Sabtu, 18 Juli 2009

Minggu, 19/07/2009 01:37 WIB
KNPI: Ungkap Aktor Politik Yang Berniat Membunuh Presiden
Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Sebagian pihak menuduh Presiden SBY lewat pidatonua telah mempolitisasi ledakan bom Marriot-Ritz Carlton. Tapi sebagian lainnya beranggapan, bom itu bisa jadi memang berlatar belakang politik. Bahkan kelompok terakhir ini menyerukan agar aktor politik yang berniat membunuh presiden harus segera diungkap.

Salah satu yang termasuk kelompok terakhir ini adalah DPP KNPI alias Komite Nasional Pemuda Indonesia. Dukungan mereka pada pidato Presiden SBY tercantum di dalam surat elektronik yang diterima detikco, Sabtu (18/7/2009).

"Bukan tidak mungkin dua peristiwa tersebut memiliki korelasi antara satu dengan lainnya," kata Ketua Umum DPP KNPI Ahmad Doli Kurnia dalam surat elektronik itu.

Peristiwa yang Ahmad Doli maksud adalah laporan intelijen terkait aktifitas kelompok teror di tengah tahapan Pilpres 2009. Presiden SBY dalam pidatonya (17/7/2009) tentang ledakan bom Marriott-Ritz Carlton menyebukan itu dan menampilkan foto dirinya yang dijadikan alat sasaran tembak dalam latihan kelompok teroris itu.

DPP KNPI pun mendesak jajaran BIN, TNI, dan Polri bergerak cepat menangkap para pelaku peledakan yang merenggut 9 korban jiwa itu. Kemudian mengungkap otak pelakunya serta latar belakang dan motif politik yang mungkin ada.

"Aparat keamanan harus mengungkap aktor politik di balik gerakan mengancam membunuh Presiden SBY sebagai simbol negara," tandas Ahmad Doli.

Jajaran DPP KNPI juga mengutuk peledakan bom sebagai tragedi kemanusiaan karena merusak suasana aman dan damai lima tahun terakhir. Maka sikap tegas Presiden SBY untuk segera menangkap aktor intelektual di balik kasus peledakan bom Marriott-Ritz Carlton harus didukung.

"Kami menghimbau seluruh elemen bangsa, masyarakat, pemerintah, aparat keamanan dan politisi bersatu dan tidak malah saling menyalahkan atas tragedi tersebut," tambah Ahmad Doli.
(lh/sho)

Tidak ada komentar: