 'hilang' pasca peledakan.

"Nggak ada. Biasa saja. Nggak ada menunjukkan keanehan," kata Andri kepada detikcom, Senin (27/7/2009).

Andri mengatakan, dirinya sudah mengenal Ibrohim sejak tahun 2006. Ibrohim bekerja sebagai florist di Hotel Ritz-Carlton mulai 2005. Andri dan Ibrohim satu kos sejak 2008.

Selama 3 tahun mengenal Ibrohim, Andri tidak pernah melihat Ibrohim membawa teman lain selain teman kerja dan kos-kosan.

Obrolan Andri dan Ibrohim beserta teman-teman lainnya hanya masalah kerja. Ibrohim tidak pernah membicarakan hal lain apalagi mengajak Andri dan temannya ikut dalam ajaran tertentu.

"Nggak ada yang berbeda dari mengenal dia. Dia orangnya kalem dan baiklah. Pribadinya baik. Kita hanya ngobrol masalah kerja saja," kata Andri.

Saat ditanyakan apakah Ibrohim pernah membahas soal terorisme, Andri menjawab,"Maaf saya tidak bisa berbicara banyak."

(gus/iy) Senin, 27/07/2009 11:30 WIB
Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton
Meskipun Jadi Tersangka, Anak Tetap 'Korban'
Amanda Ferdina - detikNews

Jakarta - Keterlibatan tersangka peledakan bom di Hotel JW Marriott yang disebut-sebut berumur 16-17 tahun mengundang keprihatinan berbagai pihak. Bagaimana mungkin seorang anak yang akan menginjak dewasa menjadi tersangka pengeboman?

Menurut pemerhati anak, Giwo Rubianto Wiyogo, tersangka itu tetaplah seorang korban. "Karena bisa jadi anak tersebut merupakan korban dari lingkungan, dari proses pendidikan yang salah, atau pola asuh yang salah yang dilakukan oleh keluarga maupun masyarakat sekitar," ujar mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPIA) ini dalam emailnya kepada detikcom, Senin (27/7/2009).

Gino menjelaskan, dalam perspektif perlindungan anak, anak adalah ”korban”, sehingga dalam penanganannya seharusnya tidak menggunakan mekanisme hukum formal.

"Tetapi menggunakan pendekatan retoratif justice, yaitu pengambilan keputusan hukum berdasarkan inisiatif pertimbangan kepentingan terbaik bagi anak, bukan sebagaimana yang ada dalam teks hukum formal," jelas Gino.

Penanganan seperti ini dirasa penting agar seorang anak dapat terlindungi dengan optimal.
"Karena apa yang dilakukan oleh anak belum tentu menjadi kesadaran dirinya, tetapi bisa jadi atas pola asuh yang salah dari orang dewasa," terang Gino.

(amd/nrl)

Senin, 27/07/2009 11:32 WIB
Memburu Noordin M Top
Arina Ditahan di Jakarta, Polri Lakukan Pengecekan
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Arina dan 2 anaknya, serta ibunya, Dwi Astuti, ditahan di sebuah rumah di Jakarta. Perempuan yang disebut-sebut sebagai istri Noordin M Top ini kini masih menjalani pemeriksaan.

"Kita belum dapat laporan (soal penahanan Arina). Kita bicara fakta saja," jelas Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak saat dihubungi melalui telepon, Senin (27/7/2009).

Sulistyo mengaku pihaknya akan mencari tahu tentang penahanan Arina dan keluarganya. Dia pun tidak mau berbicara mengenai status Arina. Ditegaskan, penahanan Arina sudah sesuai prosedur yang ada.

"Selama 7 hari itu diinterogasi dan dimintai keterangan. Kita kolaborasi dengan fakta," jelasnya.

Sebelumnya pengacara Arina, Asludin Hatjani menyatakan kliennya ditahan di tempat khusus di Jakarta. Bersama Dwi Astuti dan 2 anaknya yang masih balita mereka dijaga 5 orang polisi wanita.
(ndr/iy)

Senin, 27/07/2009 11:40 WIB
Diamankan di Probolinggo
Pria Mirip Mertua Noordin M Top Dilepas
Rois Jajeli - detikNews

Surabaya - Seorang sopir truk yang mirip dengan Bahrudin Latif alias Bariddin, mertua Noordin M Top, sudah dilepas setelah diperiksa di Mapolres Probolinggo, Jawa Timur.

Pria yang bernama Sutiyo Rahardjo (35) itu beralamat di RT 01 RW 35 Dusung Pereng Kelurahan Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"Sudah dilepas semalam, karena memang tidak terbukti," kata salah satu perwira di Mapolresta Probolinggo kepada detiksurabaya.com, Senin (27/7/2009).

Polisi, kata perwira yang menolak disebut namanya, itu sudah koordinasi dengan Mabes Polri termasuk Densus 88 Antiteror.

"Sudah kita ambil sidik jari dan kita crosscheck ke Mabes serta Densus ternyata bukan Baridin," katanya.

Sementara Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti kepada detiksurabaya.com menyatakan tidak ada laporan penangkapan Bariddin.

"Saya sudah tanya ke Kadensus, katanya tidak ada," jawab Pudji yang mengaku juga tidak mendapat laporan dari Polresta Probolinggo.

(roi/nrl)

Senin, 27/07/2009 12:09 WIB
Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
Ibrohim Masih Dicari, Pria Mirip Noordin Dipidana Pemalsuan KTP
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Ibrohim, florist di flower shop di Ritz-Carlton masih dicari polisi. Polisi juga belum bisa memastikan apa peran pria asal Kuningan, Jawa Barat itu dalam bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

"Kita belum ada informasi dan kita belum tahu. Siapapun yang diduga ada kaitannya dengan kasus akan kita telusuri," jelas Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak saat dihubungi melalui telepon, Senin (27/7/2009).

Sulistyo mengaku pihaknya juga belum bisa memastikan apakah ada keterkaitan Ibrohim dengan Noordin M Top, termasuk mengenai isu bila Ibrohim rekrutan jaringan Cilacap pada 2007 dan dibina oleh Baridin yang disebut-sebut sebagai mertua Noordin M Top.

"Yang tahu soal itu hanya tim (penyidik)," jelasnya.

Sementara terkait penangkapan pria mirip Noordin M Top di Makassar, Sulawesi Selatan, Sulistyo menyatakan hasil pemeriksaan sementara menemukan informasi bila pria bernama Taufan Haji itu tidak terkait kelompok teroris, walau saat ini masih dilakukan pendalaman.

"Dia saat ini kita kenakan pidana, salah satunya pemalsuan identitas. Saat penangkapan dan penggeledahan dilakukan kita dapat identitas yang dipalsukan dan ada beberapa kartu kredit dan ATM yang didapatkan dari sumber bank. Kita tidak ingin salah menduga, harus ada bukti-bukti material," jelasnya.

(ndr/iy)

Senin, 27/07/2009 12:15 WIB
Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
Anak-anak Jadi Pengebom karena Diperalat Hingga Ikut-ikutan
Amanda Ferdina - detikNews

Jakarta - Polisi menduga pelaku pengeboman Hotel JW Marriott berusia antara 16-17 tahun. Diduga, anak-anak dapat terlibat terorisme karena diperalat oleh kelompok tertentu.

"Pertama bisa diperalat oleh komunitas atau kelompok tertentu untuk kepentingan politik sesaat," kata Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Pemerhati Anak, Giwo Rubianto Wiyogo dalam surat elektronik kepada detikcom, Senin (27/7/2009).

Kemungkinan kedua, anak-anak tersebut mendapat pola asuh dan pendidikan soal agama yang kurang tepat. Akibatnya, terorisme tumbuh subur.

"Jika nilai-nilai ajaran agama universal yang diberikan kepada siswa tentu tidak mungkin terorisme akan subur dengan baik. Tetapi jika pemahaman parsial, tekstual dan idiologis yang diajarkan, maka mendorong faham radikalisme menjadi berkembang," kata Giwo.

Kemungkinan ketiga karena proses imitasi atau karena sekadar ikut-ikutan di lingkungannya. "Oleh karena itu, atas nama kemanusiaan dan kemaslahatan, kita harus perang terhadap terorisme, dengan tetap melindungi anak Indonesia dengan pendekatan yang responsif hak anak," ujar Giwo.

Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Giwo mengimbau Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Departemen Agama (Depag) untuk mengevaluasi total pendekatan pemahaman agama yang menjadi doktrin pendidikan di sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun model boarding school.
(amd/ken)
Senin, 27/07/2009 12:33 WIB
Peringatan Tragedi 27 Juli, Foto SBY Dicat & Dibakar
Ramadhian Fadillah - detikNews

Jakarta - Peringatan tragedi 27 Juli 1996 dilakukan di kantor lama PDIP, Jl Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat. Beberapa simpatisan PDIP sempat mengecat foto Presiden SBY yang mengenakan baret marinir kemudian membakarnya.

Pada peringatan Senin (27/7/2009) ini, para kader PDIP melakukan happening art. Sebanyak 6 kader mengecat tubuh mereka dengan cat merah dan berguling-guling di jalan. Mereka pun terus berorasi meminta kasus 27 Juli diusut tuntas karena dinilai melanggar HAM.

Mereka juga menggelar beberapa poster antara lain SBY, Sutiyoso dan perwira TNI serta kepolisian. Poster SBY terlihat mengenakan baju loreng marinir dan baret ungu. Sedangkan Sutiyoso mengenakan baret merah Kopassus.

Seorang aktivis berteriak "SBY dulu Kasdam Jaya dia yang harus bertanggungjawab. Dia pembunuh dan penipu," katanya sambil menginjak-injak foto SBY. Wanita asal Indonesia Timur itu juga mengecet foto SBY dengan cat warna merah kemudian membakarnya.

Namun belum habis foto terbakar beberapa petugas kepolisian memadamkan api tersebut dengan air.

Para kader PDIP itu juga membakar ban bekas.

Akibat aksi itu, Jl Diponegoro arah Menteng ditutup. Sementara arah sebaliknya tetap dibuka namun tersendat. Aksi dijaga puluhan petugas Polsek Jakarta Pusat.

(nik/iy)
Senin, 27/07/2009 12:59 WIB
Reka Ulang Bom Marriott Pakai Patung Hitam dan Putih
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Foto Terkait
Abang-None Sambangi TKP Bom Jakarta - Reka ulang pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton digelar hari ini. Mobil unit identifikasi Inafis (Indonesia Automatic Single Print System), mobil Puslapor dan mobil Disaster Victims Identification (DVI) terlihat berjejer di kawasan Mega Kuningan, Jaksel.

Reka ulang ini dilakukan di dalam hotel sehingga tak terlihat wartawan yang hanya bisa berkumpul di luar hotel. Informasi kejadian di dalam didapatkan dari orang-orang yang baru saja keluar dari hotel mewah itu.

"Tadi saya lihat di lobi Marriott, lift, dan restoran ada banyak patung berwarna hitam dan putih. Patungnya ada yang lagi duduk dan berdiri," ujar seorang pekerja kontraktor kepada detikcom, Senin (27/7/2009).

Patung-patung tersebut tersebar di beberapa sudut ruangan. "5 Patung putih duduk di depan meja. Ada patung berwarna hitam berdiri membawa tas dan troli barang. Ada juga patung di depan patung yang berdiri membawa koper itu," jelasnya.

Pekerja itu mengaku terlibat mengurusi barang-barang untuk rekonstruksi bom mematikan itu. Dia kebagian mengangkat barang-barang yang rusak akibat bom kembali ke tempatnya pada Sabtu 25 Juli untuk keperluan reka ulang hari ini. "Yang disuruh mengangkat barang-barang seperti piano rusak itu saya," katanya.

Pantauan detikcom di lapangan, sekitar 25 orang berpakaian putih hitam yang mengenakan tanda pengenal Hotel Ritz-Carlton memasuki Hotel JW Marriott. Selang 1 jam 30 menit berikutnya mereka keluar. "Tak bisa memberikan keterangan," ujar seorang di antaranya. (amd/nrl)
Senin, 27/07/2009 13:02 WIB
Rekonstruksi Bom di JW Marriott
Pengebom Naik Taksi Biru dan Bawa Tas Troli
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Foto Terkait
Tak Ada MU, 'Terorist' pun Jadi Jakarta - Rekonstruksi bom di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, digelar. Pengebom mendatangi hotel itu dengan menumpang taksi.

Pengamatan detikcom, Senin (27/7/2009), pada adegan pertama, sebuah taksi Pusata warna biru muda nopol 2784 BL masuk ke dalam areal Hotel JW Marriott. Taksi berhenti di depan hotel.

Tidak lama kemudian, seorang pria berpostur tinggi, kurus, dan berkulit putih turun dari taksi. Pria itu terlihat memakai jaket dan topi warna hitam.

Pria itu kemudian berjalan menuju bagasi belakang untuk mengambil tas troli. Setelah itu, pria itu masuk ke dalam hotel.

Adegan rekonstruksi selanjutnya tidak dapat dilihat karena wartawan dilarang masuk ke dalam hotel. Wartawan hanya dapat melihat dari jarak jauh. Lokasi masih dihiasi police line dan dijaga polisi.

Hotel JW Marriott tampak ditutup. Rekonstruksi ini dihadiri tim Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS), puslabfor, dan DVI.

(aan/iy)

Senin, 27/07/2009 13:03 WIB
Absen di Istana, SBY akan Terima Boediono dan Kapolri di Cikeas
Anwar Khumaini - detikNews

Foto Terkait
SBY Jumpa Pers di Cikeas Jakarta - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) absen mengantor di Istana Presiden, Senin (27/7/2009). Sebagai gantinya, SBY akan menerima sejumlah tamu di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor.

Tamu yang akan diterima SBY kabarnya antara lain, Boediono dan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD). Keduanya akan diterima SBY pukul 13.00 WIB.

Namun belum jelas apa agenda pertemuan hari ini. Juru Bicara SBY, Andi Mallarangeng, belum mau berkomentar banyak soal pertemuan ini.

"Tunggu saja nanti," kata Andi saat tiba di Cikeas pukul 12.40 WIB.

Hingga pukul 12.50 WIB, kedua tamu SBY itu belum tampak hadir. Namun pengamanan di Cikeas tampak diperketat seperti biasa jika SBY dijadwalkan akan menerima tamu
(ken/nrl)
Senin, 27/07/2009 14:34 WIB
Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
31 Laporan Pelaku, Belum Ada Yang Cocok
Didit Tri Kertapati - detikNews

Video Terkait
CCTV Rekam Pelaku Bom Marriott Jakarta - Identitas pelaku pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton masih menjadi teka-teki. Polisi telah menerima 31 laporan. Namun dari laporan itu tidak satu pun yang cocok.

"Sejauh ini dari semua laporan yang ada, belum ada yang telek (cocok)," kata Kabidpenum Mabes Polri Kombes Pol Ketut Yoga di kantornya, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (27/7/2009).

Yoga memerinci, Posko Bom pada Jumat (24/7/2009) menerima 15 laporan. Pada Senin (27/7/2009) ini ada 14 laporan. Sementara humas juga mendapat 2 laporan.

Polisi, sebelumnya, menyebut ciri-ciri pelaku berusia 16-17 tahun dengan kulit putih, rambut hitam lurus pendek, dan tinggi badan sekitar 170-190. Dengan ciri-ciri tersebut diduga kemungkinan pelakunya orang asing. Namun apakah orang asing pelakunya, Yoga belum bisa memastikan.

"Berdasarkan data pos mortem, sosoknya tinggi dan sosoknya memang sedemikian rupa. Untuk itu bagi masyarakat yang mempunyai informasi ditunggu, di samping penyidik juga masih berusaha," tegas Yoga.

(amd/iy)

Senin, 27/07/2009 14:46 WIB
Laporan dari Berlin
Simpati Berlin Untuk Korban Bom JW Marriott & Ritz-Carlton
Fitraya Ramadhanny - detikNews

Video Terkait
Ritz-Carlton Mulai Bersolek
Foto Terkait
Tak Ada MU, 'Terorist' pun Jadi Jakarta - Tragedi bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton mengundang simpati di luar negeri. Masyarakat Berlin, Jerman menyampaikan belasungkawa dan dukungan untuk masyarakat Indonesia.

Bela sungkawa dan simpati disampaikan perwakilan masyarakat lintas agama dan etnis yang tergabung dalam Buergerplatform Berlin Wedding. Masyarakat Indonesia juga tergabung dalam paguyuban besar ini melalui Indonesisches Weisheits und Kulturzentrum e.V. (IWKZ e.V.) yang menaungi masjid Indonesia yaitu Masjid Al Falah Berlin.

"Mereka mengatakan wir sind bei euch (kami bersama kalian), ini sangat mengharukan," kata Ketua IWKZ Makky Sandra Jaya kepada wartawan detikcom, Fitraya Ramadhanny, Minggu (26/7/2009).

Menurut Makky, masyarakat Berlin dari berbagai agama dan etnis menyampaikan dukungan moril terhadap tragedi yang terjadi di Jakarta ini. Dukungan secara khusus juga datang dari gabungan organisasi masjid di Berlin yaitu Initiative Berliner Muslime (IBMUS).

"Mereka percaya bahwa tindakan semacam itu bukanlah dari kalangan Islam," lanjut Makky.

Makky menambahkan, warga Indonesia di Berlin selalu menjalin komunikasi sebaik-baiknya dengan warga dan pemerintah Berlin. Semua itu bertujuan agar tercipta pemahaman satu sama lain terutama jika terjadi musibah yang menimpa salah satu elemen masyarakat.

(fay/nik)
Senin, 27/07/2009 14:47 WIB
Pengamanan Cikeas Diperketat
Mobil Kapolri Pun Diperiksa Metal Detector
Anwar Khumaini - detikNews

Foto: Dokumen detikcom Jakarta - Pengamanan di sejumlah tempat diperketat pasca peledakan bom JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu. Begitu pun dengan kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Tidak seperti biasanya, mobil-mobil tamu SBY diperiksa oleh Paspampres. Tidak terkecuali mobil Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Saat akan memasuki pintu masuk Puri Cikeas atau sekitar 200 meter dari rumah SBY, Senin (27/7/2009) ini, mobil BHD pun diperiksa Paspampres dengan metal detector. Bagasi mobil BHD pun dibuka.

BHD tampak tidak keberatan mobilnya diperiksa oleh petugas. Mobil-mobil rombongan Kapolri juga tidak luput dari pemeriksaan. Bahkan pintu mobil-mobil rombongan BHD dibuka.

Jumlah personel Paspampres di Puri Cikeas lebih banyak dari biasanya. 3 panser baru pun terlihat di pintu masuk tersebut.

Selain penambahan personel, sebuah pos polisi baru juga dibangun di 100 meter sebelum pintu masuk Puri Cikeas. Sejumlah polisi tampak berjaga di pos tersebut.

(ken/iy)

Senin, 27/07/2009 15:02 WIB
4 Panser di Cikeas Diganti Produksi Dalam Negeri
Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Empat panser yang selama ini diletakkan di beberapa titik strategis di kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor, berganti wajah. Jika sebelumnya 4 panser yang dipajang adalah buatan luar negeri, saat ini panser yang disiagakan adalah buatan PT Pindad, Bandung, yang beberapa waktu lalu diserahterimakan kepada TNI.

Panser berjenis Anoa 6x6 tersebut tiba di Cikeas sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (27/7/2009). Keempatnya langsung diletakkan di tempat-tempat strategis termasuk di depan pintu gerbang Puri Cikeas. Sementara panser lama dibawa ke markas Paspampres di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Panser jenis angkut tersebut diserahterimakan dari PT Pindad ke TNI sekitar dua minggu lalu. Panser yang pembeliannya digagas oleh Wapres Jusuf Kalla tersebut dipesan sebanyak 40 buah.

Ke depan, penambahan panser akan dilakukan oleh pemerintah secara berkala.
(anw/nrl)
Senin, 27/07/2009 15:25 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Polri Belum Tindak Lanjuti Kesamaan dengan Bom Mindanao
Didit Tri Kertapati - detikNews

Ledakan 17 Juli menewaskan 9 orang. Video Terkait
RS Jakarta Tangani 11 Korban Ledakan Hotel
Foto Terkait
Bom Meledak di JW Marriott & Ritz Carlton Jakarta - Mabes Polri belum merasa perlu menindaklajuti informasi dari Filipina bahwa bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton mirip dengan yang ada di Mindanao. Prioritas saat ini adalah menangkap para pelaku dan otak peledakan bom 17 Juli itu.

"Informasinya baru kita terima, tapi itu informasi saja bukan prioritas. Sekarang prioritas kita bom Marriott-Ritz Carlton," ujar Kabidpenum Mabes Polri Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (27/7/2009).

Menurutnya informasi tersebut dipandang baik untuk dikembangkan. Tetapi untuk teknis pelaksanaan yang melibatkan 2 negara perlu koordinasi lebih lanjut, apakah harus bersifat Government to Government yang artinya melibatkan Deplu RI atau Police to Police melalui mekanisme perkumpulan Polisi ASEAN.

"Kita lihat juga substansinya, apakah bicara kasus atau perbandingan saja," jelasnya.

Menyinggung keberadaan istri Noordin M Top yang dikabarkan saat ini berada di Jakarta, Ketut tidak memberikan jawaban jelas. Dia hanya menyatakan pemeriksaan terhadap semua yang dianggap punya informasi yang patut diklarifikasi terkait ledakan bom dilakukan 7x24 jam oleh tim penyidik.

"Soal keberadaannya, itu nanti akan dijelaskan. Perlu ditegaskan bahwa perlu dilakukan klarifikasi supaya nanti jelas posisi, kedudukan dan keterkaitan seseorang dalam tindak terorisme," jawab Ketut. (lh/nrl)
Senin, 27/07/2009 16:31 WIB
Bom Mariott & Ritz-Carlton
Nasir Abas: JI Rekrut Anak-anak & Remaja Karena Lebih Penurut
Robert - detikNews

Samarinda, - Jamaah Islamiyah (JI), yang disebut sebagai bagian dari jaringan Al Qaeda di Asia Tenggara ditengarai kini beralih pola rekruitmen. Mereka lebih memilih merekruit remaja dan anak-anak karena gampang diatur.

"Anggota baru anak-anak sampai remaja, mereka (JI) lebih senang. Karena mudah diatur daripada orang dewasa," kata mantan pimpinan JI, Nasir Abas kepada wartawan di kantor Gubernur Kaltim, Jl Gadjah Mada Samarinda, Senin (27/7/2009).

Nasir juga mempercayai, Noordin M Top dan jaringannya masih berada di Indonesia dan berada di tempat persembunyian yang tidak diketahui aparat kepolisian dan intelejen, setelah berhasil meledakkan bom di Jakarta.

"Mereka juga tetap bisa saja berkeliaran di pelabuhan-pelabuhan resmi, angkutan umum sampai kendaraan pribadi," imbuhnya.

Sedang sasaran pemboman, Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton diakui Nasir, tidak jauh berbeda dengan keinginan JI yang menginginkan perhatian dunia melalui serangan terorisnya terhadap simbol-simbol negara asing.

Terlebih lagi militer Amerika Serikat semakin diperkuat di Afganistan dengan menekan pasukan Taliban dan Al Qaeda yang akhirnya memicu Noordin M Top untuk melancarkan aksi
teroris.

"Di Indonesia, JW Marriot menjadi perhatian dunia. Apalagi Ritz Carlton akan menjadi tempat menginap Manchester United di Jakarta. Osama (pimpinan Al Qaeda) pun akan senang mendengar aksi tersebut," terang Nasir.

Selain itu, pemboman juga untuk mempermalukan aparat keamanan. "Karena setelah bom Bali aparat melakukan pengamana ketat," tutupnya.

(ndr/gah)

Senin, 27/07/2009 17:17 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Berbatasan dengan Malaysia, Kaltim Rawan Masuknya Teroris
Robert - detikNews
Jakarta - Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu jalan masuk teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) ke sejumlah wilayah di Indonesia. Kaltim tepatnya di wilayah Nunukan, berbatasan langsung dengan Malaysia.

Hal itu disampaikan mantan anggota JI, Nasir Abas kepada wartawan usai tampil dalam rapat koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan di kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (27/7/2009).

"Kaltim jadi daerah transit karena wilayahnya berbatasan dengan Malaysia," kata Nasir.

Kerawanan di daerah perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, juga dialami Nasir. Tahun 2000-2002, Nasir berhasil lolos memasuki Nunukan, Kaltim dengan memalsukan identitas paspor dan menggunakan KTP Palsu.

Saat itu, Nasir mengaku memiliki 2 nama samaran yaitu Edi Sugiarto dan Edi Mulyono. "Memalsukan identitas seperti itu sudah mahir dilakukan anggota JI untuk mengelabui petugas seperti yang terjadi di perbatasan," ujarnya.

Nasir Abas merupakan anggota JI yang direkrut di Malaysia, tahun 1980-an. Noordin M Top, merupakan juniornya setelah bergabung dengan JI sekitar tahun 1997 di Johor Malaysia.

Pada tahun yang sama, Nasir memilih hijrah ke Sabah dan putus kontak dengan JI. Abbas menjabat Ketua Wilayah Ketiga meliputi Sabah Malaysia, Kaltim, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Mindanao, Filipina Selatan.

"Setelah saya berkomentar seperti ini, memang ada saja ancaman-ancaman dari anggota JI yang ingin mencelakakan saya," akui Nasir.

Abas pernah merakit senjata dan bom. Selama 6 tahun di Afghanistan, 3 tahun diantaranya mengikuti kuliah di Akademi Militer Mujahidin dan 3 tahun lagi mengajar di Akmil tersebut.

Di Indonesia, JI memiliki tempat pelatihan di Poso dan Ambon. Lantas bagaimana dengan kegiatan pelatihan serupa di Kaltim seperti sasaran tembak wajah SBY?

"Saya tidak komentar dulu soal itu," pungkasnya.

Sementara di tempat yang sama, Gubernur Kaltim, Awang Farouk Ishak membenarkan hingga saat ini sistem kependudukan di Indonesia masih tidak maksimal.

"Saya saja punya 3 KTP. Padahal orangnya cuma 1," kata Awang.

(gus/gus)
Senin, 27/07/2009 17:18 WIB
Venezia, Italia
KBRI Roma Lancarkan Kampanye Indonesia Aman
Eddi Santosa - detikNews

Foto: Mus Venezia - Selain jemput bola memberi pelayanan kekonsuleran kepada 380 ABK Indonesia, tim KBRI Roma juga melakukan kampanye Indonesia aman kepada 1800 turis asing demi membatasi dampak bom Ritz-Carlton dan Marriott Jakarta.

Tim dipimpin Wakil Kepala Perwakilan (Wakeppri) RI Roma, Yuwono A. Putranto dan Sekretaris II Protokol Konsuler June Kuncoro Hadiningrat menyambut 380 ABK Indonesia saat kapal pesiar mewah Holland America Cruise Line "Oosterdam" sandar di Venezia, Italia.

"Wakeppri menjelaskan situasi aman Jakarta dan Indonesia pada umumnya, serta langkah-langkah pemerintah pasca peristiwa Ritz-Carlton dan JW Marriot, agar para calon turis tetap melanjutkan rencana liburannya ke Indonesia dengan rasa aman," Konselor Pensosbud Musurifun Lajawa kepada detikcom (26/7/2009).

Setelah mengadakan pertemuan dengan Kapten dan Manajemen kapal, tim berdialog dengan ABK Indonesia mengenai hal-hal terkait dengan hak dan kewajiban ABK sebagai WNI maupun sebagai pekerja asing, terutama keadaan darurat seperti kecelakaan atau kematian yang juga sudah sering ditangani KBRI.

Disampaikan juga kebijakan mengenai tugas-tugas Perwakilan RI dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI di luar negeri, termasuk para ABK.

Ditekankan bahwa terkait hal ini sangat penting untuk selalu melakukan kontak atau lapor diri ke Perwakilan RI terdekat. Dengan demikian keberadaan WNI di negara akreditasi selalu dapat terpantau, sehingga cepat dijangkau apabila sewaktu-waktu menghadapi situasi yang memerlukan bantuan Perwakilan RI.

Para ABK dan pihak manajemen menyambut baik pertemuan dan menilai kunjungan tersebut dapat memperkuat semangat kerja ABK Indonesia karena mereka merasa ada perhatian dari Perwakilan RI.

"Wajah para ABK Indonesia terlihat gembira, saat mereka menerima dan membuka oleh-oleh dari KBRI Roma berupa sejumlah majalah berita dan tabloid Indonesia untuk dibaca bersama di common room," demikian Musurifun.

Pihak manajemen, ABK dan KBRI sepakat untuk saling meningkatkan komunikasi. Para ABK akan mengirimkan laporan dan foto kegiatan perayaan HUT RI 17 Agustus mendatang saat kapal Holland America Cruise Line "Oosterdam" berada di laut lepas.

Menurut Kapten kapal yang WN Belanda, kegiatan ABK Indonesia memperingati HUT RI selalu didukung serta difasilitasi oleh manajemen kapal. Kegiatan itu tiap tahun berlangsung meriah dan menjadi atraksi tersendiri bagi penumpang "Oosterdam".

(es/es)

Senin, 27/07/2009 17:25 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Kapolda Jabar Akan Kunjungi Rumah Ibrohim
Reno Nugroho - detikNews
Jakarta - Keberadaan Ibrohim alias Aam masih misterius. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Timur Pradopo pun akan mendatangi rumah Florist Hotel Ritz-Carlton itu di Desa Sampora, Blok Kliwon, Kecamatan Cilimus, Kuningan Jawa Barat.

"Kami dapat informasi, Pak Kapolda besok akan datang ke Kuningan. Kami hanya melakukan persiapan saja. Rencananya beliau juga akan bermalam disini" Ujar Kapolsek Cilimus, AKP Iskandar Muda saat dihubungi detikcom, Senin (27/7/2009).

Belum diketahui tujuan kunjungan tersebut. Namun beredar kabar kunjungan
Kapolda terkait status Ibrohim yang kini sedang dicari oleh tim Densus 88
Mabes Polri.

Sementara itu, Rumah Ibrohim hari ini tampak sepi. Hanya sejumlah wartawan
saja yang berusaha mengambil gambar rumah. Para penghuni rumah juga belum mau memberikan keterangan seputar status Ibrohim yang kini sedang dalam pencarian tim mabes Polri.

(gus/gus)
Senin, 27/07/2009 17:39 WIB
Masih Serak, SBY Berkantor di Cikeas
Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Flu berat yang menyerang Presiden SBY sejak akhir pekan lalu belum juga sirna. Atas rekomendasi tim dokter kepresidenan, SBY masih harus beristirahat di kediaman pribadinya sembari menjalankan tugas-tugas rutin.

"Beliau masih istirahat hari ini. Tapi kondisinya makin baik, suaranya masih agak serak," kata Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/7/2009).

Meski masih harus beristirahat, Andi menegaskan tidak ada yang serius dalam kondisi kesehatan SBY. Buktinya SBY masih bisa hadir sebagai capres dalam tahapan penetapan relapitulasi hasil Pilpres 2009 di Kantor KPU pada Sabtu (25/7/2009) lalu.

Lalu pada Minggu (26/7/2009), SBY menghadiri kejuaraan golf internasional di BSD, Serpong, Tangerang. "Ini bentuk dukungan kegiatan internasional bisa terus berlangsung pasca aksi teroris," imbuh Mallarangeng.

Karena bekerja dari kediaman pribadi, maka pekerjaan rutin SBY pun terpaksa berlangsung di sana. Salah satunya adalah menerima kedatangan Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang melaporkan adanya perkembangan dari proses penyelidikan kasus ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz- Carlton serta pengejaran para tersangka.

"Kapolri melaporkan update orang-orang yang terkait, situasi akhir pengejaran dan kemajuan yang telah dicapai. Soal Noordin M. Top akan terus dikejar," ujar Mallarangeng yang menolak memberikan detail laporan dengan alasan bukan kewenangan dirinya.

(lh/iy)

Senin, 27/07/2009 18:08 WIB
Memburu Noordin M Top
Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Buru Teroris
Muhamad Aminudin - detikNews

Malang - Kepolisian Daerah Jawa Timur telah membentuk Tim Khusus dalam melakukan perburuan jaringan teroris di wilayah Jawa Timur. Tim Khusus ini dalam melakukan pelacakkannya hingga ke tingkat RT (rukun tetangga) dan RW (Rukun warga).

"Kami telah membentuk tim khusus untuk melacak jejak teroris yang bersembunyi di wilayah Jawa Timur. Cara kerja tim itu menggali data hingga tingkat RT dan RW," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bahrul Alam selesai membuka Samsat Corner di Mall Olympic Garden (MOG) Kota Malang, Senin (27/6/2009).

Selain melakukan pelacakkan data hingga tingkat RT dan RW. Tim Khusus tersebut juga melakug kan sosiliasasi tentang antisipasi masuknya jaringan teroris ke pemukiman warga.

Diharapkan, dengan jalan itu peran serta masyarakat akan tercipta dalam mewaspadai adanya pelaku terorisme di wilayahnya. "Kita juga libatkan masyarakat dalam kewaspadaan memburu pelaku terorisme," ungkapnya.

Menurut mantan Wakadiv Humas Mabes Polri ini, pengawasan ketat juga masih terus dilakukan mulai dari obyek vital, mal, serta hotel yang berada di Jatim. "Sampai sekarang kita terus perketat pengawasan," imbuhnya.

Kapolda menambahkan, sekarang ini untuk wilayah Jawa Timur tengah kondusif dari isu serangan terorisme. Dari sebelumnya Siaga I dalam bahaya ancaman teroris. Namun, kewaspadaan masih terus ditingkatkan. "Kita tidak boleh terlena," katanya.

(gik/ndr)
Senin, 27/07/2009 18:08 WIB
Bom Marriott dan Ritz-Carlton
Andi Bantah SBY Akan Copot Kapolri
Anwar Khumaini - detikNews

Video Terkait
SBY Kunjungi Korban Bom di RS MMC
Foto Terkait
Bom Meledak di JW Marriott & Ritz Carlton Jakarta - Sejauh ini belum ada pejabat tinggi Polri mundur dari jabatannya menyusul terulangnya serangan terorisme di Jakarta. Pertemuan antara Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) dengan Presiden SBY juga tidak membahas pencopotan pejabat Polri.

"Bukan (membahas pencopotan). Tadi dibahas kemajuan yang telah dicapai serta usaha yang akan dilakukan," kata Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/7/2009).

Andi saat itu ditanya mengenai isu pencopotan pejabat Polri terkait bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

Menurut Andi, kedatangan BHD ke kediaman pribadi SBY untuk melaporkan perkembangan proses penyelidikan kasus ledakan bom yang menelan 9 korban jiwa itu. Presiden memberikan sejumlah arahan terhadap apa yang perlu dilakukan agar semua yang terlibat dalam aksi teror 17 Juli 2009 lalu itu bisa ditangkap dan diadili.

"Kita minta sesegera mungkin pelakunya ditangkap, siapa pun yang selama ini mungkin masih lolos. Masyarakat agar membantu aparat kepolisian, karena terorisme musuh bersama," papar Mallarangeng.

(lh/iy)

Senin, 27/07/2009 18:19 WIB
Memburu Noordin M Top
Noordin Diduga Pernah 6 Bulan 'Istirahat' di Malang
Muhamad Aminudin - detikNews

Malang - Sinyalemen Noordin M Top pernah menetap dan tinggal di Kota Malang, terus bergulir. Buronan nomor wahid Mabes Polri ini bahkan dipastikan telah tinggal selama enam bulan di wilayah Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Menurut sumber detikcom, Noordin M Top pernah tinggal di rumah Hendrawan (50), buronan asal Singapura yang telah tertangkap di Solo oleh Densus 88 Anti Teror 21 Juni 2009 lalu itu.

Selama kurang lebih enam bulan buronan asal Malaysia itu menempati rumah di Perum Citra Pesona Buring Blok D 6/18, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, sebelum mengontrak di Batu Juni 2008 lalu.

Semua ini,, menurut sumber yang berdinas di kesatuan TNI AD di Malang ini, dari hasil pemeriksaan terhadap kroni-kroni Noordin yang sudah tertangkap lebih dulu.

"Tepatnya pada bulan keenam tahun 2008 lalu, Noordin mulai tinggal di rumah tersebut. Itu semua hasil keterangan dari jaringan Noordin yang sudah tertangkap," ujar sumber berpangkat kapten infantri ini.

Ditambahkan dia, selama itu juga Noordin diduga kuat pernah mengadakan pertemuan dengan Hendrawan dan para pelaku teroris lain di rumah itu.

Ditanya model penyamaran Noordin dalam persembunyian di Kota Malang, lelaki bertubuh kekar ini enggan menjabarkan, demi kepentingan penyelidikan. "Jelas mereka melakukan penyamaran selama di sini (Malang,red)," jelasnya.

Sementara itu Danrem 083 Baladhika Jaya Kolonel Infantri Ferdinand Setiawan ditemui detikcom, ketika menghadiri lauching Samsat Corner di Malang Olympic Garden (MOG), Senin siang, menuturkan, Malang sangat mungkin menjadi tempat persembunyian para pelaku teroris.

Jika dilihat dari kondisi geografis, wilayah Malangcocok untuk tempat peristirahatan. Makanya pada tahun 2005, gembong pelaku terorisme yaitu Dr Azahari diketahui berada di Malang dan berhasil digerebek di tempat persembunyiannya di Batu.

"Malang ini cocok untuk istirahat. Bagi mereka (teroris) sangat mungkin tinggal di sini untuk istirahat atau merancang rencana," katanya.

Menurut Ferdinand, saat ini pantauan ketat di seluruh wilayah Malang telah dilakukan, baik itu Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu, terutama di wilayah pemukiman penduduk. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya para pelaku teroris dan menyusup di lingkungan masyarakat.

"Makanya kini perketat pengawasan sejak di tingkat RT dan RW. Agar tidak lagi ditemukan para pelaku terorisme menyusup dan tinggal di Malang," tegasnya.
(gik/ndr)
Senin, 27/07/2009 21:23 WIB
Memburu Noordin M Top
Sambil Terisak, Ayah Maruto Minta Anaknya Serahkan Diri
Rachmadin Ismail - detikNews

tvone.co.id Jakarta - Pemuda yang diduga sebagai kaki tangan Noordin M Top, Maruto, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya. Untuk itu, pihak keluarga meminta agar Maruto segera menyerahkan diri pada polisi.

"Kepada anak saya, pulanglah. Keluarga menantimu, saya akan mengantarmu untuk menyerahkan diri kepada polisi," kata ayah Maruto, Sujono saat diwawancarai TVone, Senin (27/7/2009).

Sambil terisak, Sujono mengaku sangat merindukan anaknya. Ia merasa Maruto telah disesatkan oleh Noordin. Termasuk soal dugaan keterlibatan dalam pengeboman di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott.

Sujono juga mengaku siap menembak Noordin dengan tangannya sendiri jika diperlukan. Gara-gara Noordin, harapan anaknya untuk menjadi dokter pupus sudah.

"Saya kalau disuruh polisi siap menembak Noordin, karena dia sudah menyesatkan anak saya," tegasnya.

Ia pun berharap, jika nanti Maruto sudah menyerahkan diri, tidak akan diperlakukan seperti teroris. Pendekatan keagamaan harus lebih diutamakan.

"Jangan pakai pendekatan keamanan dan kekerasan," tegasnya.

(mad/gah)
Senin, 27/07/2009 22:40 WIB
Hotel Grand Indonesia Diancam Bom
Aprizal Rahmatullah - detikNews

ilustrasi Jakarta - Ancaman teror bom terus terjadi. Kali ini hotel Grand Indonesia diancam bom oleh seorang pria yang tidak dikenal.

Informasi yang dihimpun detikcom , ancaman diterima pada pukul 19.50 WIB, Senin (27/7/2009), oleh resepsionis hotel. Penelepon misterius tersebut mengaku telah menaruh bom di dalam hotel.

Hingga pukul 22.00 WIB, penyisiran masih terus dilakukan oleh tim gegana Polda Metro Jaya. Sedikitnya ada 15 personel bersenjata lengkap yang diterjunkan ke lokasi. Belum ada evakuasi yang dilakukan oleh manajemen hotel bagi para pengunjung.


(mad/mad)

Senin, 27/07/2009 22:50 WIB
Sisir 30 Menit, Gegana Tidak Temukan Bom di Hotel Grand Indonesia
Aprizal Rahmatullah - detikNews

ilustrasi Foto Terkait
Gedung Sona Topas Diancam Bom Jakarta - Tim gegana Polda Metro Jaya memastikan tidak ada bom di Hotel Grand Indonesia. Ancaman tersebut hanya isapan jempol semata.

"Nggak ada, tadi sudah disisir hasilnya nihil," kata petugas keamanan hotel Budi saat ditemui detikcom di lokasi, Senin (27/7/2009).

Penyisiran tersebut berlangsung sekitar 30 menit. Area yang disisir pun hanya bagian luar hotel saja.

Sebelumnya, beberapa gedung di kawasan Jakarta mengalami berbagai ancamana bom. Pekan lalu, Gedung Wisma Bakrie 2 di kawasan Kuningan juga diancam bom. Namun setelah disisir, hasilnya nihil.

Teror bom kembali marak setelah tragedi pengeboman Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott. Dalam insiden tersebut, 9 orang tewas dan 60 orang luka-luka. Polisi kini terus memburu pelaku pengeboman.

(mad/mad)

Tidak ada komentar: