Jumat, 07 Agustus 2009

Sabtu, 08/08/2009 09:52 WIB
Penggerebekan Temanggung
Rumah Diserbu, Teroris Bersembunyi di WC
Parwito - detikNews

dok detikcom (reuters)
Temanggung - Meski telah menyerbu masuk melalui bagian depan rumah teroris, namun polisi belum terlihat mengevakuasi tersangka teroris. Diduga kuat, teroris tersebut masih bersembunyi di WC.

Pantauan detikcom, pasca penyerbuan melalui bagian depan rumah teroris di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2009), hingga pukul 09.45 WIB, belum ada tersangka yang dibawa keluar rumah.

Sebaliknya, polisi kemudian terlihat mengalihkan sasaran ke bagian belakang rumah tersebut, tepatnya bagian WC. Sejumlah anggota polisi terlihat berjalan merunduk mendekati WC rumah tersebut. Mereka berbekal tameng baja berwarna hitam.

Ketika sudah mendekat, seorang polisi menembakan pistol berulang kali ke arah WC. Setelah itu, dia memberikan kode aman kepada sejumlah anggota polisi lainnya. Dan keadaan kembali tenang.

(djo/djo)
Sabtu, 08/08/2009 10:09 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Ledakan Keras Terdengar, Rumah Noordin Dipolice Line
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Jakarta - Ledakan keras terjadi di bagian samping rumah Mohzahri. Setelah ledakan itu, polisi membentangkan police line di sekitar rumah yang diduga dihuni Noordin M Top.

Hal itu terlihat setelah sejumlah anggota Densus 88 memasuki rumah di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2009) pukul 09.20 WIB.

Tak lama setelah polisi masuk itu, ledakan keras di bagian samping belakang rumah terdengar. Ledakan itu menimbulkan asap putih membumbung tinggi.

Tepat pukul 09.45 WIB, police line dipasang membentang sekitar 10 meter dari rumah itu.

Setelah peristiwa itu, tampak anggota Densus 88 tampak lebih rileks dari sebelumnya. Senapan-senapan panjang sudah tidak dihunuskan ke depan tetapi dicangklongkan ke pinggang.

(ken/aan)
Sabtu, 08/08/2009 10:10 WIB
Negara-negara ASEAN Dukung Densus 88 Tangkap Teroris
Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Penggerebekan teroris secara besar-besaran oleh Densus 88 tengah berlangsung di Indonesia. Aksi ini mendapat dukungan dari negara-negara tetangga yang tergabung dalam Association of South East Asian Nations (ASEAN).

"Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah negara-negara ASEAN," kata Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan usai upacara pengibaran bendera di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

Menurut Surin, negara-negara ASEAN telah berkomitmen untuk bekerja sama menanggulangi ancaman terorisme. Sebab terorisme tidak hanya menjadi ancaman satu negara tertentu, tetapi juga mengganggu stabilitas dan keamanan kawasan.

"Ancaman terhadap salah satu negara anggota ASEAN adalah ancaman terhadap semua anggota. Ini bisa mengganggu stabilitas kawasan. Kita tidak inginkan ini karena kita ingin melanjutkan pembangunan dan kerja sama serta bersaing dengan negara lain," kata mantan Menteri Luar Negeri Thailand ini.

Dukungan terhadap Indonesia itu, imbuh Surin, diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya saling tukar informasi dan koordinasi.

(sho/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:12 WIB
Penyerbuan Temanggung Berakhir, Warga Bertepuk Tangan
Parwito - detikNews

dok detikcom (reuters)
Temanggung - Drama penyerbuan ke rumah teroris di Temanggung, Jawa Tengah, sepertinya sudah berakhir. Setelah melakukan penyerbuan ke bagian belakang atau WC, tak ada lagi ketegangan.

Memang hingga saat ini belum ada keterangan resmi bahwa polisi telah berhasil melumpuhkan tersangka teroris yang diduga sebagai Noordin M Top itu. Namun, jika dilihat dari raut wajah para petugas yang tampak relatif tenang, agaknya mereka telah berhasil melumpuhkan orang yang bersembunyi di rumah milik Mohzahri, warga di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung itu.

Demikian pula dengan pengamanan warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi kejadian. Pengamanan warga tak lagi ketat seperti sebelumnya. Polisi hanya melarang warga melintas garis polisi yang di pasang dalam radius ratusan meter dari rumah Mohzahri.

Saat melihat wajah para petugas yang tak lagi tegang, warga secara sontak bertepuk tangan. "Hore...hidup polisi," ujar warga.

Sementara itu, 7 orang sniper yang sebelumnya ditempatkan di kawasan perbukitan di belakang rumah Mohzahri juga sudah ditarik mundur.

(djo/djo)
Sabtu, 08/08/2009 10:14 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Kapolri Sebut Amir Abdillah, Kapolda Sebut Amir Ibrohim
Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Jika Kapolri Jenderal BHD menyebut Amir Abdillah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono menyebut Amir Ibrohim. Belum diketahui apakah kedua nama itu merupakan orang yang sama atau nama dua orang.

Dalam jumpa pers sekitar pukul 05.00 WIB, Sabtu (8/8/2009), Kapolri menyebutkan bahwa aparatnya telah menangkap Amir Abdillah saat menggerebek 'safe house' Noordin M Top di Jatiasih. Peran Amir adalah pemesan kamar 1808 Hotel JW Marriott.

Sedangkan Kapolda Metro Jaya menyebutkan bahwa Amir Ibrohim ditangkap di kawasan Jakarta Utara dua hari lalu. Dari penangkapan inilah akhirnya polisi menggerebek rumah kontrakan Ahmad Fery di Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi.

"Dia kita tangkap 2 hari yang lalu di Jakarta Utara. Dari penangkapan itu kita bisa menangkap yang di Jatiasih," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono.

Hal itu disampaikan Wahyono saat penggeledahan di rumah kontrakan Ahmad Fery, Sabtu (8/8/2009).

Wahyono memastikan, kelompok teroris yang menyewa rumah tersebut sejak 3 minggu yang lalu adalah jaringan Noordin M Top. Polisi juga memastikan kelompok tersebut berkaitan dengan bom JW Marriott dan Ritz-Carlton 17 Juli lalu.

Selain menembak mati dua tersangka teroris (Air Setiawan dan Eko Peyang), polisi juga menemukan 100-500 kg bahan peledak dari rumah kontrakan Ahmad Fery. Ditemukan juga bom yang sudah jadi yaitu bom mobil dan bom bunuh diri yang rangkaiannya mirip dengan bom JW Marriott 17 Juli. (ken/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:22 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Dua Teroris Tewas, Salah Satunya Diduga Noordin M Top
Bagus Kurniawan - detikNews

Temanggung - Densus 88 menyerbui rumah yang diduga dijadikan markas gembong teroris kelas kakap, Noordin M Top, di Temanggung. Dikabarkan, dua teroris yang berada di dalam rumah tersebut tewas tertembak, salah satunya diduga Noordin M Top.

Menurut sumber detikcom dari kepolisian di TKP, Sabtu (8/8/2009), keduanya tewas setelah rumah tua tersebut dibom berulang kali oleh polisi. "Ada dua orang tewas," ujar sumber tersebut.

Sementara para jurnalis dan warga dilarang mendekat lokasi lantaran saat ini sudah dipasangi police line. Para jurnalis cuma bisa menyaksikan drama penggerebekan tersebut dari kejauhan.

Sebelum dipasang police line, rumah tua tersebut disisir oleh polisi dari semua arah. (anw/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:32 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Tumpukan Dokumen Alamat Ditemukan di Rumah Fery
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Selain menemukan bom, sejumlah dokumen ditemukan di kediaman Ahmad Fery. Dokumen itu berisi alamat-alamat di kawasan Bekasi dan Jakarta Timur yang akan dikirimi surat.

"Ditemukan dokumen seperti surat-surat. Jumlahnya banyak. Isinya alamat yang mau dikirimi surat. Alamatnya antara Bekasi dan sekitar Jakarta Timur," kata
Kepala Departemen Balistik Metalurgi Forensik, Kombes Pol Amri Kamil.

Hal ini disampaikan dia di TKP, Perumahan Puri Nusapala, Blok D 12 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009).

Air Setiawan dan Eko Peyang tewas dalam penggerebekan di rumah itu sekitar pukul 00.00 WIB tadi. Air merupakan buron bom Kedubes Australia (2003). Sementara Eko adalah pembuat bom.
(aan/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:36 WIB
Noordin Dikabarkan Tewas, Polisi Bersalaman
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Jakarta - Noordin M Top, teroris yang diduga kuat menduduki rumah Mohzahri di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, telah dilumpuhkan. Bahkan orang paling dicari itu dikabarkan telah tewas. Polisi tampak lega.

Kelegaan itu terlihat dari sikap para anggota Densus 88 yang sudah tampak lebih santai. Mereka yang sebelumnya selalu menghunus senapan, kini tampak berdiri tenang, Sabtu (8/8/2009).

Sambil berkumpul bersama rekan-rekannya, para polisi itu terlihat melepas topi pelindung dan mencangklongkan senapan di pinggang. Mereka juga bersalaman karena penggerebekan telah berakhir.

Mereka juga tidak lagi berjalan mengendap-endap saat berada di sekitar rumah yang kini rusak parah tersebut. (ken/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:41 WIB
Pelaku Bom Marriott
Densus 88 ke Telaga Kahuripan Cari Identitas Dani 5 Hari Lalu
Arifin Asydhad - detikNews

Bogor - Nama Dani Dwi Permana dipastikan Mabes Polri sebagai pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott Jakarta. Densus 88 telah menyambangi Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor lima hari lalu untuk mencari identitas Dani.

Salah satu yang ditemui Densus 88 adalah Ketua Karang Taruna Candraloka, berinisial RS. Saat dihubungi detikcom, RS mengaku didatangi dan ditanya oleh Densus 88. "Saya didatangi Densus 88 sekitar lima hari lalu," kata pemuda yang menolak disebutkan nama lengkapnya itu.

Kepada RS, Densus menanyakan tentang Dani Dwi Permana. RS didatangi Densus, karena selama ini Dani memang aktif di Karang Taruna, selain aktif di remaja masjid.

"Saya disodori foto-foto dan juga CCTV. Mereka menanyakan apakah itu Dani atau tidak," kata RS.

RS pun memanggil teman-teman Dani untuk memastikannya. "Dari foto-foto dan CCTV yang disampaikan, memang kemungkinan itu Dani. Dari CCTV, orang yang mengenakan topi dan jaket itu sepertinya Dani, karena teman-teman sangat paham bagaimana dia berjalan. Jaketnya juga dikenali teman-teman," ujar dia.

Dia tidak tahu siapa lagi yang didatangi Densus untuk mencari kepastian data Dani. Yang jelas, saat itu, Densus 88 telah mengantongi alamat lengkap Dani di RT 07 RW 10 Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan. "Alamat yang dibawa Densus, benar semua," ujar dia.

Tentang Dani, RS tahu banyak. Dia membenarkan bahwa Dani memang bernama lengkap Dani Dwi Permana. Juni 2009 lalu, Dani baru saja lulus dari SMU Yadika Bogor. Umur Dani sekitar 18 tahun. Dani juga memiliki postur tinggi sekitar 170 cm.

RS mengaku teman-teman di Karang Taruna sempat tidak percaya bahwa Dani sebagai pelaku bom di Marriott. Karena selama ini, Dani berperilaku seperti remaja lain dan dikenal sebagai anak yang baik.

Tentang keberadaan Dani, RS mengaku sejak dua bulan lalu, memang sudah tidak terlihat di Kahuripan. Saat meninggalkan Kahuripan, Dani tidak memberitahu kepada RS kepada perginya. Hanya saja, kepada teman-temannya, Dani mengaku ingin pulang ke Palembang. (asy/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:47 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Ambulans Tiba di TKP Siap Bawa Mayat Noordin
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Temanggung - 5 Mobil ambulans tiba di lokasi penggerebekan markas teroris yang diduga ditempati Noordin M Top dan komplotannya. Mobil forensik juga didatangkan untuk mengidentifikasi.

Pantauan detikcom, Sabtu (8/8/2009), mobil ambulans dan forensik tiba di TKP sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ini, mobil-mobil tersebut parkir di jalan depan rumah yang saat ini sudah mulai dikuasai oleh polisi.

Pukul 10.40 WIB, 3 ambulans meninggalkan lokasi rumah tersebut. Sementara sumber dari kepolisian menyebutkan, saat ini Noordin telah tewas. Dua ambulans lagi masih berada di TKP.

(anw/nrl)

Sabtu, 08/08/2009 10:48 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Pemicu Bom Ditemukan di Setiap Pintu Rumah Fery
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Pemicu bom dipasang di setiap pintu rumah Ahmad Fery di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi. Pemicu bom itu diduga untuk mengecoh aparat kepolisian.

"Kekuatan bom luar biasa. Tetapi antara low dan high explosive. Ditemukan juga pemicu di setiap pintu. Bahannya salah satunya florat," kata Kepala Departemen Balistik Metalurgi Forensik, Kombes Pol Amri Kamil.

Hal ini disampaikan dia di TKP, Perumahan Puri Nusapala, Blok D 12 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009).

Pemicu bom untuk mengecoh polisi? "Iya," sahut Amri.

Dikatakan dia, ada 2 kamar di dalam rumah itu. Bahan bom ditemukan di kamar depan. Bahan bom yang ditemukan dalam bentuk rangkaian. "Iya (siap meledak)," ujarnya.

Amri mengatakan, dua tersangka teroris Air Setiawan dan Eko Peyang ditembak sekitar 50 meter dari rumah saat mau kabur naik mobil Xenia.

Air dan Eko tewas dalam penggerebekan di rumah itu sekitar pukul 00.00 WIB tadi. Air merupakan buron bom Kedubes Australia (2003) sementara Eko adalah pembuat bom.

Polisi juga sebelumnya menemukan 5 drum bahan peledak dari rumah itu. Selain itu, 1 bom mobil dan 3 bom bunuh diri. Bom itu mirip bom JW Marriott.

(aan/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:48 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Tim Identifikasi Sapu Rumah Noordin, Bawa 2 Kantong Mayat
Parwito - detikNews

dok detikcom (reuters)
Temanggung - Pasca penyerbuan, sejumlah tim identifikasi Mabes Polri mulai bekerja di rumah persembunyian teroris yang diduga Noordin M Top di Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Mereka terlihat mengidentifikasi sesuatu yang kemungkinan besar sesosok mayat.

Para petugas indetifikasi itu terlihat berkumpul di bagian belakang rumah milik Mohzari di Desa Beji, Kelurahan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2009). Mereka mengamati sesuatu yang digeletakkan di bawah.

Tidak terlalu jelas, benda apa yang sedang diamati oleh para petugas identifikasi tersebut. Sebab para wartawan, termasuk detikcom, hanya bisa memantau dalam jarak 30 meter.

Namun yang pasti, saat mendatangi rumah tersebut, petugas identifikasi membawa dua buah kantong mayat berwarna oranye.

(djo/asy)
Sabtu, 08/08/2009 10:48 WIB
Puslabfor Sterilisasi Rumah Fery di Jatiasih
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Rumah kontrakan Ahmad Fery di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, disterilisasi Puslabfor Mabes Polri. Petugas Puslabfor mengeluarkan benda-benda yang diduga sebagai bahan baku bom dari dalam rumah.

Pantauan detikcom, 5 orang petugas puslabfor tampak keluar rumah dengan membawa sebuah boks hitam dan dua kantong kertas coklat dalam keadaan tertutup. Belum diketahui apa saja yang berhasil ditemukan oleh aparat dari rumah tersebut.

Hingga kini aparat masih sibuk menyisir barang-barang yang ada di rumah sederhana itu. Area sekitar rumah kontrakan Ahmad Fery diberi police line secara bertahap mulai dari radius 200 meter.

Kondisi rumah yang beralamat di Blok D 12 RT 4 RW 12 itu rusak parah. Kaca depan pecah dan ada tanda-tanda hitam bekas ledakan di tembok rumah.

Puluhan polisi, baik dari Mabes Polri maupun Polda Metro Jaya masih berjaga-jaga di sekitar rumah tersebut. Dan warga sekitar juga masih berkumpul di area sekitar lokasi.

Dari rumah itu polisi menangkap sejumlah tersangka dan menewaskan dua tersangka yaitu Eko Peyang dan Air Setiawan, serta menemukan sejumlah rangkaian bom siap ledak dan 100-500 kg bahan baku bom.

(nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 10:56 WIB
2 Tersangka Teroris Dibawa ke Semarang, Sempat 4 Jam di Hotel
Triono Wahyu Sudibyo - detikNews

Semarang - Dua tersangka teroris, Indra dan Aris, dikabarkan dibawa ke Semarang, Jateng. Mereka hanya 4 jam berada di hotel.

Sumber di kepolisian menyebutkan, para tersangka teroris yang ditangkap dari Pasar Parakan, Temanggung, itu 'diinapkan' di Fanny Cottage, Kawasan Gombel, Semarang. Diduga mereka menyewa dua kamar yaitu nomor 408 dan 409.

Saat dikonfirmasi, pegawai hotel mengaku tidak tahu info tersebut. Dia hanya menyebutkan, penyewa dua kamar tersebut check in sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (7/8).

"Mereka keluar pada pukul 02.43 WIB. Jumlah dan siapa yang memakai saya tidak tahu," kata pegawai bagian kebersihan itu.

Sementara bagian resepsionis mengaku dua kamar tersebut tak pernah dipakai. "Tadi malam tidak ada yang masuk. Tak ada di catatan," katanya.

Dua kamar yang diduga digunakan sebagai tempat pemeriksaan tersangka teroris itu kini kosong. AC di kamar 409 rusak dan tengah diperbaiki.

Beberapa pekan lalu, kamar tersebut dipakai kepolisian untuk 'menginterogasi' warga Cilacap, Ahmady, yang diduga anggota jaringan teroris. Ahmady dilepaskan karena terbukti tidak terlibat.

(try/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 11:11 WIB
Walikota Bekasi Mengaku Kecolongan Bom di Jatiasih
E Mei Amelia R, Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Penembakan teroris dan penemuan bom di rumah Ahmad Fery di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, seperti menampar wajah Walikota Bekasi Mochtar Mohamad. Mochtar mengaku kecolongan.

Mochtar Mohamad tiba di TKP, Perumahan Puri Nusapala, Blok D 12 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009) pukul 11.00 WIB.

Mochtar yang mengenakan kaos berkerah tangan panjang warna putih tampak berbincang-bincang dengan kepolisian di depan rumah Ahmad Fery.

"Ya kecolonganlah," kata Mochtar.

Air dan Eko tewas dalam penggerebekan di rumah itu sekitar pukul 00.00 WIB tadi. Air merupakan buron bom Kedubes Australia (2003) sementara Eko adalah pembuat bom.

Polisi juga sebelumnya menemukan 5 drum bahan peledak dari rumah itu. Selain itu, 1 bom mobil dan 3 bom bunuh diri. Bom itu mirip bom JW Marriott.

(aan/ken)
Sabtu, 08/08/2009 11:11 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Dua Ambulans Siaga, Petugas Bawa Kantong Jenazah Masuk Rumah
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Temanggung - Dua ambulans telah disiapkan di depan rumah Mohzahri di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Pintu ambulans berwarna putih dan hijau itu pun telah dibuka.

Pantauan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 11.00 WIB, beberapa petugas masuk ke rumah yang diduga dihuni Noordin M Top sambil membawa kantong jenazah berwarna oranye. Diduga, Noordin M Top telah tewas setelah diberondong peluru oleh anggota Densus 88.

Menurut petugas polisi di lokasi, evakuasi baru akan dilakukan. Namun wartawan tidak diperbolehkan mengambil gambar saat evakuasi berlangsung.

Hingga saat ini belum ada kepastian resmi dari polisi siapa teroris yang tewas dalam peristiwa itu. Namun polisi di lokasi mengatakan, ada dua orang yang tewas dan salah satunya adalah teroris kelas wahid, Noordin M Top.

(ken/gah)
Sabtu, 08/08/2009 11:23 WIB
Penggerebekan Jatiasih
Kemarin Siang Air Setiawan Masih Ikut Kerja Bakti Kampung
Muchus Budi R. - detikNews

dok detikcom
Solo - Keluarga Air Setiawan di Solo, belum yakin benar jika orang tertembak mati dalam operasi polisi tadi malam adalah Air Setiawan. Apalagi jika disebut bahwa Air telah menginap sebulan di rumah yang digrebek. Sebab kemarin siang (Jumat 7/8), dia masih ikut kerja bakti kampung.

Hal tersebut dipaparkan oleh ayah kandung Air Setiawan, Agus Purwanto, saat ditemui wartawan di rumahnya di Kampung Brengosan RT 08 RW 13, Kelurahan Purwosari, Solo, Sabtu (8/8/2009). Agus mengaku belum sepenuhnya bisa mempercayai pemberitaan bahwa Air telah tewas dalam penyergapan polisi.

"Kemarin siang pukul 11.00 WIB dia masih ikut kerja bakti kampung. Setelah itu dia memang pergi. Kemana perginya, saya tidak tahu. Dari dulu memang Air tidak pernah berpamitan kalau hendak bepergian," paparnya.

Meskipun bukan orang yang sangat menutup diri, Air memang punya kebiasaan tidak pernah menceritakan atau memberitahukan urusannya kepada siapa pun termasuk keluarga.

Seperti diketahui, Air dan Eko tewas dalam penggerebekan yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri di sebuah rumah di Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, dini hari tadi. Dalam penggerebekan itu polisi menemukan 1 bom mobil dan 3 bom yang disetting untuk bunuh diri yang mirip dengan bom Marriott.

Menurut informasi yang diperoleh detikcom, rumah tempat Air dan Eko ditembak adalah milik warga bernama Haji Suparno. Keduanya sudah tinggal di rumah itu sejak 2 bulan lalu.
(mbr/djo)
Sabtu, 08/08/2009 11:30 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
KTP Amir Abdillah Palsu, Bekasi Perketat Razia
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Amir Abdillah, pria yang diduga memesan kamar 1808 di JW Marriott tidak tercatat sebagai penduduk Bekasi. Amir memiliki KTP Jawa Tengah.

"Itu KTP palsu, bukan KTP sini," kata Walikota Bekasi Mochtar Mohamad di TKP, Perumahan Puri Nusapala, Blok D 12 RT 4 RW 12, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2009).

Dikatakan dia, jajarannya sudah sudah merazia KTP dan mobil di jalan-jalan Bekasi pada dua minggu ini.

"Kemarin di tempat umum, hari ini kita mulai gabungan. Hari ini sudah dimulai perketat pengamanannya ke tingkat RW dan RT," ujar dia.

Ketua RW 12 Perumahan Puri Nusapala, Jufri Umar, menambahkan, Amir memiliki KTP Jawa Tengah.

"Mereka waktu pertama kali sudah melapor. Tidak ada aktivitas yang mencurigakan. Tetapi selama ini dia tertutup," kata dia.

Menurut dia, belum ada laporan dari warga seputar ketokan seperti orang sedang menukang dan bakar-bakaran di dalam rumah.
(aan/ken)
Sabtu, 08/08/2009 11:32 WIB
Penggerekan di Temanggung
Beredar Kabar Teroris yang Tewas Hanya Satu
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Temanggung - Pejabat kepolisian hingga kini belum merilis keterangan resmi tentang nasib komplotan yang diduga pimpinan Noordin M Top di rumah yang disewa dari Mohzahri di Temanggung. Alhasil, informasi yang berkembang di lapangan simpang siur.

Sebelumnya beredar kabar, dua teroris tewas dalam penggerebekan Densus 88. Namun sumber di kepolisian menyebut, teroris yang meninggal hanya satu orang. Dialah Noordin M Top.

"Yang meninggal hanya satu, Noordin," kata salah satu sumber detikcom di lokasi penggerebekan, Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2009).

Indikasi itu juga terlihat dari jumlah peti jenazah yang dimasukkan ke dalam rumah yang kini rusak parah itu. Pantauan detikcom, hanya ada satu peti saja.

Hingga pukul 11.30 WIB, petugas juga belum tampak keluar dengan membawa peti tersebut. Namun pintu ambulans berwarna hijau yang sudah siaga di depan rumah sudah terbuka.

Selain satu orang tewas, kabarnya ada beberapa orang yang masih hidup dan telah diamankan polisi. Namun belum ada yang dikonfirmasi soal ini.

(ken/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 11:39 WIB
Penggerebekan Jatiasih
Air Setiawan dan Eko Memang Akrab
Muchus Budi R. - detikNews

dok detikcom
Solo - Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono alias Eko Peyang tewas dalam penggerebekan di Jatiasih Bekasi. Orang tua Air Setiawan mengakui, anaknya memang akrab dengan Eko.

Hal itu diungkapkan ayah kandung Air Setiawan, Agus Purwanto, saat ditemui di rumahnya di Kampung Brengosan RT 08 RW 13, Kelurahan Purwosari, Solo, Sabtu (8/8/2009).

"Selain tinggal bersebelahan kampung, mereka juga sama-sama aktif di kegiatan keagaman," kata Agus Purwanto.

Agus mengaku masih menyimpang keraguan jika anaknya tewas dalam penggerebekan tersebut. Terlebih ada informasi yang menyebutkan Air dan Eko sudah menetap di rumah itu sejak dua bulan yang lalu.

"Kemarin siang pukul 11.00 WIB dia masih ikut kerja bakti kampung. Setelah itu dia memang pergi. Kemana perginya, saya tidak tahu. Dari dulu memang Air tidak pernah berpamitan kalau hendak bepergian," paparnya.

Namun demikian, Agus Purwanto mengaku menerima dengan lapang dada jika benar Agus tewas dalam penggerebekan itu. "Kalau memang suratan takdir anak saya harus begitu, ya mau diapakan lagi," ujar Agus datar.

Seperti diketahui, dalam penggerebekan di sebuah rumah di Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, dini hari tadi, Densus 88 Mabes Polri menembak mati dua tersangka teroris. Polisi mengindetifikasi keduanya sebagai Air Setiawan dan Eko Peyang.

Dalam penggerebekan itu polisi juga menemukan 1 bom mobil dan 3 bom yang disetting untuk bunuh diri yang mirip dengan bom Marriott.

(djo/djo)
Sabtu, 08/08/2009 11:51 WIB
Pelaku Bom Marriott
Dani Dipastikan Sebagai Pelaku Bom dari Hasil Tes DNA Kakaknya
Arifin Asydhad - detikNews

Jakarta - Dani Dwi Permana, remaja berusia 18 tahun, dipastikan oleh polisi sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri di JW Marriott Jakarta. Kepastian ini didapat polisi setelah muncul hasil tes DNA kakak Dani, Jaka.

Informasi yang didapatkan detikcom dari sumber di Mabes Polri, Sabtu (8/8/2009), Jaka telah dijemput polisi untuk menjalani tes DNA. Jaka yang sebelumnya bekerja di sebuah tempat di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini menjalani tes DNA sekitar awal Agustus 2009.

Sebenarnya polisi sudah agak lama mendapat data Dani Dwi Permana. Polisi mengetahui Dani pernah tinggal di RT 07 RW 10 Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Bogor.

Polisi pun kemudian mendatangi perumahan yang terletak bersebelahan dengan Parung itu untuk mencari keluarga Dani. Polisi ingin memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri di JW Marriott Jakarta adalah Dani. Satu-satunya cara untuk memastikannya dengan membandingkan DNA Dani dengan DNA keluarganya.

Namun, setelah melakukan investigasi di Perumahan Telaga Kahuripan, Densus 88 tidak menemukan anggota keluarganya. Sebab, sejak ayah Dani, berinisial Z, dipenjara karena kasus kriminal, keluarganya pindah dari Perumahan Telaga Kahuripan. Ibunda Dani dan adik-adiknya pindah ke Kalimantan. Sedangkan Jaka tetap bekerja di Jakarta.

Saat ibundanya pindah ke Kalimantan, Dani masih tetap tinggal di Kahuripan hingga sekolahnya di SMU Yadika selesai. Setelah lulus SMA, sejak dua bulan lalu, Dani tiba-tiba menghilang dari Perumahan Telaga Kahuripan. Kepada teman-temannya dia mengaku pulang ke Palembang, kampung asal ayahnya.

Akhirnya Densus mendapat nomor kontak Jaka dari warga Kahuripan. Setelah itu, Densus mencari Jaka untuk dites DNA. "Setelah ketemu, kakak Dani itu kita tes DNA. Dan ternyata DNA Jaka sama dengan DNA Dani," ujar sumber itu.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan Polri telah memastikan Dani sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott pada 3 Agustus lalu. Kapolri juga menyebut Nana Ikhwan Maulana, pria dari Pandeglang, sebagai pelaku bom bunuh diri di The Ritz-Carlton.

Dipastikannya Dani sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott mengejutkan warga Perumahan Telaga Kahuripan. Selama ini, Dani aktif di Karang Taruna, yang para aktivisnya terdiri dari lintas agama. Dani juga aktif di remaja masjid setempat.

Sebelum menghilang dari Kahuripan, Dani berperilaku seperti remaja lainnya. Dia juga ikut acara-acara olahraga maupun kegiatan sosial di perumahan Telaga Kahuripan.

(asy/gah)
Sabtu, 08/08/2009 11:57 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Warga Boleh Mendekat Radius 20 M dari Rumah Noordin
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Temanggung - Polisi memperbolehkan warga mendekati rumah yang kuat diduga sebagai sebagai markas Noordin M Top di Beji, Kedu, Temanggung. Ratusan warga langsung antre untuk melihat dari dekat rumah yang masih diberi police line tersebut.

Pantauan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 15.55 WIB, ratusan warga berjubel ingin mendekati lokasi kejadian yang selama belasan jam menjadi ajang tembak-menembak antara teroris dan polisi. Namun, mereka tidak boleh terlalu dekat dengan lokasi, sebab 20 meter sebelum bangunan sederhana tersebut garis polisi telah dipasang.

Sementara jenazah teroris yang diduga adalah jenazah Noordin M Top belum tampak dimasukkan ke dalam ambulans. Memang di lokasi ada sekitar 5 ambulans, namun tiga di antaranya telah meninggalkan TKP. Sementara dua lainnya masih berada di lokasi.

Hingga pukul 11.57 WIB, ratusan warga masih berkumpul di TKP.
(anw/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 11:58 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Satu Jenazah Dibawa Pergi, Warga Merangsek ke Rumah Noordin
Bagus Kurniawan - detikNews

Foto: Reuters
Temanggung - Dua ambulans telah meninggalkan lokasi rumah Mohzahri di Kedu, Beji, Temanggung, Jawa Tengah. Sebelumnya, satu kantong mayat yang diduga berisi jenazah Noordin M Top telah dimasukkan ke dalam ambulans berwarna putih.

Setelah ambulans meninggalkan lokasi yang digerebek sejak Jumat 7 Agustus sore, warga yang sebelumnya dilarang mendekat mulai merangsek ke lokasi. Mereka ingin melihat kondisi rumah pasca penggerebekan, Sabtu (8/8/2009).

Namun warga hanya boleh mendekat hingga jarak 20 meter. Mereka tidak boleh melintasi police line yang telah dipasang sejak pukul 09.45 WIB.

Sebelumnya beredar kabar satu teroris tewas dalam peristiwa itu. Dia adalah Noordin M Top, teroris yang paling dicari. Sas sus juga menyebut, beberapa teroris masih hidup. Namun semua belum ada konfirmasi resminya. (ken/gah)
Sabtu, 08/08/2009 12:07 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Sedang Hamil Tua, Istri Air Setiawan Menutup Diri
Muchus Budi R. - detikNews

dok detikcom
Solo - Air Setiawan, salah satu tersangka teroris, tewas dalam penggerebekan di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Air meninggalkan istri yang sedang hamil tua.

Hal itu diungkapkan ayah kandung Air Setiawan, Agus Purwanto, saat ditemui di rumahnya di Kampung Brengosan RT 08 RW 13, Kelurahan Purwosari, Solo, Sabtu (8/8/2009).

Namun, sejak tersiar kabar suaminya tewas, istri Air Setiawan langsung menutup diri. Wanita yang tengah mengandung anak kedua itu tidak ingin ditemui oleh siapa pun, termasuk para wartawan.

Meskipun telah menikah, Air dan istrinya masih tinggal bersama orangtuanya di sebuah rumah sederhana. Mereka tinggal tak jauh dari rel kereta api jurusan Solo - Yogyakarta.

Seperti diketahui, dalam penggerebekan di sebuah rumah di Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, dini hari tadi, Densus 88 Mabes Polri menembak mati dua tersangka teroris. Polisi mengindetifikasi keduanya sebagai Air Setiawan dan Eko Peyang.

Dalam penggerebekan itu polisi juga menemukan 1 bom mobil dan 3 bom yang disetting untuk bunuh diri yang mirip dengan bom Marriott.

Air Setiawan bukan baru kali ini dia berhadapan dengan Densus 88/AT. Lelaki kelahiran 1981 tersebut pernah ditangkap polisi tahun 2004 lalu. Setelah ditahan selama 14 hari, dia dibebaskan kembali.

Setelah bebas dia kembali meneruskan usaha bengkel sepeda di dekat rumahnya, tepatnya persis di depan kantor DPC PDIP Solo. Bengkel tersebut lalu ditutup, dia kemudian menekuni usaha pengecatan timbangan besi hingga sekarang. (djo/djo)
Sabtu, 08/08/2009 12:07 WIB
Penggerebekan di Jatiasih
Tim INAFIS Datangi RS Polri
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Sedikitnya 11 orang dari Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) mendatangi RS Polri. Tim INAFIS akan membantu mengidentifikasi jenazah Ari Setiawan dan Eko Peyang.

Tim INAFIS tiba di RS Polri Dr Sukamto, Jalan Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (8/8/2009) pukul 11.20 WIB.

Mereka tampak membawa 5 kotak hitam peralatan identifikasi dan masuk ke kamar jenazah. Tim masuk ke dalam untuk membantu tim Disaster Victim Investigation (DVI) dan tim forensik yang sudah berada di lokasi sejak pukul 07.00 WIB.

Saat ditanya apakah mereka sebelumnya ke Jatiasih, mereka membenarkan. "Iya. Saya belum dapat berkomentar," kata salah seorang anggota Tim INAFIS.

Air dan Eko tewas dalam penggerebekan di rumah itu sekitar pukul 00.00 WIB. Air merupakan buron bom Kedubes Australia (2003) sementara Eko adalah pembuat bom. Dua jenazah itu masih diidentifikasi.

(aan/nrl)







Tidak ada komentar: