Rabu, 19 Agustus 2009

Kamis, 20/08/2009 01:51 WIB
Tommy Calon Ketum Golkar
Priyo: Boleh Maju, Asal Sesuai persyaratan
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Partai Golkar akan menerima siapapun kader yang siap maju dalam bursa pencalonan ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) pada Oktober mendatang. Hanya saja, kader tersebut harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, tak terkecuali Tommy Soeharto.

"Dalam Munas ini, ada persyaratan administrasi dan pernah menjadi anggota selama 10 tahun dan mempunyai prestasi, dedikasi dan tidak tercela," ujar Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso.

Hal itu dikatakan dia usai rapat pengurus harian DPP di kediaman Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2009).

Menurut Budi, dalam Munas nantinya akan ada tata tertib yang mengatur tentang syarat menjadi ketua umum partai beringin tersebut.

"Kita juga lihat track recordnya,"pungkasnya.

Sebelumnya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto menyatakan siap mencalonkan diri sebagai salah satu calon ketua umum partai Golkar. Musyawarah Nasional sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 4-7 Oktober di Provinsi Riau.

(fiq/lrn) Kamis, 20/08/2009 01:18 WIB
5 Keteladanan Indonesia di Mata Dunia
Eddi Santosa - detikNews

Dubes Mohamad Oemar
Roma - Setelah berhasil melakukan reformasi di segala bidang dalam 10 tahun terakhir, bangsa Indonesia sekarang ini bisa bangga bahwa dunia kini memandang Indonesia sebagai teladan.

Hal itu disampaikan Dubes RI Roma merangkap Malta, Siprus, FAO, WFP, IFAD dan UNIDROIT, Mohamad Oemar dalam amanat yang disampaikan pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Roma, Italia (17/8/2009).

"Dunia kini memandang Indonesia sebagai teladan, baik sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, sebagai jembatan antara Islam dan Barat, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara," papar Oemar, seperti disampaikan Musurifun Lajawa kepada detikcom kemarin.

Selain itu, menurut Oemar Indonesia juga dipandang sebagai negara yang sukses melakukan transformasi sosial politik dengan tetap menjamin kebebasan, pluralisme dan toleransi.

Indonesia-Italia

Dalam konteks hubungan Indonesia–Italia, Dubes Oemar mengemukakan berbagai kemajuan hubungan kedua negara, terutama dalam bidang perdagangan dan investasi.

Pemerintah Italia juga memberikan apresiasi terhadap peran penting Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan di dunia internasional, termasuk dalam upaya bersama memecahkan masalah-masalah global di bidang keuangan dan perubahan iklim.

"Juga di bidang energi dan ketahanan pangan, sebagaimana tercermin dari undangan Italia, sebagai Presiden G8, kepada Indonesia untuk menghadiri KTT G8 di L’Aquila pada Juli 2009," demikian Oemar.

Oemar mengajak rakyat Indonesia untuk turut menjaga dan memajukan berbagai perkembangan positif tersebut, baik di tanah air maupun dalam hubungan dengan Italia, dengan mengukuhkan tekad bersama untuk bekerja lebih sungguh-sungguh dan saling bahu-membahu demi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera.

Upacara bendera ditutup dengan aubade lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan para suster Indonesia yang bertugas di Vatikan, diselingi pembacaan puisi. Sesi ini dirasakan sempat menggetarkan sanubari dan semangat kebangsaan sekitar 350 peserta upacara, termasuk Dr. Sonny Keraf, anggota DPR–RI dan mantan Menteri Lingkungan Hidup.

Tradisi

KBRI Roma menggelar kegiatan bersama peringatan HUT RI secara bergilir dengan KBRI Vatikan sejak 2008. Tradisi ini dirintis untuk memupuk semangat kebersamaan, persatuan dan kerjasama lebih erat antara masyarakat Indonesia di kedua negara akreditasi.

Perayaan HUT RI ke-64 dimeriahkan dengan panggung gembira dan lomba karaoke, berbagai lomba olahraga, busana terbaik, kerapihan ruang kerja serta pemilihan local staff of the year dan ramah tamah bagi seluruh masyarakat Indonesia di Italia dan Vatikan.

Sebagai upaya untuk mendorong semangat putra-putri WNI di Italia untuk mendalami kebudayaan Indonesia serta mendukung kegiatan-kegiatan promosi citra Indonesia, KBRI Roma juga memberikan penghargaan dan bingkisan khusus kepada Duta-duta Kecil yang telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan promosi kebudayaan.

(es/es)
Kamis, 20/08/2009 00:11 WIB
Dinilai Netral, Andi Mattalatta Jadi Ketua Panitia Munas Golkar
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) yang akan dilangsungkan di Riau, 4-7 Oktober mendatang, Partai Golkar terus melakukan persiapan hajatan 5 tahunan tersebut. Sebagai Ketua Panitia, DPP Partai Golkar telah menetapkan Ketua DPP Andi Mattalatta sebagai ketua panitia.

"Ketuanya pak Andi Mattalatta. Diambil dari ketua DPP yang dianggap tidak berpihak pada siapapun," ujar Ketua DPP Golkar Firman Subagyo usai rapat pengurus harian di kediaman Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2009).

Selain itu, yang menjabat Steering Committee (SC) dalam forum tertinggi partai beringin tersebut adalah Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif dan Organizer Committe adalah Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Masagus Uzwar Fatommy Asaari.

"Tugas komponen itu adalah untuk segera melakukan pengecekan dilakukan di lapangan. Hal karena ini menyangkut musyawarah dan hajat besar," kata dia.

Menurut Firman, kesiapan daerah serta kelengkapan kepanitiaan juga harus segera diselesaikan oleh ketiga komponen di atas.

"Kata Pak ketua umum, ada dua kelompok besar yaitu dari Ical (Aburizal Bakrie) dan Surya Paloh, sehingga komposisi kepanitiaan harus dari kedua belah pihak sehingga tidak ada konflik," jelasnya.

Firman pun mengapresiasi pikiran Jusuf Kalla dengan usulan pembagian komposisi kepanitiaan pada Munas nanti. "Itu spiritnya bagus sehingga ada kebersamaan," pungkasnya. (fiq/lrn)

Tidak ada komentar: