Jumat, 17 Juli 2009

FDIP : Bom Marriott dan Ritz Carlton Tunjukkan Intelejen Lemah

Sabtu, 18/07/2009 05:10 WIB
FPDIP: Bom Marriott dan Ritz Carlton Tunjukkan Intelijen Lemah
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) DPR mengutuk keras aksi pemboman di hotel JW Mariott dan Ritz Carlton, 17 Juli kemarin. Partai oposisi ini menilai aksi teror tersebut merupakan bukti yang menunjukkan lemahnya peran intelijen Indonesia dalam proses pengamanan negara.

"Ini menunjukkan lemahnya intelijen kita yang belum mampu mendeteksi gerakan teror bom dengan tempat yang sama. Ini jelas menantang aparat Indonesia," kata Ketua FPDIP DPR, Tjahjo Kumolo lewat pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (18/7/2009). Bom juga pernah meledak di hotel JW Marriott pada Agustus 2003.

Tjahjo meminta agar Polri, TNI bersama intelijen RI untuk terus bersinergi dalam melawan segala bentuk ancaman teror.

"Pemerintah harus secepatnya memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat, dan jaring-jaring intelijen harus 24 jam melakukan deteksi dini dan penetrasi yang keras terhadap gerakan-gerakan teror," tegas anggota Komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan ini.

Polri dan jaringan intelijen, lanjutnya, harus cepat melokalisir dan mengungkap masalah ini sehingga mampu memberikan iklim yang sejuk dan tenang di berbagai sektor.

"Peledakan di tempat sama adalah bentuk tantangan terbuka dari terorisme dan ini harus dilawan dengan sikap siapa kawan siapa lawan kepada siapapun yang membuat ketegangan dalam masyarakat," tuturnya.

"Ini gerakan teror dan saya yakin Polri dengan jajaran intelijen terpadu mampu melawan dan menangkap pelaku otak gerakan teror ini. Tidak hanya bom di 2 hotel, tapi juga pengacau keamanan di Timika, Papua," pungkasnya.

(lrn/lrn)
Sabtu, 18/07/2009 05:10 WIB
FPDIP: Bom Marriott dan Ritz Carlton Tunjukkan Intelijen Lemah
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Partai oposisi ini menilai aksi teror tersebut merupakan bukti yang menunjukkan lemahnya peran intelijen Indonesia dalam proses pengamanan negara. ( lrn / lrn )

Komentar terkini (5 Komentar)
Iam Prasetyo, wah,ternyata,,,,,,,,,
Meigawanti, Duh bukannya dulu Mbak mega yang jadi presiden waktu ada bom marriott1? Bom itu ramainya justru waktu Mbak Mega Memimpin Lebih lemah mana ya?! aneh...ntar tak kasih pinjem kaca deh buat ngaca..
??????, lagi-lagi PDIP berulah dengan statement yang bisa menimbulkan perpecahan. Seharusnya instropeksi diri, mengapa PDIP yang mengklaim sebagai partainya wong cilik, 2 kali KO dalam PILPRES ? karena ya pengurusnya banyak yang ASBUN, Emosional. Kalau mau mencari simpati rakyat, tunjukan bahwa PDIP itu partai yang santun, dan tidak banyak omong hal yang tidak perlu. Apakah kalau PDIP yang menang tidak akan ada teror ? belum tentu juga, penjahat itu kan lebih pintar dari polisi, katanya. Ayo bersatu, jadikan Indonesia negara yang aman dan damai, jangan terpecah belah, karena memang itu tujuan yang diinginkan teroris.
podowae, Sama lemahnya ketika kita kehilangan sipadan dan ligitan...

Tidak ada komentar: