Sabtu, 18 Juli 2009

Sabtu, 18/07/2009 10:48 WIB
Bali Kebut Realisasi Sistem Keamanan Standar Internasional
Gede Suardana - detikNews

(Foto: Ari Saputra/ detikcom)
Denpasar - Peledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta membangkitkan kewaspadaan pemerintah provinsi Bali. Gubernur Bali bakal mempercepat terwujudnya sistem keamanan berstandar internasional.

"Langkah ini diharapkan untuk mengantisipasi serangan bom di Bali. Kalau bisa dipercepat, akan kita percepat," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Sabtu (18/7/2009).

Sistem keamanan berstandar internasional rencananya diterapkan di Bali dalam tahun 2009 ini. Sistem keamanan ini dilaksanakan dengan membangun Bali Crisis Center yang digunakan sebagai pusat koordinasi sistem penanganan krisis di Bali, baik aksi terorisme dan bencana alam.

Akan dipasang juga 1.000 unit CCTV (close circuit television), membangun unit-unit emergency service di 33 titik di seluruh Bali di titik rawan, seperti pasar, tempat wisata, maupun polsek-polsek. Satu unit emergency service terdiri dari satu unit mobil patroli, satu unit ambulans dan satu unit pemadam kebakaran. Sebanyak 16 personil bertugas selama 24 jam.

Pembangunan Bali Crisis Center ini diperkirakan menelan dana sebesar Rp 21 miliar. "Langkah ini untuk membangun sistem keamanan lebih kuat," kata Pastika.

Pastika menambahkan sistem pengamanan tersebut akan membantu sistem pengamanan Polda Bali untuk mengantisipasi serangan bom.

(gds/gah)

Tidak ada komentar: