Kamis, 20 Agustus 2009

Kamis, 20/08/2009 07:38 WIB
Bom Marriott dan Ritz-Carlton
Istri Syaifudin Zuhri Buka Cadar
Gagah Wijoseno - detikNews

Syaifudin bersorban (foto: eksklusif detikcom)
Jakarta - Kholifah Sari, istri Syaifudin Zuhri alias Saifuddin Jaelani, sudah kembali ke pangkuan orangtuanya. Ibu dua anak ini juga menanggalkan cadarnya.

Pemandangan ini terlihat saat perempuan yang dipanggil Olip ini diwawancara Metro TV. Wawancara Kholifah ditayangkan stasiun TV tersebut secara berulang-ulang, Rabu (19/8/2009).

Salah seorang wartawan MetroTV mengaku perlu perjuangan keras untuk bisa mendapatkan wawancara dengan istri Syaifudin itu. Sebab, Kholifah sebelumnya tidak mau diwawancara oleh wartawan dan masih menutup diri di rumah orangtuanya di Kelurahan Perbutulan, Sumber, Kabupaten Cirebon.

Saat diwawancara dan disorot kamera, Kholifah sudah menanggalkan cadarnya. Dia hanya mengenakan jilbab biasa warna putih. Wajahnya terlihat begitu jelas tanpa kain penutup di mukanya. Saat dia berbicara, di layar televisi tertulis 'Kholifah Sari'.

Kholifah mengaku terkejut atas dijadikannya suaminya sebagai buron oleh polisi dalam kasus peledakan bom di JW Marriott Jakarta dan The Ritz-Carlton. Dia tidak mengetahui aktivitas suaminya terkait jaringan terorisme.

Yang dia tahu, suaminya hanyalah penjual obat herbal dan ahli bekam. Saat ini, Kholifah tidak tahu di mana suami berada. Sejak empat bulan lalu, tidak ada kontak Kholifah dengan Syaifudin.

Kholifah dinikahi Syaifudin pada 25 Juli 2000 lalu. Saat itu, Syaifudin berumur 23 tahun dan Kholifah berumur 22 tahun. Pernikahan kedua insan ini tercatat di KUA Sumber.

Setelah menikah, Syaifudin kemudian mengajak Kholifah pergi. Suami istri ini hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kini, keduanya dikaruniai dua orang anak.

Sebelum menikah dengan Syaifudin, Kholifah yang merupakan santri dari sebuah pesantren yang ada di dekat rumahnya itu hanya mengenakan jilbab biasa. Namun, setelah dinikahi Syaifudin, Kholifah mengenakan cadar.

Jejak terakhir Syaifudin-Kholifah terendus di Gugus Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan, Kabupaten Kemang, Kabupaten Bogor. Mereka hidup di perumahan ini sejak akhir 2007 hingga April 2009.

Di perumahan ini, Syaifudin menjadi imam Masjid As Surur. Dia juga dekat dengan para remaja. Di perumahan ini pulalah, Syaifudin mengenal Dani Dwi Permana yang ia rekrut sebagai pelaku bom bunuh diri di JW Marriott Jakarta.

Mabes Polri telah menyebarkan identitas Syaifudin kepada pers. Mabes Polri menyebut Syaifudin sebagai Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad alias Ustad Syaifudin Zuhri alias Udin alias Soleh. (asy/nrl)
Kamis, 20/08/2009 08:14 WIB
Dukung TK Jadi Ketua MPR
PD Ingin PDIP Tidak Galak Seandainya Beroposisi
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Meski telah bersepakat memajukan Taufiq Kiemas (TK) sebagai Ketua MPR, namun antara PDIP dan Partai Demokrat tetap belum seiya sekata mengenai koalisi di pemerintahan.

Pengamat politik dari LIPI, Lili Romli, mengatakan dukungan yang diberikan Partai Demokrat terhadap pencalonan Taufiq Kiemas bukanlah tanpa arti. Menurutnya, bantuan dukungan itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan PDIP akan menjadi oposisi kembali.

"Kalau pun nanti diajak koalisi tidak mau, diharapkan bantuan tadi bisa menjadi bahan pertimbangan PDIP supaya tidak galak terhadap pemerintahan (mendatang)," kata Lili Romli saat dihubungi detikcom, Kamis (20/8/2009).

"Dalam politik tidak ada makan siang yang gratis," imbuhnya.

Kemarin malam, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo menemui Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di kediaman Mega, Jl Teuku Umar, Jakpus. Kedua partai besar ini meneguhkan kesepakatan untuk menyiapkan Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR.

Meski tidak langsung dilakukan oleh yang bersangkutan, Lili menilai, pertemuan malam itu juga ditujukan untuk rekonsiliasi antara SBY-Mega.

"Ini bisa menjadi awal untuk mecairkan ketegangan," pungkasnya.

(lrn/nrl)
Kamis, 20/08/2009 08:56 WIB
Megawati Sebaiknya Ucapkan Selamat ke SBY
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Megawati Soekarnoputri sebaiknya memberi ucapan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas kemenangannya di Pilpres 2009. Momen ini bisa dijadikan ajang rekonsiliasi mengingat sekarang ini adalah waktu terakhir bagi SBY ataupun Mega bertemu di kancah politik.

"Sebaiknya memang (Mega) mengucapkan selamat atas kemenangan SBY, karena keduanya akan regenerasi. Namun itu haknya Ibu Mega," kata pengamat politik dari LIPI Lili Romli saat dihubungi detikcom, Kamis (20/8/2009).

Seperti diketahui, dari para capres dan cawapres yang berlaga di Pilpres 2009, hanya Mega saja yang belum mengucapkan selamat atas kemenangan SBY. Suami Mega, Taufiq Kiemas, sudah mengucapkan selamat kepada SBY, hanya saja ia mengatasnamakan keluarga.

Menurut Lili, pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo dan Megawati semalam juga bisa dibaca sebagai awal menuju rekonsiliasi yang lebih besar.

"Kunjungan itu saya rasa bisa mengakhiri ketegangan supaya ke depannya cair," ujarnya.

Mengenai adanya deal politik antara Partai Demokrat dan PDIP soal pencalonan Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR, Lili mengatakan, hendaknya hal itu tidak akan mengurangi kekritisan PDIP seandainya banteng moncong putih itu tetap pada jalur oposisi.

"PDIP jangan sampai 'dijinakkan' dengan lobi-lobi itu," pungkasnya.

(lrn/nrl)
Kamis, 20/08/2009 09:22 WIB
Tommy Jadi Test Case Keluarga Cendana Terhadap Golkar
Irwan Nugroho - detikNews

Tommy Soeharto
Jakarta - Putra mantan presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, tertarik maju dalam bursa pemilihan ketua umum Partai Golkar. Namun, tampilnya Tommy ini dinilai hanya test case dari keluarga cendana.

"Tommy hanya test case terhadap akseptabilitas keluarga Cendana di Partai Golkar, apakah nama Soeharto dan keluarganya yang dulu penting bisa diterima kembali," kata pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Yulianto kepada detikcom, Kamis (20/8/2009).

Dikatakan Yuli, sejak Soeharto mangkat pada Januari 2008, keluarga Cendana sengaja 'tiarap' dari perpolitikan, khususnya di partai beringin. Kini, mereka ingin merebut pengaruh politik dengan memajukan Tommy sebagai uji coba.

Di Golkar, lanjutnya, Tommy berusaha memantapkan kekuatan politik lama yang pernah dibangun ayahnya lewat pendidikan kader. Dengan kata lain, Tommy sedang merajut kembali kesetiaan anak didik politik Soeharto di DPP Golkar terhadap keluarga Cendana.

Dengan tampilnya Tommy, kata Yuli, perebutan kursi ketua umum Golkar akan semakin sengit. Pertarungan posisi yang cukup prestisius itu nantinya menjadi pertarungan antara kalangan pengusaha, kaum muda, dan dinasti politik Cendana.

"Pengusaha akan diwakili oleh Surya Paloh dan Aburizal Bakrie, kaum muda ada Yuddy Chrisnandy, sedangkan keluarga Cendana diwakili oleh Tommy ini," pungkasnya. (irw/nrl)
Kamis, 20/08/2009 09:43 WIB
Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton
Arab Saudi Belum Bereaksi Atas Penangkapan Ali
Niken Widya Yunita - detikNews

ilustrasi (Dok.detikcom)
Jakarta - Pemerintah Arab Saudi belum bereaksi atas penangkapan Ali Muhammad alias Abah Ali, di Kuningan, Jawa Barat. Ali ditangkap karena diduga terkait pendanaan terorisme.

"Kalau ada tanggapan mereka akan menyampaikan, tapi untuk saat ini rasanya belum ada," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Teuku Faizasyah kepada detikcom, Kamis (20/8/2009).

Hingga kini Deplu juga belum menerima surat pemberitahuan Polri tentang penangkapan Ali. "Kita akan cek dulu," imbuh Faiz.

Menurut Faiz, umumnya Polri meminta bantuan Deplu untuk meneruskan informasi penahanan seseorang WNA ke negara asalnya. Namun dalam kasus terorisme, Faiz tidak mengetahui apakah prosedur itu tetap berlaku.

"Mungkin bisa ditanyakan ke kepolisian, apakah proses sudah selesai," kata Faiz.

Polisi mengaku menciduk Ali pada 17 Agustus. Namun berdasar penelusuran, Densus 88 menangkap Ali bersama penerjemahnya di Nagrek pada Selasa 18 Agustus. Polisi masih memeriksa status kewarganegaraan Ali, apakah benar warga Arab Saudi sesuai pengakuannya.

(nik/nrl)
Kamis, 20/08/2009 09:53 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Tugas Syahrir & Syaifudin Selundupkan Senjata dari Filipina Selatan
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Kakak beradik yang saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi, Mohamad Syahrir dan Syaifudin Zuhri adalah aktivis Negara Islam Indonesia (NII) non teritorial. Mereka bertugas menyelundupkan senjata dari Filipina Selatan.

"Kegiatannya selama ini ikut menyelundupkan senjata dari Filipina Selatan, mengirim orang ke sana dan kembali diterjunkan di daerah konflik Ambon dan Poso," ujar pengamat terorisme Dynno Chressbon saat dihubungi detikcom, Kamis (20/9/2009).

Menurut Dynno, Syahrir dan Syaifudin juga selalu berkordinasi dengan salah satu target yang dicari polisi yaitu Upik Lawanga.

"Mereka juga ikut tersangkut dalam penyiapan safe house Noordin M Top di Mampang, Jatiasih, dan kemudian Bogor," kata dia.

Selain itu, kakak beradik ini juga dicurigai oleh pihak kepolisian sebagai orang yang mempersiapkan penyerangan terhadap kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Mereka semuanya adalah veteran Poso,"pungkasnya. (fiq/iy)
Kamis, 20/08/2009 10:15 WIB
Noordin Diduga Berada di Perbatasan Kalimantan-Malaysia
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Keberadaan Noordin M Top yang saat ini diduga berada di perbatasan Kalimantan-Malaysia. Pasca Ledakan bom Mega-Kuningan pada Juli lalu, Noordin sudah berada di Surabaya, Jawa Timur, bersama kelompoknya.

"Sebelum ke perbatasan Kalimantan-Malaysia, kelompok Noordin diduga telah mempersiapkan safe house di Jatim pasca ledakan Mega-Kuningan," ujar pengamat
terorisme Dynno Chressbon saat dihubungi detikcom, Kamis (20/9/2009).

Dynno menjelaskan, peran ini bisanya dilakukan oleh Bagus Budi Pranoto, salah seorang DPO polisi.

"Dia juga disebut sebagai orang yang menyiapkan tempat pertemuan dengan Noordin di Jawa Timur,"pungkasnya. (fiq/iy)
Kamis, 20/08/2009 10:16 WIB
SBY Sampaikan Pidato Kemenangan di PRJ
Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nanti malam akan berpidato setelah ditahbiskan sebagai pemenang Pilpres 2009. Acara pidato itu diberi tajuk acceptance speech. Pidato tersebut diundur dua hari setelah jadwal sebelumnya yaitu 18 Agustus lalu.

Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan, sebagai presiden terpilih, SBY akan menyampaikan ucapan terima kasih pada rakyat dan pihak-pihak yang membantu terpilihnya SBY-Boediono sebagai presiden dan wapres terpilih periode 2009-2014.

"Pak SBY waktu itu masih sibuk mempersiapkan pidato kenegaraan, jadi lebih baik digelar tanggal 20 Agustus saja," kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng kepada detikcom, Kamis (20/8/2009).

"Presiden SBY akan pidato dalam kapasitasnya sebagai presiden terpilih. Itu acaranya Partai Demokrat," ujar Andi.

Menurut Andi, SBY akan mengundang semua partai koalisi pendukung SBY, relawan, tokoh masyarakat dan pihak-pihak yang mendukung kemenangan pasangan asal Jawa Timur ini.

"Ini tradisi dalam demokrasi di mana presiden terpilih menyampaikan pidato atas mandat yang diberikan kepadanya. Dengan selesainya pemilu ini, mandat diberikan kepada SBY-Boediono," kata Andi dalam kesempatan lain.

Undangan DPP Partai Demokrat menyatakan, acara akan berlangsung di kompleks Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2009). Acara akan dimulai pada pukul 18.00 WIB.
(anw/nrl)
Kamis, 20/08/2009 10:42 WIB
Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton
Bagus Dikenal Keras Sejak Kecil, Istrinya Bercadar
Rosidi - detikNews

dok detikcom
Kudus - Bagus Budi Pranoto masuk dalam DPO Mabes Polri dalam kasus peledakan bom di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriott. Sejak kecil, Bagus memang dikenal sebagai anak yang berkemauan keras.

Tidak ada yang istimewa dengan masa kecil Bagus. Dia layaknya anak kecil kebanyakan. Pendidikan dasarnya ditempuh di sebuah madrasah ibtidaiyah di kampungnya, Desa Mijen, Kecamatan kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di sebuah pondok pesantren di Sewon Kidul, Jepara.

Bagus juga berasal dari kalangan keluarga miskin. Bapaknya, Isman, mencari nafkah dengan berjualan karung untuk menjemur padi. Sedangkan ibunya, hanya buruh pabrik rokok. Mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup sederhana.

Meski berasal dari kalangan keluarga sederhana, Bagus mempunyai kecerdasa di atas rata-rata. Sejak kecil dia sudah pandai membaca Al Quran dengan baik.

"Anaknya cukup keras, apalagi kalau diganggu teman, dia pasti melawan. Tetapi ngajinya memang pinter," kenang Munsyarif, guru ngaji Bagus saat kecil, Kamis (20/8/2009).

Mengenai aktivitas Bagus setelah dia beranjak dewasa, warga setempat tidak ada yang tahu persis. Sebab seperti dituturkan di atas, setelah lulus madrasah ibtidaiyah, Bagus memang tak lagi tinggal di desa itu. Warga hanya tahu, Bagus telah menikah dengan wanita bercadar. Bagus selalu membawa istrinya saat menengok orang tuanya.

"Kita tidak tahu namanya (istri Bagus). Tapi orangnya selalu memakai kerudung, bercadar serta berkacamata," ujar Purwanti, salah seorang tetangga.

Sementara menurut Zainuri, tetangga lainnya, kedua kakak wanita Bagus juga mengenakan cadar. Zainuri menduga, Bagus belakangan ini tinggal di Solo.

"Bagus kalau pulang menggunakan mobil kijang dengan plat nomor polisi Kota Solo," terang Zainuri.

(djo/djo)

Tidak ada komentar: