Rabu, 21 Oktober 2009

Endang, Bintang Baru di Depkes

Kamis, 22/10/2009 00:07 WIB

Endang, Bintang Baru di Depkes

Irna Gustia - detikHealth


img
(Foto: ist)
Jakarta, Penunjukan nama Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, DR.PH menjadi menteri kesehatan memang cukup mengejutkan. Peneliti virus lulusan Harvard ini akan menjadi bintang baru di depkes, salah satu departemen yang punya tugas berat menyehatkan anak bangsa. Saat ini Endang adalah Direktur di Center for Biomedical and Pharmaceutical Research & Programme Development National Institute of Health Research & Development-MOH (Puslitbang Biomedis dan Farmasi) sejak Februari 2007. Lembaga puslitbang biomedis dan farmasi ini berkantor di Percetakan Negara, Jakarta atau dekat dengan kantor Namru.

Puslitbang Biomedis dan Farmasi ini tugasnya antara mengidentifikasi parasit, pembiakan, kultur parasit dan uji coba obat secara in-vitro dan in-vivo dengan menggunakan hewan percobaan untuk penyakit filariasis, malaria dan demam dengue. Melakukan identifikasi, kultur cacing usus dan cacing lainnya. Melakukan test Enzyme Link Immuno Sorbent Assay (ELISA) dan transformasi limfosit, serta Polimerase Chain Reaction (PCR), dan lainnya.

Endang tercatat sebagai dokter lulusan FKUI tahun 1979, kemudian meraih gelas Master of Public Health dari Harvard School of Public Health, Boston tahun 1992 dan mendapat gelar Doctor of Public Health juga dari Harvard School of Public Health, Boston tahun 1997.

Mantan Menkes Siti Fadilah Supari menyebut Endang merupakan orang yang paling dekat dengan Namru 2 (The US Naval Medical Research Unit Two). Dia memiliki akses untuk keluar masuk dengan bebas di Namru.

Nama Endang muncul menggantikan Nila Djuwita Anfasa Moeloek yang sebelumnya dijagokan duduk di kursi tertinggi depkes.

Siti Fadillah Supari berharap Menteri Kesehatan yang baru tidak mengubah kesepakatan dengan WHO tentang pengiriman virus dengan cara baru, yang memberikan akses vaksin terhadap negara pengirim virus. Dikatakan Siti, persoalan virus sangat penting karena menyangkut ketahanan nasional. Dia berharap penggantinya mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.

Tidak ada komentar: