Jumat, 23 Oktober 2009

22/10/2009 - 08:57
Endang Gantikan Nila Jadi Menkes
Fonda Lapod
dr Endang Rahayu Setyaningsih
(antara.com)

INILAH.COM, Jakarta - Nama Nila Djuwita Anfasa Moeloek hilang dari daftar menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Ia digantikan Endang Rahayu Setyaningsih.

"19, Dr dr Endang Rahayu Setyaningsih Menteri Kesehatan," kata Presiden SBY di Ruang Credential Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/10) ketika menyampaikan susunan KIB jilid II.

Pangkal keterkejutan pengumuman susunan kabinet kali ini adalah pada posisi Menteri Kesehatan. Sebelumnya kandidat kuat adalah istri mantan Menteri Kesehatan Faried Anfasa Moeloek, Nila Djuwita.

Nila Djuwita bahkan telah menjalani proses dari awal. Baik dari fit and proper test hingga pemeriksaan tes kesehatan di RSPAD Jakarta. Namun belakangan, beberapa jam menjelang pengumuman, tersiar kabar Nila Djuwita gagal menjadi menjadi menteri.

Kabarnya pula, yang menggagalkan Nila mejadi menteri karena tes kesehatan. Namun, Hatta Radjasa menampik hal tersebut. Dan yang menggantikannya adalah Endang Rahayu Setyaningsih.

Endang sendiri sejak awal karirnya sudah menekuni bidang kesehatan. Pada 1979, Endang lulus dengan predikat dokter dari FK UI. 20 tahun berselang, atau tepatnya pada 1992, ia menyabet gelar Master of Public Health.

Tak puas dengan apa yang diraihnya, lima tahun kemudian atau pada 1997, Endang menyabet gelar doktor di bidang sama di Harvard School of Public Health, Boston.

Karir pendidikan Endang yang cemerlang membawanya pada posisi Direktur di Center for Biomedical and Pharmaceutical Research & Programme Development National Institute of Health Research & Development-MOH. Posisi itu ia tempati pada Februari 2007. [fon/jib]

23/10/2009 - 15:47
Endang: Lanjut, Tapi Bukan Namru
Endang Rahayu
(inilah.com /Agus Priatna)

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih tengah menjadi sorotan atas rencananya akan menghidupkan lagi kerja sama dengan Navy Medical Research Unit-2 (Namru-2). Namun, kini dia membantah akan melanjutkan hal itu. Lalu?

Menurut dia, kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang kesehatan akan tetap dilakukan, namun tidak dalam konsep Namru. "Kerja sama Indonesia dan AS yang meliputi hal yang luas. Salah satunya adalah laboratorium biomedis," tegas dia, usai sidang kabinet di ruang rapat utama Sekretaris Negara di Jakarta, Jumat (23/10).

Kerja sama itu, kata dia, meliputi pengembangan vaksin, alat diagnostik, identifikasi virus, atau bakteri, dan lain-lain. Endang disebut-sebut pernah membawa sampel virus H5N1 ke Hanoi untuk diteliti oleh ilmuwan di sana sehingga membuat marah Menteri Kesehatan kala itu, Siti Fadilah Supari.

Namun Endang membantah jika inisiatifnya itu dikatakan melanggar aturan, karena menurut dia, semua orang berhak membawa sampel virus untuk tujuan penelitian. [*/nuz]

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses


Tidak ada komentar: