Sabtu, 08 Agustus 2009

Sabtu, 08/08/2009 19:38 WIB
SJ, Perekrut Dani dan Nana Masih Diburu
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - SJ, perekrut pelaku bom JW Marriott dan Ritz-Carlton, Dani dan Nana, masih terus diburu pihak kepolisian. Tidak hanya Dani dan Nana, SJ juga merekrut Amir Ibrohim, pemesan kamar 1808 Hotel JW Marriott.

"Amir Ibrohim kita tangkap. Dia kerja di Hotel mulia selama 9 bulan. Dia itu direkrut oleh SJ alias AT yang saat ini masih kita kejar," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Hal itu disampaikan BHD dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

SJ adalah seorang ustad yang tinggal satu kawasan dengan Dani di Candraloka, Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor. Kabarnya, SJ diburu hingga Solo, Jawa Tengah.

Bambang Hendarso menyatakan, penyergapan yang dilakukan di Temanggung, Jatiasih dan Solo tidak hanya memburu Noordin M Top, sang gembong teroris.

"Siapa pun yang jadi target operasi adalah kelompok-kelompok pelaku yang sudah teridentifikasi UR, AJ, PR, ST yang ini semuanya jadi target bukan hanya Noordin M Top," ujarnya.
(lrn/ken)
Sabtu, 08/08/2009 19:50 WIB
Jika Belum Tewas, Noordin Pilih Sembunyi di Pantura
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung masih misterius. Jika ternyata jenazah teroris yang tewas tersebut bukanlah Noordin M Top, lantas berada di mana dia sekarang? Muncul kemungkinan Noordin memilih bersembunyi di kawasan pantai utara (pantura) Jawa.

"Dia tetap memilih tempat aman di jalur pantura, tepatnya di perbatasan Jateng dan Jabar," ujar Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah tersangka teroris di Temanggung, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Dikatakan dia, wilayah pantura membuat Noordin dengan mudah mendapat akses langsung ke basisnya. Lewat jalur laut, Noordin bisa langsung mengakses basisnya di Banten dan kemudian dari situ dia bisa langsung ke basis di Lampung. Sedangkan lewat jalur darat, lanjut Dynno, Noordin bisa melalui jalur selatan untuk menuju ke basisnya di Yogya.

"Itu menurut dia jalur paling aman, karena ada 400 ponpes eks-Mujahidin Afghanistan di jalur itu," kata Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.
(nvc/nrl)
Sabtu, 08/08/2009 21:04 WIB
Beredar Foto Teroris Temanggung
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Polri belum bisa memastikan identitas 1 tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah. Pihak kepolisian masih akan melakukan proses identifikasi kepada jenazah yang awalnya diduga Noordin M Top, sang gembong teroris.

Belum rampung proses identifikasi, namun foto tersangka teroris Temanggung itu sudah beredar, termasuk seperti yang diterima detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Dalam foto tersebut, tampak seorang pria tewas dengan kepala terbelah mulai dari hidung ke atas. Sedangkan hidung ke bawah masih menyatu. Mata pria yang berambut ikal itu pun terbelalak.

Pria naas tersebut mengenakan kaos oblong berwarna coklat, sementara di lehernya terdapat kalung berwarna hitam.

Uniknya, pria tersebut memiliki wajah lonjong dengan rahang yang tegas. Tidak seperti wajah Noordin yang bulat, sebagaimana sketsa disebarkan pihak kepolisian.

Sebelumnya, pengamat intelejen Dynno Chressbon juga mendapat foto dengan ciri-ciri yang kurang lebih sama. Ia mengaku mendapat foto tersebut dari sumber di kepolisian.

Saat dicoba dikonfirmasi, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna belum bisa dihubungi.
(lrn/djo)
Sabtu, 08/08/2009 21:20 WIB
Jenazah Teroris Temanggung Masih Diotopsi di RS Polri
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Jenazah tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah hingga kini masih dalam proses identifikasi. Pihak RS Polri Kramat Jati pun masih melakukan otopsi terhadap jenazah tersebut.

"Jenazah yang ada di RS Polri saat ini masih diotopsi. Kondisinya bugil, ditaruh di ruang pendingin," kata salah satu petugas yang enggan disebutkan identitasnya saat ditemui di RS Polri Dr Sukamto, Jalan Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (8/8/2009).

Sebelumnya, petugas mengaku telah melihat kondisi jenazah dari jauh. Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah jenazah tersebut adalah jenazah Noordin M Top.

"Kondisi bagian muka dan leher bersih. Saya tadi melihat dari jauh. Saya belum bisa memberikan komentar apa itu Noordin M Top atau bukan," pungkasnya.

Sebelumnya jenazah diketahui tiba di RS Polri dengan terbungkus peti berwarna coklat. Hingga pukul 20.40 WIB sejumlah petugas masih nampak berjaga-jaga di depan kamar jenazah.
(nov/lrn)
Sabtu, 08/08/2009 21:52 WIB
Teroris Bom Marriott & Ritz-Carlton Bukan Semata karena MU
Luhur Hertanto - detikNews

(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Teroris yang mengebom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada 17 Juli 2009 bukan semata untuk menghalangi kedatangan klub Manchester United (MU). Polisi masih menyelidiki motif pengeboman ini.

"Tentu kembali di perjalanan historical di Pakistan waktu itu, untuk menyerang JW Marriott (Pakistan) pelaku disusupkan 2 tahun terlebih dahulu. Orang-orang tidak sangka. Beri kesempatan dalam rangka pengungkapan lebih jauh, tapi menurut saya tidak sesederhana karena MU," ujar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) saat ditanya apakah bom pada tanggal 17 Juli kemarin karena MU hendak bertanding ke Indonesia.

Hal itu disampaikan BHD dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2009).

MU yang semula dijadwalkan bertanding tanggal 20 Juli 2009, seharusnya datang tanggal 18 Juli 2009 malam. Karena bom meledak sehari sebelumnya di hotel tempat rombongan MU menginap, Hotel Ritz-Carlton, maka MU pun tak jadi singgah di Indonesia.

(nwk/lrn)
Sabtu, 08/08/2009 23:00 WIB
Teroris Temanggung
Jika Bukan Noordin, Polri Harus Gandeng TNI
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah belum dipastikan apakah jenazah Noordin M Top atau bukan. Jika bukan Noordin, apa yang harus dilakukan kepolisian untuk memburu Noordin M Top?

"Polri harus lebih giat dan intensif berkoordinasi dengan pasukan elit dari Angkatan Darat (AD)," kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Menurut Dynno, Polisi selama ini sebagai pihak yang menyajikan fakta yuridis. Sedangkan fakta intelijen dilakukan oleh pasukan elite Detasemen (Den) 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD.

"Fakta intelijen biarlah dikejar oleh pasukan elit AD," tambahnya.

Lebih lanjut Dynno menjelaskan, Densus 88 Polri sendiri hingga kini dipusatkan di 7 Kota. Sedangkan
Detasemen (Den) 81 TNI-AD ada di setiap Komando Daerah Militer (Kodam).

11 Kodam di Indonesia tersebut, yaitu Iskandar Muda, Bukit Barisan, Sriwijaya, Siliwangi, Kodam Jaya, Diponegoro, Wira Buana, Udayana, Tanjung Pura, Pattimura, dan Cendrawasih.

(nov/lrn)
Sabtu, 08/08/2009 23:26 WIB
Bom Marriott dan Ritz-Carlton
Saifuddin Jaelani, Peraih LC dari Yaman yang Ahli Bekam
Gagah Wijoseno - detikNews

Jakarta - Inisial SJ disebut nyaring oleh Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. Dialah perekrut Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Jika yang dimaksud SJ adalah Saifuddin Jaelani, maka jejak pria ini masih terasa di Perumahan Telaga Kahuripan, Kabupaten Bogor.

Nama Saifuddin Jaelani cukup terkenal di kalangan para aktivis masjid di Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan. Bagi orang yang sudah cukup dekat, Saifuddin dipanggil dengan Bang Udin.

Perawakannya agak jangkung, sekitar 170 cm. Wajah cukup tampan dan berjenggot. Dia datang ke Kahuripan tahun lalu dan tinggal di RT 3 RW 10 dengan membawa seorang istri dan satu anak. Istrinya mengenakan busana muslimah dengan cadar menutupi mukanya.

Saifuddin taat beribadah. Dia menggondol titel LC dari sebuah universitas di Yaman. Dia juga adalah seorang hafidz (hafal alquran).

Dengan kelebihan-kelebihan yang dipunyai, dia mendapat banyak teman dengan mudah di perumahan ini. Sampai akhirnya, Saifuddin yang dipanggil 'Ustad' itu dipercaya menjadi imam Masjid As-Surur, masjid yang pertama didirikan di gugus Candraloka. Bacaaan al quran bagus dan enak didengar.

Di tengah kelebihan-kelebihan yang dia punyai itu, sebenarnya Saifuddin adalah sosok yang misterius. Misteri Saifuddin semakin lengkap setelah dia disebut-sebut sebagai inisial SJ yang disebut Kapolri sebagai perekrut Dani dan Nana dan murid dari pakar bom Dr Azahari.

Di Telaga Kahuripan, sehari-hari Saifuddin dikenal sebagai ahli bekam. Dia juga menjual obat-obat herbal. Dia mengaku adiknya memiliki klinik bekam dan herbal di Malaysia. Di Candraloka, Saifuddin melakukan kerja sama dengan salah seorang warga mendirikan klinik bekam.

Selain menjadi imam di Masjid As-Surur, Saifuddin juga merupakan penceramah yang aktif. Pernah juga menjadi khotib salat Jumat di Masjid Raya Telaga Kahuripan.

Menurut salah seorang warga, Saifuddin memang sering bepergian. Namun, kepada warga, dia mengaku sering pergi karena mendapat order membekam. Dia menerima panggilan order bekam.

Dilihat dari buku-buku yang ada di rumahnya, Saifuddin bisa jadi penggemar Imam Samudra, terpidana mati kasus kasus bom Bali I dan II. Sebab, di rumahnya, ada buku karya Imam Samudra.

Menurut salah seorang warga lainnya, Saifuddin pernah mengeluh karena banyaknya intelijen yang mengawasi kawasan Masjid Raya Bogor. Namun, saat itu, Saifuddin tidak mau menjelaskan apa maksud keluhannya itu.

Bagi banyak warga, Saifudin dikenal sebagai orang yang baik dan ramah. Karena itu banyak warga di Candraloka yang terkejut bila Saifuddin disebut sebagai buron kasus bom Marriott dan Ritz Carlton.

Pesona Saifuddin membuat Dani Dwi Permana, remaja 18 tahun, kesengsem. Sampai akhirnya diketahui, Dani cukup dekat dengan Saifuddin. Sebagai misal, Dani mengikuti gaya Saifuddin yang mengenakan celana panjang ngatung.

Dani sendiri merupakan remaja yang datang dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya, Zulkifli, adalah satpam di Perumahan Telaga Kahuripan dengan gaji pas-pasan. Ketika ayahnya ditangkap aparat karena terlibat kasus pencurian, Dani makin dekat dengan Saifuddin.

Entah mulai kapan Dani mendapat doktrin-doktrin dari kelompok Noordin Moh Top? Tidak tahu. Banyak warga yang menganggap Dani yang sudah dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott itu, hanyalah korban.

Yang jelas, tiga bulan lalu Saifuddin pindah rumah. Dia meninggalkan Kahuripan dengan alasan akan tinggal di Cirebon dan mengelola pesantren di Solo. Tak lama kemudian Dani juga menghilang, sampai akhirnya muncul berita bahwa Dani adalah pelaku bom bunuh diri. Sedangkan SJ kini buron, karena dianggap terlibat dalam bom ini.

Lantas, benarkah SJ yang dimaksud Kapolri adalah Saifuddin Jaelani? Belum jelas, karena Kapolri belum mau membuka nama lengkapnya. Namun, informasi yang didapatkan detikcom di Mabes Polri, SJ yang dimaksud memang Saifuddin Jaelani.

(gah/lrn)


Tidak ada komentar: