Senin, 17 Agustus 2009

Selasa, 18/08/2009 12:23 WIB
Pemenang Pilpres 2009
MPR Sambut Baik Penetapan KPU Atas SBY-Boediono
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Ketua MPR Hidayat Nurwahid menyambut baik langkah KPU yang menetapkan capres-cawapres terpilih dalam pilpres 2009. Penetapan kemenangan SBY-Boediono akan menjadi titik balik dari pembangunan bangsa setelah terjadi tarik-menarik. Kisruh selama pemilu berjalan harus dianggap sebagai pelajaran berharga dari dinamika demokrasi.
"Kita bersukur tahapan pilpres sudah selesai. Biarlah ini menjadi pembelajaran demokrasi," ujar Hidayat seusai menghadiri penetapan capres-cawapres terpilih pemenang Pilpres 2009 di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2009).
Mengenai banyaknya persoalan selama pelaksanaan pilpres, Hidayat meminta semua masalah yang muncul saat itu dijadikan sebagai bahan pelajaran dan kritik membangun. Hal ini untuk menjadikan pelaksanaan pemilu selanjutnya menjadi lebih baik.
Saat ditanya mengenai isu kursi kabinet SBY, Hidayat menolak berkomentar. Menurutnya, persoalan kabinet adalah kewenangan SBY. "Siapa yang bilang PKS dapat kursi banyak, kita lihat saja fakta-faktanya nanti," pungkasnya. (van/yid)
Selasa, 18/08/2009 12:40 WIB
Ketua KPU Lega Tetapkan SBY-Boediono Sesuai Jadwal
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Foto Terkait
'Museum Pemilu 2009' di KPU Jakarta - Penetapan SBY-Boediono sebagai presiden dan wapres terpilih berlangsung lancar. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengucapkan rasa syukur. "Iya, paling tidak sesuai dengan jadwal kita yang ditetapkan dalam rapat yang lalu. Alhamdullilah hari ini, KPU sudah menetapkan secara resmi presiden dan wakil presiden terpilih," kata Hafiz.
Hal ini disampaikan dia usai penetapan presiden dan wapres terpilih di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2009). Langkah terakhir, kata dia, tinggal pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober mendatang di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hafiz menjelaskan, KPU saat ini sedang menyelesaikan pemilu legislatif tentang penghitungan tahap ketiga. KPU berkoordinasi dengan Sekjen MPR, DPD dan DPR RI. "Insya Allah akan ada orientasi untuk anggota DPR RI dan DPD. Waktunya belum ditetapkan pasti, tetapi insya Allah 3-4 hari. Jadi sebelum pelantikan akan ada orientasi. Pelantikan tetap tanggal 1 Oktober 2009," kata Hafidz. (aan/nrl)
Selasa, 18/08/2009 12:46 WIB
Keluarga Amrozi Cs Tak Pernah Terima Wasiat Soal Pembunuhan SBY
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Kelompok Noordin M Top disebutkan mengincar Presiden SBY jadi target bom. Sempat muncul dugaan tindakan diambil karena adanya wasiat seperti itu dari trio bomber Amrozi Cs yang sudah dieksekusi. Tapi keluarga menyangsikan. "Wasiat-wasiat yang berhubungan dengan tindakan itu tidak pernah kami terima, kami tidak pernah melihat," kata saudara Amrozi, Ustadz Chozin, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (18/8/2009).
Dia menegaskan, semua wasiat yang diberikan Amrozi dan Muklas, termasuk Imam Samudera selalu dipublikasikan kepada media. Dan di sana tidak ada instruksi untuk melakukan perbuatan seperti itu. "Kalau ada isu atau wacana itu, hak mereka saya tidak mencampuri. Kalau untuk keluarga tidak ada, kalau untuk teman-temannya wallahualam," tutupnya. Menjelang Amrozi cs akan dieksekusi, November 2008 lalu, beredar wasiat 3 terpidana mati bom Bali, Muklas, Amrozi dan Imam Samudra. Salah satu isi wasiat itu yakni agar menyatakan perang kepada orang yang terlibat dalam eksekusi mereka termasuk SBY dan JK. Pengacara Amrozi cs, Mahendradatta telah menyatakan wasiat itu palsu. Namun belakangan wasiat palsu itu seperti mendapat pembenaran. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD), awal Agustus 2009 lalu, menyatakan SBY menjadi target pengeboman teroris. (ndr/iy)
Selasa, 18/08/2009 12:54 WIB
Jelang Munas Golkar
Kubu Ical Waspadai Adu Domba Ical-JK
Muhammad Nur Hayid - detikNews
Jakarta - Menjelang Munas Golkar di Riau, banyak isu beredar di tubuh partai beringin. Kubu Ical dikabarkan sedang menggalang kekuatan untuk menolak laporan pertangungjawaban (LPJ) kepengurusan Jusuf Kalla (JK) dalam Munas. Juru bicara Ical, Lalu Mara Satriawangsa, isu itu dinilai sebagai upaya mengadu domba antara JK dan Ical. "Sekarang ada banyak isu yang mengadu domba Pak Ical dengan Pak JK. Isu itu jelas tidak benar, karena kegagalan dan keberhasilan pengurus itu kolektif," kata Lalu kepada detikcom Selasa, (18/8/2009). Menurut Lalu, hubungan antara JK dan Ical saat ini sedang bagus-bagusnya. Buktinya dalam Rapimnas Golkar yang lalu, hanya Ical yang diberi JK kesempatan untuk menyampaikan gagasan dan pandangannya tentang Golkar. Sementara Surya Paloh yang juga hadir tidak diberi kesempatan berpidato. "Kalau kita lihat dalam Rapimnas lalu, bagaimana Pak JK hanya mempersilakan Pak Aburizal Bakrie yang bicara. Itu pertanda bahwa Pak JK ingin mengatakan, ini calon kuat, calon pemimpin Golkar. Yang lain (Surya Paloh) tidak diberi kesempatan," paparnya. Orang kepercayaan Ical ini menjamin LPJ kepengurusan JK akan diterima dalam Munas di Riau 4 Oktober mendatang. Saat ini kubu Ical, lanjutnya, sedang waspada dengan berbagai upaya adu domba yang akan merusak Golkar. "Iya (terima). Atas dasar apa untuk menolak, nggak ada. Masalahnya kita sekarang sedang mewaspadai itu (adu domba)," paparnya. Saat ditanya apakah kubu Ical akan merangkul semua kekuatan yang ada di Golkar jika nantinya dipercaya sebagai nahkoda, Lalu menjawab tegas,"Kita akan merangkul semua. Golkar itu satu kapal, kaptennya satu. Jadi kalau ingin besar ya harus dirangkul semua," pungkas staf khusus Menkokesra ini. (yid/iy)

Tidak ada komentar: