Jumat, 07 Agustus 2009

Nama W.S. Rendra Diusulkan Jadi Nama Jalan di Indonesia

Jumat, 07/08/2009 15:34 WIB
Sambil Menangis, Rachel Berlari Menuju Pusara Rendra
Mega Putra Ratya - detikNews
Video Terkait
Jenazah WS Rendra Disemayamkan di Bengkel Teater
Foto Terkait
Air Mata untuk Sang Penyair Jakarta - Anak kedua Wahyu Sulaiman (WS) Rendra, Rachel Saraswati, baru datang dari Yogya. Ia langsung larut dalam suasana duka. Sambil terisak, Rachel turun dari mobil dan berlari menuju pusara ayahnya. Rachel masih terus menangis saat sang ayah diturunkan ke liang lahat di pemakaman Bengkel Teater, Citayam, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/8/2009). Sekitar 300 orang pelayat memadati lokasi pemakaman para seniman dan aktivis itu. Iringan doa mengiringi dikebumikannya Si Burung Merak ini. Keluarga pun menaburkan bunga sebagai penghormatan terakhir untuk pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 itu. Tampak beberapa seniman hadir dalam pemakaman Rendra. Di antaranya adalah seperti Komar, Zainal Abidin Domba, Dedi'Miing' Gumelar.
(nal/iy)
Jumat, 07/08/2009 23:03 WIB
Nama WS Rendra Diusulkan Jadi Nama Jalan di Indonesia
Taufik Wijaya - detikNews
Video Terkait
Jenazah WS Rendra Disemayamkan di Bengkel Teater
Foto Terkait
Bunga SBY untuk Sang Penyair Palembang - Sejumlah pekerja seni dan budaya di Palembang mengusulkan pemerintah daerah di Indonesia untuk mengabadikan nama budayawan WS Rendra sebagai nama jalan. Sebab, karya si Burung Merak itu cukup mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Usulan ini muncul pada saat mereka berdoa bersama untuk WS Rendra di sebuah kantor redaksi sebuah massa di Jalan Basukiu Rachmat, Palembang, Jumat (07/08/2009) malam. "Saya pikir penghormatan terhadap budayawan dan seniman besar seperti WS Rendra untuk nama jalan, suatu hal yang wajar. Sebab karya seni maupun pemikiran WS Rendra, banyak memengaruhi pemikiran kebudayaan Indonesia pada hari ini. Seperti soal kebebasan berpikir dan berekspresi," kata pekerja kebudayan Tarech Rasyid dalam diskusi tersebut. Selain itu, para pekerja seni dan budaya Palembang juga berencana membuat buku kumpulan puisi yang diperuntukan WS Rendra. Buku itu merupakan karya para penyair di Palembang. "Hanya buku ini diperuntukan bagi WS Rendra," kata penulis T Wong. Di Palembang, sama seperti di daerah lainnya, konsep berkesenian maupun pemikiran WS Rendra banyak memengaruhi para pekerja seninya. Pengaruh ini paling banyak pada dunia seni teater dan sastra. "Di tahun 1970-an dan 1980-an, di Palembang sangat popular lomba pembacaan puisi. Setiap kali diadakan lomba baca puisi, selalu ada karya WS Rendra. Dia hamnpir dipastikan bersanding dengan karya Chairil Anwar, Taufiq Ismail, atau Sutardji Calsoum Bahri," kata Tarech. Direncanakan buku kumpulan itu akan diluncurkan dan dibacakan pada tanggal 20 Agustus 2009 mendatang. (tw/irw)

Tidak ada komentar: