Jumat, 17 Juli 2009

BOM Teroris JW. Marriot & Ritz Carlton Dalam Berita Inilah.Com

17/07/2009 - 08:31
PR P&G Jadi Korban Bom Ritz Carlton

(ist)

INILAH.COM, Jakarta – Ledakan di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, diperkirakan telah menelan puluhan korban. Salah satunya, staf public relations P&G yang tengah mengadakan pertemuan dengan klien di hotel itu.

Saat itu, Yunita, yang menjadi staf PR P&G tengah mengadakan pertemuan di hotel itu, sejak Jumat (17/7) pukul 08.00 itu. Namun, belum diketahui secara pasti apa hal yang tengah dibicarakannya. Tiba-tiba, goncangan bom membubarkan pertemuan yang digelar. Dia beserta sejumlah kliennya yang berkewarganegaraan asing tertimpa reruntuhan puing dan kaca.

“Belum jelas bagaimana kondisinya sekarang. Yang saya tahu, dia telah diangkut ke RS MMC Kuningan,” kata Masyitah, seorang pegawai P&G yang ada di Menara Rajawali, Mega Kuningan itu, saat dihubungi INILAH.COM.

Dikatakannya, saat menuju kantornya, dia melihat seorang berkewarganegaraan asing tengah dibawa dengan sebuah mobil Toyota Avanza krem. Seluruh badannya, kata dia terlihat berlumuran darah dengan darah menetes di jalan. “Ada tabung oksigen di mulutnya,” kata dia.

Menurut dia, kini kondisi perkantoran di sekitar Mega Kuningan belum ditutup. Begitu pula Jl Casablanca di depan Mal Ambassador. “Tapi jalanan sekarang sudah dipenuhi ribuan orang. Asap hitam masih mengepul,” kata dia.

“Saya juga masih menunggu instruksi dari kantor. Hingga sekarang kita belum tahu. Semua masih berkumpul di luar. [nuz]

Ekonomi
17/07/2009 - 18:16
Menhub: Warga Asing Belum Eksodus
Mosi Retnani Fajarwati

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Perhubungan Jusman Syafri Djamal menyatakan belum ada indikasi eksodus warga asing secara besar-besaran pasca peristiwa ledakan pagi tadi.

Hal tersebut disampaikannya usai rakor dengan Menko Perekonomian di Gedung Menko Perekonomian, Jumat (17/7). "Masyarakat kita dan warga asing masih cenderung wait and see. Penurunan wisatawan asing yang datang ke Indonesia juga belum kelihatan, kita lihat kondisinya seminggu ini," ujarnya.

Departemen perhubungan juga telah meningkatkan pengamanan pada semua pelabuhan dan bandar udara. "Pengamanan akan lebih fokus di bandar udara, terutama Soekarno-Hatta, karena banyak dilalui orang. Pintu belakang bandara yang biasanya dibuka sekarang ditutup," ujarnya.

Jusman juga menyatakan, pihaknya tidak merasa kawatir terhadap travel warning yang dikeluarkan pemerintah Australia. "Larangan itu hanya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap negara yang mereka nilai kurang aman, bukan berarti warga Australia tidak ada yang minat ke sini," pungkasnya. [mre/hid]

Ekonomi
17/07/2009 - 17:46
Ups! Petinggi Chevron& Freeport Jadi Korban Bom

INILAH.COM, Jakarta - Sejumlah petinggi perusahaan minyak dan gas serta pertambangan dari Chavron dan Freeport ikut menjadi korban ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta, Jumat pagi.

Juru bicara Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Sulistia Hastuti Wahyu di Jakarta, Jumat mengatakan, petinggi perusahaan migas tersebut adalah Kevin S Moore dari Husky, Gary Ford dari Anadarko, dan Simon Louis dari Chevron. "Mereka sedang makan pagi di Restoran Syailendra," katanya.

Moore mengalami patah kaki dan akan menjalani operasi di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta.

Sedang, Ford akan dievakuasi ke rumah sakit di Singapura karena mengalami luka yang cukup parah. Selain petinggi perusahaan migas, dua petinggi perusahaan tambang emas dan tembaga raksasa, PT Freeport Indonesia diketahui juga menjadi korban luka akibat ledakan bom.

Kedua petinggi tersebut adalah Direktur David Potter dan Komisaris yang juga mantan Dirut Adrianto Maghribi.

Mantan Presdir PT Newmont Pacific Nusantara yang kini menjadi Dirut Kiroyan Partners Noke Kiroyan juga menjadi korban ledakan.

Sejumlah petinggi perusahaan asing tersebut memang sedang melakukan pertemuan rutin Indonesia Country Program (ICP) setiap Jumat yang difasilitasi perusahaan konsultan, Castle Asia.

Dalam daftar undangan pertemuan tercatat antara lain Patrick Foo dari AEL Indonesia, Edward Thiessen dari Alstom Power, Pedro Sole dari Alstom Power, David Potter dari Freeport Indonesia, Andy Cobham dari Hill & Associates, dan Tim Mackay dari Holcim Indonesia. Mackay meninggal dunia dalam musibah tersebut.

Selanjutnya, Kevin Moore dari Husky Energy, Mariko Yoshihara dari JAC Indonesia, Noke Kiroyan dari Kiroyan Partners, Roy Widosuwito dari Perfetti Van Melle Indonesia, Nathan Verity dari Verity HR, James Castle dari Castle Asia, dan Max Boon dari Castle Asia.

Senior Associate Kiroyan Partners Puni Anjungsari mengatakan, setelah beberapa jam di rawat di RS MMC, Noke Kiroyan sudah kembali di rumahnya di kawasan Simprug, Permata Hijau.

Noke menderita luka di wajah kanan dan pundak. Namun dibolehkan pulang dan akan dirawat intensif oleh dokter pribadi. [*/hid]



Ekonomi
17/07/2009 - 17:24
Bom Kuningan Tak Halangi Samurai Bond Terbit
Susan Silaban

INILAH.COM, Jakarta - Menkeu sekaligus Plt Menteri Perekonomian Sri Mulyani Indrawati menegaskan, ledakan bom JW Marriot dan Ritz Carlton tidak berdampak pada penjualan Samurai Bond.

"Jepang selama ini sudah memberikan sentimen yang baik jadi peristiwa ini tidak mempengaruhi (penerbitan) Samurai Bond," tegas Sri Mulyani usai rapat koordinasi mengansitipasi dampak Bom Kuningan di Gedung Menko Perekonomian, Jumat (17/7).

Ia mengimbau, untuk menjaga keamanan dan kepercayaan investor, semua insan pers diharapkan dapat memberitahkan informasinya yang proporsional agar tidak mengganggu keamanan dan tidak menimbulkan kekhawatiran investor. "Kami dan seluruh pihak menjaga dan menjamin kebutuhan masyarakat di manapun berada," tandasnya.

Khusus di jajaran departemen Keuangan, Menkeu menegaskan, pengamanan akan dibuat lebih ketat. "Saya sudah instruksikan ke pengamanan agar tingkatkan keamanan dan tidak ada tambahan biaya untuk pengamanan ini," pungkasnya. [san/hid]



Ekonomi
17/07/2009 - 17:09
Rupiah Ditutup di Rp 10.155 Per US$
Akhirul Anwar

INILAH.COM, Jakarta - Kondisi pergerakan rupiah kembali normal atas sentimen negatif dengan insiden bom di Mega Kuningan, rupiah sore bertengger di Rp 10.155 per US$.

Pengamat pasar valas, Sunarto Sudarmo mengatakan pergerakan rupiah yang mencapai level 10.200 hanya kepanikan dari pelaku pasar. Sementara sentimen luar negeri mendukung untuk penguatan rupiah.

"Hanya panik sesaat, di bursa juga turun sedikit," ujarnya ketika dihubungi INILAH.COM, Jumat (17/7).

Menurutnya, sentimen luar negeri mendukung penguatan rupiah karena dolar melemah terhadap major currency. Selain itu, fluktuasi rupiah hari ini juga karena aksi profit taking menjelang libur panjang.

"Memang kalau di luar negeri USD mengalami pelemahan karena sedang menanti data-data kinerja AS," jelas Sunarto. [war/hid]


7/07/2009 - 16:43
Mackay Meninggal , Holcim Cilacap Berduka

(inila.com)

INILAH.COM, Cilacap - Manajemen PT Holcim Indonesia Tbk-Cilacap Plant turut berduka atas ledakan bom di Jakarta yang menimbulkan sejumlah korban jiwa, salah satunya Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk, Timothy D Mackay.

Demikian dikatakan Corporate Communication PT Holcim Indonesia Tbk-Cilacap Plant, Deni Nuryandain, Jumat (17/7). "Kami turut berduka atas ledakan bom yang menimbulkan sejumlah korban jiwa, salah satunya presiden direktur kami, Pak Tim (panggilan akrab Timothy Mackay -red)," katanya.

Saat ledakan itu terjadi, kata dia, Timothy Mackay sedang menginap di Hotel JW Marriot untuk keperluan bisnis.

Menurut dia, Timothy Mackay yang dalam keadaan terluka segera dibawa ke Rumah Sakit Medistra Jakarta. "Namun Tuhan menghendaki lain. Pak Tim akhirnya meninggal dunia," katanya.

Terkait meninggalnya pucuk pimpinan PT Holcim Indonesia Tbk, Deni mengatakan, manajemen dan operasional pabrik semen Holcim di Cilacap tetap berjalan. "Tidak benar kalau ada penghentian operasional pabrik. Semuanya berjalan dengan normal," katanya.

Disinggung mengenai peningkatan pengamanan, dia mengakui jika hal itu telah dilakukan oleh kepolisian karena PT Holcim Indonesia Tbk-Cilacap Plant merupakan salah satu objek vital di Cilacap.

Akan tetapi dia tidak menyebutkan jumlah personel yang memperkuat pengamanan di pabrik semen tersebut. Ledakan bom di Jakarta pada Jumat (17/7) pagi itu terjadi pada sekitar pukul 07:45 WIB. Ledakan pertama terjadi di Hotel Ritz-Carlton kemudian beberapa lama kemudian terjadi di Hotel JW Marriott. [*/hid]

Ekonomi
17/07/2009 - 15:47
Menhub Tingkatkan Pengaman Bandara & Pelabuhan
Susan Silaban

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah dalam satu minggu ini akan melakukan meningkatkan pengamanan di setiap bandara dan di pelabuhan laut. Hal itu merupakan keputusan Menteri Perhubungan yang bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menggawasi lalu lintas penumpang dan barang.

Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan Usman S Djamal kepada pers usai rakor dengan Menko Perekonomian di Gedung Menko Perekonomian Jakarta, Jumat (17/7).

"Menteri perhubungan bekerja sama dengan TNI/Polri akan meningkatkan kewaspadaan arus barang, masuk atau keluar dan dilakukan screening baik untuk arus penumpang maupun barang," katanya.

Paska ledakan Bom Kuningan, pihaknya bergerak cepat dengan melakukan pengamanan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Salah satunya dengan membatasi akses keluar masuk atau menutup beberapa pintu di bandara itu.

"Tadi pagi setelah ada kejadian pemboman itu, Departemen Perhubungn langsung mengamankan Bandara Soekarno Hatta dan dilakukan prossedur tetap dan diambil langsung oleh direktur bandara," tegasnya.

Kebikakan ini untuk mengupayakan keselamatan penumpang di bandara dengan menciptakan keamanan dan kenyamanan penumpang. Pengetatan akses keluar masuk juga diterapkan untuk kendaraan cargo. Jadi segala kemungkinan sudah dilakukan antisipasi. [hid]

17/07/2009 - 15:33
Pemerintah Jamin Keamanan Freeport
Mosi Retnani Fajarwati

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah tetap menjamin keamanan kegiatan perusahaan asing seperti PT Freeport Indonesia dipastikan akan terus berproduksi pasca peristiwa peledakan yang terjadi di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7)..

Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Jusman Safri Jamal, dalam jumpa pers di Departemen Keuangan, Jumat (17/7). "Freeport akan teru berproduksi, kita juga sudah memberikan instruksi untuk terus lanjut," ujarnya.

Instruksi tersebut, menurut Jusman, terkait dengan adanya penembakan yang terjadi di Freeport beberapa hari lalu dan peledakan di daerah Kuningan, pagi tadi. "Kegiatan pergantian disana juga tidak ada perubahan dan akan terus dikawal, produksi harus jalan terus," ujarnya.

Sementara mengenai korban peledakan yang berasal dari jajaran direksi Freeport, Jusman menyatakan masih menunggu konfirmasi lebih lanjut. [mre/hid]

Ekonomi
17/07/2009 - 15:07
BI: Jangan Terlalu Khawatirkan Rupiah
Susan Silaban

(inilah.com /Raya Abdullah)

INILAH.COM, Jakarta - Bank Indonesia mengharapkan para pelaku pasar tidak terlalu khawatir dengan melemahnya nilai tukar rupah akibat adanya ledakam Bom Kuningan Jumat pagi.

Hal itu dikatakan Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono dalam jumpa pers usai rakor dengan Menko Perekonomian di Gedung Menko Perekonomian, Jumat (17/7).

"Kami mengharapkan dampaknya tidak berimbas ke pasar secara menyeluruh. Ini dibuktikan dengan nilai rupiah yang sudah berada di level Rp 10.180," katanya.

Rapat tersebut dipimpin oleh Menko Perekonomian Sri Mulyani dan dihadiri deputi Gubernur BI, Menneg BUMN Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Ketua Bapepam Fuad Rahmay, dan Dirut BEI Ito Warsito.

Hartadi menjelaskan sejak Jumat tadi pagi pembukaan rupiah cukup aman dan stabil di kisaran 10.050-10.100. Namun setelah ada peristiwa bom di Hotel Rits Carlton dan JW Marriott maka rupiah melemah hingga 10.250 per US$.

Namun BI terus menjaga volatilitas apapun kondisinya. BI mengharapkan agar pelaku pasar tidak khawatir dengan adanya peritiwa ini. [hid]

Ekonomi
17/07/2009 - 13:34
Almarhum Mackay 'Holcim' Sangat Kebapakan
Wahid Ma'ruf

(inila.com)

INILAH.COM, Jakarta - Almarhum Presdir PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Timothy D Mackay semasa hidupnya merupakan sosok pemimpin yang sangat baik. Beliau selalu mengajarkan untuk selalu optimis dalam menjalani bisnis ke depan.

Hal itu diutarakan Corporate Secretary PT Holcim Indonesia, Budi Priamawan, mengenang sosok Timothy Mackay yang menjadi salah satu dari 9 korban meninggal akibat Bom Kuningan Jumat pagi tadi.

"Beliau pemimpin yang sangat baik, sangat kebapakan sehingga sudah kami mengangap seperti bapak bagi kami," katanya dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun radio di Jakarta, Jumat (17/7).

Budi hanya mengetahui kalau hari Jumat pagi, Timothy Mackay memiliki jadwal rapat di Hotel JW Marriott. Namun tidak mengetahui persis ruangan yang digunakan untuk rapat tersebut.

Pihaknya mendapat informasi tentang kondisi Mackay setelah insiden tersebut diberikan media elektronik. Setelah itu dirinya meluncur ke lokasi dan mengikuti korban ke Rumah Sakit Medistra. Beberapa rekan dari manajemen Holcim Indonesia kemudian menyusul ke rumah sakit.

Saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak keluarga untuk melakukan persemayaman jenasah warga Selandia Baru ini.

Namun yang jelas, segenap karyawan Holcim Indonesia merasa berduka dan akan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum di rumah duka Darmais. Saat ini jasad Timothy tengah disemayamkan di Rumah sakit Medistra Tebet, Jakarta Selatan.

Timothy D. Mackay menjadi Direktur Utama Holcim Indonesia Tbk sejak Mei 2004, sebelumnya diangkat menjadi Direktur Holcim Ltd. pada 2001. Dari 1997 dia adalah Chief Executive of Basic Industries Ltd. & Fiji Industries Ltd. yang bertanggungjawab pengolahan semen Pulau Fiji dan kawasan Pasifik. [hid]

Ekonomi
17/07/2009 - 10:47
Ledakan Kuningan, Rupiah Bisa Tembus 12.000
Akhirul Anwar

(inilah.com /Dokumen)

INILAH.COM, Jakarta - Level rupiah bisa menyentuh level 12.000 buntut dari dua ledakan di Mega Kuningan Jumat pagi tadi.

Hal tersebut dikatakan pengamat ekonomi dari UGM, Tony Prasetiantono kepada INILAH.COM, Jumat (17/7). "Rupiah dan IHSG pasti akan merosot. Bisa jadi rupiah kembali ke level psikologis terendah kita belakangan ini 12.000. ini tentu mengecewakan," katanya.

Satu-satunya yang bisa kita harapkan adalah kasus ini segera terungkap, karena hal itu akan lekas membantu confidence dan mengembalikan modal global kesini. "Kita sedang "merayakan" keberhasilan pemilu, sehingga menjadi negara demokrasi besar, dan modal asing mulai masuk dengan cukup deras. Saya duga aliran modal masuk tersebut akan terhenti, bahkan bisa jadi malah terjadi pembalikan (sudden reversal)," paparnya. [war/hid]


Ekonomi
17/07/2009 - 10:04
Ledakan Kuningan, Rupiah Dekati Rp 10.200/US$
Akhirul Anwar
Bom di Hotel Ritz Carlton
(ist)

INILAH.COM, Jakarta - Buntut ledakan yang terjadi di Ritz Charlton Mega Kuningan, rupiah dekati level 10.200. Pada pukul 09.30 WIB rupiah mencapai 10.195.

Pengamat pasar valas, Sunarto Sudarmo mengatakan berita ledakan tersebut akan meningkatkan country risk dalam skala pendek. Sehingga investor yang mau masuk mengerem dulu. Bahkan sentimen yang kurang baik bisa mengantarkan pelemahan rupiah di 10.200.

"Kalau kita lihat, peluang bid ask bisa di 10.200," ujarnya kepada INILAH.COM, Jumat (17/7). Selain itu, momentum jelang libur panjang cenderung langkah mereka untuk taking position.

Daerah Mega Kuningan Jumat (17/7) sekitar pukul 07.40 WIB terjadi dua kali ledakan bom yang terjadi di dekat hotel JW Marriott dan di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan setidaknya menimbulkan korban jiwa.

Saat ini masih dilakukan olah TKP dengan data korban sementara 4 Orang dikabarkan tewas serta puluhan orang mengalami luka-luka. Angka korban tewas diduga bisa bertambah dan belum diketahui identitas korban. [war/hid]



Ekonomi
17/07/2009 - 09:58
Beberapa Kantor Mega Kuningan Diliburkan
Wahid Ma'ruf

(ist)

INILAH.COM, Jakarta - Beberapa perkantoran di kawasan Mega Kuningan mempengaruhi aktivitas perkantoran. Beberapa diantaranya memutuskan untuk meliburkan karyawannya setelah terjadi dua ledakan di Rits Calrton dan JW Marriott.

Menurut salah seorang yang berkantor di Menara DEA, Pardomuan Sihombing, saat ini kawasan Mega Kuningan persisnya di lokasi kejadian masih dipenuhi masyarakat dan aparat kepolisian yang mengamankan lokasi.

"Kantor saya normal saja, namun beberapa kantor di kawasan Mega Kuningan diliburkan. Kantor saya dekat sekali, dari jendela kantor kelihatan jelas Gedung Erlangga yang hancur," katanya yang juga analis saham di Paramitra Alfa Sekuritas kepada INILAH.COM, Jumat (17/7).

Ditambahkan Pardomuan, saat dirinya sampai kantor di lokasi kejadian sudah ramai oleh kerumunan masyarakat. Nampak beberapa perkantoran di dekat lokasi ledakan rusak cukup parah.

Daerah Mega Kuningan Jumat (17/7) sekitar pukul 07.40 WIB terjadi dua kali ledakan yang terjadi di dekat hotel JW Marriott dan di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan setidaknya menimbulkan korban jiwa

Saat ini masih dilakukan olah TKP dengan data korban sementara 4 Orang dikabarkan tewas serta puluhan orang mengalami luka-luka. Angka korban tewas diduga bisa bertambah dan belum diketahui identitas korban. [hid]


Ekonomi
16/09/2008 - 15:57
BII-PT AS Kucurkan KPA Kuningan City

(inilah.com/Wirasatria)

INILAH.COM, Jakarta - Bank Internasional Indonesia (BII) bekerjasama dengan anak perusahaan Podomoro Group, PT Arah Sejahtera Abadi (ASA), untuk menyalurkan kredit pemilikan apartemen untuk kalangan elite di Kuningan City.

"Pembiayaan ini sesuai dengan target nasabah kami," kata Direktur Perbankan Konsumer BII Sanjay Kapoor dalam siaran pers yang diterima Selasa (16/9).

Ia mengatakan kerjasama itu merupakan salah satu strategi BII dalam meningkatkan portofolio kredit untuk KPA.

Saat ini BII telah membiayai beberapa proyek apartemen Group Podomoro di antarantanya Podomoro City, Apartemen The Peak dan The View Pakubuwono.

Selain itu BII juga agresif membiayai KPA dari beberapa grup pengembang di antaranya Group Lippo.

Sementara itu, hingga semester I 2008, BII telah merealisasikan penyaluran KPR dan rumah maxima hingga Rp 4,2 triliun.[L2]

7/07/09 17:34
Mega: Bom 'Marriott 2' Jangan Dipolitisir
Windi Widia Ningsih
Megawati
[inilah.com /Raya Abdullah]

INILAH.COM, Jakarta - Dalang dan pelaku pemboman Hotel JW Marriott dan Ritz Charlton dikutuk banyak orang. Selain SBY, capres Megawati dan JK juga ikut mengutuknya. Namun Mega meminta pemerintah tidak mempolitisir tragedi 'Marriott 2' itu, apalagi memunculkan spekulasi baru.

"Meminta kepada semua pihak termasuk pemerintah tidak mempolitisir dan memperkeruh suasana dengan mengaitkan peristiwa tersebut dengan pemilu lehgislatif dan presiden," sebut Mega dalam jumpa pers di kediamannya Jl Teuku Umar, Jakarta, Jakarta, Jumat (17/7).

Capres nomor urut satu ini mengatakan berbelasungkawa atas meninggalnya beberapa korban yang tidak berdosa tersebut. Selain itu, Mega mendoakan agar para korban yang mengalami luka-luka lekas sembuh.

"Mengutuk dengan keras tindakan terorisme yang dilakukan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab yang dapat kita kategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan," jelas Mega yang juga mantan Presiden itu.

Karena itu, Mega mendesak pemerintah dan aparat negara untuk segera mengungkap siapa pelaku dalang peristiwa tersebut. "Dalam kondisi yang seperti ini seharusnya kita semua sebagai bangsa bersatu padu untuk melawan terorisme dan kejahatan kemanusiaan dan tetap mempertahankan NKRI, ideologi pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan bangsa," tandas Mega. [jib]

17/07/09 17:18
Cawapres Dalang Bom? Tudingan Biadab!
Raden Trimutia Hatta
Sumarsono
[inilah.com /Raya Abdullah]

INILAH.COM, Jakarta - Spekulasi soal pelaku pemboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton berkembang semakin liar. Beredar SMS berisi tudingan bahwa otak pemboman itu kemungkinan cawapres 2009. Golkar langsung menepis tudingan yang dinilai sangat biadab itu!

"Terlalu jauh lah kalau ada yang berpikir pemboman itu dilakukan seorang cawapres. Kalau memang ada yang membuat pernyataan seperti itu, sangat biadab!" kata Sekjen DPP Golkar Sumarsono kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (17/7).

Menurut Mantan Wakil KSAD ini, pihaknya sangat prihatin ada penyataan-pernyataan atau informasi yang malah menciptakan suasana kecurigaan. Sebagai presiden, SBY juga seharusnya mendinginkan suasana kepanikan dan kecemasan rakyat saat ini.

Sebelumnya, beredar SMS tersebut yang secara berantai ke para pengguna ponsel. Berikut petikan lengkap sms tersebut, "sktr 40 bom blm meledak. Area yg harus dijauhi, kuningan, fx, gi, pi, sensi, pp, smua clubs, bars, cafes, hyatt hotel, international schools, dubes usa, ausi n uk,airport...org bali pun hrs mulai waspada.. Menurut pengamat politik, ad kmgknan ini otak pelakuny bkn terrorist biasa, melainkan seorang cawapres yg sangat capable utk mengguncang indonesia, sperti thn 1998... Anda tahu siapa? Sebarkan...".

Selain SMS yang beredar, SBY juga mengatakan, ledakan bom itu terkait dengan upaya terorisme. "Barangkali ada di antara kita yang di waktu lalu melakukan kejahatan, membunuh, menghilangkan orang, dan para pelaku itu barangkali masih lolos dari jeratan hukum, kali ini negara tidak boleh membiarkan mereka menjadi drakula dan penyebar maut di negeri kita," kata SBY. [mut]






7/07/09 17:07
PKS: Soal Bom, Jangan Asal Main Tuduh!
Tifatul Sembiring
[inilah.com /Raya Abdullah]

INILAH.COM, Jakarta - Siapakah sebenarnya dalang dan pelku pemboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton? Presiden SBY memastikan mereka adalah kelompok teroris. Namun Presiden PKS Tifatul Sembiring mengingatkan agar jangan asal main tuduh dulu. Mengapa?

"Kepada semua pihak diimbau untuk tidak tergesa-gesa menuduh seseorang atau kelompok tertentu, sebelum ada investigasi yang mendalam terhadap kasus ini," kata Tifatul dalam keterangan tertulis kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (17/7).

PKS, lanjut dia, mengutuk keras pelaku pemboman. PKS menyampaikan rasa duka dan belangsungkawa kepada keluarga korban meninggal dan yang terluka.

"Cara-cara kekerasan seperti ini tidak akan membawa perubahan positif bagi bangsa, hanya akan menimbulkan ketakutan masyarakat dan hengkangnya para investor. Perubahan hanya ke arah negatif, baik di bidang ekonomi, sosial dan keamanan," sebut Tifatul.

PKS, lanjut dia, meminta pemerintah khususnya pihak berwenang untuk mengusut tuntas siapa pelaku dan dalang peledakan bom ini dan menghukum dengan tegas. PKS mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kejadian ini, kalau perlu dihidupkan kembali siskamling dan penjagaan keamanan di lingkungan masing-masing.

"Pelaksanaan pemilu legislatif dan pilpres yang berjalan relatif aman dan damai, sebaiknya tidak dinodai dengan kesan-kesan negatif di mata dunia internasional akibat ledakan bom ini," tandas Tifatul. [sss]

17/07/09 16:28
Mallarangeng Kecam Teroris Pengecut!
Fitriya Usman
Andi Mallarangeng
[inilah.com /Raya Abdullah]

INILAH.COM, Jakarta - Presiden SBY mengaku telah 'kecolongan' atas munculnya kembali teror bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta. Juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng, bahkan mengecam teroris yang mendalangi pemboman itu sebagai pengecut!

"Namanya mereka kaum terorisme, orang-orang pengecut yang berusaha mencari-cari kesempatan dimana dan kapan pun," kata juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng usai menjenguk korban bom di RS MMC, Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7).

Dilanjutkan Andi, teroris itu adalah musuh bersama. Sebab, teroris bisa merusak ekonomi, kepercayaan dunia internasional, dan menghancurkan upaya-upaya untuk membangun bangsa ini, seperti mengurangi kemiskinan.

"Tetapi kita harus bangkit kembali bersama-sama, karena mungkin orang-orang yang sedang ketawa-ketawa di atas penderitaan kita semua. Ini harus kita lawan siapa pun dia, apa pun motivasi politik dia," imbuhnya.

Saat ditanyai lebih lanjut apa maksud motivasi politik orang yang tertawa atas tragedi bom ini, Andi menjawab singkat. "Maksudnya itu termasuk jika ada motivasi politik," pungkasnya. [bar]






7/07/09 16:06
Golkar: SBY Bikin Rakyat Panik!
Raden Trimutia Hatta

INILAH.COM, Jakarta - Presiden SBY mengungkapkan adanya upaya terorisme yang mengancam keselamatan dirinya. Pernyataan itu sangat disayangkan oleh Partai Golkar, karena justru bisa memicu kepanikan masyarakat di tengah kegeraman mereka menyikapi teragedi 'Marriott 2'.

"Menanggapi situasi yang seperti ini para pemimpin, elit politik seharusnya memberikan keterangan yang mendinginkan. Jangan membuat pernyataan yang pro kontra menambah kecemasan rakyat," ujar Sekjen DPP Golkar Sumarsono kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (17/7).

Mantan Wakil KSAD ini mengatakan, seharusnya bila presiden ataupun pihak keamanan negara sudah mengetahu ada upaya-upaya terorisme itu, kenapa hanya diungkapkan saja. Seharusnya pihak keamanan bisa melakukan tindakan pencegahan agar tidak memakan korban seperti saat ini.

"Kalau memang ancaman kepada presiden itu pernah terjadi, seharusnya kemarin-kemarin sudah diantisipasi sebelumnya. Kita keluarga besar Golkar merasa prihatin dengan kejadian ini, karena ternyata Indonesia belum bersih dari terorisme," katanya.

Sebelumnya, SBY menyampaikan ada ancaman-ancaman serius yang ditangkap intelijen bila SBY menang. Bahkan ada ancaman agar SBY tidak dilantik sebagai presiden periode kedua. "Akan ada revolusi bila SBY menang. Ada pernyataan Indonesia akan seperti Iran bila SBY menang. Ada ancaman, bagaimana pun juga SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik," kata SBY di Istana Negara. [mut]


17/07/09 15:28
Demokrat: Tangkap Otak 'Bom Marriott 2'!
Djibril Muhammad
Anas Urbaningrum
[inilah.com/ Wirasatria]

INILAH.COM, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku geram atas ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton yang memakan korban banyak nyawa. Karenanya Anas meminta agar aparat segera mengusut dan menangkap otak dan pelaku pemboman itu.

"Pemerintah dan aparat keamanan untuk menemukan dalang dan pelakunya, serta mengadili dan menghukum dengan hukuman yang berat dan adil," ujar Anas kepada INILAH.COM melalui SMS di Jakarta, Jumat (17/7).

Anas mengutuk keras terjadinya peristiwa pemboman di Mega Kuningan yang dinilai sebagai kebiadaban yang nyata dan perlawanan telanjang terhadap kemanusiaan.

"Tidak ada alasan apapun yg bisa membenarkan terorisme dan tindakan keji yang memandang enteng jiwa orang lain. Hanya ketidakwarasan yang bisa bersahabat dengan kekerasan dan terorisme," cetus Anas.

Anas meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang dan waspada, tidak mudah terpancing dengan rumor dan spekulasi yang bisa merusak persatuan nasional. Segala sesuatu dipercayakan kepada aparat keamanan dan hukum untuk menyelidiki dan memproses dengan tuntas. Hukum harus ditegakkan secara tegas dan adil.

"Kita harus kompak dan bersatu. Kita tidak boleh gentar dan kalah dari kaum teroris," tandas Anas. [sss]


17/07/09 14:34
Otak Bom Marriott Cawapres 2009?
Anton Aliabbas
Fadli Zon
[]

INILAH.COM, Jakarta - Ledakan bom JW Marriott dan Ritz Carlton yang terjadi dalam suasana Pilpres 2009 langsung meicu berbagai spekulasi. Beredar informasi dalam bentuk pesan singkat (SMS) yang menyebutkan bahwa 'otak' pemboman itu kemungkinan adalah cawapres 2009. Benarkah?

SMS tersebut dikirimkan secara berantai ke para pengguna ponsel. Berikut petikan lengkap sms tersebut, "sktr 40 bom blm meledak. Area yg harus dijauhi, kuningan, fx, gi, pi, sensi, pp, smua clubs, bars, cafes, hyatt hotel, international schools, dubes usa, ausi n uk,airport...org bali pun hrs mulai waspada.. Menurut pengamat politik, ad kmgknan ini otak pelakuny bkn terrorist biasa, melainkan seorang cawapres yg sangat capable utk mengguncang indonesia, sperti thn 1998... Anda tahu siapa? Sebarkan...".

Dikonfirmasi terpisah, kubu cawapres Prabowo Subianto membantah terkait ledakan tersebut. "Tidak ada hubungannya sama sekali dengan ucapan Pak Prabowo. Pemilu di sini bermasalah, tapi kami sebagai politisi menempuh jalan-jalan politik, bukan kekerasan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Sementara, kubu cawapres Wiranto juga mengeluarkan tampikan serupa. "Tidak mungkin ini dilakukan Pak Wiranto. Katakanlah kita berasumsi kalau seperti itu pasti tidak akan dilakukan pada saat saat seperti sekarang ini. Kalau memang kita yang melakukan kita akan meledakannya nanti pasa ada yang dilantik," ujar Ketua DPP Hanura Letjen TNI (Purn) Fachrul Razi.

Ledakan kuat terjadi di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot, Mega Kuningan Jakarta. Ledakan terjadi sekitar pukul 07.41 dan 07.51 WIB.

Sejauh ini 9 orang tewas dan 49 luka berat. 6 Korban tewas di sekitar Hotel JW Marriot, 2 orang tewas di Hotel Ritz-Carlton, dan 1 orang meninggal sesampainya di RS Medistra. [ton]


17/07/09 14:26
Bom Marriott 'Gembosi' Mega & JK
Ahluwalia
[inilah.com/ Wirasatria]

INILAH.COM, Jakarta – Ledakan bom di Mega Kuningan, Jakarta, merugikan kubu Mega-Prabowo dan JK-Wiranto yang tengah gencar menggugat isu kecurangan pilpres ke ranah hukum. Teror bom itu membuat seluruh bangsa berduka dan kembali berkonsentrasi menghadapi bahaya terorisme. Masih adakah perhatian publik pada isu kecurangan pemilu?

Para analis menyatakan, kasus penembakan di Timika, Papua, terbukti tak cukup kuat untuk mengalihkan isu kecurangan Pilpres 2009. Tapi, dengan ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carltron, Mega Kuningan, Jakarta, praktis isu kecurangan pilpres langsung dilupakan rakyat.

“Ini kerugian besar bagi kubu Mega-Prabowo dan JK-Wiranto yang mau mengusung isu kecurangan pemiu presiden ke ranah hukum. Perhatian publik akan bergeser ke isu bom Mega Kuningan Jakarta itu,” kata pengamat politik Tisnaya Kartakusuma.

Pihak Istana mengutuk ledakan yang meluluhlantakkan di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton itu. Andi Mallarangeng, juru bicara kepresidenan, menyatakan ledakan bom ini musuh bersama bagi kita semua. “Siapa pun yang mempunyai akal sehat dan nurani, pasti mengutuk semua ini,” katanya.

Siang ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima laporan jajaran kementerian politik, hokum, dan keamanan. Sementara di lokasi kejadian, petugas dari Polri menyisir dan mencari bukti-bukti untuk mengungkap misteri di balik teror ini.

Semula pagi ini Presiden SBY juga berniat mendatangi langsung TKP. Namun niat itu segera dibatalkan dengan alasan situasi di seputar Mega Kuningan sangat tidak kondusif. Para analis di Jakarta mencatat, serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton itu terjadi hanya sehari setelah analis keamanan Australia mengingatkan kemungkinan kelompok Jemaah Islamiyah (JI) akan beraksi lagi.

Dalam laporan yang dirilis 24 jam sebelum ledakan bom JW Marriott dan Ritz Carlton itu, disebutkan bahwa serangan bom seperti bom Bali kemungkinan besar akan terjadi lagi. Sebab banyak anggota JI yang telah bebas dari penjara.

Analis keamanan Australia, Dr Carl Ungerer, dari ASPI dan Noor Huda Ismail, direktur Lembaga International Institute for Peacebuilding di Jakarta, menyatakan bahwa lebih dari 100 pengikuti JI telah dibebaskan dari penjara. “Eksekusi tiga pelaku bom Bali pada 9 November 2008 lalu mungkin mendorong kelompok JI beraksi kembali,” kata Noor Huda.

Menurut dia, hukuman mati atas Imam Samudra, Mukhlas, dan Amrozi oleh skuad tembak jelas tidak akan menghentikan penyebaran ideologi kekerasan mereka. Kelompok JI disebut Polri berada di balik serangan bom Bali Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Dengan isu terorisme ini, kata Tisnaya, maka isu kecurangan dan ketidaknetralan KPU dalam melaksanakan Pilpres 2009 bakal membeku.

“Konsentrasi bangsa ini beralih ke soal keamanan. Bom menjadi kecemasan umum yang sangat mengganggu. Ini isyarat bahwa pemerintahan SBY gagal menegakkan keamanan. Apakah ini isyarat bagi tawar-menawar para elite soal pilpres kali ini? Ada yang menduganya begitu,” kata Tisnaya, alumni Universitas Sorbonne, Paris, itu. [P1]


17/07/09 11:54
Bom Kuningan Ciderai Pemilu 2009
R Ferdian Andi R
[inilah.com /Agung Rajasa]

INILAH.COM, Jakarta – Sembilan hari setelah Pemilu Presiden, Jakarta dihempas bom. Dua tempat strategis jadi sasaran sekaligus. Peristiwa ini menciderai Pemilu 2009 yang diklaim lancar dan aman. Teror ini juga seolah menghapus ucapan selamat Presiden AS Obama kepada SBY atas klaim suksesnya pelaksanaan Pemilu Presiden 2009.

Ledakan bom di kawasan Mega Kuningan jelas menciderai ketenangan Pemilu 2009 yang berjalan lancer dan aman. Karena sejak proses kampanye pemilu legsilatif, pengesahan hasil pemilu legislatif, kampanye pemilu presiden, hingga hari H pencontrengan, stabilitas keamanan di Indonesia relatif aman.

Namun pasca pencontrengan pemilu presiden, teror bom meledak di dua tempat sekaligus, yaitu di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Menyusul pula ledakan di Muara Angke, Jakarta Utara.

Teror jelas menjadi perhatian serius pemerintahan SBY. Untuk mengetahui kejadian, Menko Polhukam Widodo AS, Kaporli Bambang Hendarso Danuri, hingga Presiden SBY, meluncur ke lokasi kejadian. Kunjungan petinggi negara ini jelas memiliki urgensi. Meski dalam perkembangannya, SBY urung hadir di TKP dengan alasan yang tak jelas.

Betapa tidak? Awal pekan ini, Presiden AS Barack Obama mengapresiasi proses pelaksanaan Pemilu 2009 di Indonesia yang disebutnya sukses. Peristiwa ledakan Mega Kuningan itu pun seolah menghapus ucapan selamat Obama kepada Indonesia dan SBY. Ledakan ini juga meluluhlantahkan klaim petinggi aparat keamanan, mulai dari BIN, kepolisian, maupun pejabat keamanan pemerintah.

Anggota Komisi III DPR yang juga pemerhati intelijen Suripto menilai, ledakan yang terjadi di Kuningan bisa merangsang konflik pihak-pihak yang tidak puas dalam proses Pemilu 2009. “Saya kira, peristiwa ledakan Mega Kuningan bisa merangsang dan mentriger pihak-pihak yang tidak puas dengan proses Pemilu 2009 seperti soal DPT dan tuduhan kecurangan pemilu lainnya,” ujar Suripto kepada INILAH.COM, Jumat (17/7).

Menurut Suripto, peristiwa ledakan Mega Kuningan meruntuhkan klaim yang dilakukan oleh petinggi pejabat keamanan di Indonesia perihal stabilitas keamanan yang selama ini disebu tidak ada masalah. “Petinggi keamanan selama ini mengklaim kondisi aman dan terkendali. Jangan-jangan petinggi keamanan hanya melihat dari kacamata kuda saja,” ujarnya.

Politisi PKS ini menegaskan, membaca keamanan harus secara komprehensif dan dalam konteks yang lebih luas. Menurut dia, situasi kemanan, harus dilihat mulai dari soal kesenjangan sosial, soal terorisme, kejahatan transnasional, illegal logging, dan illegal fishing. “Itu semua saling berkaitan,” tandasnya.

Sementara anggota Komisi I DPR Effendi Choirie mengatakan tidak menutup kemungkinan bom yang meledak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, terkait dengan Pilpres 2009.

“Bisa saja motifnya politis, yaitu terkait pilpres. Karena ini kan masih dalam suasana pilpres. Kasus seperti ini mungkin saja digunakan sebagai cara untuk memojokkan pihak yang kurang puas terhadap hasil pilpres,” katanya di Jakarta, Jumat (17/7).

Bekas Ketua Fraksi PKB DPR ini menegaskan agar aparat mengungkap siapa pelakunya. Termasuk apakah merupakan jaringan teroris kelompok radikal yang selama ini beroperasi di Indonesia atau ada kelompok lain. “Harus diusut tuntas. Bukan hanya pelakunya yang diburu, tetapi motifnya juga harus diungkap,” katanya.

Pengamat politik internasional CSIS Bantarto Bandaro menilai ucapan selamat Obama terhadap proses pemilu Indonesia dan SBY bentuk apresiasi atas komitmen SBY dalam memerangi terorisme di Indoensia. “Karena memang SBY di mata AS adalah pemimpin yang banyak berjasa memberikan kontribusi perang melawan terorisme. Ini sepertinya yang diharapkan oleh AS kepada SBY dan Indonesia,” katanya.

Ledakan yang terjadi di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot serta di wilayah Muara Angke pada Jumat (17/7) ini menghapus prestasi pemerintahan SBY yang dinilai mampu mengatasi aksis terorisme. Selain itu, ledakan di berbagai tempat ini juga meruntuhkan klaim petinggi keamanan Indonesia. [P1]


Wawancara
17/07/2009 - 11:47
Intelijen Kita Pakai Kacamata Kuda!
Suripto
R Ferdian Andi R
Suripto
(inilah.com /Raya Abdullah)

INILAH.COM, Jakarta – Ledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, serta ledakan bom mobil di Muara Angke, Jakarta Utara, langsung membuyarkan klaim aparat keamanan dan petinggi pemerintahan tentang situasi keamanan dalam Pemilu 2009. Mengapa kinerja aparat keamanan demikian lemah?

Menurut anggota Komisi III DPR Suripto, klaim aparat keamanan dan petinggi pemerintahan bahwa selama ini situasi Indonesia aman dan terkendali sepertinya hanya menggunakan kaca mata kuda saja. “Mereka hanya melihat antri di TPS lancar, maka (keamanan) dinggap beres,” tegas Suripto kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (17/7).

Menurut dia, melihat keamanan Indonesia harus komprehensif. Bagaimana Suripto yang dikenal sebagai pengamat intelijen tersebut melihat situasi keamanan saat ini? Bagaimana pula kaitannya dengan klaim pemilu aman? Berikut ini wawancara lengkapnya:

Apakah bom yang meledak di kawasan Mega Kuningan dan Muara Angke bisa menciderai citra Pemilu 2009 yang relatif aman? Apalagi Presiden AS Barack Obama telah mengucapkan selamat atas sukses Indonesia melaksanakan pemilu?

Tentu sebelum menjawab itu, kita harus melihat latar belakang masalahnya. Kalau kita lihat, sebelum peristiwa yang terjadi JW Marriot dan Ritz Carlton, itu berbagai petinggi keamanan menyatakan bahwa situasi aman dan terkendali. Ini cara membacanya bagaimana?

Ini persoalannya. Apakah mereka hanya seperti memakai kacamata kuda, artinya hanya melihat kemanan dari sudut pandang hanya proses Pemilu 2009 yang secara fisik relatif tidak terjadi huruhara dan kerusuhan atau konflik horizontal. Kalau membacanya dari situ, tentu saja saya bisa mengatakan benar bahwa pemilu aman.

Tetapi membaca situasi kemanan itu sebaiknya dalam konteks yang lebih luas. Artinya situasi keamanan itu mesti dilihat mulai dari persepsi ancaman, apa yang menjadi ancaman terhadap kemanan? Kita sudah mulai dengan persepsi ancaman atau tidak? Itu yang mestinya harus diuji. Salah satu aspek dalam soal situasi kemanan adalah soal kesenjangan sosial, soal terorisme, soal kejahatan transnasional (illegal logging, illegal fishing). Itu semua saling terkait.

Jadi melihatnya bukan hanya pada orang antri di TPS, trus dianggap beres. Situasi keamanan kita itu masih rawan. Karena banyak hal yang masih belum kita atasi, seperti penegakan hukum, kejahatan korupsi, dan transnasional.

Dengan demikian adanya klaim aman yang selama ini digemborkan petinggi keamanan kita menjadi buyar, akibat peristiwa bom di Kuningan dan Muara Angke ini? Termasuk juga apresiasi dunia internasional terhadap proses pemilu?

Persepsinya memang berbeda. Kalau mereka melihat dengan kacamata kuda, hanya melihat pemilu ansich. Tapi masalah sosial keamanan tidak lepas dan luput dari kondisi sosial masyarakat yang ada.

Apakah ini menciderai proses Pemilu 2009?

Tentu saja. Saya tidak menyebut peristiwa ini menciderai, tapi peristiwa ini bisa merangsang dan mentrigger pihak-pihak yang kalah dan merasa tidak puas dengan tuduhan seperti DPT. Bisa saja aksi protes ke depan lebih diwarnai oleh aksi kekerasan.

Apakah ledakan bom di Mega Kuningan ini terkait dengan jaringan terorisme yang ada di Indonesia?

Soal Noordin M Top saja sampai hari ini saja masih tanda tanya besar, apakah sudah mati atau masih hidup. Tentu saja ada bentuk terorisme yang berkembang, tidak bisa kita hanya melihat hanya Nordin M top saja. Sejauhmana studi terorisme cukup menjadi perhatian dan pokok pangkal untuk dibahas di Indonesia? [P1]


Selamat Pagi Indonesia
17/07/2009 - 10:19
Bom 'Marriott 2' dan Mawas Diri Kita

Ledakan bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, memaksa masyarakat dan pemerintah kita kembali mawas diri. Pasalnya sejauh ini tak ada yang bisa menjamin aksi bom oleh para teroris yang brutal dan tak terkendali itu tak terulang lagi!

Pemerintah Australia dua pekan lalu mengeluarkan peringatan agar warganya tidak berkunjung ke Indonesia. Sayangnya, peringatan itu tak digubris pemerintah kita. Pemerintah Australia kembali mengeluarkan travel warning ke Indonesia bagi warganya menyusul ledakan yang terjadi di dua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7) pagi.

Tak cukup dengan travel warning, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd juga akan meminta penjelasan mengenai ledakan bom di Hotel Ritz Carlton & JW Marriott kepada Presiden SBY. Ledakan ini meyebabkan tewasnya beberapa Warga Negara Asing (WNA) termasuk Australia. Apalagi, beberapa tahun silam, Kedutaan Besar Australia juga pernah menjadi sasaran pemboman teroris.

Istana telah mendapat informasi dari Dubes Australia yang menyatakan bahwa perdana menterinya meminta berbicara dengan Presiden SBY untuk mengklarifikasi soal tragedi Marriott 2 ini.

Akibat ledakan di dua tempat strategis ini, kaca-kaca hancur berserakan dan mayat-mayat bergelimpangan. Presiden SBY terus menerima laporan dan memberikan instruksi kepada Menko Polhukam Widodo AS, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, dan Kepala Badan Intelijen Negara Sjamsir Siregar.

Sejauh ini, dua mayat tanpa kepala telah ditemukan di dalam restoran di Hotel Ritz Carlton. Temuan itu semakin menguatkan indikasi bahwa serangan bom di hotel tersebut merupakan aksi bom bunuh diri.

Penyiar Radio Australia, 2UE, Justin Hale seperti dilansir media Sydney Morning Herald, Jumat (17/7) menyampaikan, penemuan dua mayat tanpa kepala dan tanpa anggota badan itu mengingatkan mereka pada aksi bom bunuh diri, termasuk bom Bali. Bom di Ritz Carlton meledak di dalam restoran saat para pengunjung sedang menikmati sarapan pagi mereka.

Bagi Hotel JW Marriott, ini adalah peristiwa yang kedua kalinya. Sebelum kejadian ini, hotel yang kerap dijadikan tempat menginap WNA itu juga pernah meledak pada 2003 silam dan menewaskan sejumlah orang.

Mengapa teroris mengincar kedua hotel tersebut? Kedua hotel tersebut adalah hotel besar yang memiliki cabang di seluruh benua. Secara otomatis, kejadian ini akan menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia.

Para pengamat berpendapat, upaya ini dilakukan teroris untuk menunjukkan eksistensinya. Terlebih, tindakan ini dilakukan untuk melawan liberalisme Amerika Serikat.

Sedangkan The Ritz Carlton adalah hotel yang memiliki cabang di sejumlah negara. Dalam waktu dekat, hotel tersebut juga akan menjadi tempat bermalam tim sepakbola Mancester United, yang akan menggelar pertandingan persahabatan dengan Tim Nasional Indonesia.

Para analis di Jakarta mencatat, serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton terjadi hanya sehari setelah analis keamanan Australia mengingatkan kemungkinan kelompok Jemaah Islamiyah (JI) akan beraksi lagi. Dalam laporan yang dirilis 24 jam sebelum ledakan bom Marriott dan Ritz Carlton itu, disebutkan bahwa serangan bom seperti bom Bali kemungkinan besar akan terjadi lagi. Sebab banyak anggota JI yang telah bebas dari penjara.

Analis keamanan Australia Dr Carl Ungerer dari ASPI dan Noor Huda Ismail, direktur lembaga International Institute for Peacebuilding di Jakarta, menyatakan bahwa lebih dari 100 pengikuti JI telah dibebaskan dari penjara. Eksekusi tiga pelaku bom Bali pada 9 November 2008 lalu dimungkinkan mendorong kelompok JI beraksi kembali.

Hukuman mati atas Imam Samudra, Mukhlas, dan Amrozi oleh skuad tembak jelas tidak akan menghentikan penyebaran ideologi kekerasan mereka. Kelompok JI disebut Polri berada di balik serangan bom Bali Oktober 2002 lalu yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Dengan ledakan bom di kawasan Mega Kuningan itu, masyarakt dan pemerintah harus bekerjasama dan bahu-membahu mengatasi gelombang terorisme yang masih mengancam bangsa kita. Terorisme harus diberantas sampai akar-akarnya.




itizen Journalism
17/07/2009 - 14:57
Bom Kuningan Berkaitan dengan Pilpres?

Siapakah pelaku teror bom di di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta? Kepala Desk Antiteror Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Irjen Pol Ansyaad Mbai menyatakan, ledakan bom itu belum dapat dipastikan sebagai aksi terorisme. Pertanyaannya, kalau bukan aksi teroris, lalu siapa?

Adakah ini sinyalemen yang mengarah kepada konflik pasca Pemiliu Presiden 8 Juli lalu? Semua masih tetap jadi teka-teki. Namun Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan yang mengutuk peristiwa ini menduga bahwa teror bom ini terkait dengan Pilpres 2009.

“Saya mengindikasikan ini ada kaitannya dengan pilpres, yang berdasarkan perhitungan cepat, dimenangkan pasangan SBY-Boediono,” katanya. Amidhan juga menyesalkan sasaran ledakan ke Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton yang merupakan tempat menginap warga asing, terutama dari Amerika Serikat.

Karena itu, dia mengharapkan agar pihak yang tidak puas dengan hasil pilpres untuk menempuh proses hukum. “Saya mengutuk sekeras-kerasnya perbuatan dari oknum tidak bertangggung jawab, yang sengaja memperkeruh suasana keamanan,” kata Amidhan. Ia mengaku, tidak bisa membayangkan ledakan yang ternyata mengorbankan warga asing itu terjadi di puncak pelaksanaan pilpres.

Sekitar pukul 07.45 WIB ledakan besar terjadi di dua hotel bintang lima di kompleks Mega Kuningan, yakni Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton. Akibatnya, banyak korban luka-luka baik warga negara Indonesia dan warga asing yang kini dilarikan ke Rumah Sakit MMC dan Rumah Sakit Jakarta.

Rencananya, Hotel Ritz Carlton juga akan menjadi tempat penginapan para pemain kesebelasan Manchester United dan Hotel JW Marriott tempat menginap para pemain Indonesian All Star. Kedua kesebelasan akan melakukan pertandingan persahabatan di Gelora Bung Karno pada 20 Juli 2009.

Sejauh ini, akibat ledakan yang terjadi 10 hari setelah penyelenggaraan pemilihan presiden ini, sembilan orang tewas dan tiga puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan bom itu. Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk Timothy D Mackay, termasuk salah satu korban tewas ledakan bom JW Marriott. Menurut keterangan pihak Holcim, Timothy (60) tengah menjamu tamunya dari luar negeri ketika bom meledak.

Kepala Desk Antiteror Kementerian Polhukam Irjen Pol Ansyaad Mbai menyatakan, ledakan bom itu belum dapat dipastikan sebagai aksi terorisme.“Kita masih harus menunggu hasil penyelidikan polisi, untuk memastikan penyebab ledakan dan motifnya,” katanya di Jakarta, Jumat (17/7).

Dalam persepsi Mbai, pihaknya belum melihat kaitan antara ledakan yang terjadi dengan penangkapan sejumlah orang yang diduga kaki tangan pelaku teror Noordin M Top, di Jawa Tengah, pekan lalu. “Saya belum dapat menganalisa sejauh itu, karena ledakan di Mega Kuningan itu kan belum bisa dipastikan sebagai aksi terorisme,” ujar Ansyaad.

Pemerintah mesti melakukan pemberantasan aksi-aksi terorisme baik dengan jalan soft power maupun hard power. Pemerintah dan masyarakat tidak akan mentolerir terorisme, apa pun bentuknya. “Kita akan terus melawan aksi terorisme,” tegas Ansyaad.

Y. Raharjo

y_raharjo@yahoo.com

Citizen Journalism
17/07/2009 - 14:37
James Castle Korban Bom Marriott?
James Castle.

Sejumlah investor asing mengharapkan agar pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 di Indonesia dapat berjalan dengan aman dan damai. Sebab, pelaksanaan pemilu dapat mempengaruhi iklim investasi.

“Pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 agar berjalan dengan baik, karena itu akan baik buat investor asing dan domestik sendiri,” kata James Castle, Chairman Castle Asia, dalam keterangan pers di Jakarta pekan ini.

Benarkah James Castle jadi salah satu korban bom Marriott sebagaimana dilaporkan media? Beberapa saat setelah ledakan bom terjadi, Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan, merilis sejumlah nama warga negara asing yang jadi korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Mereka adalah Giovanni (Italia), Hui Bosco Keung (Korea Selatan), Ibushi Asu (Jepang), Scott Mirilles (Australia), Shweta Shukita (India), Simon Louis (Inggris), Peter Van Wesel (Belanda), Max Bon (Belanda), Gary Ford (AS), Cindy (AS), James Castle (AS), Andrew Stewart (Norwegia), Cho Ing Sang (Korea Selatan), dan Regi Aalstad (Norwegia).

Selain mereka juga ada dua warga negara asing lainnya yang juga dirawat di rumah sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan. Kedua orang itu, yakni Jame Makkeba dan Kevin Scott More, belum bisa dipastikan kewarganegaraannya.

Edi Benkid

edi_benkid@yahoo.com


















Tidak ada komentar: