Selasa, 18 Agustus 2009

Selasa, 18/08/2009 15:23 WIB
Mantan Presiden Korsel Kim Dae Jung Meninggal
Amanda Ferdina - detikNews

AFP
Seoul - Mantan presiden sekaligus pelopor demokrasi Korea Selatan (Korsel), Kim Dae Jung, meninggal dunia. Kim meninggal dalam usia 83 tahun karena penyakit pneumonia (radang paru-paru).

"Dia dinyatakan meninggal pada 13.43 waktu setempat," ujar petugas RS Severance Seoul, seperti dilansir AFP, Selasa (18/8/2009).

Jantung Kim mulai melemah pukul 13.35 waktu setempat dan berhenti pada menit berikutnya. Sebelumnya, Kim yang pernah menjabat sebagai presiden Korsel periode 1998-2003 ini dilarikan ke RS pada 13 Juli 2009 karena radang paru-paru.

Kim dianggap sebagai salah satu tokoh yang berjasa bagi Korsel. Ia mendapatkan Nobel perdamaian tahun 2000 dari upayanya mendekatkan Korsel dengan negeri komunis Korea Utara (Korut). Tak hanya itu, Kim juga dikenal sebagai presiden yang peduli terhadap demokrasi, HAM, dan perkembangan hubungan Korsel dan Korut.

"Korea Selatan kehilangan satu pemimpin terhebatnya hari ini," demikian statemen partai yang sedang berkuasa.

Perjalanan hidup Kim cukup berliku. Ia berhasil lolos dari serangkaian percobaan pembunuhan, penculikan, dan hukuman mati. Pada 2007, badan intelijen Korsel, National Intelligence Service (NIS), mengaku telah menculik Kim pada 1973 dengan dukungan rahasia dari presiden saat itu, Park Chung-hee.

Kim diculik ketika dia berada di kamar hotel di Tokyo. Dia diikat pada papan perahu motor dan perahunya diapungkan ke lautan lepas untuk ditenggelamkan hidup-hidup. Namun Kim masih dapat terselamatkan oleh sebuah helikopter yang melintas di atasnya dan kemudian menolongnya.

(amd/nrl)
Selasa, 18/08/2009 15:23 WIB
Mantan Presiden Korsel Kim Dae Jung Meninggal
Amanda Ferdina - detikNews

AFP
Seoul - Mantan presiden sekaligus pelopor demokrasi Korea Selatan (Korsel), Kim Dae Jung, meninggal dunia. Kim meninggal dalam usia 83 tahun karena penyakit pneumonia (radang paru-paru).

"Dia dinyatakan meninggal pada 13.43 waktu setempat," ujar petugas RS Severance Seoul, seperti dilansir AFP, Selasa (18/8/2009).

Jantung Kim mulai melemah pukul 13.35 waktu setempat dan berhenti pada menit berikutnya. Sebelumnya, Kim yang pernah menjabat sebagai presiden Korsel periode 1998-2003 ini dilarikan ke RS pada 13 Juli 2009 karena radang paru-paru.

Kim dianggap sebagai salah satu tokoh yang berjasa bagi Korsel. Ia mendapatkan Nobel perdamaian tahun 2000 dari upayanya mendekatkan Korsel dengan negeri komunis Korea Utara (Korut). Tak hanya itu, Kim juga dikenal sebagai presiden yang peduli terhadap demokrasi, HAM, dan perkembangan hubungan Korsel dan Korut.

"Korea Selatan kehilangan satu pemimpin terhebatnya hari ini," demikian statemen partai yang sedang berkuasa.

Perjalanan hidup Kim cukup berliku. Ia berhasil lolos dari serangkaian percobaan pembunuhan, penculikan, dan hukuman mati. Pada 2007, badan intelijen Korsel, National Intelligence Service (NIS), mengaku telah menculik Kim pada 1973 dengan dukungan rahasia dari presiden saat itu, Park Chung-hee.

Kim diculik ketika dia berada di kamar hotel di Tokyo. Dia diikat pada papan perahu motor dan perahunya diapungkan ke lautan lepas untuk ditenggelamkan hidup-hidup. Namun Kim masih dapat terselamatkan oleh sebuah helikopter yang melintas di atasnya dan kemudian menolongnya.

(amd/nrl)

Tidak ada komentar: