Kamis, 06 Agustus 2009

Jenazah WS Rendra Disalatkan Usai Sholat Jum'at

Jumat, 07/08/2009 00:30 WIB
Jenazah WS Rendra Disalatkan Usai Salat Jumat
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Budayawan ternama WS Rendra meninggal dunia, Kamis (6/8/2009) malam sekitar pukul 22.00 WIB di RS Mitra Keluarga Depok. Rencananya jenazah baru akan disalatkan besok Jumat, (7/8/2009).

Pantauan detikcom, nampak kondisi di rumah duka di Perumahan Pesona Depok tertutup rapat. Hanya terdapat sebuah papan informasi yang diletakkan di depan rumah. Dalam papan itu tertulis 'Jenazah akan disolatkan ba'da Jumat dan dimakamkan di TPU Bengkel Teater Cipayung, Citayam Depok'.

Rendra sebenarnya sudah meninggalkan rumah sakit hanya beberapa saat setelah Mbah Surip meninggal dunia. Rendra bahkan sempat mengizinkan Mbah Surip dimakamkan di komplek pemakaman Bengkel Teater di Citayam, Depok.

Willibrordus Surendra Broto Rendra lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Pada perkembangannya Bengkel Teater dipindahkan Rendra di Depok. (ape/mok)
Jumat, 07/08/2009 00:50 WIB
Tak Kuat Menahan Duka, Istri Rendra Dipapah Masuk ke Rumah Duka
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Foto : Novikris (detikcom)
Jakarta - Meninggalnya Penyair ternama WS Rendra menyisakan duka yang dalam bagi keluarga. Bahkan, Istri Rendra, Ken Zuraida tidak kuat berjalan menuju rumah duka akibat lemas.

Pantauan detikcom, saat tiba di rumah duka di Perumahan Pesona Depok Estate Blok AV No 5, Kamis (7/8/2009) malam, Ida sampai harus dipapah oleh dua orang perempuan untuk berjalan masuk menuju rumah. Sementara, wajah Ida ditutupi oleh sebuah selendang berwarna coklat.

Saat ini jenazah Rendra masih disemayamkan dan rencananya akan disalatkan usat salat Jumat siang nanti. Hingga saat ini, puluhan kerabat yang ingin melayat jenazah terus berdatangan.

Rendra sebenarnya sudah meninggalkan rumah sakit hanya beberapa saat setelah Mbah Surip meninggal dunia. Rendra bahkan sempat mengizinkan Mbah Surip dimakamkan di komplek pemakaman Bengkel Teater di Citayam, Depok.

Willibrordus Surendra Broto Rendra lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Pada perkembangannya Bengkel Teater dipindahkan Rendra di Depok. Setelah menjadi muslim, Rendra mengganti namanya H Wahyu Salaiman Rendra. (ape/mok)
umat, 07/08/2009 00:52 WIB
Kerabat WS Rendra Mulai Berdatangan ke Rumah Duka
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Jenazah WS Rendra kini telah disemayamkan di rumah salah satu putrinya di Perumahan Pesona Depok. Kerabat WS Rendra mulai berdatangan ke rumah duka yang beralamat di Blok AV No 5 tersebut, Jumat (7/8/2009).

Pantauan detikcom, mulai dari mantan Mensesneg Moerdiono, mantan anggota KPU Mulyana W Kusumah, aktor Ardi Kurdi, hingga putri Gus Dur, Yenny Wahid tampak hadir di rumah duka.

Moerdiono tiba paling paling pertama dilanjutkan dengan Mulyana. Sementara itu, Yenny tiba pukul 00.30 WIB. Dengan berpakaian muslim berwarna coklat, Yenny enggan memberi komentar.

Willibrordus Surendra Broto Rendra, demikian nama lengkapnya, meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB di RS Mitra Keluarga, Depok. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di Bengkel Teater, miliknya.

(mok/ape)
Jumat, 07/08/2009 00:59 WIB
Jockie Suryo Prayogo: Rendra Tak Pernah Memakai 'Topeng'
Andi Abdullah Sururi - detikNews

Foto: dok.pribadi
Jakarta - Sahabat dekat WS Rendra, Jockie Suryo Prayogo, mengaku kaget dengan kabar meninggalnya salah satu penyair besar Indonesia itu. Dalam kenangan Jockie, Rendra adalah sosok yang apa adanya, tak pernah memakai "topeng".

"Kita kehilangan tokoh bangsa, seniman dan budayawan besar. Dia manusia yang tidak pernah coba memakai topeng, selalu hadir sebagai manusia seutuhnya dengan segala kelebihan dan kekurangannya," ujar Jockie ketika ditemui di rumah duka, Jumat (7/8/2009) dinihari WIB.

"Kita mesti belajar banyak dari dia," tandas pria yang pernah berkolaborasi dengan Rendra di grup musik Kantata Takwa ini. Jockie mengucapkan testimoninya mengenai Rendra dengan sesekali jeda, sembari menahan haru.

Jockie juga mengungkapkan bahwa banyak pemikiran-pemikiran Rendra yang bermanfaat bagi Indonesia. Ada beberapa hal yang diajarkan Rendra kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk salah satunya adalah mengenai ketekunan dalam melakukan sesuatu.

"Sejak saya sama dia di era reformasi, saya melihat pikiran-pikran dia bermanfaat buat bangsa. Kalau saya bisa mewakili, itu yang bikin kita gelisah. Kita nggak bisa menggunakan kesempatan ketika itu ada."

"Saya kaget mendegar kabar ini, terus terang saya berharap banyak dari dia. Ketekunan, itu yang dia ajarkan kepada kita. Walaupun ketekunan itu tak menghasilkan apa-apa," tutupnya.

Rendra meninggal dunia pada usia 75 tahun setelah beberapa lama sakit-sakitan. Budayawan tersebut meninggal setelah sempat keluar dari RS yang merawatnya. "Si Burung Merak" meninggal pada Kamis (6/8/2009) pukul 22.10 WIB di RS Mitra Keluarga, Depok. (roz/roz)
Jumat, 07/08/2009 01:12 WIB
WS Rendra Meninggal
Mulyana: Belum Ada Budayawan Seperti Beliau
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Kepergian penyair kondang, WS Rendra memang begitu mengejutkan para sahabatnya. Bahkan bagi mantan anggota KPU, Mulyana W Kusumah, figur Rendra sebagai seorang budayawan belum tergantikan.

"Saya kira sampai sekarang budayawan belum ada yang seperti beliau," kata Mulyana di rumah duka, di Perumahan Pesona Depok Blok AV No 5, Jumat (7/8/2009).

Menurut Mulyana, puisi Rendra juga sering masuk ke ranah politik. Meski dengan kondisi yang tidak lagi fit, lanjut Mulyana, Rendra masih sanggup membacakan puisinya dengan waktu yang tidak sebentar.

"Dia pernah pidato mengenai negara, saat itu walaupun nafasnya ini (tersengal-sengal), dari yang tadinya cuma 15 menit, sampai 45 menit," ungkapnya.

Sosok Rendra dikenal Mulyana sebagai seorang yang sangat peduli akan nilai-nilai kebangsaan. Willibrordus Surendra Broto Rendra, demikian nama lengkapnya, meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB di RS Mitra Keluarga, Depok. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di Bengkel Teater, miliknya hari ini setelah salat Jumat.
(mok/ape)
Jumat, 07/08/2009 01:27 WIB
Moerdiono Sedih Tidak Sempat Jenguk Rendra
Nugraha Rodiana - detikNews

Jakarta - Kematian seniman WS Rendra menimbulkan duka yang dalam bagi banyak orang. Termasuk mantan Mensesneg Moerdiono.

Saat ditemui di rumah duka Komp. Pesona Depok Blok A no. 5, Depok, Kamis (6/8/2009) malam WIB, Moerdiono tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.

"Saya terakhir kali ketemu almarhum minggu lalu. Beliau terlihat lebih sehat. Saya menyesal sekali kemarin tak sempat jenguk," ujar Moerdiono.

Mantan menteri di zaman Orde Baru itu memang telah mengetahui penyakit yang diderita Rendra. Namun tetap saja kematian sang maestro menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam.

"Kita kehilangan seorang seniman dan pemikir yang hingga detik terakhir masih memikirkan nasib bangsa," tukasnya lagi.

Jenazah pria yang dikenal dengan "Si Burung Merak" itu telah sampai di rumah duka sejak pukul 23.30 WIB. Budayawan tersebut meninggal setelah sempat keluar dari RS yang merawatnya. Ia meninggal pada Kamis (6/8/2009) pukul 22.10 WIB di RS Mitra Keluarga Depok.

(kee/asy)
Jumat, 07/08/2009 01:33 WIB
Jenazah Rendra Dimandikan Usai Salat Shubuh
Nugraha Rodiana - detikNews

Foto: dok.pribadi
Jakarta - Penyair WS Rendra rencananya akan dimakamkan pada hari Jumat (7/8/2009). Jenazahnya akan dimandikan usai salat shubuh.

Hal itu diutarakan oleh Iwan Burnani selaku perwakilan keluarga. Namun Iwan menolak berkomentar lebih banyak mengenai kematian penyair besar Indonesia yang tutup usia pada umur 74 tahun ini.

"Acara pemakaman besok, dimulai dari sini (rumah duka) akan salat Shubuh lalu dimandikan. Akan dibawa ke Cipayung dan dimakamkan di sana," ujar Iwan yang ditemui di rumah duka, Komp. Pesona Depok Blok A no. 5, Depok, Jumat (7/8/2009) dinihari WIB.

Iwan pun berujar bahwa sebelumnya jenazah akan ditempatkan di masjid dan disalatkan di waktu salat Jumat.

Saat ini suasana rumah duka mulai ramai. Di antara para pelayat, tampak musisi Iwan Fals yang datang sendiri dengan baju hitam.

Selain Iwan Fals, ada juga sahabat karib Rendra, Jockie Suryo Prayogo. Baik Rendra, Iwan Fals, dan Jockie, ketiganya sama-sama pernah berkolaborasi dalam satu grup musik, yakni Kantata Takwa.
(kee/roz)
Jumat, 07/08/2009 01:49 WIB
WS Rendra Meninggal
Iwan Fals Terpukul dengan Kepergian Si Burung Merak
Andi Abdullah Sururi - detikNews

(Foto: Andi Sururi/detikcom)
Jakarta - Kepergian penyair Willibrordus Surendra Broto Rendra atau Wahyu Salaiman Rendra yang dikenal dengan WS Rendra menyisakan luka mendalam. Tak terkecuali bagi penyanyi Iwan Fals.

Iwan Fals yang datang ke rumah duka, di Perumahan Pesona Depok Blok AV No 5, Jumat (7/8/2009) pukul 00.30 WIB langsung masuk ke dalam. Sekitar 40 menit ia berada di dalam rumah tersebut.

Usai melayat, tanpa komentar apa pun, ia langsung ngeloyor masuk menuju mobilnya. Namun raut mukanya menunjukkan kesedihan yang begitu mendalam terhadap kepergian Rendra tersebut. Iwan Fals bersama WS Rendra pernah mendirikan grup musik Kantata Takwa.

Sementara itu, bagi istri mendiang aktor Sophan Sophiaan, Widyawati, Rendra adalah sosok yang memiliki karisma luar biasa. "Dia memang mempesona, karismanya yang besar sekali, itu sebabnya dia dijuluki si burung merak," papar Widyawati. (mok/mok)
Jumat, 07/08/2009 02:05 WIB
Gus Dur Merasa Kehilangan WS Rendra
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Mantan Presiden RI, Gus Dur merasa sedih atas meninggalnya WS Rendra. Bagi Gus Dur, di antara mereka berdua memiliki kesamaan visi soal berbangsa.

"Pasti ada rasa kehilangan yang mendalam terutama dari Gus Dur," kata putri Gus Dur, Yenny Wahid di rumah duka di Perumahan Pesona Depok Blok AV No 5, Jumat (7/8/2009).

Bagi Yenny, keterikatan Gus Dur dan Rendra terekam dalam komunitas Dewan Kesenian Jakarta. Kebetulan Rendra memang sempat menjabat sebagai ketuanya.

Rendra dan Gus Dur juga memiliki keberanian untuk mendobrak nilai-nilai yang ada demi kemajuan Indonesia. Bagi Yenny, hanya mereka berdua lah yang memiliki keberanian untuk mendobrak itu semua.

"Memaksa bangsa kita supaya bisa berfikir merdeka melampaui batas-batas yang kaku," papar Yenny.
(mok/mok)
Jumat, 07/08/2009 02:17 WIB
WS Rendra Bukan Hanya Seniman Tapi Juga Negarawan
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Foto : Novikris (detikcom)
Jakarta - Sosok penyair kondang WS Rendra dinilai lebih dari sekedar seniman atau budayawan. Lewat karya-karyanya yang sering mengungkap masalah bangsa, ia juga layak disebut negarawan.

"Dia salah satu tonggak sejarah kebudayaan dan kesenian. Dia bukan saja budayawan atau seniman tapi cara berfikirnya sudah seperti negarawan," kata aktor senior Deddy Mizwar usai melayat jenazah WS Rendra di depan rumah duka, Perumahan Pesona Depok Estate Blok AV No 5, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/8/2009).

Menurut Deddy, pribadi negarawan Rendra bisa dilihat dari karya-karyanya yang berpihak pada kepentingan rakyat. Sajak, drama, maupun karya-karyanya yang lain selalu mengangkat tema-tema tentang penderitaan rakyat.

"Waktu saya ke RS (Kelapa Gading) dia masih bicara tentang bangsa, tentang keprihatinan rakyat. Dia sudah tidak lagi menggubris puisi dan karya-karyanya tetapi lebih peduli tentang bangsa dan rakyat. Bahkan ia juga tidak setuju dengan neolib," ungkap pemeran Jenderal Naga Bonar ini.

Sebagai seorang sahabat, Deddy sangat mengagumi pribadi Rendra yang gigih dan idealis. Walau dalam sakit pun, Rendra masih memikirkan keprihatinan rakyat.

"Rendra tidak pernah mengeluh, dia selalu berbagi dengan menyenangkan dan tidak otoriter. Di ujung hayat keprihatinan saat di ICU dia tetap membicarakan tentang bangsa," imbuhnya.

"Ia tetap Si Burung Merak baik sakit maupun sehat," pungkasnya.

(ape/mok)
Jumat, 07/08/2009 02:29 WIB
Widyawati Pernah Bawakan Makanan untuk Rendra di Tahanan
Andi Abdullah Sururi - detikNews

Foto: Andi As (Detikcom)
Jakarta - Ada pengalaman yang tak terlupakan bagi Widyawati mengenai WS Rendra. Istri mendiang aktor Sophan Sophiaan tersebut pernah membawakan gado-gado untuk Rendra saat penyair tersebut ditahan.

Rendra memang pernah ditahan pada tahun 1978. Pemilik nama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra, tersebut ditahan akibat karya-karyanya yang berbau protes pada masa aksi para mahasiswa sangat aktif.

"Saya ingat waktu itu saya pernah bawa gado-gado di tahanan," kata Widyawati di rumah duka, di Perumahan Pesona Depok Blok AV No 5, Jumat (7/8/2009).

Bagi Widyawati, sosok Rendra juga mengajarkan dirinya banyak hal akan kehidupan. Yang paling diingatnya, Rendra menerapkan prinsip back to nature.

Selain sebagai sahabat, Rendra juga dikenal Widyawati sebagai seorang guru dan teman yang baik untuk berbicara berbagai hal. "Selamat jalan Mas Rendra, Anda akan selalu ada di hati," ucap Widyawati.

(mok/mok)
Jumat, 07/08/2009 02:33 WIB
Rendra Disemayamkan di Bengkel Teater Pagi Hari
Adhie Ichsan - detikNews

Jakarta - Budayawan WS Rendra akan dimakamkan di Bengkel Teater Rendra miliknya besok Pagi. Jika tak ada halangan, jenazah Sang Burung Merak akan disemayamkan lebih dulu jam 07.00 pagi.

Keterangan itu didapat dari papan pengumuman yang tercantum di Bengkel Teater Rendra, Citayam, Depok. "Si Burung Merak" rencananya baru akan dimakamkan seusai salat Jumat (7/8/2009).

Saat ini suasana di Bengkel Teater Rendra relatif sepi.Hanya tampak beberapa aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar Bengkel Teater.

Sekitar pukul 00.00 WIB suasana sempat ramai. Beberapa teman dan kerabat mulai berdatangan untuk melayat.Namun setelah diketahui bahwa jenazah baru akan dimakamkan besok, para kerabat yang datang langsung beranjak ke Pesona Depok, rumah putri almarhum yang dijadikan rumah duka.

(ich/mok)
umat, 07/08/2009 03:02 WIB
WS Rendra Tinggalkan 10 Anak
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - 'Si Burung Merak' WS Rendra ternyata pernah menikah tiga kali. Dari tiga pernikahannya tersebut, Rendra dikaruniai 11 orang anak.

"Pernah menikah 3 kali sedangkan anaknya 11," kata salah satu kerabat Rendra, Iwan Burnani kepada wartawan di depan rumah duka, Perumahan Pesona Depok Estate Blok AV No 5, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/8/2009).

Istri pertama Rendra, bernama Sunarti. Namun malang, Rendra lebih dulu ditinggalkan Sunarti. Dari perkawinan dengan Sunarti, Rendra dikaruniai 5 orang anak.

"Namanya, Tedy, Andre, Clarasinta, Daniel Seta, dan Samuel," jelas Iwan.

Sementara istri kedua bernama Sitoresmi. Rendra memiliki 4 anak dari hasil perkawinannya dengan Sitoresmi. Mereka antara lain, Yonas, Sara (alm), Naomi dan Rachel.

"Namun Sitoresmi dan Rendra akhirnya bercerai," ungkapnya.

Sedangkan, Ken Zuraida adalah perempuan terakhir yang dinikahi Rendra. Ida (panggilan akrab) memberikan dua orang anak hasil perkawinan mereka.

"Isayasa Sadewa dan Mariam," tandasnya.

(ape/mok)
umat, 07/08/2009 03:14 WIB
Meski Telah Tiada, Pemikiran WS Rendra Tetap Hidup
Adhie Ichsan - detikNews

Foto: Adhie (Detikcom)
Jakarta - Si Burung Merak WS Rendra telah terbang selama-lamanya. Namun pemikiran kritisnya dipastikan akan tetap hidup.

"Satu lagi anak terbaik dari bangsa ini meninggalkan kita. Tapi sumbangsih dia, pemikiran dia akan tetap hidup," kata aktor Alex Komang di Bengkel Teater WS Rendra, Cipayung, Jumat (7/8/2009).

Alex sendiri mengaku jika ia adalah salah satu pengagum karya-karya Rendra. Baginya, suatu kebanggaan tersendiri saat diperbolehkan masuk ke perpustakaan pribadi Rendra.

"10 tahun lalu saya agak tersanjung diperbolehkan masuk ke perpustakaannya. Kalau bicara dengan beliau seperti samudera yang dalam dan tak berdasar," jelasnya.

Willibrordus Surendra Broto Rendra, demikian nama lengkapnya, meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB di RS Mitra Keluarga, Depok. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di Bengkel Teater, miliknya hari ini setelah salat Jumat.

(mok/mok)
umat, 07/08/2009 03:36 WIB
WS Rendra Tetap Melucu Saat Sakit
Andi Abdullah Sururi - detikNews

Jakarta - Penyakit yang mendera fisiknya, tak mengurangi kebiasaan WS Rendra untuk terus melucu. Sebagai seorang seniman, Rendra bahkan tetap menjadi 'sutradara' saat di rumah sakit.

"Walaupun sakit dia masih sempat melucu," kata artis senior Ratna Riantiarno di rumah duka, di Perumahan Pesona Depok Blok AV No 5, Jumat (7/8/2009).

"Ini Mas Rendra lagi akting sakit, ya?" Kenang Ratna. Ditanya demikian, Rendra pun menjawab, "Iya."

Menurut Ratna, seluruh jenis obat yang diterima Rendra selalu ditanya dengan rinci. "Dia memang nggak bisa diatur. Ya namanya sutradara, di rumah sakit pun dia masih men-direct," canda Ratna.

Ratna percaya, dunia seni akan sangat kehilangan sosok Rendra. Si Burung Merak tersebut adalah inspirasi bagi anak-anak muda pencinta seni.

"Dunia seni teater pasti kehilangan, dia inspirasi bagi anak-anak muda sampai akhir hayatnya, sosok seperti dia bisa dihitung dengan jari," pungkasnya.

(mok/ape)
Jumat, 07/08/2009 03:54 WIB
WS Rendra Tinggalkan 'Wasiat' Melalui Puisi
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Jakarta - Meski sudah terkenal, ternyata masih banyak keinginan WS Rendra yang belum terpenuhi. Dan itu semua terekam dalam sebuah puisi yang dibuatnya beberapa hari sebelum Si Burung Merak tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir.

"Dia meninggalkan satu puisi, puisi itu menyebutkan bahwa masih banyak keinginannya tetapi dia tidak bisa. Jadi daya masih ada tapi dia tidak bisa mengatasi kelelahannya," kata salah satu sahabat Rendra, sastrawan Jose Rizal Manua di Perumahan Pesona Depok Blok AV No 5, Jumat (7/8/2009).

Puisi itu dibuat Rendra sekitar 3-4 hari lalu saat dia masih dirawat di rumah sakit. Dari sekian banyak tulisan yang dibuat Rendra, Jose ingat betul isi keinginannya.

Puisi tersebut disampaikan oleh salah seorang putri Rendra. Jose pun langsung mengetahui puisi tersebut dari gaya tulisan khas Rendra.

"Saya waktu itu ada di dalam kamar (rumah sakit), saya melihat puisi itu saya baca dalam hati yang menyentuh itu tadi," paparnya.

(mok/ape)









Tidak ada komentar: