Jumat, 07 Agustus 2009

Perburuan Pelaku Bom Marriott di Temanggung Jawa Tengah. Diduga Nurdin M Top Tertangkap

Jumat, 07/08/2009 10:56 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Yayan Diduga Pernah Sembunyikan Noordin M Top
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Suryana alias Yayan alias Gepeng (28) diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Pria yang juga koki di sebuah hotel di Jakarta ini diduga ikut masuk jaringan Noordin M Top. "Dia itu jaringan DI (Darul Islam) sudah 1 tahun masuk, dekat dengan Noordin melalui Ibrohim," sebut sumber di kepolisian yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di Jakarta, Jumat (7/8/2009). Bahkan diduga kuat Yayan pernah menyembunyikan buronan teroris Noordin M Top di rumahnya. Saat itu Noordin, suka main ke pasar bunga Rawa Belong, menemui Ibrohim. "Noordin ditengarai pernah menginap di rumah dia," imbuh sumber itu.
Jaringan kontak yang dilakukan, para pelaku teror pun kini tidak menggunakan telepon. Biasanya mereka bertemu langsung, dengan sebelumnya berkomunikasi melalui surat elektronik. "Email jadi alat utama, mereka memakai sandi-sandi di dalam email itu, sebelum bertemu langsung," terang sumber berpangkat perwira itu. Yayan diketahui ditangkap pada Rabu 5 Agustus 2009 sore. 10 Pria bersenjata berpakaian preman mengepung dan mencokok Yayan yang sedang tidur di rumahnya di daerah Koja, Jakarta Utara.
Sayangnya tidak ada sumber resmi di kepolisian yang mau berkomentar mengenai hal ini. Kepolisian hanya menyebutkan perburuan pelaku pengeboman masih terus dilakukan. (ndr/ken)
Jumat, 07/08/2009 11:24 WIB
Bom Marriott & Ritz-Carlton
Noordin M Top Konsolidasi Dengan Ibrohim di Pasar Bunga
E Mei Amelia R - detikNews
Foto Terkait
Ritz Carlton Meledak Jakarta - Noordin M Top ditengarai mengatur langsung aksi bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Bahkan buronan teroris nomor wahid asal Malaysia itu, kerap bertemu Ibrohim sang florist Ritz-Carlton itu di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat. "Dia melakukan kontak langsung dengan Ibrohim di sana," sebut sumber di kepolisian yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di Jakarta, Jumat (7/8/2009). Noordin, selain melakukan kontak, juga melakukan pembekalan kepada sejumlah orang. Polisi kini mengawasi sebuah tempat yang dicurigai menjadi titik pertemuan di sekitar kawasan itu. "Ibrohim dan jaringan Darul Islam (DI) bertemu Noordin di tempat itu," imbuh sumber berpangkat perwira itu. Jaringan kontak yang dilakukan, sebelum bertatap muka, mereka tidak menggunakan telepon. Biasanya sebelumnya mereka berkomunikasi melalui surat elektronik.
"Email jadi alat utama, mereka memakai sandi-sandi di dalam email itu, sebelum bertemu langsung," terang sumber berpangkat perwira itu. Sayangnya tidak ada sumber resmi di kepolisian yang mau berkomentar mengenai hal ini. Kepolisian hanya menyebutkan perburuan pelaku pengeboman masih terus dilakukan. (ndr/iy)
Peneror Bom RSPP Jakarta Ditangkap di Sumut
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Satu per satu orang jahil yang menebarkan teror ancaman bom diringkus polisi. Terbaru, Najamuddin Tambak (33), pengancam Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), Jl Kiai Maja, Jakarta Selatan, diciduk di Labuan Batu Selatan, Sumut.
Keterangan dari Pusat Komunikasi dan Informasi (Puskominfo) Polda Metro Jaya, Najamuddin ditangkap Rabu (5/8) lalu. Keseharian pria ini adalah sopir truk pengangkut kelapa sawit.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Chryshnanda mengimbau agar masyarakat tidak menyalahgunakan call center 1717 dan 112. "Jangan menimbulkan keresahan dan konflik. Mari kita sama-sama menimbulkan Indonesia yang damai," kata Chryshnanda saat dihubungi, Jum'at (7/8/2009). Pada 22 Juli lalu, Najamuddin mengirimkan pesan singkat ke call center 1717. Pesan yang berisi bahwa di RSPP telah dipasang bom dan siap meledak dikirim pelaku dari nomor 081919993985.
Tak mau kecolongan, tim Gegana diturunkan. Dari hasil penelusuran telepon genggam pelaku, polisi menangkap pelaku di Dusun Tanjung Bringin, Desa Hutagodang, Labuan Batu Selatan, Sumatera Utara.
Dari situ, polisi kemudian menyita satu telepon genggam Nokia 1600 berikut SIM Card nomor yang digunakan pelaku. Pelaku lalu digiring ke Mapolda Metro Jaya. Tersangka dijerat dengan UU Terorisme. Hukuman 10 tahun penjara mengancamnya. (mei/nrl)
Polisi Masih Selidiki Kaitan Yayan dengan Jaringan Noordin
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Suryana alias Yayan alias Gepeng (28) diamankan Densus 88 Mabes Polri. Polisi masih memeriksa pria yang bekerja sebagai koki hotel berbintang ini. "Itu yang sedang kita kembangkan, itu yang coba dilihat sejauh mana dia ada keterlibatan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (7/8/2009).
Yayan yang diamankan pada Rabu 5 Agustus 2009 dari rumahnya di Koja ini disebut-sebut sebagai pelaku pengirim SMS teror bom di KPU. Apakah dia terkait jaringan Noordin M Top, pihak kepolisian masih mendalami hal itu. "Sampai sejauh mana kita menunggu hasilnya, apakah yang bersangkutan ada keterlibatan dengan jaringan yang di Marriott atau dengan jaringan yang lain," tutupnya.
(ndr/Jumat, 07/08/2009 14:28 WIB
Polri Sudah Ungkap Jaringan Pengebom Marriott, Tapi Rahasia
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Polisi mengklaim telah mengungkap pelaku teroris yang beraksi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Korps baju coklat ini mengaku dalam 2 hari para pelaku sudah diketahui. Tapi karena suatu alasan, data ini masih disimpan.
"Sejak hari kedua (setelah pengeboman) sudah terungkap, sejak saya sampaikan data-data itu," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (7/8/2009). Menurut dia, saat itu baik tim di lapangan, baik dari Polda Metro maupun Mabes Polri masih terus melakukan pengejaran dan penangkapan pada pelaku. "Pengungkapan itu yang sedang diselidiki. Tim Mabes Polri dan wilayah sedang melakukan penyelidikan hasil pengungkapan yang saya sampaikan. Kalau di lapangan ada yang berkaitan dengan itu, itu bagian dari yang kita ungkap," tutupnya. (ndr/nrl)
Jumat, 07/08/2009 20:13 WIB
Al Jazeera: Noordin Moh Top Ditangkap!
Irwan Nugroho - detikNews
Jakarta - Buronan teroris yang paling dicari saat ini, Noordin M Top dikabarkan tertangkap. Noordin ditengarai terlibat dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Al Jazeera.net, Jumat (7/8/2009), mengatakan, Noordin telah ditahan. Namun, berita ini belum tentu benar. Pihak Kepolisian belum bisa dimintai konfirmasi. Ledakan di JW Marriott dan Ritz-Carlton menewaskan 9 orang dan 53 lainnya terluka. (irw/anw)
Jumat, 07/08/2009 20:22 WIB
Tim Densus 88 Gerebek Sebuah Rumah di Temanggung
Parwito - detikNews
dok detikcom Temanggung - Sejumlah orang yang diduga Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek rumah Mohzari (70) di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Sebelumnya, Densus menangkap dua pria yang diduga keponakan Mohzari, yakni Indra (35) dan Aris (38), di Pasar Parakan Temanggung.
Informasi yang dihimpun detikcom, Indra dan Aris ditangkap sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (7/8/2009). Setelah penangkapan itu, tim Densus 88 Mabes Polri kemudian bergerak ke rumah Mohzari.
"Sekitar pukul 15.45 WIB, ada 3 mobil dan beberapa sepeda motor melaju dengan kencang ke rumah Pak Mohzahri. 2 Mobil berwarna putih dan satu biru," kata Marimah (53), tetangga Mohzahri. Dari mobil-mobil tersebut, sambung Marimah, keluar sejumlah orang berpakaian hitam-hitam. Orang-orang tersebut menenteng senjata laras. "Tiba-tiba dari dalam mobil keluar banyak orang berseragam hitam-hitam dengan membawa seragam terus melakukan tembakan ke atas," ujar Marhamah. (djo/djo)
Jumat, 07/08/2009 20:39 WIB
Al Jazeera: Noordin Tertangkap di Jawa Tengah
Irwan Nugroho - detikNews
Jakarta - Noordin M Top dikabarkan tertangkap polisi di Jawa Tengah. Namun, belum diketahui apakah penangkapan Noordin terkait dengan penggerebekan di Temanggung, Jateng.
"Polisi masih menyangkal mereka menangkap Nordin di Jawa Tengah," kata koresponden Al Jazeera seperti dikutip dari Al Jazeera.net, Jumat (7/8/2009). "Namun sumber yang sangat dipercaya menyebutkan mereka menangkap laki-laki yang mirip Noordin M Top," kata dia. Wakadiv Humas Mabes Polri Sulistyo Ishak menyatakan belum mengetahu perihal tertangkapnya Noordin.
"Belum ada info tentang hal tersebut," jelasnya.
Noordin adalah anggota kunci dari Jemaah Islamiyah, Jaringan Al Qaeda yang ingin mendirikan negara Islam di Asia Tenggara. Namun, grup yang dipimpin Noordin bercerai dari JI setelah dituduh menjadikan masyarakat sipil sebagai target. (irw/ndr)
Jumat, 07/08/2009 20:39 WIB
Penggrebekan di Temanggung
Tim Densus 88 Sempat Keluarkan Tembakan
Parwito - detikNews
dok detikcom Temanggung - Tim Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah. Dalam penggerebekan itu, mereka sempat terdengar suara tembakan.
Penggerebekan dilakukan tim Densus sekitar pukul 15.45 WIB, Jumat (7/8/2009), di rumah milik Mohzahri (70) di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Mereka menggunakan 3 buah mobil dan sejumlah kendaraan bermotor. "Saya melihat ada 3 mobil datang tiba-tiba dengan kencang. Dan tidak lama kemudian ada suara tembakan," kata Marimah, tetangga Mohzahri. Seperti diberitakan sebelumnya, penggerebakan tersebut dilakukan setelah Densus 88 Mabes Polri menangkap dua pria, yakni Indra (35) dan Aris (38) di Parakan Temanggung. Kedua orang ini diduga adalah keponakan Mohzari. Belum ada informasi resmi dari pihak kepolisian mengapa Indra dan Aris ditangkap.
(djo/djo)
Jumat, 07/08/2009 20:45 WIB
Terpidana Terorisme Tak Ada Remisi
Luhur Hertanto - detikNews
Jakarta - Setiap HUT RI pemerintah memberi keringanan masa hukuman kepada para narapidana. Tapi ketentuan ini tidak berlaku bagi terpidana kasus terorisme. "Pelaku terorisme nggak dapat remisi, kecuali yang hukumannya ringan," kata Menkum HAM Andi Matallata, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/8/2009). Terpidana terorisme dengan masa hukuman ringan adalah yang tidak terlibat secara langsung dengan kasus bersangkutan. Yakni bukan pelaku langsung, bahkan bukan orang yang kedapatan menyembunyikan para pelaku terorisme.
"Syaratnya dia harus sudah melewati 2/3 masa pidananya menurut PP 28/2006," sambung Matallata. (lh/irw)
Jumat, 07/08/2009 20:50 WIB
Rumah Persembunyian Noordin M Top Masih Dikepung Densus 88
Parwito - detikNews
Jakarta - Rumah persembunyian Noordin M Top dikepung. Ratusan polisi membarikade sebuah rumah di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Sempat keluar tembakan senjata api dalam pengepungan itu.
Pantauan detikcom, Jumat (7/8/2009), polisi telah melakukan pengepungan sejak pukul 17.00 WIB. Rumah itu dicurigai menjadi tempat Noordin tinggal. Di sekitar lokasi, hingga pukul 20.49 WIB, tidak ada warga yang diperkenankan mendekat. Polisi bersenjata lengkap bersiaga di lokasi. "Doakan saja, orang itu mirip Noordin," terang sumber perwira di Mabes Polri itu. (ndr/gah)
Jumat, 07/08/2009 20:55 WIB
Polri Belum Bisa Pastikan Noordin M Top Tertangkap
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Mabes Polri belum bisa memastikan bila gembong teroris Noordin M Top tertangkap. Orang paling diburu ini diduga bersembunyi di sebuah rumah di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Polisi masih melakukan pengepungan. "Di Temanggung ada kontak tembak, belum ada yang bisa disampaikan. Mohon bersabar," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna saat dihubungi melalui telepon, Jumat (7/8/2009).
Saat ini hingga pukul 20.50 WIB, pengepungan masih dilakukan. Ratusan petugas bersenjata lengkap membarikade sebuah rumah di tengah sawah. Pengepungan dilakukan sejak pukul 17.00 WIB, sempat terdengar letusan tembakan di lokasi.
"Di dalam rumah itu kita curigai ada Noordin," sebut seorang perwira yang enggan disebutkan namanya.
(ndr/gah)
Jumat, 07/08/2009 21:24 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Sepupu Aris dan Indra Juga Ditangkap 3 Tahun Lalu
Parwito - detikNews
Temanggung - Densus 88 Mabes Polri menangkap dua pria bernama Indra (35) dan Aris (38) di Pasar Parakan Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Keduanya adalah sepupu pria bernama Tatag, yang juga ditangkap Densus 88 Mabes Polri 3 tahun lalu. "Mereka (Indra dan Aris), masih sepupuan dengan Tatag yang ditangkap 3 tahun lalu. Tatag adalah anak Pak Mohzahri (pemilik rumah yang digerebek)," kata tetangga Mohzahri yang tak ingin disebutkan namanya, Jumat (7/8/2009).
Menurut sumber itu, Indra dan Aris adalah sosok yang tak terlalu bergaul. Meski demikian, keduanya ramah dan bersikap wajar jika bertemu dengan warga setempat. "Mereka kerja di bengkel sepeda yang tidak jauh dari rumahnya. Indra tinggal di rumah Pak Mohzahri kalau Aris tinggal di rumah lain, tapi masih satu kelurahan," kata sumber itu. Ditambahkan, Aris mempunyai 3 orang anak dan Indra mempunyai 1 orang anak. Istri keduanya sehari-hari mengenakan cadar.
Mengenai sosok Mohzahri, sambung sumber itu, adalah pensiunan guru agama di sebuah SMP negeri. Namun saat ini dia mengajar sebagai guru Agama di SMP Muhammadiyah Kedu. "Sejak Tatag ditangkap, tidak ada orang baru di rumah Pak Mohzahri," ungkap sumber itu.
Namun berdasarkan penelusuran yang dilakukan detikcom, Tatag tidak jelas ditangkap Densus 88 atau menghilang. Informasi yang beredar, pemuda tiba-tiba lenyap diculik oleh sekolompok orang. (djo/djo)
Jumat, 07/08/2009 21:29 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Ratusan Warga Dievakuasi, Mobil Penjinak Bom Didatangkan
Parwito - detikNews
Jakarta - Ratusan warga berkumpul di lokasi pengepungan rumah bercat putih beukuran 7x5 meter di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Rumah di tengah sawah itu kini sudah semakin rapat dikepung petugas bersenjata lengkap. Mobil penjinak bom juga sudah didatangkan.
Pantauan detikcom, Jumat (7/8/2009) pukul 21.20 WIB, 5 truk polisi, sebuah mobil jihandak berbaris sejauh 200 meter dari rumah tersebut. Diduga rumah milik Mozahri itu menjadi tempat persembunyian Noordin. Sementara itu, puluhan rentetan tembakan kembali dimuntahkan petugas. Sedang kondisi di rumah itu, lampu di luar masih menyala, sedang di dalam rumah tampak gelap. Ratusan warga semakin banyak berdatangan. Warga pun lalu digiring polisi menjauh dari lokasi, berikut kendaraan mereka. Sementara itu petugas Densus 88 berpakaian hitam dan bersenjata lengkap terus bersiaga, bersiap menyergap rumah tersebut.
Belum ada keterangan resmi dari petugas kepolisian di lokasi. Sebelumnya Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan yang di dalam rumah itu Noordin M Top. (ndr/gah)
Jumat, 07/08/2009 21:50 WIB
Noordin M Top Dikabarkan Tewas Tertembak
Irwan Nugroho - detikNews
Jakarta - Berita seputar penggerebekan teroris di Temanggung, Jawa Tengah, masih simpang siur. Merebak kabar, Noordin M Top tewas tertembak dalam penggerebekan tersebut. "Sudah tertembak. Namun karena wajahnya sering berganti rupa, perlu dipastikan melalui tes DNA," kata seorang sumber intelijen kepada detikcom, Jumat (7/8/2009). Penggerebekan tersebut dilakukan terhadap rumah milik Mohzari (70) di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Densus 88 Mabes Polri sebelumnya telah menangkap dua pria bernama Indra (35) dan Aris (38) di Pasar Parakan Temanggung. Kedua laki-laki itu merupakan keponakan Mohzari. (irw/asy
Jumat, 07/08/2009 21:53 WIB
5 Orang Diamankan dalam Penggerebekan Teroris di Temanggung
Didit Tri Kertapati - detikNews
Jakarta - Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, yang diduga tempat persembunyian Noordin M Top. 5 orang sudah berhasil diamankan. "5 orang diamankan, 3 orang belum diketahui identitasnya," ujar sumber yang dekat dengan kepolisian saat dihubungi detikcom, Jumat (7/8/2009). Menurut sumber tersebut, Pada pukul 10.30 WIB Densus 88 Polda Jateng dibantu Densus Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap Indra (35) dan Aris (38) di Perakan, Temanggung. "Mereka diduga menyembunyikan Noordin," ungkapnya. Diduga salah seorang dari tiga orang yang diamankan dan belum diketahui identitasnya itu adalah Noordin M Top. (did/gah
Jumat, 07/08/2009 21:58 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Suara Rentetan Tembakan Masih Terdengar
Parwito - detikNews
Temanggung - Ketegangan terus mewarnai pengepungan sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah. Sesekali masih terdengar suara baku tembak antara Polisi dan penghuni rumah tersebut. Pantauan detikcom, hingga pukul 21.50 WIB, Jumat (7/8/2009), suara letusan senjata masih terdengar. Kondisi ini memaksa polisi membuat barikade yang lebih luas. Kerumunan warga yang semula berjarak sekitar 300 meter dari rumah tersebut, terus didesak hingga sejauh 500 meter. Sebelumnya diberitakan, polisi menggerebek sebuah rumah di Desa Beji, RT 01 RW 07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Rumah tersebut diduga sebagai tempat persembunyian gembong teroris Noordin M Top. Sebelumnya, polisi telah menangkap dua pria di Pasar Parakan Temanggung. Kedua pria tersebut masing-masing dikenal sebagai Indra (35) dan Aris (38). (djo/djo)
Jumat, 07/08/2009 22:35 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Jumlah Teroris di Rumah Persembunyian Noordin M Top Belum Jelas
Didi Syafirdi - detikNews
(Google earth) Jakarta - Tim Densus 88 masih terlibat baku tembak dengan teroris di sebuah rumah di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Belum dapat dipastikan berapa jumlah orang di dalam rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian Noordin M Top itu. "Belum tahu ada berapa orang di rumah tersebut," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna kepada detikcom, Jumat (7/8/2009). Saat ini, lanjut Nanan, Densus 88 masih melakukan pengepungan di rumah tersebut. "Masih dilakukan pengepungan," katanya. Sumber di Kepolisian mengungkapkan, 5 orang sudah berhasil diamankan, 3 belum diketahui identitasnya. Diduga salah satu dari 3 orang yang belum diketahui identitasnya itu adalah Noordin. Merebak kabar pula, Noordin tewas dalam baku tembak di malam hari ini. (did/irw)
Jumat, 07/08/2009 23:07 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Penghuni Rumah Masih Melawan, Baku Tembak Kembali Terjadi
Parwito - detikNews
Temanggung - Drama penggerebekan rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian komplotan Noordin M Top di Temanggung, Jawa Tengah, masih berlangsung. Orang yang berada di dalam rumah tersebut masih melakukan perlawanan.
Pantauan detikcom, pada pukul 22.55 WIB, suara tembakan kembali terdengar. Sesekali suara tembakan terdengar berasal dari dalam rumah yang berada di Desa Beji, RT 01 RW 07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, tersebut. Kondisi ini membuat aparat kepolisian semakin meningkatkan kewaspadaan. Mereka kembali menghalau warga yang terus berdatangan ke lokasi penggerebekan. Jarak terdekat kerumunan warga dengan rumah tersebut sekitar 500 meter. Sampai saat ini, belum ada informasi yang memastikan siapa penghuni rumah tersebut. Seperti diketahui, sekitar pukul 17.45 WIB, polisi melakukan penggerebekan rumah milik Mohzahri (70). Sebelumnya polisi menangkap dua pria bernama Aris dan Indra di Pasar Parakan Kedu. Beredar kabar, kedua orang ini adalah anggota komplotan Noordin M Top. Selain itu, keduanya juga merupakan sepupu dari Tatag, tersangka teroris yang telah ditangkap 3 tahun lalu. Tatag disebut-sebut anak dari Mohzahri. (djo/djo)
Jumat, 07/08/2009 23:38 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Bom Diduga Tersimpan di Rumah Yang Dikepung
E Mei Amelia R - detikNews
(Google earth) Jakarta - Rumah kediaman Muzahri, warga Kedu, Temanggung, Jawa Tengah masih dikepung. Polisi masih menunggu di luar, belum melakukan penyergapan. Diduga kuat di rumah yang terletak di rumah di tengah sawah itu tersimpan bom. "Ada bahan peledak di rumah itu," terang perwira di kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Jumat (7/8/2009).
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pun bersikap hati-hati. Mobil jihandak dari Polda Jawa Tengah pun ikut disertakan dalam penyergapan ini. "Kemungkinan menunggu terang tim masuk," jelas sumber itu.
(ndr/irw)
Jumat, 07/08/2009 23:48 WIB
Panglima TNI Belum Pastikan Noordin Dilumpuhkan
Luhur Hertanto - detikNews
Jakarta - Densus 88 masih melakukan penggerebekan teroris di sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah. Aparat TNI AD dikerahkan untuk membantu penggerebekan tersebut. Namun, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso belum memastikan Noordin M Top ditangkap atau ditembak mati dalam penggerebekan itu. "Belum masih diduga. Ini kan pengepungan masih berlangsung," jelas Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di sela-sela pagelaran wayang kulit di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2009). Saat itu, Panglima ditanya apakah Noordin bisa dilumpuhkan dalam penggerebekan itu. Mengenai keikutsertaan TNI AD dalam penggerebekan itu, Panglima mengatakan bahwa koordinasi seperti itu sudah berjalan otomatis. "Oh, itu sudah berjalan otomatis antara Polda dan Kodam. "Yang pasti dari TNI AD sudah mengaktifkan desk antiterornya," lanjutnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengaku belum tahu secara pasti apakah Presiden SBY telah mendapatkan laporan dari Kapolri mengenai penggerebekan tersebut. "Saya belum tahu pasti, tapi bisanya presiden selalu mendapatkan laporan up date secara langsung dari Pak Kapolri. Tapi saya sendiri belum tahu," cetusnya.
Seperti diberitakan Densus 88 melakukan penggerebekan di rumah milik Mohzari (70) di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Mohzari merupakan ayah dari Tatag, teroris yang dijemput petugas 3 tahun lalu. Sebelum penggerebekan, polisi telah menangkap Indra dan Aris. Kakak beradik yang dibekuk polisi di Pasar Parakan, Temanggung, ini merupakan sepupu Tatag. (irw/asy)
Jumat, 07/08/2009 23:51 WIB
Penggerebekan di Temanggung
Penghuni Rumah yang Dikepung Diduga Lebih dari Satu Orang
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Berapa isi penghuni rumah yang dikepung tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri belum diketahui. Diduga kuat penghuni di dalam rumah lebih dari satu orang dan terdapat buronan teroris lainnya. "Mereka melakukan perlawanan, kondisinya lebih dari dua orang," terang perwira di kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Jumat (7/8/2009).
Diduga kuat, kelompok teroris berada di dalam rumah itu. Mereka juga menyimpan bahan peledak dan senjata api. Polisi pun berhati-hati dan terus mengepung rumah di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. "Mereka kelompok terlatih dan punya keahlian. Kita masih menunggu," tutur sumber itu. (ndr/gah)

Tidak ada komentar: