Kamis, 22 Oktober 2009

Jumat, 23/10/2009 00:14 WIB
Pramono Anung dan Hatta Rajasa Saling Menjagokan Jadi Ketum
Irwan Nugroho - detikNews

Jakarta - Pramono Anung dan Hatta Rajasa sama-sama sepakat, dalam negara demokrasi, rekrutmen kepemimpinan nasional haruslah melalui partai politik. Tidak hanya itu, kedua tokoh yang berseberangan kubu saat pilpres ini, juga saling menjagokan untuk bisa menjadi ketua umum partai masing-masing.

"Peran politik alumni ITB itu makin kuat. Partai-partai politik sekarang ini, ketua umumnya alumni ITB. Di Golkar kita lihat ada Bang Ical. PAN tinggal tunggu Januari (Kongres PAN), pasti diambil Hatta," kata Pramono yang disambut tawa lebar dari Hatta dan riuh para hadirin.

Hal itu terjadi dalam acara Talk Show bertajuk: 'Peran Alumni ITB dalam Menjawab Tantangan 5 Tahun Mendatang: Mewujudkan Indonesia yang Lebih Baik, di Auditorium Kantor Pusat PLN, Jl Trunojoyo, Jaksel, Kamis (22/10/2009) malam. Turut menjadi pembicara Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.

Pramono Anung yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PDIP dan wakil ketua DPR RI adalah alumnus Teknik Pertambangan ITB angkatan 1982. Sementara Hatta Rajasa yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPP PAN dan Menko Perekonomian adalah alumnus Teknik Perminyakan ITB angkatan 1973.

Menurut Pramono, Pilpres 2009 ini adalah kesempatan terakhir bagi kalangan tua seperti SBY, Megawati, Gus Dur, Amien Rais untuk maju ke kancah politik nasional. Ia mengatakan para alumni ITB harus terjun dalam dunia politik jika ingin berperan 5 tahun ke depan.

Hal itu pun diamini Hatta. "Apa yang dibilang Pram saya kira betul. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga, suka atau tidak suka, rekrutmen kepemimpinan nasional itu lewat partai politik. Kalau partai menjadi kepemimpinan nasional, kita harus mengisi. Saya kira itu bagus, saya sependapat dengan Pram," kata Hatta

"Saya kira Pram ini tokoh muda PDIP yang menurut saya tinggal tunggu waktu juga," ujar Hatta yang juga disambut gelak tawa oleh Pramono dan para hadirin.

(lrn/van)

Tidak ada komentar: