Sabtu, 08 Agustus 2009

Sabtu, 08/08/2009 17:33 WIB
Dyno: Teroris Tewas di Temanggung Lebih Mirip Preman Pasar Daripada Noordin
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Pengamat intelijen Dyno Chressbon meyakini tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung bukan Noordin M Top. Bahkan Dyno menilai secara fisik jenazah tersangka lebih mirip 'preman pasar' dibandingkan Noordin.

"90 Persen berbeda bentuknya dari sketsa wajah dan gambar (Noordin) yang terpublikasikan," kata Dyno yang telah melihat gambar jenazah tersangka teroris, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 16.50 WIB.

Dibandingkan dengan gambar Noordin yang disebar Polri selama ini, menurut Dyno, karakteristik jenazah tersebut lebih Jawa, kurus, rambut ikal, dan ada kalung karet di leher. "Lebih mirip preman pasar daripada Noordin M Top," ujar Dyno yang dekat dengan tim antiteror ini.

"Sampai hari ini tidak ada statemen resmi bahwa itu adalah Noordin M Top," imbuhnya. Meski demikian, Dyno berpendapat, untuk hasil pastinya sebaiknya menunggu hasil tes DNA. Hal ini searus dengan pernyataan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duaji yang menyatakan, pihaknya tak mau buru-buru menyimpulkan bahwa jenazah korban tewas adalah Noordin. Pihaknya masih menunggu tes DNA. (nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 17:46 WIB
Noordin Mampir ke Jatiasih Setelah Bom Marriott & Ritz-Carlton
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top, licin bak belut. Noordin bahkan sempat mampir ke rumah Ahmad Fery di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, setelah bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

"Kemudian yang di Jatiasih Bekasi. Di sana dijelaskan bahwa telah kita temukan lokasi di sana. Noordin M Top pernah ke tempat itu setelah terjadi peledakan bom 17 Juli di Marriott dan Rizt-Carlton," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

Hal ini disampaikan dia dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

Air dan Eko sebelumnya tewas dalam penggerebekan di rumah Fery sekitar pukul 00.00 WIB tadi. Air merupakan buron bom Kedubes Australia (2003) sementara Eko adalah pembuat bom.

Polisi juga sebelumnya menemukan 5 drum bahan peledak dari rumah itu. Selain itu, 1 bom mobil dan 3 bom bunuh diri. Bom itu mirip bom JW Marriott. (aan/ken)
Sabtu, 08/08/2009 17:47 WIB
Kapolri Belum Pastikan Teroris Tewas di Temanggung Noordin M Top
Mega Putra Ratya - detikNews

Foto: Setpres
Jakarta - Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD) belum bisa memastikan tersangka teroris yang tewas di rumah Mohzahri di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, adalah Noordin M Top.

"Kita belum bisa memastikan siapa yang bersangkutan karena semua harus dipertanggungjawabkan secara yuridis," kata BHD dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 17.45 WIB.

BHD mengatakan, Polri baru akan mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung setelah melakukan tes DNA. "Nanti kalau sudah ada hasilnya kita baru akan umumkan," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.
(ken/nrl) Sabtu, 08/08/2009 17:47 WIB
Yayan dan Ibrohim akan Jadi Pelaku Peledakan Bom Berikutnya
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) mengungkapkan fakta mencengangkan. Saat jumpa pers dia menyebutkan bahwa Ibrohim dan Yayan atau Suryana akan didapuk untuk menjadi pelaku bom bunuh diri berikutnya.

"Di Jakarta Utara, di sanalah kita menangkap Yayan yang siap untuk direkrut untuk menjadi pelaku bom bunuh diri berikutnya," ujar BHD saat jumpa pers di Mabes POlri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/9/2009).

Selain Yayan, BHD juga menjelaskan, ada satu lagi orang yang siap untuk menjadi pelaku bom bunuh diri selanjutnya, yakni florist Hotel JW Marriott, Ibrohim yang saat ini sedang diburu polisi.

"Yang juga akan direkrut adalah Ibrohim," ungkap Kapolri.

Suryana alias Yayan alias Gepeng (28) saat ini diamankan Densus 88 Mabes Polri. Polisi masih memeriksa pria yang bekerja sebagai koki hotel berbintang ini.

Yayan yang diamankan pada Rabu 5 Agustus 2009 dari rumahnya di Koja ini disebut-sebut sebagai pelaku pengirim SMS teror bom di KPU. Dengan pengakuan Kapolri ini, dapat dipastikan bahwa Yayan memang terkait dengan jaringan teroris Noordin M Top.

(anw/djo)
Sabtu, 08/08/2009 18:07 WIB
Penggerebekan di Temanggung
BHD: Tersangka yang Tewas di Temanggung 1 Orang
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Nama tersangka teroris yang tewas di rumah Mohzahri belum dilansir. Namun Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan jumlah tersangka yang tewas di rumah yang beralamat di Desa Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, itu hanya satu orang.

"Awalnya kita menduga ada dua atau tiga orang, namun ternyata hanya satu orang," kata BHD dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 17.45 WIB.

BHD mengatakan, tersangka yang telah tewas itu berhubungan dengan bom bunuh diri yang meledak di JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu. "Yang jelas ada hubungannya," kata BHD.

BHD mengatakan, Polri akan melakukan tes DNA terhadap jenazah tersangka teroris tersebut. Namun BHD enggan menyebutkan DNA dari keluarga siapa yang akan dijadikan pembanding untuk tes tersebut.

"Kalau patut kita duga Noordin M Top tentu kita akan tes keluarganya, tapi kalau patut diduga yang lain, tentu kita akan tes keluarganya juga," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.

(ken/anw)
Sabtu, 08/08/2009 18:07 WIB
Penggerebekan di Temanggung
BHD: Tersangka yang Tewas di Temanggung 1 Orang
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Nama tersangka teroris yang tewas di rumah Mohzahri belum dilansir. Namun Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan jumlah tersangka yang tewas di rumah yang beralamat di Desa Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, itu hanya satu orang.

"Awalnya kita menduga ada dua atau tiga orang, namun ternyata hanya satu orang," kata BHD dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 17.45 WIB.

BHD mengatakan, tersangka yang telah tewas itu berhubungan dengan bom bunuh diri yang meledak di JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu. "Yang jelas ada hubungannya," kata BHD.

BHD mengatakan, Polri akan melakukan tes DNA terhadap jenazah tersangka teroris tersebut. Namun BHD enggan menyebutkan DNA dari keluarga siapa yang akan dijadikan pembanding untuk tes tersebut.

"Kalau patut kita duga Noordin M Top tentu kita akan tes keluarganya, tapi kalau patut diduga yang lain, tentu kita akan tes keluarganya juga," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.

(ken/anw)
Sabtu, 08/08/2009 18:08 WIB
Jadi Sasaran Bom, Rumah SBY di Cikeas Dijaga TNI
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor, akan menjadi sasaran peledakan bom. Sedikitnya 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 100 personel TNI pun ikut disiagakan di sekitar rumah SBY.

"Peningkatan pengamanan di rumah presiden ada, sekitar 1 SSK plus," kata Komandan Resort Militer (Danrem) 061, Kolonel Infanteri Agus Supomo, di Perumahan Puri Nusapala, Blok D 8 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009).

Agus mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan secara tertutup dan terbuka. Pasukan pengamanan dari TNI Batalyon 315 itu dilengkapi dengan senjata lengkap.

Pengamanan dilakukan di sepanjang pintu masuk menuju Cikeas. Agus mengatakan, peningkatan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi informasi rumah SBY yang akan dijadikan target berikutnya oleh teroris. "Untuk antisipasi sajalah," katanya.

Selain itu, patroli rutin pun dilakukan di sekitar kediaman SBY. Setiap harinya, 5 pasukan rutin berpatroli di sekitar kediaman SBY. Rumah SBY ke markas teroris di Jatiasih, Bekasi berjarak 9 kilometer.

Rumah SBY akan diledakkan setelah 17 Agustus 2009. Kediaman SBY dapat ditempuh dalam waktu 12 menit dari kediaman tersangka teroris Fery.
Sabtu, 08/08/2009 18:17 WIB
Penggerebekan Teroris
Kapolri Bangga pada Kerja Anak Buahnya
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengaku bangga pada kerja anak buahnya yang telah menggelar operasi di 3 daerah secara serentak. Ia mengapresiasi karena pasukan antiteror tidak pernah lelah dalam memburu para teroris.

"Saya bangga dengan anak-anak saya di lapangan," ujar Bambang Hendarso dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Sabtu (8/6/2009).

Ia bercerita khusus tentang dua orang anak buahnya yang 'lompat' dari sakitnya ketika mendengar berita penyergapan di Temanggung, Jatiasih dan Solo.

"Kombes Tito masih dirawat di RS Pondok Indah. Belum sembuh, tapi ia sudah cabut infusnya dan datang ke lokasi," kata Bambang tetang salah satu anak buahnya. Lalu ada Kompol Suwardi yang sakit stroke, namun segera langsung menuju TKP.

Lebih lanjut, Bambang Hendarso kembali meminta kerja sama masyarakat dalam menginformasikan keberadaan teroris. Sebab, ia menilai partisipasi masyarakat masih lemah, mengingat lokasi tempat persembunyian teroris di Jatiasih dan Temanggung sangat dekat dengan masyarakat, namun tidak satu pun ada yang mengendus.

"Padahal rumah cukup rapat, tapi tidak ada yang mengendus," pungkasnya.

(lrn/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 18:23 WIB
Penggerebekan Temanggung
Mayat Teroris Dibawa Pakai Peti Sesuai SOP Penerbangan
Mega Putra Ratya - detikNews

dok detikcom (reuters)
Jakarta - Tidak seperti biasanya, mayat tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah, diangkut dengan menggunakan peti jenazah. Menurut Mabes Polri, hal ini sekadar memenuhi SOP penerbangan.

"Itu hanya sekadar memenuhi SOP pengangkutan mayat dengan pesawat terbang," kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD), saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (8/8/2009).

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat tersangka teroris yang ditembak mati di Temanggung dibawa ke RS Polri Kramatjati. Mayat tersebut tiba di RS Polri Kramatjati sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun tidak seperti biasanya, mayat tersebut terbungkus peti jenazah yang telah disiapkan sejak di Temanggung.

(djo/djo)

Sabtu, 08/08/2009 18:35 WIB
Polri Belum Hubungi Keluarga Noordin M Top di Johor
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Polri belum memastikan teroris yang tewas di Temanggung adalah Noordin M Top. Jika jasad itu ternyata Noordin, Polri akan menghubungi keluarga gembong teroris itu di Johor, Malaysia.

"Belum (menghubungi). Tapi nanti kalau mengarah ke sana (tanda-tanda jasad itu Noordin M Top), tentu kita mintakan pada saatnya (untuk tes DNA)," ujar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Hal itu disampaikan BHD saat ditanya wartawan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

BHD mengatakan, Polri baru akan mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung setelah melakukan tes DNA. "Nanti kalau sudah ada hasilnya kita baru akan umumkan," kata BHD.

Sebelumnya beredar kabar, tersangka teroris tersebut adalah Noordin M Top. Pria tersebut tewas dengan beberapa tembakan. Namun pengamat intelijen Dyno Chressbon yang telah melihat foto jenazah meyakini jenazah bukan Noordin karena berbeda dengan gambar Noordin yang disebarkan polisi.

(nwk/anw)
Sabtu, 08/08/2009 18:35 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Xenia AD 9423 DU di Jatiasih Milik Lurah Baluwarti Solo
Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Lurah Baluwarti Solo, Tuti Orbawati, mengaku mobil Xenia AD 9423 DU yang digunakan Air Setiawan dari Solo ke Bekasi itu miliknya. Namun, Tuti tidak menyangka mobil itu dipakai untuk kepentingan komplotan teroris.

Tuti menceritakan, dirinya dihubungi seorang pengusaha persewaan mobil, Slamet, untuk meminjam mobil pada Kamis 6 Agustus 2009.

Slamet meminjam ke Tuti lantaran semua unit mobil milik Slamet telah habis tersewa. Padahal, ada pelanggan yang butuh menyewa mobil.

"Saya tidak tahu siapa yang akan menyewa. Saya serahkan saja karena saya percaya kepada Pak Slamet. Saya sangat kaget begitu mendengar mobil tersebut ditemukan di Bekasi dan digunakan untuk kepentingan melanggar hukum," kata Tuti yang memiliki beberapa unit mobil untuk disewakan ini.

Hal ini disampaikan dia usai diperiksa di Mapoltabes Surakarta, Sabtu (8/8/2009).

Menurut dia, mobil Xenia miliknya bernopol AD 9423 DU, bukan AD 9423 DO.

Ketika ditanya materi pemeriksaan terhadapnya, Tuti menolak memberikan jawaban. "Tanya saja langsung ke Kapoltabes Surakarta," elak dia.

Dalam kesempatan itu, Kapoltabes Surakarta, Kombes (Pol) Joko Irwanto, juga menolak menjelaskan. Dia beralasan semua keterangan akan diberikan oleh Mabes Polri.
(mbr/aan)
Sabtu, 08/08/2009 18:36 WIB
Din Syamsuddin: Mohzahri Guru Agama dan Petani
Rois Jajeli - detikNews

Jakarta - Mohzahri, warga RT 01/07, Desa Beji, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung yang rumahnya menjadi tempat persembunyian jaringan teroris Noordin M Top adalah guru agama SMP Muhammadiyah Kedu. Mohzari juga dikenal sebagai petani.

Hal itu dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada wartawan
di sela-sela acara Milad ke-95 Aisyiyah di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (8/8/2009).

"Saya sudah mendapatkan informasi dan konfirmasi dari Pimpinan Caban Muhammadiyah Kedu maupun Pimpinan Daerah Temanggung, bahwa Mohzari alias Moh Jari adalah guru agama yang diperbantukan di SMP Muhammadiyah Kedu," kata Din .

Ia menerangkan, Mohzahri sebelumnya pensiunan guru Departemen Agama (Depag)
dengan nomor induk pegawi 15 dan bertugas di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Setelah pensiun tahun 2000, Mohzahri diperbantukan sebagai guru Depag di SMP Muhammadiyah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.

"Beliau hanya sebatas diperbantukan guru agama dan juga menjadi petani," jelasnya. Informasi Din tidak jauh berbeda dengan keterangan yang didapat detikcom pada Jumat malam kemarin.

(roi/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 18:58 WIB
Updated
Kediaman SBY di Cikeas akan Diledakkan Pasca 17 Agustus
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, akan menjadi sasaran peledakan. Peledakan itu akan dilaksanakan 2 pekan dari tanggal 1 Agustus 2009.

Hal ini seperti diungkapkan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

"Noordin datang ke Jatiasih pasca ledakan 17 Juli dengan sopir Ib atau Ibrohim. Kita temukan itu dalam testimoninya yang kita temukan semalam, bahwa itu adalah safe house . Di situ sedang disiapkan perlengkapan untuk bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan yang akan dilakukan setelah tanggal 17 Agustus atau 2 minggu setelah tanggal 1 Agustus," ujar BHD.

BHD mengungkapkan lokasi penggerebekan teroris di Jatiasih, Bekasi, jaraknya tidak jauh dari kediaman SBY. Kedekatan dengan rumah SBY itulah alasan teroris mengapa memilih mengontrak rumah di Jatiasih.

"Kenapa di Jatiasih? Yang jaraknya dengan rumah Bapak Presiden, kediaman pribadi di Cikeas hanya 12 menit perjalanan dalam kondisi lalu lintas padat? Ini merupakan keterangan dan fakta yuridis bahwa yang menjadi sasaran adalah rumah pribadi Presiden SBY," ujar BHD.

BHD meminta agar informasi ini jangan terlalu dipelintir. "Jika ada hal-hal sesuatu nanti dipersidangkan, silakan diikuti," jelasnya. (nwk/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 19:00 WIB
Kepala Teroris yang Tewas di Temanggung Terbelah
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

(dok: Reuters)
Jakarta - Polisi masih menyimpan rapat siapa tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah. Tersangka itu mengalami luka serius di kepala akibat ledakan bom yang dilemparkan polisi. Kepalanya terbelah.

"Terbelah di belakang kepala sampai depan jidat," kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 18.15 WIB.

Secara fisik, ujar Dynno, jenazah memiliki dagu lebih lonjong jika dibandingkan sketsa wajah Noordin yang disebar polisi. Wajahnya tirus.

"Penampilan secara fisik memakai kaos oblong warna coklat dan kalung," ujar Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.
(nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 19:11 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Cari Kepastian, Keluarga Air dan Eko Datangi Mabes Polri
Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Merasa terombang-ambing oleh pemberitaan, akhirnya keluarga Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono (Eko Peyang) di Solo memutuskan mendatangi Mabes Polri di Jakarta. Tujuannya adalah mencari kepastian karena hingga saat ini polisi belum memberitahu keluarga perihal penembakan dua orang di Jatiasih yang diduga sebagai Air dan Eko itu.

Perwakilan dari kedua keluarga tersebut telah berangkat ke Jakarta, Sabtu (8/8/2009) petang dengan perjalanan darat.

"Kami merasa perlu mendatangi Mabes Polri untuk mencari kepastian, karena hingga saat ini belum ada kepastian atau pemberitahuan apa pun dari polisi," ujar Agus Purwanto, ayah kandung Air Setiawan.

Agus berangkat ke Jakarta bersama Slamet Widodo, ayah Eko Joko Sarjono. Selain itu, mereka juga didampingi seorang pengacara yang akan membantu keluarga selama mencari informasi di Mabes Polri.

Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono adalah dua orang yang diduga sebagai dua anggota jaringan teroris yang ditembak polisi di Jatiasih, Bekasi, tadi malam.
(mbr/nrl)




Tidak ada komentar: