Sabtu, 17 Oktober 2009

Polhukam


Hanura: Pilih Koalisi, Golkar Pengkhianat

Sabtu, 17 Oktober 2009 - 22:11 wib
text TEXT SIZE :
Share
Rizka Diputra - Okezone

JAKARTA - Sikap Partai Golkar yang kembali berkoalisi dengan pemerintahan, dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen empat partai koalisi yakni PDIP, Golkar, Hanura, dan Gerindra, sebelum pemilu legislatif lalu.

Demikian diungkapkan Wakil Sekjen Partai Hanura Akbar Faizal dalam diskusi di Restiran Warung Daun, Jalan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2009). "Golkar sudah selesai. Ini pengkhianatan dari Golkar. Kita sudah melihat sejak awal, bahwa mereka (Golkar) tidak berubah," ujarnya.

Dia menegaskan, Hanura akan tetap pada posisi oposisi sekaliguus koalisi, kendati Golkar memutuskan merapat ke pemerintah. "Kami akan beroposisi jika kebijakan pemerintah ke depan tidak pro rakyat. Namun, apabila kebijakan pemerintah memihak kepada kepentingan rakyat ya perlu didukung," imbuhnya.

Kamis malam lalu, bertempat di Bravo Media Center (BMC), Menteng Jakarta Pusat, Golkar bersama lima partai koalisi lainnya yakni PPP, PKS, Demokrat, PKB, dan PAN menandatangani kontrak politik dengan pemerintah, yang isinya mendukung pemerintahan SBY-Boediono periode 2009-2014.

Akbar berharap PDIP tidak mengikuti jejak Golkar dan tetap pada platform-nya sebagai oposan yang akan terus menjadi control achievement dalam mengkritisi pemerintah. "Saya harap PDIP tidak seperti itu (berkhianat). Secara nyata, demokrasi kita sedang terancam," pungkasnya.(ded)

Tidak ada komentar: