Jumat, 07 Agustus 2009

07/08/2009
Makam Rendra Lebih Tinggi dari Mbah Surip
Aris Danu Cahyono
INILAh.COM, Jakarta - Jenazah Rendra telah dikebumikan Jumat (7/8) tepat pukul 14.00 WIB. Letak makamnya berjarak sekitar 10 meter dan lebih tinggi posisinya dari makam Mbah Surip. Pukul 13.55 wib, jenazah dibawa ke pemakaman. Ratusan pelayat dari keluarga, kerabat dan tetangga ikut menghantar kepergian seniman sekaligus budayawan besar untuk terakhir kalinya. Tepat pukul 14.00 WIB, jasad dimasukkan ke dalam liang lahat lalu diadzankan. Perlahan-lahan tanah dijatuhkan untuk menutup jazad dan makam yang dipayungi tenda putih berukuran 30 meter persegi. Prosesi pemakaman membuat suasana mengharu biru. Doa dan tangisan duka cita terus terdengar dari keluarga dan handai taulan, sambil menaburkan bunga di atas pusara tanah merah WS Rendra. Letak makam Rendra berjarak kurang lebih 10 meter dari makam Mbah Surip dan berada di atas karena tekstur tanah yang berbukit. [aji/ana]
Politik 07/08/2009 - 14:12 'Rendra Ajarkan Untuk Tak Melawan Alam'
Vina Nurul Iklima
WS Rendra
(inilah.com /Dokumen)INILAH.COM, Jakarta - Semasa hidupnya sang penyair WS Rendra menorehkan kesan istimewa di hati pemujanya. Rendra berpesan agar manusia jangan merusak alam semesta. "Dia (Rendra) mengajarkan kita agar selalu hidup selaras dengan alam. Jangan melawan alam," kata politisi PAN Andi Yuliani Paris kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (7/8). Anggota komisi II DPR ini menambahkan WS Rendra selalu mengingatkan manusia tentang arti kehidupan, dan keharusan berbagi pada semua. Selama hidupnya, dedikasi Rendra pada seni dan idealismenya terhadap tanah air. "Ini harus jadi contoh bagi generasi muda. Selamat jalan WS Rendra. Aku mengagumimu sejak aku remaja. Selalu aku ikuti setiap langkahmu melalui beritamu. Aku belajar darimu tentang semangat hidup," ucap Andi Yuliani Paris terbata. WS Rendra, wafat karena gagal jantung di RS Mitra Jaya, Depok, Kamis (6/8) malam. Beberapa karyanya sanggup menghipnotis khalayak seperti, sajak untuk Bonny, sajak Sepatu Tua, Sepasang Angsa Berenang-renang di Kolam, dan sajak Burung Kondor. [ikl/bar]
07/08/2009
Kamga Kagumi Sastra Rendra
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Dewi Lestari mengagumi karya WS Rendra. Sementara Kamga 'Tangga' mengagumi karya Dewi Lestari. Akhirnya, Kamga jadi mengagumi karya maestro sastra tanah air, Rendra. "Jujur saya tidak begitu mengetahui karya-karya WS. Rendra. Tapi saya percaya kalau beliau salah satu maestro sastra di tanah air. Saya mengagumi Dewi Lestari, dan Dewi Lestari sangat mengagumi WS Rendra. Jadi saya mengagumi Rendra," terang Kamga saat ditemui seusai mengisi acara Dahsyat di Studio 6 RCTI, Kebonjeruk, Jakarta Barat, Jumat (7/8). Kamga merasa seharusnya banyak yang mengenal karya-karya Rendra. Kenyataan di kalangan anak muda saat ini kurang begitu banyak yang mengetahuinya. "Tapi saya juga bingung mau menyalahkan siapa. Apa ini karena media yang terlalu komersil, atau memang anak mudanya yang kurang peduli. Tapi saya yakin setelah beliau tidak ada, orang pasti akan menyerbu karya-karyanya," tukasnya. [fei/aji]
07/08/2009
Syahrini Kehilangan Seniman Besar Rendra
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Syahrini sangat mengagumi karya-karya WS Rendra. Berita kepergian ‘Si Burung Merak’ itu membuat Syahrini merasa kehilangan seniman besar. "Saya sebagai orang yang bekerja di dunia seni merasa sangat kehilangan dan berduka. Bagi saya, almarhum itu legenda. kita telah kehilangan seniman besar," kata Syahrini yang ditemui seusai mengisi acara Dahsyat, di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (7/8). Pelantun lagu Bohong ini sangat menyukai karya-karya sastra seperti novel dan puisi dari Rendra. Ia mengenal karya-karya Rendra sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Di sekolah dasar dulu kan, sudah dikenalkan dengan puisi-puisi, dan salah satunya karya WS. Rendra. Kita sangat berduka dengan kepergian almarhum. Semoga kedepannya ada generasi muda yang menggantikannya," harap Syahrini sambil menggeraikan rambutnya.[aji]

Tidak ada komentar: