Sabtu, 18 Juli 2009

Minggu, 19/07/2009 07:10 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Yusron: Sistem Intelijen Nasional Perlu Ditata Ulang
Muhammad Nur Hayid - detikNews

Yusron Ihza Mahendra
Jakarta - Ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton merupakan pelajaran bagi Badan Intelijen Nasional (BIN). Sistem intelijen nasional perlu ditata ulang agar dapat mengantisipasi teror.

"Sistem intelijen nasional perlu ditata ulang agar pemerintah dapat mengantisipasi keadaan, terutama dalam hal keamanan nasional terkait aksi-aksi teroris," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra dalam surat elektroniknya kepada detikcom, Sabtu (19/7/2009).

Menurut Yusron, kewenangan BIN di era reformasi sangat terbatas. Bahkan untuk sekedar menyadap telepon saja BIN tidak diberi kewenangan, apalagi menangkap orang yang mencurigakan. Hal ini berbeda dengan masa Orde Baru di mana badan intelijen yang saat itu bernama Badan Koordinasi Intelijen Nasional (Bakin) sangat berkuasa.

"Sejak masa reformasi, yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu badan intelijen kita menjadi amat tidak berkuasa atau amat tidak berwenang. Untuk itu, maka sekarang perlu dicari sebuah titik keseimbangan di antara dua titik ekstrim ini," kata Yusron.

Karena itu, menurut Yusril, DPR dan pemerintah perlu berinisiatif segera meninjau kembali peraturan-peraturan yang ada terkait BIN. BIN perlu diberi payung hukum yang pas agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Sebenarnya ide untuk memberi kewenangan lebih luas pada BIN sudah terlontar di antara para anggota DPR. Namun karena mempertimbangkan reaksi masyarakat dan menghindari kesan seolah-olah DPR atau pemerintah ingin kembali ke zaman Orde Baru, proses pembahasan tersebut terhambat.

"Ledakan bom di dua hotel di Jakarta mungkin tepat untuk digunakan sebagai momentum ke arah realisasi ide di atas dan sekaligus menjadi tugas DPR dan pemerintah yang akan datang," tegas Yusron. (sho/sho)
Minggu, 19/07/2009 07:10 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Yusron: Sistem Intelijen Nasional Perlu Ditata Ulang

Muhammad Nur Hayid - detikNews

Jakarta - Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton merupakan pelajaran bagi Badan Intelijen Nasional (BIN). Sistem intelijen nasional perlu ditata ulang agar dapat mengantisipasi teror. Apa bisa? ( sho / sho )

Komentar terkini (24 Komentar)
kerdil, mungkin intel dan polri terlalu sibuk untuk mewujudkan ramalan menang 1 putaran, jadi lupa masih ada gembong teroris yg bebas berkeliaran
bacot, kalo omongnya gitu ..sy pun bisa ..anak TK juga bisa ... Mana action nya ????
Ade Irawan, Marilah kita sebagai warga negara ikut berperan aktif dalam mengahadapi segala bentuk ancaman teroris bangsa ini.Kita tingkatkan kepedulian kita terhadap keamanan dari level terkecil RT,RW,Kelurahan,kecamatan.jgn kita serahkan semua kepada pemerintah.Terlalu berat bagi bangsa ini klo semua tergantung kepada pemerintah mari kita bersama-sama menghadapi ancaman ini.
Monyet lieur, Bullshit semua!
Monyet lieur, Bullshit semua!
yusran, Yusron,apa maksudnya seperti sisminbakum yang dibuat bang Yusril sewaktu jadi Menkumdang ?
Agus wianda, Klo menurut saya sebagai rakyat yang nggak punya pendidikan BIN di indonesia nggak perlu di tata ulang sebab sama saja nggak ada bedanya yang ada malah dananya makin bengkak tapi yang perlu dicari adalah kualitas kerja yang tulus dan dia bekerja bukan karena mengharapkan gaji dan pangkat belaka tapi semata mata karena tugas dan kewajiban ia sebagai seorang BIN,
ABUY, Ya jelas dibatasi, ntar yg TERHORMAT dsb bisa kesadAp tuh.. Makanya kalau tkt dibom, kembalikan tuh wewenang.. Gw dah bosan sm poliTIKUS..
brahma, Sok tau, jadi wartawan aja kamu juga kurang bagus.
Haris, Tidak ada kata terlambat untuk membenahi sistem intelijen nasional, karena ancaman terorisme di negara ini masih belum pasti kapan berakhir. Kelompok JI yang selama ini disebut-sebut sebagai mastermind dari semua serangan bom bisa saja telah ber-metamorfosis menjadi sebuah organisasi teroris yang menyusup ke organisasi-organisai biasa. meskipun saya tidak setuju bahwa serangan teroris itu karena kebobolan ata kecolongan atau apa saja namanya, saya sepakat dengan Yusron bahwa untuk jangka panjang sistem intelijen negara ini harus dibenahi. sesuatu yang mengherankan, dengan yang terjadi baru-baru. karena laporan intelijen yang sama sekali tidak akurat, jadinya bom dikaitkan dengan pilpres. supaya BIN tidak asal memberikan laporan, sebaiknya memang harus ditata dan harus diberikan keleluasaan yang proporsional dalam menangani terorisme. tentu sja jangan sampai ada lagi tumpang tindih perarturan dengan kewenangan yang diberikan kepada D-88 (kepolisian). karena kalau aturan tumpang tindih, orang yang diatur juga akan baku tindis.
Minggu, 19/07/2009 07:10 WIB
Bom JW Marriott & Ritz Carlton
Yusron: Sistem Intelijen Nasional Perlu Ditata Ulang

Muhammad Nur Hayid - detikNews

Jakarta - Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton merupakan pelajaran bagi Badan Intelijen Nasional (BIN). Sistem intelijen nasional perlu ditata ulang agar dapat mengantisipasi teror. Apa bisa? ( sho / sho )

Komentar terkini (24 Komentar)
Mentalbobrok, kenapa bisa terjadi lagi bom di jkt...karena aparat kalah disiplin dr teroris..lihat keadaan jkt sekarang yg amburadul..jalanan pada rusak (dibiarin rusak), lobang2 bekas galian berbulan2 dibiarin, hanya ditutup lempengan baja (coba ada teroris yg lebih canggih...spt dlm film boo..seremm..) liat lagi jalan2 sekitar mall..udh tau jalanan umum heehh setengah badan jalan jadi tempat parkir orang2 kaya...jelas2 ada tanda larangan parkir..Amburadul bung...gmn gak kalah sama teroris..sama preman aja kalah...
jo, walah pada banyak bacot nih orang DPR !!! ngurusin bendungan situgintung saja nggak becus padahal sudah banyak komplain dari warga kalau bendungan sudah mulai retak, apalagi ngurus teroris yang nggak keliatan , ujung ujung minta nambah dana untuk intelijen dan buntut nya buat duit bagi bagi lagi ... alias korupsi.
jo, walah banyak ngomong lu yusron !!! dari dulu juga kecolongan terus , dari dulu juga perlu di tata katanya. sontoloyo !!
Anti uu porno, Ya iyalah, wong yang serius diurus malah uu porno dan revisi uu anti korupsi biar nkri makin berantakan. Biar diprotes tetap jalan terus. Memangnya teroris bodoh? Mereka sudah atur agar nkri lengah dan lemah, dgn taktik de vide at empera modern via uu porno, trus mereka buat aman para pejabat korup shg nkri tambah bangkrut, juga buat aman mereka sendiri krn banyak pembelanya shgga uu anti teror dan uu intelijen melempem. Intelijen Malingsia mungkin berada dibelakang ini, krn dgn berbagai kejadian di nkri selama 10thn ini, mereka bnyk mengambil keuntungan, baik ekonomi, pariwisata dan image politik yg lebih baik dari nkri.
bangsa kwek kwek, Motive teroris di Indonesia itu gak jelas, intel kita apa udah mengungkapkan motivenya. Susahnya dizaman reformasi ini, mau tegas dianggap melanggar HAM, kalau udah kejadian ada bom meledak, aparat dan intel disalahin. Masyarakatpun cuek, meskipun ada ketentuan tamu 24 jam harus lapor, siapa peduli?. KTP bisa dibikin seenaknya. Kalau orang meributkan DPT yang doubel dianggap takut kalah pemilu. Maunya apa sih bangsa ini?
attaki, ini di antara kegagalan system reformasi dalam BIN,BIN sendiri seakan tak berkutik dalam menjalankan tugasnya bahkan bisa di bilanng tak punya power di mata masyarakat secara umum.orde baru tak selamanya jelek.kita bisa membandingkan dari sisi keamanan orde baru lebih menunjukkan tajinya ketimbang di era reformasi...jadi perlu di pelajari systemnya.........
jidat loe, Jidat loe Yus yg perlu ditata ulang. Sehebat apapun sistem intelejen tidak akan banyak berguna tanpa ....bantuan masyarakat!!!!!!!!!!!!!!!!!
TerlamBaT, saya kira gerombolan pengacau terrorist ini sedang menghilangkan jejak, dan tidak sepertinya tidak ada lagi sasaran lain. Biasanya mereka menggunakan taktik gerilya, menyerang saat kita lengah dan saat kita dalam posisi waspada tinggi mereka menghilang. Saya kira, solusi yang tepat untuk masalah ini adalah mengaktifkan dan mengefektifkan kerja intelejen. Intelejen jangan cuma untuk pemenangan Pilpres saja, tapi seyogyanya digunakan untuk melindungi keutuhan dan keselamatan rakyat banyak, jadi intinya jangan hanya digunakan oleh elit kekuasaan untuk melanggengkan kekuasaan dengan tidak proposional.
Jawenk, Kalo menurt sya,bom nch tjadi.Krn org mlysia g mw mu maen d indonesia,kita liat ja yg otak terorisny org malaysia.Gman dunk,
Jawenk, Kalo menurt sya,bom nch tjadi.Krn org mlysia g mw mu maen d indonesia,kita liat ja yg otak terorisny org malaysia.Gman dunk,

Tidak ada komentar: