Kamis, 22 Oktober 2009

Kabinet Indonesia Bersatu II
Mustafa: BUMN Harus Tahan Godaan
Selain itu, BUMN tidak akan segan-segan membuat kebijakan yang tidak populer.
Kamis, 22 Oktober 2009, 18:30 WIB
Arinto Tri Wibowo, Syahid Latif
Mustafa Abubakar (bulog.co.id)
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2009-2014 Mustafa Abubakar mengakui tiga 'pesan mutiara' mantan Menneg BUMN Sofyan Djalil menjadi inspirasi baginya.

"Kami menyampaikan penghargaan kepada Pak Sofyan yang mengabdi kepada negara yang hasilnya signifikan," kata Mustafa dalam sambutan serah terima jabatan menneg BUMN di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 22 Oktober 2009.

Tiga 'pesan mutiara' tersebut adalah di mana pun seseorang berada, dirinya harus bisa memberikan nilai tambah. Kedua, setiap individu yang berseberangan diusahakan untuk membantu, kalau tidak bisa tidak mengganggu.

Pesan moral terakhir yang disampaikan mantan menteri BUMN itu adalah pekerjaan apa pun yang diterima harus dilakukan sepenuh hati.

Mustafa mengatakan, Sofyan Djalil telah menyumbangkan banyak pemikiran sepanjang pemerintahan lalu. Dia menempati dua posisi yaitu sebagai menkominfo dan menneg BUMN.

"Saya hanya menjadi penyambung dari karya beliau. Ke depan, manajemen di kementerian akan didasarkan pada tiga hal yaitu IQ, EQ, dan pengalaman," ujarnya.

Mustafa juga akan tetap menerima uluran tangan Sofyan Djalil dan mantan menneg BUMN sebelumnya, Sugiharto dan Tanri Abeng untuk mengelola BUMN yang jumlahnya banyak dengan cakupan luas.

Pada sambutan itu Mustafa juga berencana menerapkan pengawasan pada BUMN yang bersifat preventif dan proaktif.

Selain itu, tiga prinsip bakal dikembangkan, yaitu tidak segan-segan untuk membuat kebijakan yang tidak populer, BUMN harus kuat menghadapi tekanan, dan tahan terhadap godaan.

"Tiga resep itu akan kami jalankan," katanya.

Tidak ada komentar: