Senin, 17 Agustus 2009

Selasa, 18/08/2009 11:59 WIB
Penetapan Anggota Legislatif Terancam Molor
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Foto: Dokumen detikcom Jakarta - Meskipun sudah ditunda, penetapan anggota legislatif 2009-2014 terpilih masih terancam molor. Hal itu karena penetapan masih menunggu hasil pemungutan dan penghitungan ulang di Yahokimo, Papua dan Tulang Bawang, Lampung. "Itu kan hanya menunggu pemilihan di daerah yang disuruh ulang, ya kalau itu belum, Yahokimo belum, Lampung juga belum. Tapi terserah KPU," kata Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfuf MD. Hal itu disampaikan Mahfud saat penetapan presiden dan wakil presiden terpilih 2009-2014 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (118/8/2009). Mahfud mengatakan, sebenarnya, persoalan penghitungan kursi tahap tiga di MK sudah final. Namun mau tidak mau, penetapan anggota legislatif harus menunggu Pemilu Legislatif ulang di sejumlah daerah. "Sudah selesai kalau di MK, ini bagian KPU sekarang," kata Mahfud. KPU semestinya menetapkan anggota legislatif terpilih bersamaan dengan presiden dan wapres Selasa ini. Tapi KPU menunda penetapan tersebut hingga 21 Agustus 2009 setelah MK mengeluarkan putusan. Namun karena putusan MK yang mengharuskan pemungutan dan penghitungan ulang di sejumlah daerah, jadwal itu hampir dipastikan molor. Pemunguntan ulang di Tulang Bawang, Lampung akan digelar pada 20 Agustus, sementara di Yahokimo, Papua baru dilaksanakan pada 26 Agustus. (ken/iy)
Selasa, 18/08/2009 12:01 WIB
Berebut Ketum Golkar
Kubu Ical Bantah Pangkas Hak DPD II dalam Munas
Muhammad Nur Hayid - detikNews
Jakarta - Kubu Surya Paloh menuding Kubu Aburizal Bakrie (Ical) akan memangkas hak DPD II untuk memberikan suaranya dalam Musyawarah Nasional (Munas). Tudingan kubu Paloh itu langsung dibantah oleh juru bicara Ical Lalu Mara Satriawangsa. Menurut Lalu, Ical justru sangat menghargai peran DPD II dan ingin melibatkan lebih jauh dalam Munas di Riau sebagai peserta penuh. "Kita menganggap DPD II sangat strategis. Jadi, nggak benar itu kalau ada yang mengatakan kami yang mengusulkan. Itu hanya rumor dari kompetitor saja," kata Lalu kepada detikcom, Selasa (18/8/2009)
Menurut fungsionaris Golkar wilayah NTB ini, keikutsertaan DPD II dalam Munas merupakan harga mati bagi kubu Ical. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa DPD II banyak memahami persoalan Golkar karena bersentuhan langsung dengan basis massa.
"DPD II lah yang ada di lapangan. Dia tahu persis masalah Golkar. Karena itu, DPD II harus tetap menjadi peserta penuh, bukan peninjau," kata Lalu.
Menurut Staf Khususi Menkokesra ini, serangan black campaign terhadap Ical ini muncul karena dukungan kepada Ical cukup besar sehingga sulit bagi kompetitornya untuk bergerak. Hal ini dibuktikan dengan setidaknya 438 DPD II dari 470 DPD II telah menyatakan dukungannya kepada Ical.
"Isu ini muncul kan karena ada persaingan. Sampai saat ini dukungan ke Pak Ical besar sekali dan mengalir terus. Setidaknya 438 DPD II sudah menyatakan dukungan dari jumlah total 470 DPD II. Sementara untuk DPD I semua menyatakan dukungan kecuali Sumatera Utara yang belum. Jadi totalnya 32 DPD I. Mungkin karena ini (black campaign)," pungkasnya.
(yid/iy)
Selasa, 18/08/2009 12:03 WIB
JK: Pilihan Golkar Setengah Pemerintah atau Independen
Gunawan Mashar - detikNews
Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) memberi nasihat. Bagi dia, ada 2 pilihan untuk Golkar ke depan yakni 'setengah pemerintah' atau independen. "Ke depan, Golkar punya 2 pilihan. Pertama, setengah pemerintah. Karena, kita tidak mungkin full. Kedua, independen," kata JK. Hal ini disampaikan JK dalam acara seminar sehari "Golkar Bangkit" di Hotel Sultan, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2009). Dikatakan dia, tujuan parpol untuk membangun bangsa, bukan untuk menambah kursi. "Kita tidak hanya bertujuan mencari banyak kursi, tetapi rakyat tidak makmur. Kalau pemerintah berhasil, posisi apa pun partai itu juga turut berhasil," ujar JK. Menurut dia, partai juga sulit untuk mendapat kursi jika pemerintahan berhasil. "Kalau pemerintah berhasil, sulit untuk menggoyangnya," kata pria berkumis tipis ini. JK mengatakan, partai yang bisa eksis sampai sekarang adalah partai yang pendirinya masih ada. "Mereka bisa solid seperti PDIP. Godmother-nya masih ada yakni Mega. Demokrat pun begitu, SBY. Kalau partai yang pendirinya tidak ada itu sudah mengalami demokratisasi internal," papar JK.
(aan/nrl)
Selasa, 18/08/2009 12:06 WIB
Tim JK-Wiranto Terima Kemenangan SBY-Boediono
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Setelah sempat menggugat di MK, tim sukses JK-Wiranto akhirnya menerima kemenangan SBY-Boediono yang baru saja ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2009.
"JK-Wiranto menerima penetapan capres terpilih sekalipun KPU banyak masalah," ujar juru bicara tim sukses JK-Wiranto, Burhanuddin Napitupulu sembari keluar dari ruang sidang KPU. Burnap demikian disapa, menyampaikan hal ini seusai sidang pleno KPU tentang penetapan capres-cawapres terpilih, di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2009).
Burnap pun mengomentari ketidakhadiran teman politiknya, PDIP. Menurutnya, Golkar hadir karena menghormati proses demokrasi. "Itu bedanya Golkar, kalo Golkar menghormati. Tapi kami tidak mau komentar orang lain," ungkap Burnap sambil tertawa. Burnap mengkritik beberapa sisi penyelenggaraan pemilu oleh KPU. Menurutnya MK memiliki peran sentral mengawal Pemilu 2009. "Pada pemilu 2004 tidak ada heboh seperti ini tapi saat ini bagaimana carut-marutnya pemilu itu. Tetapi setelah putusan MK, semua tenang," tegasnya. van/yid)

Tidak ada komentar: