Selasa, 13 Oktober 2009

Aburizal Bakrie, Penguasaha Politisi Jadi Menko Kesra

DARI MENKO KE MENKO
Jabatan Aburizal Bakrie, pengusaha yang politisi Partai Golkar, ini dirotasi dari Menko Perekonomian menjadi Menko Kesra pada resuffle Kabinet Indonesia Bersatu yang diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Agung Yogyakarta, Senin (5/12) pukul 21.00. Jabatan Menko Perekonomian dipercayakan kepada Boediono.
Kegagalan Kabinet Indonesia Bersatu yang dicoba diatasi dengan melakukan perombakan terbatas anggota kabinet itu, memasukkan tiga nama baru dalam kabinet, tiga menteri diberhentikan, dan tiga menteri dirotasi.
Mantan menteri keuangan pada kabinet Megawati Soekarnoputri, Boediono, dibujuk menjabat Menteri Koordinator Perekonomian, menggantikan Aburizal Bakrie yang digeser menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, yang sebelumnya dijabat Alwi Shihab.
Ketika serah terima jabatan dengan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti (21/10/2004), Aburizal mengatakan, untuk menggerakkan sektor riil, pemerintah tidak lagi hanya mengandalkan dana yang berasal dari fiskal. Pemerintah juga harus bisa memanfaatkan dana perbankan, Jamsostek, atau lainnya yang dapat digunakan sebagai dana jangka panjang.
Mengenai konsep untuk mengatasi penyelundupan, Aburizal mengatakan, saat masih di Kamar Dagang dan Industri (Kadin), ia sudah mencoba mengatasi penyelundupan dengan pemerintah, tetapi belum berhasil. Kali ini pemerintah akan fokus untuk memerangi penyelundupan.
"Penyelundupan sudah merusak produsen pertanian dan manufacturing, jadi harus ada gerakan untuk mengatasi hal itu. Saya sebenarnya mendapat pengarahan dari Bapak Presiden yang mengatakan beliau akan mengadakan inspeksi mendadak pada poin yang krusial dan berbahaya," ujar
Mantan Ketua Umum Kadin Indonesia ini sebelum diangkat menjadi Meko Prekonomian Kabinet Indonesia Bersatu, sempat menjadi salah satu kandidat calon presiden yang memenangi lima besar dalam Konvensi Partai Golkar. Putera sulung pengusaha H Achmad Bakrie kelahiran Jakarta 15 November 1946 ini pada awal pencalonan didukung tidak kurang dari ketiga ormas Trikarya Golkar (SOKSI, Kosgoro, dan MKGR).
Boss Bakrie Group ini tetap eksis dalam dunia usaha. Ia salah satu dari konglomerat yang mampu bertahan dari badai ekonomi yang melanda negeri ini.
Jabatan Ketua Umum Kadin Indonesia yang dipangkunya sejak 1994 hingga tahun depan, telah mengantarnya untuk berkutat pada persoalan-persoalan nasional yang lebih besar daripada persoalan-persoalan yang dialami perusahaannya sendiri.
Saat ini, perjalanan karier alumni jurusan elektro ITB tahun 1973 sedang dalam proses menuju posisi orang nomor satu di negeri ini. Dia kini sangat sibuk menyosialisasikan visi dan misi sebagai salah seorang bakal calon presiden dari Partai Golkar.
Namun sesibuk apa pun dia, ternyata masih sempat menikmati hobinya, yaitu menyanyi dan olahraga. Sementara menari atau dansa, kurang disukainya. "Saya bisa cha-cha dan waltz, tetapi tidak begitu menikmati. Saya berdansa hanya untuk menyenangkan orang yang mengajak. Lain kalau menyanyi, saya senang sekali. Apa pun lagunya saya senang, terutama lagu-lagu romantis," katanya kepada Kompas.
Tentang olahraga, Ical mengaku dirinya benar-benar disiplin melakukannya. Tiga jam setiap hari. Dia juga tidak merokok. Makanya, Ical paling marah kalau melihat pegawainya merokok.
Tentang perekonomian nasional, menurutnya, bisa tumbuh lebih cepat dibandingkan sekarang bila pemerintah lebih serius mengembangkan potensi pasar domestik sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
Ekonomi Indonesia sudah ada perbaikan dan kemajuan, tapi ekonomi kita bisa tumbuh lebih tinggi dari 3,5 persen dengan dukungan ekonomi domestik yang lebih kuat. Kebijakan memperkuat ekonomi domestik memiliki nilai sangat strategis bagi pemulihan ekonomi,` ujarnya di Jakarta, Minggu.
Dikemukakan, pasar domestik yang kuat akan membantu pelaku usaha di dalam negeri untuk bersaing dan meningkatkan kinerja mereka yang secara signifikan akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja.
Ical lahir di Jakarta, 15 November 1946, berkibar dengan perusahaan yang dirintis keluarganya, PT Bakrie & Brothers Tbk, sejak 1942. Ical adalah lulusan Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung 1973. Jabatan di Bakrie & Brothers yang pernah dipegang, antara lain, direktur utama PT Bakrie Nusantara Corporation pada 1989-1992, Dirut PT Bakrie & Brothers 1988-1992, dan komisaris utama Kelompok Usaha Bakrie pada 1999-2004.
Ical juga aktif di organisasi. Periode 2000-2005, dia menjadi anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia); 1999-2004, menjadi ketua umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) periode II; 1996-1998, menjabat presiden Asean Chamber of Commerce & Industry; dan 1993-1998, anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR)-periode II. ►ti/tsl

Tidak ada komentar: