|
VIVAnews - Setumpuk tugas Menteri Luar Negeri sudah menanti sentuhan tangan Marty Natalegawa. Tugas pertama Marty yakni, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Thailand.
"Kemarin sudah diinstruksikan untuk segera meninggalkan Jakarta besok siang, untuk mewakili Bapak Presiden di Thailand, sebelum Bapak Presiden berangkat ke Thailand," kata Marty usai serah terima jabatan di Departemen Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Oktober 2009.
Tugas lainnya yang menunggu adalah KTT APEC di Singapura pada November mendatang. Selain itu, Marty juga akan menyiapkan rangkaian kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Asia.
"Agenda utama dalam KTT (ASEAN) itu, kita menghadapi berbagai tantangan yaitu keuangan, lingkungan dan climate change," ujar Marty.
Selain itu, tantangan lain adalah keanggotaan Indonesia di G20. Menurut pengganti Hassan Wirajuda ini, keanggotaan Indonesia di G20 adalah suatu bentuk kualitas posisi RI.
"Yaitu untuk menjembatani berbagai perbedaan pandangan. Kita punya konsep untuk bagaimana menjembatani perpecahan dan untuk menunjukkan sosok Indonesia yang moderat, tegas dan teguh dalam bersikap," ujar dia.
Dalam G20, Marty juga menginginkan agar Indonesia mengantisipasi kesulitan dalam mencapai kesepakatan di copenhagen, dalam KTT Climate Change, Desember mendatang.
Dalam kepesertaan di G20, Indonesia tidak hanya fokus di bidang ekonomi. Dan negara sebesar Indonesia tidak perlu mengkotak-kotakkan diri.
"Bukan berarti kalau kita fokus ke ekonomi, berarti kita tidak bisa mengembangkan politiik, sosial, budaya. Kita bisa mengembangkan keseluruhannya," ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar