Sabtu, 18 Juli 2009

Minggu, 19/07/2009 01:17 WIB
BEM SI: Aksi Pengeboman Anti Demokrasi & Bukan Jihad
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) mengecam aksi pengeboman yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Aksi pengeboman ini dinilai sebagai upaya antidemokrasi.

"Aksi teror yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab ini kami nilai sebagai bentuk tindakan antidemokrasi," kata Kordinator BEM SI Wahyu Suranto dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Sabtu (18/7/2009).

Wahyu mengatakan, bangsa ini sedang mencoba membangun kepercayaan dunia sebagai bangsa yang aman dan layak untuk dikunjungi. Ternyata, ada tangan-tangan tidak bertanggung jawab yang mulai menodainya lagi dengan perbuatan yang sangat nista dan tidak manusiawi.

"Banyak sekali korban jiwa yang melayang. Padahal mereka pasti tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan si pengebom. Ini sungguh kejam,” tandas Wahyu.

Peristiwa naas itu, menurut Wahyu, tidak ada sangkut pautnya dengan SARA. Jika ini dikaitkan dengan agama Islam dan jihad, maka sesungguhnya ini bukanlah jihad.

"Sebab orang bisa berjihad jika memang ada muslim yang terzalimi dan di Indonesia tidak ada satupun orang muslim yang terzalimi. Maka aksi mereka salah,” tegasnya.

“Maka oleh karena itu kami atas nama BEM se-Indonesia mendukung pemerintah agar dapat menangkap dalang dari aksi yang sangat biadab ini,” pungkas Wahyu.
(mpr/sho)

Tidak ada komentar: