Sabtu, 08 Agustus 2009

Sabtu, 08/08/2009 15:11 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Heli Mini Sedot Perhatian Tetangga Fery
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Helikopter mini berputar-putar di atas rumah Ahmad Fery. Heli asyik terbang turun naik. Warga pun antusias menonton heli itu. Namun, heli itu akhirnya jatuh.

"Heli...heli...terbang," teriak sejumlah anak kecil kegirangan di depan rumah Fery, di Perumahan Puri Nusapala, Blok D 8 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009).

Mata puluhan warga yang menonton pun mengarah pada heli warna hitam yang berukuran sekitar 50 cm dengan tinggi 20 cm. Heli yang dilengkapi kamera ini dioperasikan dengan menggunakan remote control.

Heli itu kadang terbang berkeliling sekitar 10 meter di atas rumah Fery untuk mengambil gambar. Selanjutnya, heli itu terbang rendah ke depan rumah Fery.

Heli itu juga terbang di belakang rumah Fery. Namun, tidak lama heli itu jatuh di atap rumah tetangga Fery di deretan bagian belakang. Braak...!

"Wah, helinya jatuh," kata seorang warga. Warga pun ikut berlarian ke belakang rumah Fery.

Rupanya heli yang menjadi perhatian warga milik Metro TV yang tengah meliput penggerebekan di kediaman tersangka terorisme Fery cs. "Iya, itu milik kami," kata seorang kameramen televisi itu.

Setelah heli itu jatuh, ada heli lain yang dioperasikan untuk mengambil gambar. Alat ini dipakai untuk mengambil gambar lebih dekat mengingat warga dan jurnalis dilarang mendekati TKP.
(aan/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 15:47 WIB
Suripto: Gembong Teroris Tewas, Bagaimana Cari Master Mind-nya?
Nograhany Widhi K - detikNews

(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Noordin M Top disebut-sebut tewas dalam penggerebekan di Temanggung. Dia menyusul Dr Azahari yang tewas bunuh diri saat digerebek di Batu pada 2005. Cara penggerebekan ini agak disesalkan. Bagaimana bisa mencari otaknya jika gembongnya tewas?

"Ini kedua kalinya gembong teroris selalu tewas. Jadi menimbulkan pertanyaan besar buat saya, sehingga kita tidak tahu siapa yang mengorder dia, siapa mastermind-nya? Kalau dia nggak tewas kita bisa tahu siapa yang mengorder dia, dapat dari siapa," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Suripto.

Hal itu dikatakan Suripto ketika dihubungi detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Menurut mantan staf Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) ini, kalau saja gembong teroris itu tidak ditembak, maka bisa diketahui otaknya. Apakah diotaki Al Qaeda, atau perintah intelijen asing, atau bahkan melaksanakan order dari seseorang atau pihak yang punya agenda politik dalam negeri.

"Sehingga ini akan terus menjadi teka-teki," imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah, ada seorang teroris yang tertembak mati. Namun apakah teroris itu adalah Noordin M Top atau bukan, belum ada konfirmasi resmi dari Mabes Polri atau pemerintah.

(nwk/nrl) Sabtu, 08/08/2009 15:51 WIB
Partai Demokrat Apresiasi Polri Tangkap Teroris
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Partai Demokrat (PD) memberi apresiasi besar kepada jajaran kepolisian yang dianggap telah berhasil menangkap para pelaku teroris serta membongkar jaringan Noordin M Top. Polisi dianggap telah sukses menjawab keresahan masyarakat tentang maraknya bahaya terorisme.

"Memberikan apresiasi dan penghormatan kepada Polri yang telah bekerja keras membongkar jaringan, menangkap dan melumpuhkan para teroris," kata Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Demokrat, lanjut Anas, akan terus mendukung upaya Polri untuk terus melanjutkan tugas-tugas pemberantasan terorisme di Indonesia. Jaringan terorisme di Indonesia harus dibongkar dan dibasmi sampai akar-akarnya.

Anas juga mengharapkan kesadaran, daya tanggap dan gerakan antiterorisme perlu mendapatkan dukungan partisipasi publik. "Masyarakat sendiri perlu makin waspada dan peduli lingkungan masing-masing, sehingga ruang gerak para teroris makin sempit," pungkas Anas.

(anw/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 15:53 WIB
Penggerebekan Teroris
SBY Jumpa Pers Pukul 16.00 WIB di Istana
Anwar Khumaini - detikNews

Foto: Reuters
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menggelar jumpa pers mendadak di Istana Negara. Konferensi pers tersebut berkaitan dengan penggerebekan teroris rumah Noordin M Top di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, maupun safe house Noordin di Jatiasih.

"RI1 akan konpers pukul 16.00 WIB di Istana," demikian bunyi pesan pendek dari Humas Istana yang diterima detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 15.42 WIB.

Sebelumnya kabar soal penggerebekan di rumah milik Mohzahri tersebut cukup simpang siur. Kabar menyebut, Noordin M Top telah tewas terkena beberapa tembakan dari polisi.

Jenazah pria asal Malaysia itu kabarnya dibawa ke Jakarta dengan Hercules. Namun hingga kini, polisi belum mengkonfirmasi secara resmi. (ken/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 15:58 WIB
Jenazah Teroris Diterbangkan ke Jakarta dengan Hercules
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Jenazah teroris yang diduga kuat Noordin M Top diterbangkan dari Yogyakarta menuju Jakarta dengan pesawat Hercules. Jenazah itu akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

"Saya nggak tahu itu (Noordin). Secara geografis, Yogyakarta lebih dekat ke Temanggung daripada Solo," kata Wakapolres Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo.

Hal ini disampaikan dia di RS Polri Dr Sukamto, Jalan Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (8/8/2009).

Menurut dia, jenazah itu kemungkinan diterbangkan dengan pesawat Hercules. Namun, jenazah itu diterbangkan tidak satu pesawat dengan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

"Biasanya dibawa dengan hercules. Tetapi, bisa juga dibawa dengan pesawat komersil. Tetapi tidak mungkin kan," ujarnya.

RS Kramat Jati masih dipenuhi wartawan. Sekitar 30 polisi tampak berjaga-jaga di depan kamar jenazah. Mereka tampak membawa pistol di pinggangnya. (aan/nrl)

Sabtu, 08/08/2009 16:04 WIB
Kapolri Laporkan Hasil Penggerebekan Teroris pada Presiden SBY
Luhur Hertanto - detikNews

Abror Rizki/Setpres
Jakarta - Hingga kini hasil penggerebekan teroris di Temanggung, Jateng, masih misterius. Belum ada pejabat Polri yang bicara. Itu karena Kapolri Jenderal BHD baru akan lapor dulu ke RI-1.

Kapolri BHD tiba di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) pukul 15.45 WIB. Kapolri mengenakan baju batik lengan panjang coklat muda.

Dia tak mau bicara saat diberondong pertanyaan oleh jurnalis. "Mau melapor dulu," ujarnya.

Meski tak mau bicara, BHD tampak ceria. Wajahnya sumringah, segar, cerah.

Menurut rencana, pertemuan Kapolri dengan SBY akan dihadiri oleh Menko Polhukam dan Panglima TNI. Tapi kedua pejabat itu tidak terlihat hingga pukul 16.00 WIB.

Dalam pertemuan itu SBY mengenakan batik lengan pendek merah marun, warna favoritnya. Hadir pula Seskab Sudi Silalahi dan Mensesneg Hatta Rajasa. Dijadwalkan SBY akan jumpa pers setelah pertemuan.
Sabtu, 08/08/2009 16:15 WIB
Jika Noordin M Top Tewas, Bukan Berarti Terorisme di Indonesia Punah
Nograhany Widhi K - detikNews

(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Jika benar yang tewas tertembak di Temanggung, Jawa Tengah, adalah Noordin M Top, bukan berarti terorisme di Indonesia punah. Potensi terorisme di Indonesia masih banyak.

"Apakah memang lantas serta merta dengan tewasnya Noordin M Top maka terorisme di Indonesia punah? Sebab, selama ini terkesan jaringan terorisme itu bolak balik Noordin M Top melulu. Kalau begitu, kesimpulannya sudah habis dong. Saya nggak setuju sama cara pandang itu karena saya melihat bahwa potensi teroris masih marak," Wakil Ketua Komisi III DPR Suripto.

Hal itu dikatakan Suripto ketika dihubungi detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Sel-sel yang dibentuk Noordin, imbuh dia, mungkin memang masih ada. Namun apakah gerakan terorisme pasca Noordin tewas tertembak, perlu dicari tahu apakah masih berhubungan dengan Noordin, atau ada jaringan/pemain lain.

"Misalnya ketika ditangkap di Bekasi ditemukan bom, apa ada benang merahnya dengan Noordin atau yang lain. Jadi itu masih panjang. Bahwa dalam 6 bulan tidak ada gerakan aksi teroris, sangat boleh jadi karena begitu kejadian selalu tiarap. Tapi pola pergerakan teroris ini, apa masih berhubungan?" ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dia juga setuju ke depan perlu dibentuk semacam Badan Antiterorisme Nasional. Di mana kekuatan kontraterorisme tidak hanya dari Densus 88 Mabes Polri saja.

"Terorisme itu punya dimensi luas yang tidak cukup ditangani Densus 88 saja. Kalau memburu terorisme betul, tapi kalau memberantas mesti ada satu badan yang menitikberatkan kontraterorisme, kontraitelijen, saya setuju (dibentuk badan antiteroris dari unsur Hankam)," tandas mantan staf Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN).

(nwk/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 16:26 WIB
Mabes Polri: Soal Noordin, Tunggu Hasil Tes DNA
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Mabes Polri tidak mau gegabah untuk menentukan apakah korban tewas dalam baku tembak antara polisi dan teroris di Temanggung, Jawa Tengah, adalah Noordin M Top. Polisi masih menunggu hasil tes DNA.

"Polri belum memberi statement resmi. Kami tidak mau gegabah," kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duaji dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Setelah hasil tes DNA dikeluarkan, baru Polri akan merilis apakah teroris yang tewas tersebut adalah Noordin. "Untuk itu, harus tunggu hasil tes DNA," pungkasnya.

Sementara itu, sore ini Presiden SBY dijadwalkan akan menggelar jumpa pers dengan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) di Istana Negara. BHD tiba di Istana sekitar pukul 15.45 WIB.

(anw/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 16:41 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Din Syamsuddin Belum Yakin Noordin Tewas
Rois Jajeli - detikNews

Surabaya - Gembong teroris Noordin M Top dikabarkan tewas penggerebekan di sebuah rumah di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Namun Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku belum yakin teroris nomor wahid itu telah tewas.

Namun Din berharap tewasnya teroris itu dapat mengurangi aksi terorisme di Indonesia. "Karena kita belum dapat konfirmasi kepastian baik dari sudut DNA, keterangan keluarga yang menegaskan bahwa itu Noordin," kata Din.

Hal itu disampaikan dia saat menghadiri Milad ke 95 Aisyiyah di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (8/8/2009).

Meski tidak yakin, Din berharap teroris yang tewas tersebut adalah Noordin M Top. "Kalau betul berita yang ada Noordin M top telah tewas dalam penyerangan di Temanggung itu, tentu kita bergembira," kata Din.

"Dengan harapan aksi teroris berkurang dan hilang di tanah air. Karena selama ini, Indonesia menjadi sasaran aksi teroris, dan ini menjadi kerugian bagi bangsa. Termasuk Islam karena para teroris merusak citra Islam," lanjutnya.

Ia mengatakan, sebagai elemen bangsa, patut memberikan penghargaan dan dukungan pada polisi yang akhir-akhir ini menunjukan keseriusannya memberantas terorisme, baik menangkap dengan hidup atau menemukan mati terutama teroris yang menjadi incaran polisi Noordin M Top.

"Kepolisian telah menunjukan gregetnya dan ini yang kita harapkan. Ke depan kita berharap polisi melakukan pendekatan preventif, penangkalan, pencegahan, bukan bergerak setelah ada kejadian," katanya.

Tapi, teroris adalah musuh bersama, musuh agama dan bangsa. Din menegaskan, Islam tidak mentolelir pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa. Karena itu, perlu kebersamaan semua elemen termasuk pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dengan menggunakan fungsi masing-masing.

"Alhamdulillah ulama sudah menyebarkan bahwa Islam sebagai pembawa rahmat untuk semua alam. Mungkin dakwah ini tidak masuk ke teroris karena tidak masuk ke dalam masjid-masjid atau mungkin tidak mau mendengarkan," ujarnya.
(roi/keSabtu, 08/08/2009 16:58 WIB
Penggerebekan Teroris
SBY: Terima Kasih Setinggi-tingginya Atas Upaya Kepolisian
Luhur Hertanto - detikNews

Kapolri & SBY (Rumgapres)
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucapkan terima kasih atas kinerja Polri dalam upayanya memberantas terorisme. Operasi ini merupakan operasi penegakan hukum yang sangat penting.

"Operasi ini sangat penting dari Kepolisian dalam penegakan hukum. Puncak operasi yang dilaksanakan dalam 2 hari terakhir ini atas nama negara, pemerintah dan atas nama rakyat saya ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada jajaran Kepolisian," ujar Presiden SBY.

Hal itu disampaikan SBY dalam jumpa pers di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8/2009).

SBY mengungkapkan sesudah menerima laporan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) secara resmi. SBY mengenakan kemeja batik lengan pendek, sedangkan BHD batik lengan panjang.

"Operasi ini dilakukan di 3 wilayah, yaitu Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Operasi penegakan hukum ini penting, sangat penting karena akibatnya adalah tugas negara untuk mencegah dan memberantas aksi terorisme untuk melndungi keselamatan rakyat Indonesia," tutur SBY.
(nwk/nrl) n)
Sabtu, 08/08/2009 16:57 WIB
SBY Minta Masyarakat Tenang dan Dukung Polri Ungkap Pelaku Teroris
Luhur Hertanto - detikNews

Foto: Abror/Setpres
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada masyarakat untuk mendukung kerja polisi dalam mengungkap kasus terorisme yang belakangan merongrong keamanan Indonesia. SBY Juga meminta kepada masyarakat untuk tenang agar polisi bisa segera mengungkap kasus teroris.

"Saya berharap rakyat tenang dan memberi dukungan penuh, karena kalau dibiarkan maka keselamatan rakyat kita di masa depan tentu makin menghadapi tantangan," kata SBY saat jumpa pers di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (8/8/2009). Berdiri di belakang SBY adalah Kapolri, Seskab, Mensesneg dan Jubir Kepresidenan.

Kepada semua pihak termasuk masyarakat luas, SBY berterimakasih karena operasi penggerebekan teroris ini berhasil.

"Kapolri akan menjelaskan secara utuh dan lengkap kepada pers untuk diteruskan kepada rakyat Indonesia, baik itu yang dilaksanakan di Jatiasih, Bekasi, maupun di Temanggung, Jateng. Saya tidak ingin masuk terlalu jauh, Kapolri akan menjelaskan secara utuh agar rakyat dapat penjelasan sebenar-benarnya," imbuh SBY.

SBY juga meminta kepada kepolisian untuk bekerja sebaik-baiknya dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Namun informasi yang diberikan harus dipilah-pilah, mana yang layak untuk konsumsi umum serta mana yang tidak boleh dikonsumsi publik demi kepentingan penyelidikan.

"Saya yakin di balik ini semua akan terungkap semuanya mata rantai dari aksi terorisme," pungkas SBY yang mengenakan kemeja batik merah marun ini.
(anw/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 16:58 WIB
Penggerebekan di Temanggung
BHD Pilih Jumpa Pers di Mabes Polri
Luhur Hertanto - detikNews

Foto: Setpres
Jakarta - Jumpa pers Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang berbicara soal penggerebekan teroris yang dilakukan polisi di Temanggung. Namun, SBY tidak memberi kepastian apakah teroris yang tewas di rumah Mohzahri adalah Noordin M Top.

SBY menyerahkan keterangan itu kepada Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD). "Saya serahkan kepada Kapolri karena saya tidak ingin masuk terlalu jauh karena Kapolri akan menjelaskan secara utuh," kata SBY dalam jumpa pers-nya di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (8/8/2009).

Setelah SBY selesai berbicara, wartawan pun segera memberondong BHD dengan pertanyaan-pertanyaan. "Pak kepastian apakah itu Noordin M Top," tanya wartawan bersahutan.

Namun BHD tidak langsung menjawab. BHD memilih berbicara di kantornya, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

"Teman-teman silakan ke Mabes Polri, kita tunggu di sana. Kita tunggu sampai teman-teman sampai di sana baru kita mulai (jumpa pers)," kata BHD sambil berlalu.

Tentu saja jawaban BHD ini mengecewakan. Hingga kini, kepastian soal siapa teroris yang tewas di Temanggung belum jelas.

(ken/anw)

Tidak ada komentar: